TMCBLOG.com – Via Reuters diinfokan pada hari Kamis kemarin bahwa; “WADA (The World Anti-Doping Agency) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara dan Indonesia dinyatakan tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif. Ketidak-patuhan negara Thailand berasal dari kegagalan untuk menerapkan Kode Anti-Doping 2021.”

Dengan ini tiga negara tersebut Korea Utara, Thailand dan Indonesia dinyatakan tidak patuh oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA), membuat mereka tidak memenuhi syarat untuk diberikan hak menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental ataupun tingkat dunia selama masa penangguhan.

Dan klausul persoalan ketidak-memenuhi-syarat-an menjadi tuan rumah ini lah yang menjadi pertanyaan terutama seperti kita ketahui di segmen balap motorsport, Indonesia akan menghadapi dua kejuaraan balap tingkat dunia di mana pada bulan November 2021 sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah gelaran finale WSBK 2021 sementara kemarin sendiri Dorna telah merilis kalender sementara yang menuliskan bawa sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah MotoGP seri kedua 2022 pada bulan Maret nanti.

Untuk sementara kedua pertanyaan mengenai penyelenggaraan kejuaraan WSBK dan MotoGP di atas TMCBlog sendiri masih menunggu keterangan dari penyelenggara dan pihak yang berwenang sendiri yakni Dorna Sport dan federasi motorsport di Indonesia (IMI).

Namun selain itu ada juga efek lain yangĀ  dijatuhkan kepada atlet-atlet Indonesia selama masa penangguhan dari WADA ini di mana di sana tertulis; “Atlet dari ketiga negara akan diizinkan bersaing di kejuaraan regional, kontinental dan dunia tetapi bendera nasional mereka tidak akan dikibarkan selain di Olimpiade.” Hmm kalau misalnya Mario Aji sanggup hadir di podium pada Moto3 Algarve dan Misano 2 , maka di samping tag namanya nggak ada bendera Indonesia dan di podium juga nggak akan berkibar Sang Merah Putih dong kalau gini nih?

Soal Teguran Dari WADA, Menpora yakin WSBK dan MotoGP Indonesia akan tetap Jalan

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

63 COMMENTS

      • Ada yg artikel yg menyebutkan keputusan itu sdh final,

        Artikel lain menyebutkan kata kemenpora masih diberikan kesempatan Untuk klarifikasi dan dikasih waktu 21 hari untuk mengirimkan sampel…

        Akar masalah krna th 2020 indonesia tdk mengirimkan sampel kepada wada, indonesia beralasan karna 2020 tdk ada kejuaraan yg diselenggarakan krna pandemi

        • Nah ini yang bikin penasaran kapan surat klasifikasi tersebut diberikan oleh pemerintah kita. Kabarnya surat sudah diterima sejak 15 September kemarin dan diberikan waktu klasifikasi 21 hari yang artinya maksimal tanggal 6 oktober, cmiiw.

  1. Ngebanyol lagi dah ???

    Tapi kasian sih jika Mario/Galang,atau siapapun yg berlaga di internasional benderanya ga berkibar,terus lagu kebangsaan nya disetelin apa?Yamet kudasi?

  2. Pas podium yang dikerek kan bendera negara asalnya pembalap, ga ada yang dikerek bendera timnya atau pabrikannya, jadi ya nama negara asalnya secara tidak langsung ikut dibawa juga selain tim dan pabrikan tempat pembalap bernaung

  3. Opa carmelo sebenarnya udh makin keki ama WADA , intervensi mereka sudah kelewat jauh waktu ikut campur kasus ianone….

    • Iya setuju… makin kesini makin ngeselin WADA ini… kasus ianonne jg seperti kasus yg “dicari2 kesalahannya”…

  4. ada Disney Land ada Disinih Laen, miirip sih kayak ga tau dimari ajah Heboh Awal mlempem endingnya itu sudah biasah.

  5. Berakit kehulu berenang ketepian bersakit dahulu bersenang kemudian, klo disinih bnyk yg bereng kehulu berakit ketepian bersenang dahulu sakit kemudian, ngutang dulu yg penting hepi urusan susah bayar dipikir kemudian.

  6. Berakit kehulu berenang ketepian bersakit dahulu bersenang kemudian, klo disinih bnyk yg bereng kehulu berakit ketepian bersenang dahulu sakit kemudian, ngutang dulu yg penting hepi urusan susah bayar dipikir kemudian.

