TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bahwa Kemarin, Yamaha Indonesia secara resmi telah merilis All new Yamaha YZF-R15 Connected dan R15M  Connected ABS Untuk pasar Domestik Indonesia. R15M Connected-ABS sendiri dibanderol Rp 43,5 juta OTR Jakarta sedangkan R15 Connected Rp 38,9 juta OTR Jakarta. Selain keduanya Ada juga varian All New R15M Connected-ABS edisi terbatas World Grand Prix 60th Anniversary livery yang dibanderol Rp 44,100 juta OTR Jakarta. Mengenai bentuknya Kita tentu tak Kaget lagi Karena beberapa Bulan yang lalu Yamaha India sudah lebih dulu meluncurkan motor ini. Namun ternyata setelah tmcblog simak lansgung secara fisik versi R15 Connected yang akan dijual di Indonesia ada perbedaan dengan Versi India sob.

Update paling kendara alias Paling signifikan tentu saja dari desain bodywork/ Fairing baru yang secara uum menurut tmcblog mengikuti pola Corporate Design yamaha Yang saat ini hadir di YZF-R1 dan YZF-R7.

Lampu utama yang kini di tengah menggunakan LED Projector dan dipermanis dengan kehadiran sepasang LED DRL di samping kiri dan kanannya. Lampu Utama ini ditempatkan Ngumpet di dalam sebuah Lubang berbentuk Hurup M . . di Spot ini memang terkesan R7 Banget

Perbedaan Pertama jelas adalah klaim Power Maksimum yang diukur di Crankshaft dimana pada R15 Versi India hanya tertera 18,5 hp di 10.000 rpm dengan torsi 14,2 Nm di 7.500 rpm. Sementara YIMM mengklaim Untuk R15 Connected versi Indonesia bisa memiliki Power Maksimum On-Crank yang lebih besar setengah hp atau lebih tepatnya 19 dk pada 10.000 rpm dan torsi maksimum 14,7 Nm di 8.500 rpm.

Yap dari perbedaan data di atas sudah bisa dilihat bahwa R15 Connected Indonesia lebih menghasilkan Torsi Maksimum lebih besar walaupun berada di RPM yang berbeda 1000 kitiran. Namun ini jelas Kuncinya, Power adalah Perkalian antara Torsi dan RPM, dan Karena beda standar emisi antara Indonesia ( Euro III) dan India (Bharat IV) ini membuat Setup mesin R15 di India terutama bentuk dari Bagian catalytic converter pada knalpot lebih ‘dikekang’ agar emisi gas buangnya lebih bersahabat. Efeknya tentu torsi maksimum jadi turun dan Ini pula yang menyebabkan Power maksimumnya juga akan turun.

Perbedaan selanjutnya ada di fitur khususnya di Dashboard yang jauh berbeda antara R15M Connected ABS & R15 Connected. Walau sudah Menggunakan Assist & Slipper Clutch dengan desain Body yang sama, R15 Connected Indonesia hanya djejali Y-Connect  tanpa TCS, ABS, dan QS. Bahkan Untuk R15 connected, Spidometer pun masih pakai Model bentuk fisik generasi sebelumnya walau sudah support fitur Y-Connect.

Untuk Versi Indonesia Khususnya di Yamaha R15M hadir pembeda lanjutan yakni hadirnya fitur Big Bike Engine Switch Off. Bentuknya Memag mirip engine Kill Switch pada varian R15 Connected namuntombol ini Juga memiliki fungsi sebagai tombol starter selain engine cut off.

Total tombol ini punya 3 fungsi :engine cut off, standby, dan starter. Pindahnya Tombol Starter dari bawah ke Fitur Saklar ini dilakukan Juga karena hadirnya saklar saklar tambahan pada panel sakelar yang memiliki fungsi lain yakni mengubah ubah informasi MID pada Panel Dahboard Khususnya Trip Info, wihh sudah mirip saklar di XMAX dong kalo gitu?

