TMCBLOG.com – Menarik melihat evaluasi jelang 3 seri terakhir MotoGP 2021 yang diberikan oleh manager pribadi Fabio QuartararoEric Mahe yang di 2019 lalu memberanikan diri mendorong PYSRT dan Yamaha memasukkan nama pembalap yang secara umum minim gelar di kelas Moto3 dan Moto2 ini. Menurut Eric, benchmark dari hebatnya performa Quartararo di 2021 ini bisa dilihat di musim 2019, bukan di 2021.

“Ya, dan menurut saya, musim referensinya adalah 2019. [Saat itu] Dia adalah seorang rookie, dia bertarung melawan Marc Marquez dengan motor B-spec. Untuk memahami potensi Fabio, Anda harus melihat ke 2019 dan bukan 2020. Saya tahu alasan mengapa tahun lalu berakhir buruk dan bagi saya tidak ada masalah dengan masa depan.” Begitu Kata Eric kepada autohebdo .

Quartararo kedapatan beberapa kali meluapkan kekesalannya terhadap hasil balap di tahun tahun lalu, namun di 2021 ini ia terlihat jauh lebih tenang. Dan ini membawa publik kepada sinyalemen bahwa pembalap Prancis ini telah secara khusus mendatangkan seorang psikolog untuk membantunya. Namun Eric yang juga menjadi manager dari Loris Baz ini dengan tegas menafikan sinyalmen yang kadung tersebar di publik tersebut seraya menjelaskan apa yang membawa ketenangan bagi Fabio di musim.

“Sudah tertulis… dia kesal tahun lalu karena jauh dari yang dia harapkan. Tahun ini dia dekat dengan tujuan yang dia tuju. Jadi [tahun lalu] ada sedikit kegugupan dan dia telah belajar pelajaran berharga dari pengalaman tahun lalu. Ini adalah kombinasi dari dua aspek ini. Dia tidak mengalami kesulitan dengan paketnya, oleh karena itu secara alami tidak gugup. Dan, saat dia belajar dari tahun 2020, dia telah membuat kemajuan dalam menghadapi tantangan.

Bukan lagi Fabio yang berusia 21 tahun, tetapi yang berusia 22 tahun. Ini adalah evolusi alami dari seorang pembalap yang melawan Marquez dengan motor spek-B pada tahun 2019. Itu adalah tolok ukurnya. Tidak ada Fabio yang baru, tidak ada yang ajaib. Ini adalah perkembangan logis dari seorang pria yang berbakat dan termotivasi.”

Saat ini, terutama di seri seri terakhir banyak yang menilai Yamaha mulai seperti Honda di mana kekuatan motor mulai terkonsentrasi pada satu pembalap saja, sementara pembalap lain struggle dengan Yamaha M1. Mengenai sinyalmen ini, Eric Mahe memiliki pendapat; “Secara sportif, memang tidak ada motor yang cocok di setiap balapan. Tapi di pabrikan seprofesional Yamaha, para insinyur memperhitungkan semua pendapat.

Fabio memberikan pendapatnya, tetapi yang lain juga bisa. Ada juga Cal Crutchlow [test rider Yamaha] di belakang yang mengikuti apa yang terjadi. Namun ini bukan tentang hanya soal ‘mendengarkan orang yang menang’. Para insinyur tidak gila, mereka di atas segalanya mencari homogenitas bahan material dan mengembangkan motor secara keseluruhan berdasarkan banyak feedback dari semua pembalap. Orang Jepang kemudian merapikan komentar pembalap berdasarkan mana yang relevan dan mana yang tidak relevan.”

Kontrak Fabio Quartararo dengan Yamaha sepeti juga seharusnya kontrak Maverick Vinales akan berakhir di penghujung musim 2022. Eric Mahe pun menjelaskan mengenai akan bagaimana posisi Fabio pasca kontraknya dengan Yamaha selesai “Fabio akan pergi ke tempat yang terbaik baginya dan hari ini semuanya terbuka. Untuk saat ini, tidak ada yang jelas tentang 2023. Jelas, Fabio senang dengan penampilannya, tetapi perlu membedahnya, karena penampilan ini lebih berpihak pada Fabio daripada paket motornya.

