TMCBLOG.com – Fabio Quartararo adalah juara dunia MotoGP 2021. Secara umum penampilan Quartararo di musim 2021 benar-benar memperlihatkan update kematangan pembalap asal Perancis tersebut. Performanya dan Yamaha M1 boleh dibilang jauh lebih konsisten dibandingkan dengan musim 2020, oleh karena itu ia memang sangat layak meraih gelar tersebut. Namun begitu ini tidak menutup kemungkinan hadirnya opini miring bahwa value dari titel juara dunia MotoGP 2021 (dan juga mungkin jaura dunia 2020) tidak 100%, salah satunya adalah karena kondisi dari referensi pembalap dalam kurun waktu satu dekade terakhir yakni Marc Marquez terkendala cedera yang membuatnya tidak bisa mengeluarkan 100% diri Marc Marquez. Mengenai hal ini bagaimana pendapat Quartararo?

Kepada Marca, Fabio Quartararo mencoba menjawab pertanyaan ‘Apakah Anda sudah berpikir bahwa Anda adalah seorang juara dunia?‘  . . “Ya, tetapi Anda harus memiliki banyak kerendahan hati di mana saya pikir itu hal yang paling penting. Saya sadar telah memenuhi impian terbesar saya, jadi sekarang kami harus memulai mimpi lain di level yang berbeda.”

“Tahun ini bukan musim yang sempurna bagi kami. Kami mengalami beberapa kesulitan: di Jerez masalah lengan bawah (arm pump), di Barcelona racing suit saya terbuka, kami tidak menang dengan mudah dengan banyak pembalap yang bisa melaju cepat jadi saya lebih menghargai [tahun ini dibandingkan tahun lalu].”

Fabio pun ditanya kembali ‘lima kemenangan dan sepuluh podium untuk Anda di tahun 2021. Marc Márquez belum 100%. Apakah menurut Anda gelar ini akan lebih istimewa ketika dia pulih?‘ dan Ia menjawab “Tidak. Saya rasa tidak karena ini tetap saja sebuah gelar. Marc adalah tolok ukur selama sepuluh tahun terakhir, tetapi saya percaya bahwa gelar juara dunia tetaplah gelar juara dunia.”

“Tahun lalu aneh karena kami menjalankan banyak balapan berulang, itu lebih pendek. Tapi tahun ini kami balapan dari Maret hingga November dan Marc [Marquez] ada di sana. Tentu saja dia tidak dalam keadaan seratus persen, tetapi value menjadi juara dunia tetaplah sama.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Sumber

 

55 COMMENTS

  1. Champion is a champion
    Gara-gara dulu gak terima JL99 jurdun sampe bikin ada gelar people champion segala sih, jadi kena pihaknya sendiri
    Hehehehehehe

  2. Yg jelas… lebih beruntung lah…. Juara itu adalah juga dari kualitas… usaha… dan jangan lupa …nasib dan keberuntungan…

    Coba jika saja Si Bagiono udah onfire dari awal tahun… blm tntu FQ juara loh…. tapi UNTUNGNYA… Bagiono onfire di akhir tahun aja kemarin…

    • Marq 6x Juara jg karena keberuntungan, beruntung krn tim yg laen blm kompetitif, beruntung blm muncul talenta baru yg seimbang, setelah JM36, FQ20, blm lg Bagnia dan DUcati sdh mulai superior Juara Marq jg sebuah keberuntungan. Saat era emas Marq JL99 cidera, Rosi mulai tuwir JM36 & FQ20 blm ke kelas utama. JM36 jgn dianggap remeh, Tim kecil pabrikan minim dana, tdk ada manager, pengembangan motor lambat/telat aja Mir masih bisa No.3 klo bukn krn kemampuan istimewanya mana mungkin, Marq juara 6x krn paket RCV213 saat itu sedang diatas angin krn yg laen sedang jeblok.

  3. Dulu Mick Doohan jd juara 5X juga krn keberuntungan lhow… beruntung karena rainey (Ymh) pensiun cidera dan Schwantz (SZKi) pensiun dini…. padahal ketika Rainey n schwant onfire, doohan cmn jadi kontender aja…

  4. yg harusnya malu sebenarnya tu ducati, 2 tahun marquez absen ga juara masih jg mereka ga dapat apa².. marquez 2 tahun absen gelar tapi suzuki dan yamaha masih bisa manfaatkan kesempatan curi gelar lah ducati malah aur²an, iya sih dpt gelar tapi gelar tim yg didapat hasil keroyokan krna pembalapnya paling banyak, klo ga dibantu performa martin dan bastianini yg beberapakali podium memble mampus tu ducati, mw alibi aplg???🤣.. mw ngmg musim depan lgi?🤣 tahun lalu waktu mir juara ngmgnya jg gtu eehh datang tahun ini yg juara malah yamaha

    mw ngmg aplg tu ducati???🤣🤣🤣

    tahun depan turun 8 pembalap klo masih ga ada 1 pun rider juara dunia bubarin aja lah🤣🤣

  5. bilang juara ttp juara tapi sambil nyinggung musim sebelumnya yg aneh, hiya… hiya… joan mir baca artikel di sini juga ga ya

