TMCBLOG.com –  Tahap kedua Reli Dakar 2022 ini membawa beberapa perubahan seperti yang telah diprediksi sebelumnya. Hujan selama beberapa hari terakhir di bagian utara Arab Saudi menyebabkan beberapa banjir, seperti banjir di bivak Al Artawiyah untuk pentas Stage Marathon. Akibatnya, pihak penyelenggara kemarin memutuskan untuk mengalihkan tujuan Etape 2  ke kamp yang didirikan di Al Qaisumah. Etape khusus sepanjang 338,43 kilometer itu tetap utuh, namun sesi trek penghubung (Liason) ke bivak dibuat baru dan diperpanjang sehingga total perjalanan menjadi sepanjang 453 kilometer.

90% dari acara spesial hari itu dilibas di atas pasir, dengan sepertiga dari 90% tersebut terdiri dari bukit pasir. Joan Barreda, yang tidak pernah menikmati finis yang lebih baik dari posisi ke-5 dalam klasifikasi keseluruhan yang ia raih sejak 2017 memenangkan sesi hari ketiga ini. Pembalap Spanyol, yang memulai dari posisi yang menguntungkan untuk menyerang, tidak membiarkan siapa pun berdiri di antara dia dan tujuannya. Joan menyelesaikan Special Stage dengan Jarak lima setengah menit di atas pebalap terbaik kedua terdekat Sam Sunderland (Gas Gas) diikuti Kevin benavides (KTM Racing).

Dengan kemenangan ini, Joan Barreda memegang rekor 28 kemenangan etape Reli Dakar. Pembalap Monster Energy Honda Team ini merupakan pembalap sepeda motor tersukses ketiga dalam sejarah reli setelah Peterhansel dan Despres (33).

Berdasarkan hasil akumulasi tiga hari, pembalap Gas Gas Sam Sunderland dan Adrien Van Beveren (Monster Energy Yamaha) masing-masing merebut dua tempat pertama dalam klasifikasi keseluruhan, dipisahkan oleh selisih 2 menit 51 detik. Keduanya diikuti Mattias Walkner (KTM) dan Skyler Howes (Husqvarna).

Sementara itu, ganasnya Rally Dakar sudah mulai menyiksa Danilo Petrucci. Mengalami masalah mekanis setelah 115 km. Dia tidak bisa me-restart KTM-nya. Pemenang race MotoGP Italia dua kali ini meminta agar penyelenggara menerbangkannya motornya, out dari etape 2 Dakar 2022.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

21 COMMENTS

  1. Jangan2 kasusnya kaya orang Uruguay waktu Dakar masih di Argentina, motor mati ga bisa di restart taunya cuma karena sekring putus dan ga bisa benerin. Alias masalah elektronik ringan tapi rider ga ngerti cara ngatasinnya.

    • Kalo gak salah itu gegara fuse box meleleh karena panas. Kalo boxnya aja fail, apalagi isinya ikutan ambyar. Gimana mau benerinnya ditengah padang pasir sendirian.

      • Ya caranya lepas sekring, pasang lagi. Di boks udah disediain partnya kok. Tinggal skill problem solvingnya nyampe apa kagak, itu yg ga semua pembalap punya apalagi yg amatir.

        • Kayanya ga ada deh, di website Dakar aja keterangannya semua boleh ikut asal udah diatas 18 taon(dan punya duit tentunya), ga ada syarat harus juara seri di regional ato semacamnya kaya MXGP apalagi skill survival.

        • @Akira
          ga ada begituan, kan namanya juga balapan survival mode. yang ga bisa bertahan = out. bahkan ganti ban dalam pun harus bisa sendiri kan?
          kirain socket yamaho doank yang bisa meleleh, ternyata dunia itu luas

        • Untuk peserta roda empat memang betul seperti itu syaratnya (cmiiw).
          Tapi untuk peserta roda dua dan quad tidak. Minimal wajib pernah ikutan kejuaraan resmi gelaran FIM baik itu balap sirkuit atau rally. Amatiran 100% kemungkinan ditolak.

  2. Motornya petruk mendadak mogok. Apesnya dia gak bisa restart setelah coba utak-atik. Sayang banget, padahal dia lagi berada di top 5 catatan waktu stage.

  3. besok besok Petruk harus bawa seluruh onderdil lengkap selengkap bengkel resmi dibalik jaketnya 😆😆

    ~~
    quintanila malah anjlok, kayaknya HRC butuh regenerasi rider yg lebih konsisten,brabec kayaknya udah ga kompetitif

Leave a Reply to Mave12ick Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here