  7. terus cara mematuhinya gimana? kok bisa dibilang ga patuh itu di lihat dari mananya.

    orang atlet kita jarang banget yg terkena masalah doping terus contohnya gelaran internasional Asian Games jg ok2 aj

    • yang gak patuh itu Lembaga Anti Doping Indonesia, gara-gara mereka gak menjalankan beberapa ketentuan atau prosedur jadi gini deh

  8. Ini permintaan mandalika sendiri karena kerjaan belum keburu kalo sesuai jadwal makanya cari2 kambing yg lumayan hitam ?

  9. Kemenpora nya udah klarifikasi, katanya ini baru sebatas peringatan,, dan penyebab permasalahan ini krn sampel anti doping atlet Indonesia di tahun 2020 tidak dikirim kan ke WADA oleh pihak kita, alasannya sih krn ditahun 2020 kita ga ada kegiatan atau event olahraga jadi ga ada sampel yg mau dikirim, ntah gmn penyelesaian nya nih nanti

    • Aspal sirkuit memang udah hampir jadi. Tapi sarana dan infrastruktur belum ada samasekali. Paddock, tribun penonton, menara pengawas, ruang khusus race direction, dll…..
      Itu aspal doang ya, belum gravel, belum kerb, belum green zone, dll….

  10. Masa penangguhannya berapa tahun ya? Kalau lebih dari setahun atau bahkan lebih dari dua tahun, ngga cuma gelaran WSBK & MotoGP Mandalika yg terancam, gelaran Piala Dunia U-23 juga ikutan was-was…

    • Ngga ikut jg ngga apa, menang juga kagak. Sepak bola itu benar2 pemborosan anggaran olah raga tanah air, uang paling besar, hasil gitu2 doank. Mending fokus ke olah raga yg uda terbukti dan teruji. Sampe tahun antabrantah, sepak bola tanah air bakal gitu2 doank sama kayak balap. Skill emang jauuuhhh beda. Ini opini saya, banyak ngga setuju ya silahkan.

      • Yg udah terbukti panen prestasi ya cuma badminton. Balap belum teruji, sama kayak bola. Tp kalo ngomongin gengsi dan kebanggaan sbg penyelenggara lain lagi ceritanya, bukan semata hasil menang atau kalah. Ngapain Indonesia kemarin repotĀ² mengajukan diri jd tuan rumah Asian Games 2018 menggantikan vietnam, kalau bkn krn faktor gengsi & bangga?

        • Plus, kalau penyelenggaraan sukses, bisa jadi ajang pencitraan positif ke mata dunia. Coba negara mana yg ngga butuh citra positif, yg bisa berimbas ke sektor pariwisata?

      • Kalo ajang balap untuk pentas Asia, Indonesia masih bisa membusungkan dada karena ga kalah dgn yg lain walau untuk kelas superbike atau motor proto masih belum ada yg terbukti moncer

        Lha bola?? stadion bejibun tiap kabupaten ada tapi berbanding terbalik dgn prestasinya,jangankan pentas Asia,level ASEAN aja sering kejungkal

        • Drifter Indonesia pun ada yg bawa timnya juara 3 di kejuaraan internasional di Russia kalo ga salah

      • Tull, mending fokus ke cabang olahraga atletik, gak terlalu butuh dana besar, pinter pinter aja cari bibit bibit unggul.

  11. Hal beginian mungkin bisa di selesaikan secara politik international
    apalagi kyknya mandalika project utama rezim ini
    “lu mau apa biar gw bisa gelar event balapan internasional..”

    _pengamat dadakan_

  12. Kounstrasepsi lageee…gini amat Indonesiakuh ,asing gk pgn dimari maju gitu.. membagongkanz
    Rasanya odading mang oleh banget kalo gk jd digelar

    • yah emang gini, mana ada orang luar mau lihat Indonesia maju???? produk dalam negeri karya anak bangsa gak ada dukungan’kan???

      • Siapa bilang ngga dukung, hampir semua barang buatan dalam negeri kok, sampai jarum pentul pun produk dalam negeri. Diproduksi di dalam negeri Chin* dan dipasarkan di dalam negeri Wakanda ?

        • Wakanda? itu bukan fiksi loh,,kayaknya pernah dengar di hutan Kalimantan kalau dak salah ada danau namanya Wakanda.

Leave a Reply to Pushrodgang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here