TMCBLOG.com – Race MotoGP Aragon 2021 akhirnnya menghadirkan satu Lagi nama berbeda setelah Quartararo, Marc Marquez, Jack Miller, Brad Binder, Maverick Vinales, Oliveira dan Jorge Martin . . . Yap sudah ada delapan nama berbeda di 13 kali sementara Gelaran MotoGP 2021 dimana Francesco Pecco Bagnaia akhirnnya. Namun Secara umum Yang paling bersejarah Buat Francesco bagnaia sendiri adalah ini merupakan kali pertamanya menjuarai Race Kelas MotoGP setelah debut pertama kalinya dengan Pramac Ducati Di Musim 2019 yang lalu. Butuh sekitar 42 kali balapan Buat Pecco untuk bisa merengkuh Podium tertinggi kelas Primer ini. Dan Raihan yang diperoleh Pecco di Aragon ini bukan lah raihan kaleng kaleng, Ia berhasil menundukan Marc Marquez yang disebut sebut sebagai penguasa aragon selama ini dengan segala kelebihannya di Sirkuit Sirkuit berjenis CCW.  Fakta Bahwa ia mengalahkan Marc semakin menasbihkan Bahwa Pecco memang Sangat layak Juara di Aragon ini. Memang tanda tanda penguasaan pecco sudah terlihat semenjak Konsistennya ia melakukan 16 lap Simulasi balap di FP4, Raihan Pole Position serta hadir tercepat di Sesi Warm Up . . Buat tmcblog, Salah satu Kunci yang membuat Pecco berhasil Juara  dan mengalahkan Marc adalaah Kekonsistenannya menjaga teritorial Racing Line terbaik . . Ia berhasil Perfectly Nursing the Racing Line agains The Best One !! . .

Race Aragon kembali memperlihatkan kehebatan Juara dunia 2020 Joan Mir. Walaupun Ia ketinggalan hampir 4 detik di belakang Marc Marquez, Ia start dari posisi 7 dan Bisa finish di Posisi 3 . . seakan akan mengulang kembali Mir Mir yang dahulu. Sementara Itu Quartararo Yang terlihat cukup Kuat di FP4 ternyata pada saat race tiba dimana memang temperatur Trek dan Udara sedikit lebih panas dari Sesi Kemarin kemarin tidak bisa mengembangkan race pace barisan depan. Di MotoGP era Modern kayak sekarang, perbedaan race pace antara Barisan terdepan dan medioker itu memang nggak besar . . Mungkin hanya sekitar 0,3-0,5 detik per lap saja, dan kali ini Fabio hanya berhasil bertahan di area tersebut.

Bersisa 5 seri Balap kedepan ada 125 Point Maksimum yang hadir dan Fabio Quartararo masih memimpin dengan perolehan Total sementara 214 point. Pecco Bagnaia meroket dari posisi ke 4 pasca race silverstone menjadi Posisi Runner Up sementara. Jarak Pecco ke Quartararo dari awalnya 70 point mengecil menjadi 53 point. Namun secara umum Favorite Juara dunia 2021 masih ada di Quartararo.

Jika kita mengikuti pembicaraan komentator race maupun sesi Latihan motoGP selalu dikatakan begitu, Quartararo sebagai favorit dan umumnya mereka berkata Mungkin hanya DNF, DNS saja yang mencegah Fabio Bisa Juara dunia di 2021 ini. hal ini diperkuat juga dengan penantangnya yang tidak se konsistem dirinya. Salah satu buktinya adalah Pecco pernah menjadi P2 sementara pasca Seri ke tiga di Portugal dan Bahkanpernah memimpin championship  . .. namun setelah itu ia tidak konsisten dan sempat diambil alih Oleh Zarco dan Mir.

Yamaha Kembali turun ke posisi P2 dalah Championship Konstruktor setelah Pembalap terbaiknya hanya finish di P8 di race Aragon ini sementara Ducati yang awlanya etrtinggal 9 point pasca Silverstoner berhasil meraih point Maksimum dan Meninggalkan aragon 8 point lebih tinggi dalam upaya untuk menghentikan Upaya Triple Crown Yamaha.

Jarak Ducati lenovo team juga berkurang dalam upaya Mengejar Monster Energy Yamaha MotoGP di Championship team. Dari awlanya 47 Point Kalah pasca Silverstone menjadi Hanya 19 point saja sekarang. Sementara itu raihan Mir dan Rins di Aragon ebrhasil menaikkan Suzuki Ecstar ke posisi tiga menggeser Pramac racing.

Jarak Aleix Espargaro mengejar Johann Zarco dalam perebutan Pembalap Satelit terbaik 2021 makin dekat. dari pasca Silverstone yang berjara 54 Point menjadi 41 Point dengan sisa 5 balapan kedepan . . ini artinya Aleix Punya pekerjaan Rumah rata rata Harus berjarak 9 point lebih tinggi per race sampai race terakhir di Valencia nanti. Sementara itu Pramac Racing tetap memimpin Kalsemen team Independent dengan Jarak 99 point dari kejaran LCR Honda.

