TMCBLOG.com – Toprak Razgatlioglu butuh membuktikan diri pada dua ronde fly away tersisa untuk memantaskan diri jadi juara dunia World Superbike 2021, Ia harus mengalahkan Rea dan Redding. Jika berhasil, pembalap Turki itu jelas akan diingat sebagai pembalap yang bisa meredam hegemoni kombinasi Rea-Kawasaki ZX-10RR yang menjuarai WSBK 2015-2020 secara berturut-turut. Akan lebih manis karena Toprak bisa mengalahkan Rea-ZX-10RR di saat kombinasi keduanya masih dalam level terbaik mereka. Ini jelas merupakan momen yang begitu spesial.

Lebih dari sebulan yang lalu pasca pengunduran diri Valentino Rossi dan hengkangnya Maverick Vinales, sebagai salah satu efek domino nama Toprak Razgatlioglu mulai terdengar sangat kuat di paddock MotoGP sebagai kemungkinan membalap dengan Yamaha pada tahun 2022. Sampai saat ini pun Yamaha masih belum mengonfirmasi siapa pembalap yang akan menemani Andrea Dovizioso di struktur team baru RNF Racing Team pada tahun 2022 nanti.

Belum diumumkannya satu nama pembalap di RNF Team dan pengakuan Toprak sendiri yang akan melakukan test dengan Yamaha M1 pasca musim 2021 ini, suka atau tidak suka membuka kembali pembicaraan paddock mengenai potensi naiknya Toprak ke MotoGP di tahun 2022 walaupun ia sudah pernah mencoba menghilangkan rumor ini dan mengantisipasinya dengan pembaruan kontrak membalap di WSBK Yamaha setidaknya selama dua tahun kedepan (sampai akhir 2023).  Dengan kata lain, ada potensi hadirnya keputusan last minutes nih.

Toprak sejauh ini terbukti tidak tergoyahkan oleh tekanan baik yang hadir dari dalam dirinya sendiri ketika memimpin klasemen championship ataupun tekanan yang datang dari lawan-lawannya termasuk kritik pedas Rea terakhir yang menyinggung gaya balapnya yang terlalu agresif. Hal ini jelas menunjukkan level mental dan kecepatan yang matang dari pembalap yang memiliki mentor seorang juara dunia WSS berkali-kali ini.

Kematangan ini juga yang mungkin memaksa Rea untuk mendorong dirinya hingga batas di semua lap, sehingga memaksa hadirnya beberapa kesalahan dan crash yang di tahun-tahun sebelumnya belum pernah terlihat dari Rea bahkan dibandingkan ketika di awal Bautista bergabung dengan Ducati dan sangat mengganggu Kawasaki saat itu.

So, jika Toprak menjadi juara dunia di WSBK, maka tahun 2022 dia naik ke MotoGP, jelas ini adalah sebuah “perfect plan” yang bisa saja terjadi di menit-menit terakhir. Di Austin, Valentino Rossi ditanya apa pendapatnya tentang Toprak, dan dia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya mengenai rencana pembalap Turki ini untuk menguji YZR-M1: “Saya suka Toprak, dia adalah pembalap muda, secara fisik dia sangat siap dan dia memiliki kendali atas motor yang hebat, itu tidak diragukan lagi performanya. Saya sangat penasaran dengan test yang akan dia lakukan di akhir musim ini bersama M1, karena ia bisa saja kompetitif di MotoGP.”

Sebagai salah satu lulusan MotoGP yang juga tampil kencang di WSBK Alvaro Bautista juga sempat memberikan pendapatnya di seri WSBK Portimao tentang Toprak dan MotoGP. Pembalap asal Talavera ini secara umum tidak meragukan bahwa Razgatlioglu akan cepat di MotoGP jika dia menerima tantangan ini, tetapi dia memperingatkannya tentang perbedaan yang akan Toprak temukan antara Michelin dan Pirelli yang saat ini digunakan di WorldSBK.

Saat ini menurut Bautista, Pirelli sangat support dengan gaya agresif Toprak, namun apakah Michelin juga akan begitu? “Jelas di sini (WSBK) ban memungkinkanmu melakukan lebih banyak hal daripada di MotoGP. Di sana (MotoGP) kami harus lebih tenang dan mengambil racing line yang lebih bersih. Saya rasa tak ada pembalap di MotoGP yang kurang agresif, tapi dari cara Toprak menggunakan ban, saya memperkirakan dia tidak bisa memperlakukan MotoGP sama seperti apa yang dia lakukan di sini,” ujar pembalap tim WSBK Honda yang akan kembali merapat ke Ducati Aruba.it pada WSBK tahun depan tersebut.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

51 COMMENTS

      • Menurut pendapat gue, bukan pendapat dari mana-mana, apalagi googling copas pendapat orang, jadi mohon maaf klo salah. Toprak itu pengambilan racing line-nya sangat rapih, apalagi jarang sekali dia membuat kesalahan sendiri. Tahun ini 3 kali DNF karena sial aja. Klo masalah urusan ban di geber habis atau tidak pembuktiannya adalah hasil akhir. Ga bener juga hemat ban sampai akhir tapi finish diluar 10 besar.

