TMCBLOG.com – Sobat sekalian kemaren heboh banget Yamaha Indonesia merilis sosok motor baru Yamaha Fazzio Hybrid Connected. TMCBlog tidak akan membahas soal bentuk yang unik dan gemesin dan juga soal dan fitur Connected di artikel ini. Cuma mau menumpahkan segala opini yang ada dalam kepala mengenai sistem hybrid dari Yamaha Fazzio ini.
Jadi pada dasarnya jika ditilik lebih dalam, hampir tidak banyak perbedaan antara mesin dari Yamaha Fazzio Hybrid Connected dengan mesin dari Yamaha FreeGo misalnya. Sama-sama mesin air cooled dengan kubikasi dan dimensi ruang bakar yang sama. Salah satu perbedaan ada pada rasio kompresi di mana kompresi FreeGo 9,5 : 1 sementara itu pada Fazzio masuk di angka 11:1.
Power maksimum dari Fazzio memang terlihat lebih rendah (6,2 kW) bila dibandingkan dengan FreeGo yang 7 kW. Namun power maksimum Fazzio diperoleh di 1.500 Rpm lebih rendah dari FreeGo. Artinya nggak perlu raungan mesin tinggi yang bikin motor lebih boros. . Itu belum lagi dilihat dari torsi maksimum Fazzio (10,6 Nm) yang 1,1 Nm lebih besar dari Freego (9,5 Nm) namun diperoleh di 1.000 Rpm lebih rendah. Ini artinya mesin Fazzio bisa menghasilkan torsi lebih besar tanpa butuh Rpm meledak lebih tinggi. TMCBlog memperkirakan penambahan torsi ini diperoleh dari assist yang diperoleh dari aistem Hybridnya.
Kecerdasan insinyur Yamaha lebih terlihat ketika kita melihat sistem dari Hybridnya yang merupakan pengembangan dari sistem SMG. Sistem hybrid Yamaha Fazzio hybrid ini tidak ada mode di mana skutik hanya dijalankan oleh tenaga listrik saja. Baterai hanya akan memberikan tambahan tenaga (assist) yang dilakukan selama sekitar 3 detik boost saja sob. Dan selama assist diberikan hadir semacam tambahan tenaga putaran pada sistem SMG.
Jadi pada dasarnya, nama sistem hybrid di Yamaha Fazzio Hybrid Connected adalah POWER ASSIST hybrid. Nahhh dari namanya sendiri sobat mungkin sudah ada yang bakalan tahu kemana arah penjelasannya, namun begitu kita simak penjelasan lebih lanjutnya nih. Sistem Power Assist Hybrid Yamaha ini memiliki 3 komponen penting yakni baterai, mesin SMG (Smart Motor Generator), dan juga sebuah ‘ECU‘ bernama SGCU (Smart Generator Control Unit).
Baterai bertugas memberikan supply listrik dan menyimpan listrik. SMG atau Smart Motor Generator nanti merupakan tempat/parts di mana assist listrik diberikan, sedangkan SGCU merupakan pusat pengendalian kapan assist diberikan, kapan assist nggak diberikan, dan kapan baterai di re-charge. Saat tidak dibutuhkan baterai dari motor di-charge listriknya oleh sistem SMG tersebut.
Dan saat dibutuhkan untuk start dan berakselerasi, maka skutik Fazzio Hybrid Connected yang sumber tenaga utamanya tetap dari mesin bakar (ICE) akan memperoleh ‘tambahan power dan torsi’ dari ‘suntikan‘ tenaga listrik yang disalurkan dari baterai . . Sayang TMCBlog belum menemukan referensi literasi khsuus yang menjelaskan berapa kira-kira angka eksak boost assist dari baterai ke generator ini.
Terlihat memang konsep mesin hybridnya mirip dengan sistem di Honda PCX Hybrid. Namun TMCBlog juga melihat ada beberapa perbedaannya, yang pertama sistem hybrid pada Fazzio Hybrid Connected ini diaplikasikan pada mesin 125 cc air cooled ketimbang mesin 125 cc atau 150 cc Liquid Cooled.
