TMCBLOG.com – Raja CoTA telah kembali, Marc Marquez seperti menjawab keraguan beberapa orang dengan elegan mengenai harmonisasi dirinya, RC213V dan semua sirkuit berjenis CCW (counter clockwise/rotasi berlawanan arah jarum jam), ada yang bilang dia akan kesulitan dan kehilangan waktu banyak, bahkan ada yang secara jelas memperkirakan bahwa “Marc tak akan menang di CoTA tahun 2021 ini”. Apa yang Marc kakukan menurutnya sesuai dengan apa yang semenjak awal Ia dan team rencanakan “Rencananya adalah melakukan persis seperti yang telah kami lakukan hari ini: Start dengan baik dan bertarung di tikungan pertama, ngotot sedikit di beberapa lap pertama dan kemudian ketika ban mulai sedikit turun – saat itulah saya akan mulai gass poll. Dalam beberapa lap terakhir saya sangat lelah dan tidak mudah untuk menjaga konsentrasi saya, tetapi Fabio jauh di belakang dan naluri saya mengatakan dia tidak akan mengambil risiko apa pun saat dia berjuang untuk kejuaraan.”

Dan ini sedikit banyak memang seperti apa yang firasakan oleh Fabio Quartararo yang dengan jelas mengatakan “Ini bahkan lebih baik daripada kemenangan, jujur, karena saya semakin dekat dengan impian saya. Itu sangat emosional karena hanya ada tiga balapan tersisa, dan saya memiliki keunggulan lebih dari 50 poin. Setidaknya kami melakukan penerbangan panjang ini untuk pergi dari sini dengan hasil yang bagus.”

Yap, racing mode yang dilakukan Fabio kemarin memang wajar terkesan ‘main aman’ karena ia tahu Pecco ada di belakangnya. Pecco sendiri berhasil terhindar dari kekalahan yang parah dengan hadir finish di posisi 3 walaupun hasil ini menjadi banyak perbincangan karena secara umum ada sinyalemen hadirnya andil signifikan dari pabrikan Ducati saat race berlangsung (team order). Yap, Mapping 8 yang pernah hadir di dashboard Lorenzo dahulu pun akhirnya hadir kembali di race Austin kemarin. Gak kebayang tahun depan ada 8 pembalap, bakalan kayak apa strategi “Mapping” yang disiapkan, akankah ada pesan untuk konfigurasi “pagar betis”?

Selain itu, terlepas dari clash antara Joan Mir dan Jack Miller yang berujung pada diturunkannya posisi finish Joan menjadi P8, kembali lagi Enea Bastianini ketiban keberuntungan. Bastianini yang hampir tidak disebutkan oleh komentator balap sepanjang awal race sampai dengan lap 19 mendadak finish di posisi 6. Kembali lagi sebuah posisi finish yang sangat baik untuk mengejar gelar Rookie of The Year berbekal motor ‘tua’.

Secara umum Fabio Quartararo membuat jarak 52 Point dari kejaran Pecco Bagnaia menjelang 3 seri berikutnya (Emilia Romagna-Misano 2, Algarve – Portimao dan Finale di Valencia). Secara umum Fabio Quartararo memiliki kans pertama untuk mengunci gelar juara MotoGP 2021 di Misano nanti.

Permutasinya banyak, namun yang paling gampang adalah kalau di Misano nanti Fabio bisa finish race di depan Pecco maka gelar juara dapat dipastikan ada satu kepingan dengan nama baru di trofi MotoGP Tower yang akan segera digrafir menggunakan nama pembalap asal Prancis ini.

Ini akan jelas-jelas sebuah event yang spesial karena bagaimanapun Monster Energy Yamaha MotoGP walaupun pabrikan Jepang, namun teamnya berbasis di Italia. So, Misano 2 tentu adalah balapan kandang tersendiri buat Yamaha Factory team ini. Ngunci gelar juara dunia di halaman sendiri tentu spesial!

