TMCBLOG.com – KTM sepertinya sedang memperkuat premis mereka bahwa Nama resmi team satelit mereka Tech3 KTM Factory Racing . . yakni menggondol embel embel ” Factory Racing ‘ Bukanlah sekedar nama. Yang pertama : RC16 yang digeber Petrucci dan Lecuona jelas merupakan dua Motor dengan Model year yang sama dengan yang dipakai Binder-Oliveira . . dan satu lagi yang KTM coba perlihatkan di MotoGP Austria 2021, Mereka menghadirkan update baru kepada Pembalap Satelit mereka Iker lecuona dan Petrucci sebuah Desain Rear Winglet dengan bentuk horisontal yang hadir di buritan.

Di sudut pandang tmcblog dari bentuk wujudnya sudah mirip Sayap seperti pada umumnya dan dari posisinya yang berada di buritan, mungkin memiliki fungsi sebagaimana fungsi rear Wing yang ada di Mobil walau tentu saja terlihat desainya statis / pasif .

Menurut tmcblog  fungsinya bisa jadi untuk menghadirkan Downforce yang berguna Untuk memberikan gaya tekan ke bawah khusus untuk roda belakang agar lebih memperoleh grip.

Sampai Musim 2019 yang termasuk sebagai ‘aerobody’ di Buku regulasi ada dua area yakni :

  • Area front-side fairing dan
  • Area Spatbor depan ( font fender).

 

Nah untuk Musim 2020 yang lanjut ke Musim 2021 Bagian Area Aerobody ditambah satu yakni di bagian swingarm, sehingga total daerah aerobody menurut regulasi MotoGP 2020 ada tiga Bagian : front-side fairing, Spatbor depan ( font fender) dan Area Swingarm.

Ini artinya Area di Buritan belakang tidak termasuk dalam Area yang dikendalikan oleh regulasi Khusus soal Aero . . Hanya dikendalikan Oleh regulasi Dimensi saja, Artinya mereka bisa menghomologasikannya tanpa harus terbelenggu pembatasan Peng-update-an part aero tersebut . . dengan kata lain, menurut tmcblog KTM bisa dengan bebas berkreasi di area sini  . . Simply Smart . . . Atau sobat Sekalian punya analisa lain ?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

49 COMMENTS

  1. Udah mirip Horizontal stabilizer di pesawat nih….
    Tinggal nunggu ada team yang make vertical stabilizer aja nih…
    Trus dikasih rudder dan elevator…belok dijamin gampang….

  2. jadi lucu bentuknya ? kyk paruh bebek,
    emg deh, MotoGP,, meskipun dipikir-pikir manfaatnya gak gitu signifikan, tapi tetap dikejar,
    kira2 kalo ini sukses semua pabrikan bakalan ikutan gak ya ?? seperti kasus sendok swingarm nya Ducati ,,

  3. Lama lama spoiler belakang menjulang tinggi kayak plymouth superbird

    2018 Ducati juga pernah nyoba winglet belakang tapi entah kenapa gak dilanjutkan

  4. Kadang suka heran sama yg komentar aero part body bikin bentuk motor jadi jelek lah, atau apa lah. Lha wong ini motor prototype gak buat dijual masal kok suruh bentuknya bagus. Padahal mau bentuknya mirip pesawat F16 juga gak masalah, yg penting kenceng di track dan sesuai regulasi.

    • Masalah boossss. Dalam sejarahnya balap prototipe itu adu gengsi pabrikan, termasuk dalam hal desain. Itulah mengapa motor2 Italia macam Cagiva, Ducati, Aprilia cakep2. Ya karena di ajang ini mereka tampilin gengsi di segala hal. Biarpun ga copy mentah2 desain prototype buat produk masal mereka, tapi di taun 80-90-2000 orang bisa bedain motor ini Aprilia, motor itu Cagiva, yang ono Ducati. Kenapa? Karena udah terekam desain2 khas mereka di prototipe. Winglet baru rame sejak ECU harus seragam, pabrikan skrg seolah terpaksa bikin motor jelek. Tapi kalo lu perhatiin, semua pabrikan Jepang masih ngejar estetika. Ducati doang yg konsisten bikin motor jelek, diikuti Aprilia. KTM jg mulai condong bikin motor jelek.

