TMCBLOG.com – Tahun 2021 kemarin ditutup dengan Penjualan 387.797 Unit sepeda motor pada Desember 2021 dan Secara umum di tahun fiskal 2021, Industri sepeda motor nasional mengisyaratkan kebangkitan dari dampak pandemi Covid-19 . Hal ini terlihat dari kenaikan penjualan kendaraan roda dua khususnya pasar domestik. Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Sigit Kumala mengatakan, AISI mencatat peningkatan angka penjualan sebesar 38 persen dibandingkan tahun 2021. Angka penjualan 2021 adalah sebesar 5.057.516 unit sedangkan tahun 2020 tercatat 3.660.616 unit.

Cakupan vaksinasi yang semakin meluas dan juga pertumbuhan kasus Covid-19 yang terkendali dinilai menjadi mendorong kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas menggerakkan ekonomi yang akhirnya juga berimbas pada Konsumsi kendaraan khususnya Roda dua di 2021 ini

Dilihat dari kinerja anggota AISI sepanjang tahun 2021, Honda mencatat penjualan sebanyak 3.928.788 unit atau menguasai 77,68% dari Pangsa Pasar Domestik Sepeda motor Indonesia.  Yamaha berhasil mencatatkan angka penjualan sebanyak 1.063.866 unit atau menguasai 21,04% dari Pangsa Pasar, Kawasaki 43.540 unit (0,86% ) , Suzuki 18.380  unit (0,36%) , dan TVS 2.942 unit ( 0,06%).

Dari 5.057.516 unit  sepeda motor yang dilepas ke pasar Domestik Indoensia, 87,58%nya merupakan kategori Skuter diikuti Underbone ( Motor bebek) 6,3% dan Sport 6.12%. Melihat pertumbuhan pasar, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberi target penjualan sepeda motor pada tahun 2022 ini mencapai 5,1—5,4 juta unit.

Data Eksport sepeda motor dari Indonesia ke Luar negeri di 2021 yang lalu tecatat sebanyak 803.937 Unit, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yang lalu 700.392 Unit. Sepeda motor yang ekspor dari Indoensia terdiri dari mayoritas 70,29% Skuter.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

 

44 COMMENTS

    • Sebenernya tren mereka naik lho
      Kapan tahun pernah lihat berita ms nya tertekan sampai sekitar 18 atau 19 %. Lha ini 21 % jadi ada beberapa produk yg bisa diterima dengan baik

      • apaan ?? mereka saat ini disana sama2 jualan moge, bedanya Geng Ijo masih ada ATPM resminya sdgkan Juki yg jual semacam pihak ketiga gitu kyk MForce Indonesia , Juki yg baru udah ada ancang2 masuki FUFI dan GSX tapi sampe skrg masih belum ada batang stang nya, sedangkan Geng Ijo juga sama aja, divisi mocilnya di tutup tapi mereka udah beli saham Modenas separuhnya, jadi katanya Modenas yg bakal ngurusin mocil2 Geng Ijo, tapi sampe skrg juga masih belum jualan pdhl udah ada produknya (Modenas Ninja 250).
        Dan lucunya lagi divisi mocil Juki yg baru dibentuk ternyata punya alamat headquarter Geng Ijo Malaysia
        jadi nanti Geng Ijo Malaysia khusus jualan Moge dan sdgkan jualan Mocil nya mereka malah jualan Juki, bingung gak tuh ?? 😂

  1. Wajar sih kalau semenjak dipegang Astra, merk H mendominasi. Dgn segala sumber daya yg dimiliki dan kapasitas produksi yg masif, merk lain ibarat tim hore aja.

    • Astra begitu dominan sampe Indomobil keteteran (Volvo dilego ke Garansindo tapi cuma bentar doang, Renault dilempar ke Maxindo sekarang – namun cuma jualan produk India kayak sijuki, Datsun dikill setelah ditaboki calya/sigra sejak 2016)

  2. yaelah susuki makin kecil kaya sehelai rambut

    rasaintuh,sukses besar toh masukin Gixxer 250 yg sama sekali bukan idaman orang sini

    strategi kamikaze berhasil bosque

    • masukin 60 unit batch pertama, nunggu sebulan baru sold out, itupun sold out nya sold out wholesales atau laku ke dealer yg mungkin sebagian utk display aja, kita tunggu kabar batch ke 2 nya, 😀
      tapi yg sold out batch pertama aja duo blogger onoh udah langsung “lose their mind” udah macam prestasi yg sukses bgt, kyknya emg rendah banget ekspektasi mereka sampe2 laku 60 unit langsung kegirangan , 🤣

      • ya bisa diliat produk sijuki jadi indie nehi nehi semua kan yg rilis rilis

        masi mending yamaha masi mau merhatiin selera kita, r15 masi keren menurut mata orang Indo

    • Setuju, tvs juga beberapa tahun ini lesu bener pergerakannya. Mau di sini mau di India samaaja.

      beda ama Bajaj yang memanfaatkan mesin mesin ktm dengan baik ehehehe

  3. Suzuki. Yang bangga2in suzuki hanya pengendara yang memakai motor lama. Shogun, Satria, Skywave, dimana desain masih OK. Motor baru tidak ada yg OK kayaknya. Mau bertahan berapa lama lagi suzuki dengan strategi seperti ini.

    Kalau mau shortcut, shogun dan skywave body lama di kasih mesin baru
    injeksi pasti rame yg beli. Termasuk juga satria hiu di kasih mesin injeksi juga bakal rame, dari desain masih bisalah berjajar dengan MX King dan GTR.

  4. Coba body plastik merk h lebih dibikin bagus, perfect dah.
    Sama ring piston merk y dibikin lebih bagus, yakin bisa ngatrol penjualan.

  5. Semoga kedepannya, motor ‘bergigi’ bisa membalikkan keadaan, menjadi yang mayoritas (apapun type & merk-nya), karena motor ‘onpong’ itu motor berbahaya, motor yang gak pernah siap dengan kondisi darurat (panic brake), 100% mengandalkan rem. Gak ada engine brake nya, mengerikan.
    Masih mending 2 tak…🔥.

    • Tul, saatnya shift paradigma bebek yg cukup gitu-gitu aja, andai bebek mulai didevelop pake mindset fitur praktis skuter, terobosan baru yg bikin lebih nyaman, bikin lebih gampang bawa barang, pasti bisa dilirik lagi, secara ekonomi kan juga lebih bagus bebek klo buat kerja…

  6. saat bertemu dengan salah seorang bos suplier ke Astra, pernah mengatakan waktu meeting di sebuah pabrik ban di tangerang : “Astra tidak akan membiarkan kompetitor menang dari mereka, baik roda 2 atau roda 4, mereka akan lakukan cara apapun !”

  7. menarik nih Y sama H..masing di mari menyumbang 33.3 persen global sales..
    Y global sales 3 jutaan di mari 1 jutaan
    H global sales 12 jutaan di mari 4 jutaan
    K sama S di mari semakin tergerus..kalo liat data ya lari ke Y…mungkin akan ‘pasrah’ di mari (aftersales dkk tentu menjadi issue buat bangkit lagi)
    unutuk motor stroom masih terkendala support dan para samurai masih belum ada gebrakan yang ‘mengejutkan’
    motor strrom di dunia masih dipegang mocin..

Leave a Reply to nastarma Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here