Secara umum jelang Misano, calon juara dunia MotoGP sudah mengerucut dari awalnya 5 pembalap (Quartararo, Bagnaia, Miller, Mir, dan Zarco) menjadi hanya tinggal 2 pembalap saja. So, saat ini juara dunia MotoGP 2021 hanya tinggal Quartararo atau Bagnaia. Tebakan kalian siapa bro?

Dengan finish posisi duanya Yamaha via nama Fabio dan finishnya Ducati di posisi ke tiga membuat gap Yamaha mengejar piala juara konstruktor makin dekat dari awalnya 13 point pasca Misano 1 menjadi 9 point jelang Misano 2. Lagi lagi gelar juara konstruktor jelang Misano 2 mengerucut hanya tinggal dua pabrikan saja, Ducati atau Yamaha.

Yang juga jadi pertanyaan, apakah Honda akhirnya bisa overtake KTM dan Suzuki di 3 seri terakhir ini?

Walaupun Bagnaia finish di belakang Fabio, namun kombinasi point yang diperoleh Bagnaia dan Miller (25 point) berbeda 5 point dengan kombinasi point antara Quartararo dan Morbidelli (20 Point) sehingga pasca Amerika, Ducati kembali memimpin klasemen team dan membuat jalan Yamaha merengkuh triple crown menjadi lebih kompleks jelang 3 balapan ke depan. Butuh bantuan dari Morbidelli nih.

 

Johann Zarco dan Aleix Espargaro sama-sama tidak memperoleh point di Amerika dan membuat posisi keduanya masih berbeda 37 point jelang 3 balapan ke depan. Secara umum selain Zarco dan Aleix, Martin, Bastianini dan Nakagami masih memiliki asa untuk meraih gelar pembalap Independent MotoGP terbaik di 2021 ini jelang 3 balapan tersisa.

Walaupun 103 Point adalah angka yang masih bisa dikejar oleh LCR Honda dalam upaya perebutan gelar team satelit/Independent terbaik 2021 namun angka ini cukup berat buat duet Nakagami – Alex Marquez menghadapi duet Zarco – Martin.

Pasca seri Amerika dengan finish menggondol 11 poin Jorge Martin memimpin klasemen Rookie terbaik 2021 sementara dengan jarak 11 Point dari Bastianini. Secara umum jelang 3 Seri terakhir gelar ini masih bisa jatuh ke pundah baik Martin, Bastianini maupun Marini. Wahhhh makin menarik 3 seri ke depan nih.

Taufik of BuitenZorg | tmcblog

48 COMMENTS

  1. peluang FQ kunci gelar di Misano terbuka lebar, kalo settingan Misano 1 sebelumnya lebih dimaksimalkan, FQ bisa juara 1 di Misano 2 nanti dengan lebih mudah

  2. kemaren seri Misano 1 startnya Quartararo jelek bgt yg membuat doi banyak kehilangan posisi, kalo seri Misano 2 kedepan doi bisa start bagus kyknya udah pasti jurdun, krn gw yakin Quartararo vs Pecco akan dimenangkan Quartararo, meskipun harus diwaspadai Bastianini dan Martin, kyknya dua org itu yg bakal jadi wingman nya Pecco,

  3. rookie dukung Bastianini ah..

    Frankie gak nampak2 ni progresnya, padahal gw paling ga sabar liat Frankie ke barisan depan

  4. Taro juara jika :
    1. Taro finis didepan pexxo
    2. Taro dan Bagnaia sama sama DNF
    3. Taro finis dibelakang peco, asal point selisih tidak lebih 3 point

  5. Di Misano, minimal harus d depan Bagnaia? Susah juga melihat hasil Misano kemarin. Kecuali Bagnaia crash or trouble mesin or ban ghoin. Tapi Taro juga ada kemungkinan sama juga, belum lagi cuaca hujan, Ducati ngeri kalau hujan. Kalau g bisa kejar Bagnaia, Taro pasti main aman aja.

  6. Ga terlalu merhatiin saat perayaan podium,pertanyaan yg paling penting apakah mbaknya kena semprot sampagne sehingga…. ahsudahlah!!