Yang kedua adalah pada kapasitas baterai yang dipakai. Jika pada PCX Hybrid ada dua buah baterai, pertama baterai 12 Volt – 3 Ah bertipe maintenance free, atau biasa disebut aki kering. Lalu yang kedua adalah Lithium-ion berkapasitas 50,4 Volt – 4 Ah yang diletakkan dibagian belakang bagasi di bawah jok.
Namun di Fazzio Hybrid Connected menggunakan hanya satu baterai YTZ6V berkapasitas 12 V, 5.0 Ah. Yamaha memaksimalkan baterai kecil ini untuk memberikan boost dorongan/assist. Memang ada batasannya yakni:
Besarnya energi listrik yang disalurkan ke SMG tidaklah terlalu besar mengingat daya tampung dari baterai yang tidak terlalu besar juga. Itu artinya juga tidak ada tambahan biaya sistem baterai kedua. FYI value baterai Li-Ion di PCX hybrid itu sekitar 8-9 juta Rupiah. Kalau Fazzio mau pakai Li-Ion yaa tinggal tambah harga sekitar itu saja sob ditambahan harga sistem wiringnya.
Momen terjadinya assist/boost tidak bisa diatur semau kita. Hanya secara otomatis dilakukan oleh sistem yang diatur oleh SGCU pada saat tarikan awal. Jadi nggak bisa dipakai semisal saat melakukan overtaking/menyalip kendaraan di depannya.
Banyak teman-teman yang bertanya, apakah karena hanya bergantung pada pemakaian satu baterai saja, maka hini akan mempengaruhi usia pakai dari baterai. Yamaha Indonesia secara official sudah memberikan jawaban secara ekslusif ke TMCBlog bahwa tidak seperti itu. Jika skema perkabelan tetap orisinal maka sistem hibrida seperti ini akan cukup lama usia pakai baterai/aki-nya.
Pertanyaan kedua apakah akan kena pajak lebih mahal? Pertanyaan ini mungkin mereferensi pada mesin mobil di mana memang sistem hybridnya memiliki tambahan mesin motor listrik diluar mesin bakar ICE, jadi ada lebih dari satu mesin. Untuk Fazzio Hybrid Connected ini sama seperti PCX Hybrid tidak ada mesin motor listrik tambahan sama sekali jadi tidak akan terjerat regulasi tersebut yang membuat pajaknya menjadi tinggi.
Secara umum TMCBlog melihat sosok Yamaha Fazzio Hybrid Connected ini tetap menjadi sebuah terobosan yang mencerdaskan kita semua bahwa ada potensi pemaksimalan sistem generator AC yang secara empiris memiliki fungsi yang sama walaupun secara kuantitatif besaran tenaga assist/boost tidak sebesar sistem hybrid paralel yang memiliki baterai Dedicated namun efek lainnya adalah tidak perlu harus mengeluarkan budget lebih tinggi untuk memilikinya.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Tinggal dibuktikan saja daya tahan batre nya dan seberapa penambahan power dengan batre kecil
susah nyari referensi komparasinya secara Mesin Freego beda spek kompresi, jadi ngga bisa di aple to apple kan
Idupin mesin, trus copot kabel aki
hehe.. becanda wak
wkwkwk
Wak haji, untuk hitungan kasar bisa begini:
Berapa ampere arus yang ditarik SMG pada mode motor starter (bisa ukur pada motor matic Yamaha lain yang pake motor SMG sejenis yang ada di rumah wak haji), karena pada mode starter itu adalah motor DC, jadi true powernya (dalam Watt) tinggal voltase * arus (tidak perlu menghitung power fakcor * apparent power seperti pada motor AC).
Terus masalah efisiensi bisa dianggap sekitar 90%, jadi power yang tadi dihitung * 0,9 terus hasinya diconvert ke HP (power / 746).
Itu hanya untuk perkiraan kasar hitungan penambahan powernya.
