TMCBLOG.com – Sob, Sesuai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Kelima atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yang tengah dibahas oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Komisi XI DPR RI, Pemerintah RI berencana menghapus skema pengenaan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Pajak barang mewah tersebut, nantinya akan digantikan dengan pajak pertambahan nilai (PPN) yang persentasenya lebih tinggi (dari saat ini) yakni sebesar 25%

FYI, Peraturan terakhir mengenai Pajak Barang Mewah yang dituangkan pemerintah Republik Indonesia dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2014  menyebutkan Barang mewah itu ada banyak tingkatan dan terkena pajak mulai dari 10%, 20%,30%,40%, 50%, 60% dan 125% . .  Khusus Kendaraan roda dua yang termasuk barang mewah ada dua mas bro yakni yang terkena pajak 60% dan terkena pajak 125 %

Sepeda Motor (kendaraan roda dua ) yang terkena pajak barang mewah sebanyak 60% adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc sampai dengan 500 cc. Sementara PPNBm 125% dikenakan untuk sepeda motor 501 cc ke atas.

Secara Umum Menurut tmcblog Jika memang PPN 25% akan dikenakan menggantikan PPNBm 60% dan 125%, maka akan membuat harga Motor terutama yang tergolong mewah (Moge) akan turun harga On-the roadnya

Via Kompas, Dalam Naskah RUU KUP disebutkan, implementasinya akan diberlakukan melalui dua tahapan. Tahap pertama, pengenaan tarif PPN yang lebih tinggi akan diberlakukan bagi kelompok Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor . Terhadap BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor akan tetap dikenakan PPnBM.

Tahap kedua, pengenaan tarif PPN yang lebih tinggi terhadap kelompok BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor. Artinya, pada tahapan ini kendaraan bermotor tak lagi dibanderol dengan variabel PPnBM namun langsung PPN 25% . .

Secara umum memang membuat Pemasukan Pemerintah akan semakin berkurang dong dari sektor Pajak saat awal pembelian barang mewah baru ? Itu benar. Namun Tidak seperti PPNBm yang hanya dikenakan sekali ketika pembeli membeli ke Dealer, PPN 25% akan dikenakan setiap kali rantai penyerahan BKP . . bisa jadi dikenakan saat kita mengurus balik nama juga dan ini membuat Pungutan akan lebih sering walaupun nilainya lebih kecil dari PPNBm.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

45 COMMENTS

    • mau di bikin bertingkat pun sama aja, kalau di lapangan dapetin SIM pake amplop 1 juta. Tanpa tes , langsung foto

  1. Nah kan…pabrikan lainnya Mendingan lobi regulator kan… Dibanding bikin seperempat liter 4 silinder. .. Hehehe

  2. jangan lah, mentalitas banyak rider OKB masih begajulan. naek metik 150 aja ajegile bawanya. wkwkw..

    kalo pun mau dijalanin, benerin dulu itu sistem SIM nya, betul2 ujian, ga bisa nembak. yg moge betul2 dites kemampuan riding dan psikisnya. kalo masih belum diterapkan ya siap2 aja lah moge2 bergelimpangan… (dan collateral damagenya)

  3. Sekaarang cc motor udah pada naik untuk mengimbangi aturan EURO, contoh
    Yanh awalnya 150 sekarang 155cc.
    Moge 600, ada ninja 636.
    Aturan UU motor mewah diatas 250cc kurang relevan menurut saya.
    Harusnya ada revisi sih.

    • Nah ini gw paling setuju. Tapi eh tapi, dimari pengemplang pajak bejibun bre. Harus ada sanksi tegas, misal yg telat bayar pajak motor ditarik, ato kalo perlu penjara 5 hari, ato minimal dilarang masuk jalan tertentu kaya aturan ganjil genap yg melarang nopol tertentu lewat jalan tertentu di hari tertentu. Tertentu tertenru wkwkwk

      Niscaya pengemplang pajak akan berkurang.

      • Itu beda istilah aja, dimari tarikan tahunan disebutnya pajak, padahal kita jg bayar asuransi jg. Diluar terutama IS nyebutnya asuransi, padahal aslinya ya sama aja pajak, bedanya kalo motor ilang ato celaka pemerintah kasih santunan. Kalo dimari kan yg disantuni orangnya doang, itu jg harus bawa surat keterangan kecelakaan.

  4. Sudah seharusnya dan kenapa gak dari dulu aturan ppnbm itu di revisi? Kita pake logika pedagang aja, pilih mana: mau untung gede tapi jualan sedikit atau untung tipis tapi jualan banyak? Dgn menghilangkan ppnbm dan di ganti dgn ppn 25% ini otomatis harga moge berkurang dan makin banyak kalangan yg mampu membeli moge sehingga otomatis pendapatan pajak pun jadi lbh besar karena penjualan lbh banyak. Rakyat senang krn impian beli moge tercapai, pemerintah senang krn penerimaan pajak bertambah, atpm pun senang krn dagangan nya laris. Saya sih setuju banget dgn aturan baru ini ?

    • Efek sampingnya sih, karena makin banyak moge, maka resiko kecelakaan yg melibatkan moge akan semakin banyak, apalagi ga semua orang bisa mengendalikan moge.
      Semoga saja ada aturan penjenjangan moge spt di luar negeri.

  5. kasih estimasi lah misal moge er6N harga 200jt jadi brp gt loh biar gk pada asek2 dlu ternyata eh tsernyata nanti..

  6. Tinggal cari aja harga off the road moge di website samsat dki, tinggal tambahin aja 25%. Paling beda dikit sama harga otr nya.

  7. Ko pajak diturunkan emang pasti turun pemasukan negara, tapi kalo yang beli bejibun ujung2nya nutup juga tuh defisit.

    • Menurut saya ini PPN 25% malah akan membuat lebih mahal coba aja hitung beberapa tahun bayar PPN nya, malah akan membuat lebih mahal dari PPNBM. dan saya membuat kesimpulan bahwa PPN 25% ini hanya untuk jangka pendek keuntungan bagi konsumen

  8. ya ttp aja disambut positif, yg penting bisa beli dulu di awal kalo harga perolehan barunya bisa lebih rendah dr sekarang.. urusan pajak pas balik nama/perpanjang kaleng liat ntar biasanya wkwkkw

  9. Kayaknya dengan ppn 25% bakal lebih banyak pemasukannya untuk negara dibanding ppnbm 125%. Pertama, moge bodong tanpa pajak bakal berkurang. Kedua, konsumen moge meningkat mungkin bisa menjadi 4 kali lipat minimal. Ketiga, ada tambahan pajak lagi dari balik nama atau perpanjang stnk/plat 5 tahunan. Ke-empat, sistem SIM motor berjenjang sesuai power motor atau cc motor bisa diterapkan dimana biaya bikin/perpanjang SIM tiap jenjang beda biayanya. Kelima, tambahan biaya pajak kalau si moge ganti knalpot diluar standar pabrik 😀

Leave a Reply to Pierre Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here