Berkat finish di posisi 6 yang merupakan raihan terbaik sementara Tahun ini Buat Juara Moto2 Bastianini, dengan Desmosedici yang lebih ‘tua’ ia kini berjarak 26 point mengejar Jorge Martin yang menggunakan Desmosedici GP21 dalam upaya Merebut gelar Rookie Of The year MotoGP 2021 di sisa 5 race ke depan.

Taufik of BuitenZorg

85 COMMENTS

    • Di lap terakhir marc nginjek garis hijau parah, kenapa gak dikasih penalti ya kayak pembalap2 yang lain ?
      kalo yg lain walaupun nginjek cuma 1cm aja udah kena penalti

      • ga ada keuntungan yang didapatkan marc ketika menginjak garis hijau, yg ada kerugian. kalau yg lain nginjek 1 cm aja udh di penalti karena dia mengambil keuntungan seperti pemangkasan waktu yg lebih cepat. misalkan pada saat free practice yg harusnya dalam 1 lap waktu yg di capai 1,56 detik, dengan menginjak garis hijau waktu yg bisa ditempuh dalam 1 lap menjadi 1,55 detik

      • Kayaknya karena Marc tidak bisa mengambil keuntungan dari track limit itu. Andaikan misalnya Marc menang dari Pecco, mungkin bisa dianulir. Pendapat saya sih, mungkin wak Haji bisa menjelaskan.

  1. Pertamax wak…
    Sejauh ini tinggal Fabio yang konsisten mendulang point… Kalau bisa konsisten.. Pasti juara 2021..tapi gap nya mungkin. Sekitar 20 an point… Itu juga kalau peco dan mir bisa terus konsisten di sisa seri..

    Untuk yamaha.. Berat kalau ngejar triple crown… Kelasemen tim kayaknya bakal dibegal sama ducati pabrik an..

  2. Keren lah Bagnaia,
    Kejadian tikungan kedua terakhir, ketika Marquez menyalip agak memaksa…. Untungnya tidak jatuh tuh bocah….

    Keren balapan ini

    • I hope #20

      Sudah lebih matang sih dari 2 tahun sebelumnya, setidaknya sejauh ini kita lihat dari raihan poinnya.

      Terlihat kemarin selain paket motor yang mumpuni, ketenangan adalah senjata yang bisa dengan ‘mudah’ mengalahkan Marquez.
      Ngeliat Pecco kemarin, saya jadi ingat gimana calm nya Dovizioso 2017 saat duel lawan Marc, ditambah racing line yang rapi ala JL99.

  3. Menurut motor sport Taro problem ban belakang, spin dan kontrol traksi ngaco, kondisinya berbeda saat FP.
    Jika dibanding saat fP, trek memang ada kenaikan suhu.
    Jadi ingat musim2 sebelumnya, keluhan spt itu dialami pembalap2 yamaha pada suhu trek yg panas.

    • Serius fabio ngomong gitu?
      Cal d austria ngeluhin traksi
      Maverick udah dr seri2 sebelumnya
      Cuma yah berhub fabio masih kompetitif, cuma dianggap alesan aja
      Vale? Udah lupa dr tahun brp dia ngeluhin traksi

      Imho masalah M1 masih sama
      Riding style fabio bisa nutupin di musim ini
      Makanya saat ini cuma ngandelin fabio doang
      Mirisnya sampe tim satelitnya terdampar di dasar klasemen

  4. What a race….moto gp smalam telah membuat bos bos di blkng layar trsenyum krn smakin bnyk yg merindukan tontonan sprt itu,dedikasi,kesabaran,nyali,dn kalkulasi terangkum dlam duel dog fight…slamat pecco-marc kalian membuat lupa smntra dgn vale46

  5. Verstappen dijewer mundur 3 posisi grid start di balapan selanjutnya. F1 juga lagi seru ini. Ayo wak saya dukung sekali-kali bahas F1 lagi disini.

  6. Race selanjutnya di Misano, which is ramah buat Yamaha & Suzuki. Kesempatan buat Taro bikin gap point lagi & Mir untuk mendekat, tapi di sini Pecco juga bagus ditambah dia baru menang alias on fire. Btw Misano racenya double header atau tidak ?

    • empuk banget

      Kita liat Mir akan gimana.
      Karena kompetitor inline terdekat yang masih dalem kategori konsisten ya memang Mir saja

    • karna abis di komplen abis2 an sama bagiono…
      jadi nah sekarang lu yg owe kasih…lumayan kan akhirnya mingkem..ga komplen lagi???
      dibilang ini ban kaga konsisten…beda jauh sama bristun

  7. di podium semalem bukan isapan jempol belaka… mir x mm kagak asyik… bagai mentega masuk ke kulkas beku tidak mncair…hee

  8. Zarco udah ga ada alasan lagi utk dibela atopun diutamain. Kalo udah ada rider pabrikan yg berebut gelar, rider satelit cuma disuruh jadi wingman aja. Kalo bisa menang dan didepan rider pabrikan apalagi cucuk2an dan menang, biasanya Ducati bukannya senang malah mencak2. Ducati pasti udah naruh amanah utk jurdun di pundak Bagnaya, ya meskipun kemungkinannya amat kecil. Krn Quartararo terlalu kuat taon ini, dan hatersnya yg ga Terima dan ga mau jujur mengakui Quartararo cuma bisa ngungkit kegagalannya di masa lalu.