Sesuatu yang keren Juga hadir di Yamaha R15M adalah Fitur elektronik Quick Shifter. Fitur ini dapat membuat pengguna R15 Connected dan R15M tidak perlu lagi menarik Tuas rem ketika menaikkan Gear. Ada rangkaian Elektronik di sana Yang akna memberitahukan Komputer Motor ( ECU ) untuk mengkondisikan Mesin sehingga bisa aman melakukan Perpindahan gear walaupun tanpa mengendorkan jepitan antara pelat pelat Kopling di gearbox. Namun begitu Quick Shifter di R15M tidak di bekali fitur Auto Blipping sehingga tetap butuh tarik tuas kopling saat menurunkan gear.

Fotur lain adalah Traction Control ( TC ) dimana Sistem ini berjalan Automatis di motor untuk mendeteksi perbedaan speed rotasional dari Roda depan dan belakang. Jika terjadi perbedaan yang signifikan Maka Sistem TC akan memberiktahukan Komputer di Motor ( ECU ) untuk mengkondisikan sistem FI yakni menghentikan sesaat Semprotan injector bbm sampai ditemukan Kesamaan kembali speed rotasional antara roda depan dan belakang. Karena Pengukuran speed rotasional dilakukan di depan dan belakang, maka ini pun akan membuat r15M juga memiliki Sistem ABS dual Channel yang independent antara Roda depan dan Roda belakang.

So dengan perbedaan 4,6 Juta maka Konsumen R15M Connected ABS akan memperoleh beberapa kelebihan dibanding R15 Connected Perbedaan itu adalah Grafis yang lebih Racing dengan Grafis M seris dan tentunya WGP60 th jika mau nambah sedikit lai dan tentunya Fitur Fitur seperti Moge Look Switch Off, Pebedaan di  Dashboard, Quick Shifter, TC dan ABS  . . Worthy sih . . Kalo ngeteng pastinya akan jauh lebih mahal . . . Akhir kata, R15 Connected Series ini memang benar benar All-Out banget dan tentunya Menancapkan standar baru Untuk Motor sport Full Fairiang 150 an cc

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Yamaha r15 Connected

Yamaha R15M Connected ABS

50 COMMENTS

      • USD R15 setahu saya emang udah sff, tapi bukan tipe big piston. Kenapa bukan jdi titik jualnya? Karena meski shockbreakernya buatan kyb, dia itu unmarked, gaada emboss produsennya. Rada panjang sih ini jelasinnya.

        Dan btw, disini saya gk sama sekali menyiratkan kalau usd R15 itu jelek, karena saya sendiri juga pake usd itu dan so far gak ada masalah sama sekali.

      • Merk sebelah jadiin itu senjata marketing ya karena cuma itu yg bisa ditonjolin. Mau nonjolin fitur? Minim. Mesin? Paling loyo. Sasis? Lah malah mirip rangka KTM. Harga? Ya memang operpress.

  1. Wak soal Quick Shifter, ada info beredar katanya sistemnya seperti punya ZX25R yang bisa PnP ke tipe standar apa info ini valid?

  2. gile Yamaha bener2 totalitas ya ke r15, joss tenan cak
    btw itu DRL kalo sekalian ama lampu sein bakalan tambah ganteng tuh

  3. Ya wajar aja, semenjak rilis r15 v3 semakin banyak dijalanan, selain tampangnya yg keren powernya juga dapet. Apalagi yg ini, 40juta fitur melimpah, sebelah 40juta minim fitur cuma ngandelin sff bp. Setau saya r15 v3 juga udah sff

  4. Bagi yg mencari motor sport fairing 150 cc yg beneran berasa “flagship” ya R15M ini ya,, fitur lengkap, tenaga besar, desain keren,

    Sebaliknya bagi yg mencari fun to ride, simple, “total control” tanpa ada campur tangan elektronik maka bisa pilih GSX-R 150

    Tapi emg overkill juga sih R15M ini, bahkan R7 yg baru dilaunching ga ada embel2 elektronik nya,

  5. Biarpun tinggi seatnya masih nyiksa orang kate, tapi dimensi secara keseluruhan nampak lebih kompak dan nyambung dari depan ampe belakang, atas bawah, kanan kiri. Joknya niru R1 pula yg lebih enak diliat ketimbang R6 yg kaya tempelan kotak kardus. Sport ter150cc utk saat ini jatuh pada R15.