    • maksudnya dia drpd musim lalu, masih mending musim ini utk Juara Dunia nya,, 🤣 krn setidaknya mereka membalap hampir full musim dan ada Marc disana meskipun belum 100%,
      yah bisa dibilang Quartararo mencari pembelaan lah,

  6. Joan Mir yg paling ngenes sih,,
    udahlah juara dunia nya seperti ga dianggap even di negaranya sendiri, udah itu di musim berikutnya ga ada juara satu kalipun padahal dia sedang berada disisi mempertahankan juara dunia,
    berharap Suzuki bisa improve tahun depan,,
    Suzuki sama Yamaha sama2 diultimatum ama ace ridernya nih musim depan demi mengahadapi Ducati,

  7. Sebenarnya Joan Mir termasuk pembalap bukan kaleng-2, Tim kecil, minim dana, tdk ada manager, pengembangan motor lambat+telat aja masih bisa No.3 2021 dan Juara 2020.

  8. Dilihat 2022, klo FQ20 juara lg atau minimal 5 besar berarti FQ20 pembalap setara Marq beda usia, Joan Mir sdh membuktikannya yg katanya 2020 Juara krn keberuntungan tp 2021 Mir membuktikan dgn segala SDM yg sangat Minim (dana, pengembngan Motor + tdk adanya Manager Tim) Mir masih bisa No.3 dgn selisih poin tdk jauh dr Runner Up.

  9. jika 2022 FQ20 bisa jurdun / 5 besar, Marq 93 bs kembali kompetitif, Mir pertahankan 5 besarnya maka sejak 2020 ada persaingan ketat dgn 3 pembalap bertalenta luar biasa : MM93, Mir dan FQ20.

  10. Tolak ukurnya jaman jl99 vr46 dp26 mm99 masih onfire si ya wajar kayak kurang gimana gitu juara dunia 2020&2021, big 4 yg itu cuma jl99 doang yg sanggup nyuri jurdun dari mm93 yah itu pun penuh drama

  11. menang ya menang, kalah ya kalah.
    Joan Mir dan Quartararo tetep akan dicatat sebagai Juara Dunia sama dengan yang lainnya. soal cedera, jatuh, motor rusak itu resiko dalam balap. hehe✌️✌️
    btw jadi Inget wawancara Puig dulu. hehe

  12. Sayangnya rival utama qua yaitu Bagiono baru merekah di tengah musim,kita lihat musim depan apakah dr awal sampe akhir rivalitasnya jadi lebih seru kayak rea vs ketoprak,

  13. juara dunia King F¼20 ga perlu d ragukan lagi, dengan keahlian membalap yg hebat,
    bisa jurdun dengan motor yg sulit,
    yg beropini miring mungkin lagi uring²an😁😁🤭

  14. kalo ada yang nanya kenapa marc marquez cidera parah, jawabanya jelas karena fabio quartararo

    karena ada pembalap muda, cepat dengan motor yang “dikebiri”, dan gak bisa dia intimidasi seperti lawan sebelumnya

    kemudian setelah fabio dikasi senjata bagus, marc tahu akan makin susah, dia mulai panik dan akhirnya blunder dengan memperparah cideranya sendiri karena bermaksud memberikan serangan mental, yang kita tahu akhirnya gagal

    kalo marc marquez disetarakan dengan valentino rossi muda, bisa dibilang fabio quartararo ini stoner atau lorenzo

  15. Statement fq20 ini sekaligus menjawab pernyataan dari para agency komentator bayaran di jagad blogsphere. Utamanya si “tak ada yang bisa” dan rekan rekannya

  16. Jadi kasian sama Marc, semua orang berharap Marc turun balapan. Dan mereka beranggapan siapapun yg jurdun tidak akan berguna dgn absennya Marc. Padahal cedera adl tantangan dan masa recovery adl strategi bagaimana mengatur segalanya akan fit kembali.. Marc tidak turun balapan tentunya HRC juga memikirkan bagaimana timnya agar tdk stuck sambil menunggu rider andalannya come back.. Apa iya setiap race akan diundur utk menunggu Marc fit kembali? Mungkin HRC pun juga akan mikir klau gitu, ini bisnis bung, roda harus tetap berputar.

  17. SELALU BEGITU.
    Ngapain juga patokannya orang yg bonyok gara2 dlosor.salah satu syarat juara adalah tidak sering dnf sehingga poin terkumpul

  18. sama aja itu membandingkan
    kurang value karena VR uda tua
    kurang value karena CS pensiun
    dan seterusnya sampai ke jurdun pertama kali motogp

    era nya MM sudah memasuki ujung kemungkinan. umurnya juga uda ga muda lagi untuk seorang atlit. tahun depan uda 29 yang menurut ane di jaman now ini pembalap dengan gap tipis antar pembalap uda sangat sensitive sama usia.

    mungkin MM adalah orang terakhir yang bisa mencapai gelar diatas 5x. seterusnya dengan gap antar rider tipis bisa jadi konsistensi makin sulit dicapai karena kesetaraan teknologi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here