TMCBLOG.com – Team principal Petronas Yamaha SRT yang pada tahun 2022 akan beralih menjadi team principal dari entitas baru RNF WithU Yamaha Racing Team dengan blak-blakan mengatakan bahwa jika ia memiliki kuasa untuk memutar kembali waktu maka ia akan melakukan dua hal yang tiada ia kerjakan dalam setahun-dua tahun terakhir. Apa saja itu?

Kepada speedweek, Dato Razlan mengatakan; β€œJika saya bisa memutar waktu, saya akan memutuskan pada Juni 2021 untuk menerima tawaran kontrak baru dari Petronas. Namun [alih-alih menrima tawaran], saya malah bernegosiasi [dengan maksud] untuk mendapatkan lebih banyak uang.”

Dato pun lanjut menjelasan hal kedua yang seharusnya ia kerjakan di waktu yang laluΒ  “Dan sejujurnya: saya seharusnya tidak mengambil Valentino [Rossi]. Selalu ada asumsi bahwa kami tidak punya pilihan selain mengontrak Valentino pada 2021. Asumsinya kami mendapat tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, tidak ada tekanan semacam itu.”

Dato Razlan pun menjelaskan mengenai momentum di mana ia membuka hati kepada Valentino Rossi untuk membalap di PYSRT untuk musim 2021. β€œSecara pribadi, saya masih skeptis sampai akhirnya Valentino berada di podium ketiga bersama Fabio dan Vinales di GP Jerez kedua pada Juli 2020 ketika saya berdiri di sebelah tiga pembalap di podium, pikiran saya melalang buana : ‘Oke, mungkin orang ini (Vale) bisa melakukannya’. “

β€œSetelah itu (kasus Vale terpapar Covid-19), hasilnya ternyata buruk. Tapi saat itu keputusan untuk Valentino sudah terlanjur dibuat. Saya pikir Valentino menempatkan dirinya di bawah tekanan. Pembalap muda jauh lebih cepat. Valentino sebenarnya mencatat laptime yang lebih baik dibandingkan saat masa lalu. Tapi itu saja tidak cukup. Dia menginginkan kesuksesan, hati dan pikirannya siap untuk itu – tetapi tubuh (umur, stamina)Β tidak bisa bekerja sama.”

Memang sih, musim 2021 boleh dibilang merupakan ‘masa kelam’ PYSRT yang di tahun tahun lalu bahkan menempatkan pembalapnya di posisi dua championship akhir. Rossi sendiri di musim 2021 hanya meraih empat kali finish di posisi sepuluh besar dalam 18 kali seri MotoGP 2021: tiga kali finish P10, sekali finish P8 saat hujan di Spielberg, Vale sendiri menyelesaikan championship 2021 di Posisi final ke-20. Selesai -5 peringkat di bawah posisinya pada akhir musim 2020.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

30 COMMENTS

  1. Ingin menunjukkan “who is the bos”, tapi salah baca sikon. Melarang VR bawa kru sendiri di saat sudah diujung karir (baca ga terlalu berharap), tapi lupa kalo balapan itu di tangan ridernya, lebih mudah pelan dari pada cepat

  2. Tetapi tubuh kemudian dalam kurangnya umur, itu malah bikin rancu. Kalo mau kasih dalam kurung harusnya stamina. Karena konteks yg dibicarain Razali kan tubuh buat balap, bukan umur buat balap. Rossi memang tua tapi kalo stamina dia masih bagus (kaya yg dibilang Razali, tubuh/fisik) maka Rossi belon jadi ayam sayur.

  3. Taon depan ato depannya lagi, penyesalan si Datok pasti bakal sama ttg Dovizioso. Apalagi kalo ampe jatah satelit Yamaha diakuisisi VR46. Rossi ga ambil jatah satelit dan ambil Ducati utk sementara gw rasa karena dia tau carut marutnya tim si Datok ini, dan ga mau disalahin lagi utk kedua kalinya. Udah disalahin performanya kalo ampe nyerobot timnya jg bakal makin nyinyir itu si Datok. Datok ini lebih ke orang yg sok tegas sok bossy tapi akhirnya kelimpungan sendiri saat semua pada ninggalin dia, sponsor dan Stigefelt adalah kehilangan besar tim Datok. Next year performa NRF ga akan lebih baik gw yakin, apalagi berharap Dovizioso ngulang prestasi Quartararo-Morbidelli yg rebutan gelar biarpun gagal.

  4. VR46 itu kan dititipkan Yamaha ke Petronas, gaji dan motor dibayarkan Yamaha, ingat pernyataan Yamaha sendiri loh. Klo Petronas boyong rider lain apa iya sanggup bayar gaji dan sewa motornya, buktinya aja sponsor Petronas hengkang setelah musim 2021.

  5. Kasus dato vs petronas. Dulu dato diatas angin karena :
    1. keponakan Mahathir
    2. Datin pangkatnya masih rendah
    Sekarang dato ‘susah’ karena :
    1. Mahathir sudah lengser.
    2. Datin pangkatnya udah tinggi.

  6. Terus jika waktu beneran bisa diulang, mau nyomot siapa dato? Nahan Frengki? Atau ambil ketoprak?
    Justru mungkin sekarang ketoprak sangat mensyukuri keputusannya bertahan di wsbk.

  7. Dan faktanta,waktu tidak bisa berputar kembali datuk.
    Daripada sama sama gak juara,apa salahnya mengambil pembalap malaysia

  8. Segala sesuatu ada dua sisi guys. Mungkin ambil sisi positifnya. Team tercatat sebagai team terakhir the goat jg membanggakan kan. Pembalap yang start terakhir kemarin juga bisa mencatatkan tinta membalap dengan seorang legenda. Bahkan saya yng meski bukan ngefans salah satu pembalap berharap dia msh balapan dimandalika. Syukur bisa memfoto atau videoin langsung kan.

  9. Mungkin lebih ke, menyesali kenapa bukan Morbidelli yg alih alih bisa Runner up yg dikasih spek terbaru tapi malah harus Rossi/cuma Rossi yg dapat spek pabrikannya bahkan bebrapa kali test update part duluan dibanding yg lain

  10. Namanya orang lagi kalut sponsornya cabut, merasa dihianati orang kepercayaannya, belon lagi ga punya rider bagus dan terancam ga diperpanjang Yamaha, ya pasti bakal banyak sesumbar sambil salahin sana sini tapi lupa jejak jurnalisme ada dan ga mungkin dirubah hanya dgn pernyataan2 sepihak dia.

Leave a Reply to Sunartosili Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here