TMCBLOG.com – Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Franco Morbidelli sudah resmi membalap bersama Yamaha Factory Racing Team semenjak Misano 2021 sampai dengan akhir musim 2023 nanti dan ini secara umum merupakan semacam Domino Effect dari percepatan proses hengkangnya Vinales ke Aprilia. Kembalinya Morbidelli ke MotoGP agak sedikit delay setelah ia harus menjalani operasi lutut kiri dan tentu termasuk masa proses recoverynya di mana juara dunia Moto2 2017 itu awalnya mengalami cedera di Le Mans 2021, sebelum memburuk pada tiga balapan berikutnya yang berakhir di Sachsenring, Jerman.

Saat press conference dirinya berbicara menjelang kehadirannya kembali ke grid MotoGP, Morbidelli mengatakan: “Senang bisa kembali. Saya telah kehilangan cukup banyak waktu olahraga dan waktu bersama orang-orang di paddock. Rasanya ini seperti waktu yang lama. Saya sudah berusaha bekerja sebaik mungkin untuk pulih dan berusaha untuk pulih secepat mungkin supaya bisa berada di sini, di Misano, yang merupakan trek yang sangat saya sukai. Ini adalah trek yang mana saya punya kenangan indah, tentu saja. Jadi, sangat menyenangkan bisa kembali dan saya merasa cukup baik-baik saja sekarang dengan lutut. Tidak terlalu buruk, tetapi saya harus melihat apa yang terjadi besok di trek.”

Secara umum kembalinya Morbidelli sebagai pembalap pengganti permanen dari Maverick Vinales membuat segala pointnya yang didapat pada race semenjak Misano sampai Valencia nanti akan digabung dengan point Quartararo pada championship team. Sementara jika ia finish sebagai rider Yamaha di posisi tertinggi, maka pointnya akan dipakai sebagai point Yamaha pada championship manufaktur.

Point yang ia peroleh dari Misano sampai Valencia nanti akan menambahkan semua point pribadinya dalam championship pembalap yang selama ini, semenjak awal musim ia peroleh walaupun diperoleh saat di team yang berbeda.

Sebagai pembalap pengganti permanen dari Vinales juga mengharuskan ia menggunakan ‘mesin warisan’ dari Maverick di sisa seri musim 2021 ini yang terakhir dipakai oleh Maverick pada seri GP Austria 1 dan dipakai oleh Cal Crutchlow pada seri Silverstone dan juga Aragon. Sampai ia absen Morbidelli hanya memakai mesin Spec A Yamaha M1 yang merupakan mesin factory 2019 edisi terakhir seri Valencia 2019. Namun semenjak Misano sampai Valencia nanti Frankie akan menggunakan mesin spek Factory Yamaha M1. Untuk semua perubahan ini, perlu diingat bahwa Frankie merupakan runner-up MotoGP 2020 yang sudah tentu ia ‘merasa pantas’ untuk memperolehnya.

“Saya merasa saya pantas mendapatkannya. Saya merasa saya pasti pantas mendapatkannya dan saya berbicara secara terbuka dengan semua orang di Yamaha,” kata Morbidelli. “Akhirnya kami di sini. Mereka tidak berutang apa pun kepada saya tetapi saya hanya merasa saya pantas mendapatkan sesuatu, tetapi yang pasti Yamaha tidak berutang apa pun kepada saya.”

Lalu bagaimana kondisi alokasi mesin yang akan dipakai Morbidelli dari Misano sampai Valencia nanti? Kita bisa lihat alokasi mesin Yamaha M1 yang awalnya diatas-namakan ke Vinales sampai Aragon berikut ini sob.

Secara umum dari 7 unit alokasi mesin factory Yamaha M1 yang awalnya disiapkan untuk Maverick semuanya bisa dipakai oleh Morbidelli. Sekitar 5 mesin sudah dipakai oleh Maverick dan tak ada satupun mesin yang dibuang dari alokasi. Dan juga Morbidelli memperoleh 2 mesin Yamaha M1 yang masih fresh yang sama sekali belum pernah dipakai.

Oh iya, mengenai crew chief Morbidelli bilang bahwa untuk menjaga ke-kontinuitasan dari internal team maka tetap Silvano Galbusera yang akan menjadi crewchiefnya sepanjang musim 2021 ini. Sementara untuk musim 2022 nanti, Morbidelli berkata “Kita lihat saja nanti.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

37 COMMENTS

  1. menarik nih misal lancar recoverynya, bisa cucuk2an sama team-mate sendiri.. atau mungkin tahun depan menariknya, sisa musim ini mungkin ada sedikit team order..

  2. Ada yg mengatakan Rossi menghalangi pembalap muda masuk yamaha? Sekarang dapat Jackpot bro, .. hehehe Semoga makin kompetitif motoGP

    • Kenyataannya emg begitu, Lorenzo, Kroco, Zarco, dan hampir aja Quartararo. Dapet jackpot ya ga lebih dari ulah Vinales, bukan karena Rossi. Rossi kalo ga pensiun jg tim satelit Yamaha bakal mandek regenerasinya.

      • Tenang aja bro,,,,, nanti juga bakal panen.. entah itu dari yamaha, ato dari akademi VR46-nya ,,,,,,, soal sponsor kabur , kocak juga miss management yg disalahkan pembalapnya, sponsor gede tapi ga punya nilai tawar wkwkwk . .. . Ato memang sebegitu-tingginya nilai tawar seorang valentino Rossi?

  3. Yamaha factory kali ini diisi pembalap yg sama-sama kalem, ga banyak drama, ga banyak omong. Tapi sama-sama berbahaya, silent killer. Sangat kontras dengan line up sebelumnya, mulai dari era kisruh Vale-JL part 1-2 kemudian drama Maverick.
    Harusnya sih ya, kedepannya akan jauh lebih fokus ngurusin masalah teknis.

    Minjem jargon salah satu komentator; “Ngeri!”

  4. Entah kenapa, ini orang cool banget, gak banyak omong, tp bolak balik podium,
    Kalo gagal pun dia podium pun tetap komen membangun buat teamnya.

    Ikut senang kali dia bisa juara dunia motoGP

    • Sependapat ??
      Tp pasti banyak yg ngga setuju secara dulu kan dia ‘Putra Mahkota’ di yamaha tp kena kudeta diam2 oleh 1/4. Menang race sesekali dijamin bisa, tp kalo dominan kayaknya jauh.

      • Dia pembalap bagus kok. Buktinya bisa juara duani moto2 dan tahun kemaren runner up moto gp.

        Hanya saja mmg levelnya msh lumayan jauh dibawah level alien

Leave a Reply to dave Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here