TMCBLOG.com – Putaran kedelapan Kejuaraan Dunia MOTUL FIM WSBK musim 2021 dilakukan di Circuit de Nevers Magny-Cours Perancis dan dimulai dengan FP1 hari Jumat ini. Di awal sesi kondisi sirkuit basah-tapi-mengering dan membuat hanya beberapa pembalap yang masuk ke sirkuit di awal. . Namun, setelah semakin kering, semakin banyak pembalap yang masuk trek, membuat sepertiga akhir sesi yang sibuk dengan Time attack, dengan banyak pengendara menuju ke sirkuit dengan ban slick. Dengan trek yang mengering dengan cepat pada tahap penutupan, Jonathan Rea (KRT) hadir sebagai yang tercepat diikuti Michael van der Mark (Tim BMW Motorrad WorldSBK).

Pada tahap awal sesi, pasangan Honda Alvaro Bautista (Tim HRC) dan rekan setimnya Leon Haslam turun di trek basah, bersama dengan Kohta Nozane (Tim GRT Yamaha WorldSBK) dan Tito Rabat (Barni Racing). Mereka turun dengan ban basah dan ban intermediate, Pace membaik sejalan kondisi trek yang semakin kering.

Scott Redding (Aruba.it Racing – Ducati) adalah pembalap pertama yang memasang ban slick dan mencatat waktu dengan ban kering tersebut di awal menit ke 30 dan dia mencatat lap cepat demi lap cepat sepanjang sepuluh menit terakhir sesi. Namun akhirnnya malah Jonathan Rea yang memimin timesheet di akhir sesi diikuti Michael van der Mark di posisi kedua dan Alex Lowes (KRT) berada di posisi urutan ketiga, di depan Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) yang juga memimpin hingga menit terakhir FP1.

Scott Redding sendri berada di posisi lima timesheet. Alvaro Bautista hadir di Posisi 5 dan menjadikan 5 pabrikan di posisi top-6. Pebalap Honda yang tahun depan akan kembali ke Ducati itu mengungguli rekan setimnya Leon Haslam di urutan keenam.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

15 COMMENTS

  1. Akslerasi R1 tdk kalah ma ZX10Rr.
    Pdhl musim sblm nya 2020 kebwh selalu kalah aksel, trek lurus pun kalah.
    Apa karena kemudahan (baca kelonggran limit rpm) homologasi dari penyelenggara?

    • Yamaha sejak era Ben Spies akselerasinya selalu paling badak dibanding superbike Jepang lain, ya efek crossplane. Justru yg gw salut topseednya ga jauh2 ama screamer atopun V4.

      • Om Akang, kalo aku pikir2 crossplane itu adalah bentuk kompromis big bang dan screamer, bener tidak?
        Dan analisaku tentang problem ban belakang motogp, jika slide masih terlalu ke screamer dan jika bocel terlalu ke bid bang.
        Menurut sampean gimana?

        • Bisa dibilang begitu, karena kalo mesin inline4 biasa dibikin bigbang emg suaranya mirip crossplane tanpa serak2 basah tapi karakternya terlalu jinak. Pernah dicoba oleh tim2 CRT. Yamaha bikin crossplane karena mereka ngejar karakter V4 di inline4. Kalo soal boncel ban sih itu cacat produksi, krn mau mesinnya screamer ato bigbang pasti rusaknya mirip2. Dan jg di motogp saat ini SEMUA mesin sebenernya bigbang cuma baik Suzuki dan Yamaha lebih pilih crossplane ketimbang bigbang biasa. Nah wsbk inilah salah satu kejuaraan dunia yg masih variatif mulai dari V4 bigbang, inline screamer, sampe online crossplane. Dan di wsbk gw perhatiin sih ban sama aja dan pemakai ZX10RR maupun R1 jg masih banyak yg slide atopun ngesotin ban belakang sebelum nikung.

Leave a Reply to Felix Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here