    • ID baru sang 1000 nama
      Ganti artikel ganti ID
      Gaya komentar ketahuan orang yang sama dan selalu bikin rusuh dari spam, troll dll

      • Gunkatana itu sebenernya komentator lama yg terkenal hobi ganti nick, kalo ga Mentega ato Ngunuo (epbeye) ya Mojib ato Mukegile (epbeha). Tinggal tebak ada dari keempat itu siapa yg suka ngatain orang, ya kalo bukan Mentega ya Mojib wkwkwk

        Tapi bisa aja komentator laen jg seh, yg gw yakin dia pasti komentator lama.

  7. Wah ducati tahun depan pke 8 pembalap yg muda lagi bakal buat pagar betis neh. Sayang banget morbidelli saat ini cedera,dovi,rossi you know lah keadaannya. Apakah musim dpn morbidelli,dovi atau malah darrin bisa bantu fabio dr kepungan ducati? Atau malah Marquez makin kuat dgn taktik ngacir kalau bisa saat start(prediksi saya dia menghindari dogfight krn memang akan menguras staminanya dgn motor v4). Taktik diaustin dgn ngacir ddpn membuat MM agak rileks balapan seperti latihan. Termasuk jg fabio kemarin agak rileks balapan dan amankan poin tanpa pertarungan keras. Apalagi jorge martin malah shortcut dan ambil longlap diakhir lap yg byk mengkritik tuh hehe. (Mgkn jg taktik klo ad pembalap yg nonducati mendekat dia dan miller bertugas jd guard dlu. Make sense seh meski team order itu legal, fabio musim ini perjuangannya berat jg mau jurdun klo begini. Dimisano apakah yg dilakukan ducati. Kita tunggu.

    • Sepertinya mereka melakukan hal yg demikian karena udah 14th puasa gelar.. Dan pengembangan motor mereka kalau dibilang ngk bener ngk jg, udah bagus sih itu rider friendly tinggal si ridernya aja manfaatkan situasi yg ada, tapi ya resikonya itu yg dipabrikan kadang tampil ngk konsisten malah satelit mereka tampil lebih baik… Dan harusnya mereka ngaca sama pengalaman hodna di tahun 2004-2006 yg dimana kala itu rc211v sangat ramah kesemua ridernya alhasil mereka susah buat juara dunia 1 orang di tim inti malah yg tim satelit tampil lebih apik…

  8. Ducati udah mencapai prinsip yg selama ini mereka pegang, motor lebih baik daripada ridernya. Terbukti klasemen tim dan konstruktor dipegang Ducati, tapi tetep klasemen rider kalah dari rider pabrikan lain. Makanya kalo mau juara dunia rider, mereka harus tiru Honda dan Yamaha yg selalu menganggap peran pembalap juga penting.

    • Yes, i agree your koment bro.. Mereka entah pura-pura ngak lihat atau lupa dari pengalaman hodna 2004-2006 motor bagus ke semua rider tapi susah buat juara dunia 1 rider tim inti mereka..

    • krena DUCATI ingin motornya yg juara pembalap no sekian… pdhalfaktor juara adalah
      1.pembalap
      2. motor
      3. team
      lihat yamaha skrg yg laen terseok2 kecuali taro dan terbukti develop kpd taro seorang lbh baik de pd for all rider

    • Malunya ducati kalo menangin bagiono dgn cara kerahkan pasukan pagar betis aplg bunuh diri bikin fq20 dnf.. bagusnya biarin diadu dilintasan scr fair lbh indah.. kita liat misano2 nanti ap strategi ducati selain maping8

  9. Marc masih bisa naek dari urutan 7 sepertinya, secara Binder yg di atasnya ini sering kesulitan nembus 5 besar..

    • Bahkan menyalip posisi klasemen si Zarco pun sepertinya masih sangat memungkinkan lho karena perolehannya yg cukup minim belakangan ini.
      ya asalkan si Marc tidak crash aja,
      mengingat perolehan poin si Zarco cuma 19 poin (miller 49 poin) dari 6 race terakhir
      sementara Marc berhasil dpt 67 poin semenjak paruh musim kedua (cmiiw)

Leave a Reply to Happ Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here