  1. Bener juga sih kata Bautista, dengan gaya Toprak yang agresif, ban Michelin yang suka ngelawak dan Yamaha M1 yang perlu dibawa secara smooth, Toprak perlu adaptasi ekstra kecuali langsung alien kayak Quartararo.

    • contoh pembalap yg agresif yg sukses dengan michelin adalah MM93
      seperti toprak, MM93 jg memiliki kendali atas motor yang hebat
      mungkin terlalu jauh membandingkan toprak dengan MM93, tp patut di tunggu apakah toprak mampu bawa motor motogp seperti di wsbk

      • MM93 lebih ke pembalap kotor sih, suka jadiin pembalap lain bemper kalo melebar udah kaya maen ps aje. Kalo Toprac lebih ke pembalap sradak sruduk yg ga mikir umur ban, di wsbk mungkin ga kentara bedanya krn lapnya dikit, tapi di motogp itu termasuk krusial. Ampe sekaliber KRT aja ga nurunin dia di 8 hour krn boros ban, artinya Toprac harus mulai belajar hemat ban kalo mau kompetitif di motogp.

      • Justru kenapa toprak lebih unggul dibanding rea karena mampu memanage ban lebih baik
        Walau terlihat dari luar sradak sruduk aka agresif tp ban nya awet sampe akhir race

        • emang lebih enak mempertahankan opini ga bedasar, ketimbang mencerna pernyataan pembalap (Batistuta) apalagi nyari tau alasan2 kenapa Toprac ga dipake di Suzuka karena repot harus googling nemu juga pake bahasa Inggris. Karena ga perlu mikir ato baca artikel, yg penting komen???

      • @si akang, coba google atau cari berita di gpone
        ada pernyataan dari petinggi pirelli tentang perbedaan toprak and rea mengenai cara make ban.

        Atau kl bener2 nonton full race WSBK, itu kliatan kok di awal race rea bisa bejaban sama toprak, tp begitu di atas 15 lap rea mundur teratur.
        Rea hanya bisa menang dari toprak kl toprak DNF atau di superpole yg hanya 10 lap
        Dari sana juga sudah bisa analisa

        Terakhir di GP Portugal, pirelli bawa ban baru(ghoib) yg masih development dan yg make hanya rea doang, makanya rea bisa menang

        • Padahal komen gw 100% berdasarkan fakta dan cuma ngikut pendapat Batistuta, ditambah fakta alasan KRT ga nurunin Toprac di Suzuka 8H. Tapi dikatain sotau dgn segala sindirannya, dan ada yg mati2an bela opininya sambil bawa hasil googlingan lain yg ga sejalan dgn isi artikel (pernyataan Batistuta).

          Ngomong fakta ke depan orang keras kepala emang beresiko bakal didebat??? spt teori orang2 psikologi, orang bodoh cenderung suka berdebat dan mempertahankan opininya sambil bawa pembicaraan keluar konteks hanya untuk terlihat paling benar. Gw yg dikatain sok paling benar, tapi faktanya lu sendiri yg ternyata mengarah kesana wkwkwk

    • @prior.
      benar. rea udah pake pirreli spek wsbk terbaru. sedangkan ketoprak masih pake ban standar balap.
      Rea juara race 2. Ketoprak jatuh (gegara fender depan)

    • Gw ga perlu kaca gw udah ganteng bor.. sini gw sediain kaca buat lu yg so pinter so paling paling komen sempurna terkadang gw suka eneg liat komen lu yg udh kaya pengamat otomotif so so …

      • Iya deh iya, bro mentega ato bro mojib emang yg paling oke. Selama ini kan komentator terbaik ya cuma baginda yg gonta ganti nick. Ampun suhu, jangan bully saya ????

  2. berbeda motor tentu akan berbeda racing stylenya,, gw berharap sih Toprak ga pindah MotoGP, meskipun benar kata Rea kalo doi harus mengambil kesempatan ini,

  3. Alasan yang persis sama di utarakan oleh guim roda, ketika nggak nurunin ketoprak dibalap ketahanan jaman setim dengan Rea.
    Guim bilang riding style ketoprak memang kencang, tapi sangat boros pemakaian ban. Bisa mengakibatkan kawasaki kalah.
    Dan berang lah Kenan Sofuoglu, yang akhirnya menarik ketoprak dari kawasaki.