Koreksi typo:
power factor, bukan power fakcor
cara lainnya adalah cari freego temen yang sudah di naikin kompresinya jadi 11:1
Sebenarnya menarik ini, dimana Ymh menggunakan satu aki untuk Fazzio Hybrid sedangkan Hnd menggunakan aki yg lebih besar untuk PCX Hybrid nya
“…PCX 160 ketambahan Torsi sebesar 4,3 Nm dan Power Maksimum 1,8 hp”
Untuk Fazzio klaim nya berapa wak?
Tapi jangan terlalu tinggi ekspektasi nya, “ono rego ono rupo”
cara terbaik adalah melihat Dyno
tertarik
Sesuai namanya smart 🙏
mantap, paling nanti juga bakal ada scoopy/genio hybrid kaya gini.
kalo dari Tim S sih sabar dulu 10 tahun lagi baru di launching dsini
haha
Dapet bonus design ala indihe…….guanteeeeng poll
Tim S begitu udah 10 tahun, eh udah ga ada niat lagi. akhirnya molor lagi dah
Suzuki sdh buat boost instan ini di ertiga
ya berarti emg sama aja kyk PCX ya ,, ibarat kata seperti kita menekan tombol starter sambil buka gas dan berakselerasi, kira2 gitu ga sih wak ??
mirip PCX Hybrid dengan perbedaan pada Dedicated battery :
https://youtu.be/KNy5JLicm6U
Hehehe beda prinsipnya
Kalau bisa manual gitu enak ya, ada indikator “boost ready” tinggal pencet 😂
Semoga hando mengeluarkan giornio 110 cc untuk melawan nya.biar konsumen banyak pilihan.
Tinggal dilihat aja ntar konsumsi bbmnya gimana, kalo cuma beda tipis sama mbit/pakrio atau beda dikit doang sama sodaranya si frigo mending yg non hybrid aja
kompresi 11 : 1 di mesin air cooled kyknya ini motor lebih ramah lingkungan wak,, apakah udah lulus euro 4 atau 5 ?
Oooo gitu
wak…gimana cara buktiin power assist nya itu beneran ada..sedang kan aki nya aja cuman satu dan kapasitasnya segitu jg kita ga tau besaran power assistnya dataspek sheet… serta penampakan kompen nya ga beda nya motor tanpa hybrid..
ini biar menghindari fitnah..jangan2 hybrid model gitu cuma gimmick atau strategi pemasaran doang
dan misal itu mild hybrid nya fake…dg fitur lainnya dan NJKB yg udah trungkap segitu..worthed ga harga nya motor segitu…hal ini jg untuk menepis dugaan monopoli/kartel harga yg menyangkut dua brand H n Y ini bbrp taun silam
padahal saat pada mmbahas NJKB nya kemaren..estimasi harga nya tidak akan setinggi itu…tp kemaren sih pada ga nyangka bakal ada embel2 hybrid nya
Dyno
Say 0.3- 0.5 hp torsi 0.8 sampai 1.2 nm realistis ga wak?
Kalau dihitung secara rinci tambahan power gak lebih dari 1HP, mungkin yg kerasa tarikan awal doang lebih nyentak karena power dari accu sendiri yg di delivery hanya di rpm bawah. Kalau mau tau berapa besarnya tambahan hp dan torsinya, benar kata wak haji uji dyno akan terlihat seberapa besar tambahan hp dan torsinya.
Itu ada indikatornya ga wak pas power assist aktif? atau selalu aktif tiap mau akselerasi dari 0 km?
Ada
bener, ada bro
Yamaha kembali bikin “sesuatu” yg diluar perkiraan untk sebuah motor terjangkau.