Tren saat ini adalah untuk menandatangani satu tahun atau bahkan satu setengah tahun di awal. Jika terlihat ada prospek yang jelas, maka kita harus mendapatkan deal tersebut. Tetapi strategi utamanya adalah jangan pernah terburu-buru, jadi kita lihat saja apa yang  akan terjadi. Kami dihubungi oleh ‘2,5 tim’: dua hadir dengan pendekatan nyata dan satu lagi tampaknya tidak memiliki maksud apa-apa… Kami akan menilai ini pada waktunya dengan percaya diri. Fabio masih muda, dia memiliki masa depan yang baik ke depannya.” 

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

34 COMMENTS

    • “karena penampilan ini lebih berpihak pada Fabio daripada paket motornya”

      Kayaknya el diablo uda mulai bs menilai mana pabrikam yg punya paket motor terbaik dan mana yg cm krn faktor rider… Dan so far cm tim istrinya raffi ahmad ug bs ngebuat hampir semua ridernya bs podiim

  1. Ke Hrc aja kl bisa jinakin Rcv… Gaji besar plus bisa duet bareng mm93,bisa adu skill mirip jl99 dan vr46 Di yamaha zaman kejayaan sampe pasang sekat..

  2. mmg harus diakui Fabio istimewa dalam menghandle M1,
    well, selama Fabio masih nyaman bersama Yamaha sih dia akan tetap disana, toh motornya udh terbukti kompetitif,
    dan gw juga berharap tidak ada lagi “Rossi kedua” di tim Yamaha,
    oh iya, seharusnya Fabio dan manajernya ini berterimakasih sama trio pentolan PYSRT , kalo gak krn mereka memberikan kesempatan Fabio mungkin masih jadi medioker di Moto2,

  3. Ducati n Honda, motor yg powernya mantap di lurusan, butuh joki yg cepat di tikungan untuk menutupi kekurangan motor di tikungan.

  4. Semoga mahe tidak seperti raiola ?
    Ymh harus pegang bocah ini kuat2, dan fabio jg jgn mudah tergiur dgn tawaran pabrikan lain. Soalnya gw prediksi, kedepannya ymh dan fabio akan bisa menjadi seperti marc dan hnd.

      • Sayang fabio punya catatan gampang tergoda. Dulu waktu d mohon dia sllu ‘melirik rumput tetangga’ yg lebih kompetitif saat itu dgn denny kent yakni tim leopard dan akhirny musim berikutnya pindah deh dia kesitu pdhal tim ny juga tim kuat dan dia mampu podium d debutny. Bersama rumput tetangga yg dilihatny lebih hijau mlah melempem dia dan dri situlh dia ‘hilang kontak’ dgn hrc

  5. 2,5 tim? Satu yamaha, dua ducati, yg 0,5 ini siapa ya kemungkinan? KTM kah? Klo honda biasanya nyantai, lagian dia ga KTP Spanyol kok jadi kecil kemungkinan nya

  6. Cuma s3 marketing saja. Biar kontrak naik. Yamaha jg klo 2023 bisa dapetin pembalap bergaya lembut lainnya kan. Kyknya yamaha nunggu pertengahan musim 2022 buat nilai fabio.

  7. Satu yg harus kita ketahui adlh tujuan tim untuk menggaet pmblap lain tdak melulu untuk memperkuat tim ny, ada juga untuk melemahkan tim lawan atau membuyarkan fokus lawan. Sprt honda 2020 yg smpat sentil sana sentil sini(walaupun akhirnya dapat yg medioker)

  8. Ingat ya. Di moto2 dan moto3 fq tidak menonjol. Jadi selain skill yg mumpuni, kekonsistenan 2019 dan 2021 adalah faktor m1. Jangan sampai yamaha ngambek lagi gara² omongan manager.

  9. 2021-2022 tetep di yamaha kejar juara dunia dulu.
    2023 pindah ke ducati opsi paling bener, kali bisa juara di dua motor beda supaya masuk daftar orang2 legend.

Leave a Reply to Babeh Umar Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here