TMCBLOG.com – Sobat sekalian, Bicara soal Skema Electrical Mobility, Gogoro di Taiwan memang menjadi salah satu Benchmark Dunia terutama soal Keberhasilan Skenario Swapable Battery yang bisa menjadi solusi menjawab masih lamanya Proses pengisian kembali ( recharge ) dari baterai kendaraan istrik terutama Sepeda motor dan Skuter. Nah ternyata Brand Gogoro ini sejatinya siap masuk Indonesia lhoo

Diberitakan Oleh KBN Antara,Perusahaan teknologi Indonesia Gojek dan perusahaan teknologi global Gogoro mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Yes Jadi masuknya Gogoro Ke Indonesia akan menjadi sebuah Pilot project dengan Proses uji yang cukup berat yakni dipakai Sebagai Sepeda motor Moda Transportasi Ojek Online ( Ojol)

Sebagai langkah awal uji coba Gojek dan Gogoro akan berbasis Operasional di Jakarta dimana akan menghadirkan 250 Unit Gogoro Smartscooter dan empat stasiun baterai swap GoStation yang akan berlokasi di SPBU Pertamina. 250 unit ini adalah sebuah langkah awal dari rencana untuk meningkatkan uji coba menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap di kemudia hari.

Gojek sendiri semenjak April 2021 sudah meluncurkan target Nol Emisi pada tahun 2030, termasuk rencana mentransisi 100 persen armada roda duanya ke kendaraan listrik.

“Kemitraan antara Gojek dan Gogoro menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia. Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di tahun 2030.” kata Co-founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangannya kemarin

Taufik f BuitenZorg | @tmcblog

29 COMMENTS

    • Yg pasti pabrikan jepang kurang suka sama motor berbau listrik……. Entah mau kemana pabrikan jepang jikalau motor listrik udah banyak

      • Kata sapa? Skrg perangkat elektronik jg banyak kok yg dari Jepang. Kita beralih ke kendaraan full elektrik sekalipun tetep aja pabrikan Jepang ikut nyemplung juga dan masyarakat yg dicari jg merk Jepang. Yg benci kendaraan listrik ya raksasa minyak, Jepang bukan pemain minyak gw rasa, mereka pemain teknologi.

      • jepang sukanya hybrid
        kalo bikin electric vehicle ilmunya cetek aja cukup gak menantang mungkin, pabrikan gak jelas atau home industri bisa bikin skuter listrik entah suspensinya kayak gerobak atau kalo lepas setang hoyag hayig gak dipikir, kalo bikin electrical vehicle dipadukan sama girbox atau mesin hybrid barulah pabrikan gak jelas gak jelas ini otaknya gak nyampe alias nyerah

        • berarti electric bike itu simple aja tow…
          pantesan jepang gak mau… krn terlalu simple… nanti banyak saingan…

      • Betoel… Japanese gak suka sama motor listrik… coz itu sama saja menggerogoti potensi kemampuan monopoli industri mesin bakarnya…
        Krn mesin listrik sgt simpel… pabrikan kecil aja bisa bikin… maka jelas merupakan potensi kompetitor…
        Beda dg mesin bakar, yg mmg perlu teknologi metalurgi sgt kompleks utk menghasilkan mesin yg poweful, durable dan “murah”… yg sd skrg aja pabrikan China blm bisa saingi Japan HYSK…

        padahal dr segi teknologi… parikan japan sangat siap dg motor listrik, baik segi teknologi, produksi maupun marketingnya … cmn mmg sengaja di-rem koq…
        Soalnya skrg masih enak kue bisnis motor bakarnya…

        Baru nanti jika dirasa saingan di luar perush. dah membahayakan… barulah Japanese HYSK akan all out kembali melakukan gerakan monopoli lagi…

  1. mantap nih.
    asal jangan kasih sound mberr aja apalagi kalo lewat RS/ Depan rumah orang (takutnya penghuni lagi sakit jadi keganggu istirahatnya). hehe
    bisa juga ntar kerjasama ma produsen Gesits (kalo gak salah Pindad atau apa lupa) buat bangun infrastruktur stasiun pengisian/Swab battery nya

  2. Grab udah dluan pake molis viar … Sistem sewa harian , justru memberatkan para driver ,walau dengan iming iming prioritas dapet orderan … Mendingan drpd sistem sewa ,kenapa ga dibuat sistem kepemilikan buat si driver nya aja , biar semua bisa merasakan manfaat teknologi motor listrik dgn segala kekurangan dan kelebihan nya , supaya masyarakat pelan pelan beralih ke molis yg ramah lingkungan

  3. Wew… Nunggu yamaha ec 05 kesini dong
    Mungkin ide bagus juga kalau sistem unifikasi baterainya barengan sama gesits atau biar, biar memudahkan infrastruktur juga
    Ekekekeke

  4. Harusnya lebih elok klo aplikasi yg ngakunya “anak bangsa” juga lebih support ke motor karya “anak bangsa”, entah itu Gesits, Viar atau apalah you name it..
    Dengan kapitalisasi Gojek yg sebegitu besarnya, harusnya bukan persoalan besar klo mau invest di produk lokal..

Leave a Reply to astro Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here