    • Umur jarwo ngak bisa bohong,

      dah fitrah manusia itu , palagi bawa motor V yg butuh fisik exstra.

      FQ 98% jurdun, kecuali takdir berkata lain, dah 6 thn ymh blm jurdun lagi setelah Hohe 2015, jadi dah nahan klimaks bertahun tahun.

      • Tapi masih lebih rendah dari gaji di KTM yg kabarnya 3jt semusim. Coba dia mau sabar dikit, pasti skrg udah jadi ujung tombak KTM dan bebas mau menang kapanpun selagi bisa, dgn gaji tinggi tentunya. Skrg Alpinestars aja kabur, padahal waktu confirm ke KTM Alpinestars langsung mepet dan kasih penghasilan tambahan lebih gede tentunya. Nasi udah jadi bubur, ditambah usia yg semakin senja. Mimpi jadi juara dunia motogp semakin jauh kecuali Ducati rukir posisi dia ama Miller taon depan. Krn hampir mustahil pembalap satelit apalagi pembalap pabrikannya jg kuat dan berkali-kali menang bakal diijinkan utk ikut ngrecokin klasemen.

    • Belum tentu marc bakal di depan terus
      Dia masih bermasalah dgn tubuhnya

      Dr sisi ducati, keping puzzle terakhir belum ketemu
      Mereka harus cari rider yg spesial
      Gak bisa dgn rider yg sesekali tampil luar biasa dan hilang dr radar di waktu lainnya
      Ini mirip kasusnya hrc waktu ngandelin daped, ujungnya juara dunia ketika narik casey

        • Belum tau, martin masih rookie plus sempet cedera
          Tp dr pandangan ane, jack jelas enggak
          Dia udah pegang desmo spek terbaru di pramac, n musim ini masih gak stabil
          Sempet berharap sama peco krn baru kali ini dia pegang spek terbaru (d pramac pake spek lawas)

    • bener…dengan waktu jeda musim..bisa recovery lebih..tnpa ada cidera..latihan2 tetek bengek..
      bahaya dah buat para rival marq..taun depan..kllo makin pd si semut bawa motor nikung kanan

      • percuma kalo belum nemuin balance tepat untuk masalah front end Hodna.

        Sekarang babang Marc udah ogah pake Marc’s style soalnya.. kalo kita perhatiin semenjak comeback dia lebih berusaha untuk ‘legowo’ saat motor di ujung limit traksi, guna menghindari beban berlebih pada anggota tubuh saat saving from ndlosor. Aksi save juga lagian minim. Kita tau dia bisa saja ngelakuin, tapi sepertinya dia tak mau lagi.

        sudah berbeda dengan Marc yang kita tau. Hanya riding style yang irregular dan agresif saja yang masih sama.

    • Wkwkwk…
      Iyain aja deh… beban nahan motogp ketika ngerem disamain sama ngangkat motor n buka botol
      Susah sih kalo udah niatnya nyinyir

  9. kata fabio setidaknya sampai seri Misano dia tidak akan memikirkan championship,, jadi ekspektasi gw mulai Misano besok dia akan bawa kalkulator disetiap race kedepan,

    • Gw heran pikiran lu ga jauh2 dari kawal mengawal, semua ajang apa itu wsbk apa itu motogp, semua tim lu anggap harus banget ada yg ngawal. Quartararo bukan Dovizioso yg butuh wingman, Yamaha jg bukan Ducati yg saat salah satu rider didepan yg lain wajib finish dibelakangnya.

  10. kayanya malah top 6 deh. soal misal walau pos 7 juara 1 mulu.
    hampir mustahil top 5 tidak raih poin
    kalo misal pos 1 ngga absen lah ni 5 seri. terus yang pos 6 ini juara seri 5x, ga mungkin juga pos 2-4 absen juga.
    pasti mengisi point2 lainnya.

  11. cuma nasib sial yg bisa menggagalkan Quarto buat jurdun 2021, 53 poin itu jarak 2 kali finish pertama +3.. tinggal runner up antara Bagiono, Semir.. Zarco udah payah, Miller inkonsisten..
    tp ya never say never, secara teoretis masih bisa dikejar..

  12. Menurut saya kalo bagio mau juara dunia ya dukati kudu RINGAN TANGAN ke markes dan seMIR untuk selalu “ngerecoki” torasudiro atau sewa jack mbeler untuk nabrak torasudiro biar dnf (mafioso italiano digerakkan)

Leave a Reply to pembaca Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here