      • estetika itu subjektif, sementara hasil simulasi data aerodinamika itu objektif.
        di motogp saya yakin bentuk mengikuti fungsi.

    • Karena namanya prototype sangat mungkin beberapa tahun kedepan bakal dipake di motor poduksi masal khususnya yang flagship

  5. Kalo menurut saya, sirip di buntut belakang buat stabilizer agar bagian belakang motor enggak godeg-godeg. Just my opinion.

  6. Padahal cbr250rr, vixion spbu sama satria injeksi dah pake winget duluan sekaligus berfungsi sbg spakbor tambahan di kanan kiri batang spakbor utama yg belakang

    • Winglet di buritan lu samain ama spakbor. Letaknya aja udah beda biarpun sama2 di pantat motor. Ga sekalian lampu sein lu bilang winglet wkwkwk

    • Sebenarnya Ride Height Adjuster fungsinya persis dan sama dengan DRS, bro, cuma banyak orang yang gak perhatiin aja. Bedanya adalah Kalo DRS itu harus dengan jarak maksimal 1 detik dengan mobil di depannya dan cuma boleh di area2 straight tertentu, nah kalo Ride Height Adjuster bebas gak peduli mau pembalap jarak 1 detik, kek, mau 20 detik kek, boleh2 aja, dan bisa dipakai di straight mana aja gak peduli mau pendek ataupun panjang. Dan saya udah ngamati ini sejak Buriram 2019 keknya pas Jack Miller pake itu :v Bahkan ketika tmcblog bikin postingan kalo Ducati bisa bikin sekitar 14000 pengaturan yang berbeda untuk Ride Height Adjuster, saya makin tertarik karena berarti tingkat naik turunnya Ride Height ini bisa diatur sesuka hati, bisa dibilang dengan jarak sepersekian mili naik atau turunnya bisa diatur.

      • Maaf nih saya sebagai orang awam masih belum faham teknis kers dan hubungannya dengan ride shape adjuster. Bukannya Kers digunakan layaknya boost sementara ride shape adjuster dibuat supaya motor mampu berakselerasi dengan baik (kalau salah mohon dikoreksi). Saya penasaran ??

        • (bukan KERS, tapi DRS, mas bro, hehehe, tolong dibaca lagi), kalo KERS memang fungsinya sama dengan PTP(Push to Pass) yang digunakan di F1 2010-2013 keknya. Sedangkan PTP digunakan di Indycar dan Superformula, dan dipake juga di DTM tahun 2019 dan 2020. Sistemnya juga sama dengan Kers yaitu memberikan power tambahan sesuai dengan regulasi yang ada, sama halnya kayak Attack Mode dan Fanboost di Formula E.

        • Nah sedangkan DRS dan Ride Height Adjuster fungsinya sama yaitu mengurangi Drag yang ada pada Motor dan Mobil, Bisa dibilang DRS dan Ride Height Adjuster sistem sederhananya adalah merubah Downforce yang awalnya misalkan 30% menjadi cuma 15%. Semakin kecil downforce makan semakin lebih cepat untuk mengejar topspeed dan akselerasi, makanya kalo lihat F1 di Monza, Bentuk Rear Wingnya pasti dibikin lebih minim Downforce dibanding di sirkuit2 lain, Karena Monza adalah sirkuit yang mengumbar Topspeed dan Akselerasi. Kalo di MotoGP diibaratkan kayak di Mugello atau di Qatar, tapi saya sih kalo MotoGP lebih cocoknya sirkuit yang mirip monza itu di Salzburgring, sayangnya Salzburgring dah gak dipake MotoGP dan WSBK.

        • Yang saya tulis sebelumnya tentang Ride Height Adjuster itu saya samain dengan DRS mas bro, bukan dengan KERS, hehehe.

        • Oh iya maaf saya ingetnya kers bukan drs hehehe

          Baik terimakasih buat informasi nya baru tau saya ternyata fungsinya selain buat lancarin start ternyata fungsinya dapat mengurangi drag hehehe..

  7. downforce anginnya dapat dari mana ya ?
    area itu terhalang body rider kecuali si rider duduknya di samping motor, bhahahahaha

Leave a Reply to Rengining Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here