Home Pabrikan Yamaha Dokumen Desain Yamaha YZF-R9 Sudah Terdaftar Di Eropa. Meluncur Sebentar Lagi?

Dokumen Desain Yamaha YZF-R9 Sudah Terdaftar Di Eropa. Meluncur Sebentar Lagi?

24
Render Yamaha R9 oleh Young Machine

TMCBLOG.com – Yamaha sepertinya tidak akan berhenti menelurkan sportbike untuk mengisi kekosongan segmen yang [sudah] akan ditinggalkan oleh YZF-R6. Yup, seperti yang kita semua ketahui bahwa Yamaha masih menjual R6 namun hanya untuk keperluan balapan atau kompetisi tapi tidak untuk jalan raya karena seperti di Eropa sendiri terhalang oleh regulasi emisi gas buang yang kian tahun kian ketat. Dan Yamaha merasa meng-update R6 dengan spesifikasi pure Supersport 600 cc akan menjadikan harga jualnya mendekati Superbike 1000cc. Nah, rumor yang sebetulnya sudah sejak awal tahun 2021 ini ramai dibicarakan sportbike enthusiast yaitu kehadiran calon Yamaha R9, semakin mendekati kenyataan dengan hadirnya dokumen desain calon Yamaha R9 di EUIPO.

Sedikit membahas mengenai EUIPO atau European Union Intellectual Property Office sendiri adalah suatu instansi yang mengurus merk dagang dan hak desain rupa, yang diaplikasikan ke seluruh wilayah Uni Eropa. Hak-hak ini berdampingan dengan hak kekayaan intelektual yang dimiliki oleh masing-masing negara dan terhubung dengan sistem hak kekayaan intelektual yang mencakup internasional atau seluruh dunia. Badan/instansi ini sejak tahun 2002 bertanggung-jawab atas penyalah-gunaan hak-hak kekayaan intelektual dan Orphan Works Database. Dengan kehadiran dokumen yang didaftarkan Yamaha ke EUIPO tersebut mengindikasikan bahwa Yamaha saat ini sudah memiliki bentuk desain final dari calon Yamaha YZF-R9.

Hampir bisa ditebak kalau Yamaha R9 nanti akan menjadi MT-09 yang ‘disarungin’ dengan full fairing di depan dan buritan yang meruncing dan nungging ala R series. Yes, strategi yang sama dengan apa yang Yamaha lakukan dengan R7. Sebenarnya bila Yamaha menjual R9 dengan dapur pacu yang sama persis dengan MT-09/FZ-09 berarti kubikasi mesinnya mendekati R1 (MT-09 889 cc sementara R1 998 cc) dan beberapa mungkin beropini bahwa kenapa yamaha menjual dua R series dengan kapasitas mesin mirip-mirip? Menurut TMCBlog, meskipun R9 nantinya akan mirip dari segi kapasitas cc mesin dan juga firing order-nya (keduanya sama-sama Crossplane), namun keduanya akan berbeda karakter dengan R9 memiliki low end torque yang lebih baik sehingga membuatnya lebih nyaman untuk pemakaian harian di perkotaan dibandingkan dengan R1 yang lebih punya orientasi track atau kompetisi. Lagipula R1 saat ini bisa digolongkan sebagai motor mahal yang tidak banyak orang bisa menjangkau harga jualnya.

Di sisi lain memang ada Yamaha R7 yang lebih terjangkau namun dari sisi spesifikasinya jauh lebih sederhana dibandingkan motor Supersport seperti R6. Tenaga mesinnya, fitur electronic assist juga dianggap masih sederhana sekali sehingga beberapa orang mungkin tidak puas dengan apa yang Yamaha tawarkan pada R7. Alasan tersebut yang TMCBlog rasa menjadi dasar alasan Yamaha menjadikan MT-09 sebagai basis dari R series terbaru mereka. Selain bermodalkan mesin 3 silinder Crossplane bertenaga 119 PS pada 10.000 Rpm, torsi maksimal 93 Nm pada putaran mesin rendah yakni 7000 Rpm, juga sasis terbaru dengan teknologi Spin-Forging yang membuat bobotnya ringan dan feel yang lebih stiff.

Belum lagi seabrek perangkat elektronik seperti IMU 6-axis, quick shifter up and downshifting, traction control, Antilock Braking System (ABS), Slip Control System (SCS), Brake Control System (BC), ini semua akan membuat R9 lebih menggiurkan untuk menjadi suksesor YZF-R6 di jalan raya dan juga di lintasan World Supersport yang mulai musim depan hadir regulasi teknis ‘gado-gado’. Selanjutnya bila kami boleh memprediksi waktu peluncuran dari Yamaha YZF-R9 ini mungkin paling cepat akan kita lihat pada semester kedua tahun 2022 sebagai model motor yang dijual dan sampai ke tangan konsumen pada tahun 2023. | –Nugi

24 COMMENTS

  1. Menggiurkan MT09, supersport 3CP, semoga ada rizqinya biat nebus, amiiinnn

    Wak kaji, request nih. Kangen sama artikel teknis nya wak kaji, pengen d jelasin mengenai oktan bahan bakar dan pengaruhnya d ruang bakar. Misal motor yg harusnya pake pertabo terus malah pake pertalite sehingga terjadi “knocking” seperti apa proses terjadinya “knocking” d ruang bakar tuh (mungkin pake gambar bergerak seperti yg biasa wak kaji pakai), sama yg dimaksud dengan “oktan lebih tinggi lebih lambat terbakar” itu kejadian d ruang bakarnya kayak gmna sehingga dikatakan bisa “menambah performa” kendaraan baik secara feel ataupun real (data).

    Makasih klo requestnya dipenuhin 😁😁😁🙏🙏🙏

      • Mana mau dia cari sendiri. Sebagian komentator dimari manja, ibarat orang makan ikan maunya disuapin mulu terima beres tinggal kunyah, ga mau ngambil piring sendiri apalagi kalo harus cari ikan disungai kemudian masak sendiri baru bisa makan.

    • Padahal CP3 ini gaada bedanya sama sekali dengan mesin2 3 silinder lainnya, lebih ke marketing. CP2 sih masih rada masuk akal, dia mmg 1/2nya dari konfigurasi CP4.

      Mesin 3 silinder yg lebih ‘pantas’ disebut sebuah CP itu malah ada di Triumph dengan konfigurasi “T-Plane” mereka, yg bentuknya mirip kek CP4 yg silindernya dibuang satu.

      • padahal getaran mesin 3 silinder itu aduhai… walaupun bisa diakali dengan merendam timing belt dalam oli kayak ford ecoboost 1.0

        • Timing belt direndam oli itu sebenarnya gaada pengaruh ke vibrasi mesin 1.0 ecoboost, lebih ke mengurangi friksi timing drivenya. Solusi mereka buat mengurangi vibrasi mesin 3 silindernya sebenarnya ada di desain damper mounting sama crank pulley yg asimetris.

          Tapi kalo memang mau bener2 ngilangin vibrasi inline 3 itu ‘gampang’, ‘tinggal’ nambahin lagi satu seri 3 silinder yg nge-mirror konfigurasi silinder aslinya, jadilah sebuah inline six yg terkenal akan kehalusannya, wkwkwk

  2. Kalo tujuannya jadi suksesor R6, disinyalir kapasitas turun ke 799cc ato kalo tetep nearly 900cc harus ngelobi Dorna dan siapin beberapa martil ama barbel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version