    Untuk bisa memperkuat teori tersebut, memang ketoprak harus dikasih kesempatan nyicip M1+Pirelli dulu, walaupun cuma sesi test.
    heheheheh…

  4. Kalau memang toprak punya skill, harus nya dia bisa beradaptasi
    Mungkin butuh beberapa race untuk bisa memahami bagai mana cara bawa, itu juga kl jadi pindah
    Penasaran bagaimana nnt dia test M1

  5. Baru tahun ini Rea berubah dari protagonis menjadi antagonis.
    Jarang – jarang lho Rea akhirnya ambil opsi mikropon war.

    • @deka.
      benar om.
      Tapi microphonenya lebih banyak di arahin ke timnya sendiri.
      Rea kesal motornya kalah kencang dibanding monster ducati V4 BauBau. Sampai memunculkan rumor sedaph kawasaki mau bikin ZX10 berbasis ZX-RR.

  6. Saya rasa toprak kalau jurdun dikunci akan auto ke motogp. Ibaratnya dia tlah mengalahkan rea dan tak mau lagi dikalahin dlm perebutan gelar berikutnya. Rea akan kena mental krn lawannya pindah kemotogp. Yamaha jg masih punya locatelli yg siap berjibaku diwsbk. Tentang gaya toprak… Menurut saya dia tidak akan bermasalah soal ban .. ibaratnya dikasi ban softpun dia bakal geber habis sampai finish kecuali dlosor krn gayanya freestyle banget. Tentunya pemilihan ban saat race akan jadi pilihan beda toprak dr pembalap lainnya. cmiiw

    • masuk akal juga,ibaratnya “nih gw naik kelas(ke motogp)abis ngalahin lu,lah lu kok ga naik naik sih?”
      ibaratnya gitu kali ya kalau toprak jadi juara dan terus pindah ke motogp

      • Betul pasti toprak berasa menang dan bangga ngalahin juara bertahan trus kabur dan gak mungkin dibalas oleh rea. Nyesek rea…plus lawannya naik ke motogp yg dia idamkan.

  7. Kayak Miller tahun tahun ini di awal2 lap lumayan di akhir melempem,bahkan kemarin coba kompon hard pun belum jadi solasi malah kena mir nyeleng

  8. Batistuta udah nyoba 2 ban itu, dan terbukti bisa ayam2in Rea di musim rookienya. Jadi pendapat Batistuta lebih kredibel menurut gw.

  9. Perasaan ga ada pembalap yg bagus menurut slh satu komentator di mari,, yg ini di bilang medioker,yg itu pembalap kotor. Emang paling enak ya cm modal jempol doang

    • Ga usah si ini si itu. Tembak aja langsung. Akang kan? Wkwkwkwk

      Sebenarnya marc itu bkn kotor, tapi licik. Dan di dunia gran prix yg ketat serta kejam gini kalo lo ga licik ya nasib lo akan gt2 aja.
      Tuh contohnya daped.
      Setidaknya, meskipun si marc ini licik, dia udh buktikan jurdun berkali kali loh.

      • Biasa yg ga berani konfrontasi dan sembunyi di balik nick baru ya itu2 doang orangnya. Mana berani dia nyebut nick gw ato reply di komen gw, takut kena skakmat lagi kaya yg udah2

      • Ga juga, Quartararo ama Rins jg gw bilang bagus, tapi hal itu menyakiti fanbase dimari. Kalo gw inget2 karena itu pula (muji pembalap diluar pembalap HRC ato bilang skill Marquez udah tumpul) yg bikin gw dimusuhi kebanyakan komentator dimari, yg emg mayoritas epbeha dan epbeem. Faktanya begitu kok, tanya aja bang Editor berapa jumlah militan Y kalo dibanding jumlah epbeha dimari. Narasi mereka jg selalu diulang, ‘ga ada pembalap yg dibilang bagus sama Si akang, si akang hobi ngatai pembalap’. Tapi giliran komen gw pas muji pembalap mereka betapa di goa.

  10. Toprak kagak usahlah ke MotoGP, siapa yg ngelawan Rea nantinya…yg ada juaranya Lu Lagi Lu Lagi..
    Dulu waktu masih di Hijau, Toprak tidak seagresif sekarang di Biru, karena di Hijau diancam ancam jangan menyentuh Rea.

  11. Boss..sekali kali ngebahas tentang GHP#55 dong Boss..atau suruh balik lagi aja ke WSS300..kasihan belum level di WSS600.

  12. Kalo jurdun tahun ini jangan dulu ke moto GP lah stoprak,ya minimal 2apa 3 musim dulu berburu Champions di WSBK.. sampe momentum yang tepat baru naik ke moto GP..mentorin locateli dulu di WSBK Ampe mateng

  13. @prior
    benar. rea udah pake pirreli spek wsbk terbaru. sedangkan ketoprak masih pake ban standar balap.
    Rea juara race 2. Ketoprak jatuh (gegara fender depan)

  14. Icip2 M1 spek 2022 dah nyoba,ntr toprak ketagihan..bisa liat M1 Cp engine diajak
    manuver agresiff segimana kuat ban michelin ntr..

Leave a Reply to prior21 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here