  6. ‘Fitur ini dapat membuat pengguna R15 Connected dan R15M tidak perlu lagi menarik Tuas rem ketika menaikkan Gear’

    Tuas kopling mungkin maksudnya bang TMC ?

  7. R series junior, tapi komplit plit plit…
    Bikin kesengsem walau tidak suka model sport gini, ergonomi nya pasti bikin cape

    • betul Bybre 2nd brand dari Brembo. mungkin wakkaji kelewat. kaliper yg R15M sudah pake kaliper Bybre artinya ada improvement di sektor pengereman

  8. Akhirnya kembali ke desain Yamaha yang flowing lancip. Keren dah. Apalagi itu fairing bagian depan dibuat single piece model balap yang ringkas. Beuuh… Dah kayak mini M1.

  9. Dan tolong buat yang masih permasalahin harga R15M yang tembus 43 jutaan. Itu fiturnya seabrek ya, kalo sebelah tembus 40 jutaan karena ada ABS, R15M ada Traction Control dan berbagai fitur lainnya. Jadi jangan cuma liat harga dan tenaga tapi liat fiturnya juga.

    Disclaimer, gua ga niat ngebela R15 series tapi kalo kita mikir make logika maka dengan fitur yang ditawarkan akan membuat harganya masih worth it.

  10. Sport 150cc harga tembus 40jt udah kemahalan 🙁
    Terlalu banyak fitur dan teknologi baru pasti mengerek harga jual. Market motor sport menyasar anak muda 20-30th yg rasanya pasti berat utk beli motor harga segini, walhasil mereka tetap beli metic yg lebih fungsional buat pekerjaan dan aktifitas.
    Harga 40jt mungkin lebih terjangkau buat kaum bapak2 diatas 40th yg sudah relatif lebih mapan. Tapi pada fase ini mereka lebih mencari kenyamanan jd gak bakal mau naik motor sport yg ergonominya menyiksa.
    Akhirnya, yg beli motor ini hanya bapak2 yg waktu muda pernah memimipikan punya motor sport keren, lalu jadi monumen pajangan dirumah cuma dipanasin n dielus-elus, cuma riding keliling komplek di weekend. Sementara utk aktifitas sehari2 tetap pakai metic.

      • Klo menurut saya alasan YIMM all out di 150 sport ini ada 2 alasan. Pertama pangsa motor sport sudah terjun bebas tidak lagi seperti era jayanya Vixion dengan penjulaan 30rb lebih sebulan. Konsumen segmen ini banyak beralih ke motor matic 150CC atau lebih, meninggalkan para motosport mania aja. Konsumen seperti ini tidak puas dengan motor apa adanya, sehingga perlu ditawarkan dengan versi yg all out. Naik 250cc pun bukan pilihan, karena mereka butuh motor yg ringan dan kencang. Apalagi sudah tidak ada motor 2 tak. (Karena sebagian konsumennya juga migrasi dari motor 2 tak). Yang kedua pastinya untuk menjaring kelas pemula di luar negeri dengan versi 125-nya.
        Mohon maaf klo ada yg salah. Ini pendapat pribadi aja.

    • Hah rasanya berat ? akwkakw

      cbr 150 cbu thai yang zaman itu harga 40 juta tapi banyak markir di parkir liar langganan anak smp dan parkir sekolahan sma di kota ane cuma bisa ketawa

      Bapacc bapacc 40 tahunan mah kebanyakan belinya adv adv an cruiser an yang nyaman di punggung. Kalau menebus mimpi masa muda mah yg dibeli motor sport yang saat muda dilihatnya

    • Umur 20-30an itu adalah fase yg sedang tajir-tajirnya. Baru lulus sekolah/kuliah, baru dpt kerja, beban belum ada. Waktunya mengumbar nafsu jajan ini itu.
      Buat penghasilan 7-8jt/bulan aja masih cukup enteng rogoh tabungan beberapa bulan.

  11. DOHC sejarahnya terbit biar bisa pasang multi valve. Sekarang SOHC juga sudah bisa multi valve. Keduanya sekarang hampir bisa di bilang seimbang dengan kelebihan masing-masing. Mana yg lebih bagus, pembuktiannya ya diatas sirkuit, bukan cuma diatas kertas

Leave a Reply to Bondet Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here