Setelah vixion menghancurkan generasi mesin GL
dan Nmax dgn vva
Kini fazio dengan sistem hybrid
Thanks yamaha, ayo honda bikin jg ya 😁😁
Saya sih masi nyaman pake suzuki address wak
😅😅😅
siap siap..alamat diskontinyu tu suzuki alamat….hahahaha
saya nunggu cuci gudangnya di 5jt 🤣
ya betul… Yamaha selalu berani memulai duluan, honda mungkin sudah punya ide yg sama tapi dia selalu menunggu kalo yamaha laku dia baru ikutan, seperti pada Mio/Nouvo (era matic dimulai), Vixion (era mesin sport dengan LC), Nmax (era skutik besar), dan sekarang Fazzio (yg kemungkinan memulai era matic hybrid), apakah next Yamaha juga yg memulai era motor listrik murah untuk pabrikan jepang?
2026 plan Yamaha Indo udah full EV
bukannya sistem serupa udah dipake pcx hybrid ya
Mungkin tidak akan begitu signifikan, tapi pasti ada efeknya, cuma 3 detik tapi digunakan untuk membantu bergerak dari posisi diam.
Motor paling ngeden kan pas baru jalan, otomatis bahan bakarnya pasti lumayan boros. Dalam kemacetan bensin lebih boros
walau jarak tidak terlalu jauh dibandingkan konsumsi bensin saat lalu lintas lancar dan menempuh jarak yg lebih jauh.
Jika ngukurnya pakai “perasaan/kira-kira” ya susah, harus pakai tools. Di motoGP untuk mengejar waktu sepersekian detik saja dibutuhkan inovasi komponen dan biaya yang besar, untuk case Fazzio ini walaupun kecil/sedikit pasti akan ada efek sampingnya ke efisiensi/keiritan bahan bakar karena logika kasarnya kita tidak perlu bejek/buka gas terlalu dalam untuk menggerakkan motor karena dibantu oleh assist dari SMG tadi.
Dan lagi jika hanya untuk masalah keiritan semua kembali ke cara berkendara masing-masing, mau seirit apapun motornya jika bawanya ugal-ugalan ya sama saja.
menurut saya sih ini trading antara irit bbm dengan umur baterai, ya mungkin dihitung2 tetep lebi murah baterai
fazzio hybrid connected sudah, kira – kira kapan versi lebih terjangkaunya dihadirkan? fazzio connected atau lebih mahal lagi dengan dimensi lebih besar dan mesin VVA?
Apakah sistem ecu nya sudah mengikuti standar odb2 ?
Kalo sudah lumayan juga, scanner injeksiny murah, bisa disambung ke android.
Aerox sm nmax keknya udah support obd2, kapan lalu sy pernah lihat ada yg jual scanner pnp buat maxi series. Klo sebelah sih dari quick searching di google, pcx juga udah support, tapi buat sejenis vario/beat gak bisa
Iya betul, ntar tinggal beli scanner paling murah 50rb an. Konek kabel 3 biji, min plus sama data. Konek ke android. Udah kebaca.
Empunya blog kira-kira tertarik bahas odb2 ap kagak ya?
Serius mau nanya, selama ini gatau soalnya.
Standar sistem ecu buat apaan sik ? Kan yg penting bisa ngatur injeksi bahan bakar dengan presisi ? yg agak bikin saya kepo waktu itu pas tau verza baru yang lemotnya sama aja, iritnya sama aja, spek power samaaja, tapi tipe nyolok ecu nya beda sistek socket eheheh
pada mo jadi montir kali bro, jadi bisa liat error ada dimana dari hp
Sama kek Ertiga Diesel Hybrid yak, yg dulu di pasarkana sama SuzyIndomobil di sini
Nah bener nih, baru aja mau komen. Dia kan mild hybrid yg ngambil sumber arusnya dari aki juga, yg mana CMIIW akinya jg lebih gede dri ertiga bensin biasa, dia dikisaran 70-80 amperan
Dan juga teknologi ISG yang dipake disana (plus juga EQ boostnya mercy) kan kasarnya ACG/SMG versi lebih gede
dan boostnya ga berasa 😅. kebetulan temen punya dan sempet dibawa ke kampung arab, katanya ada tanjakan yang kaga kuat ditanjak (ban ga selip, ngeden mesinnya)
Wak ada pertanyaan. Apakah jika fungsi hybrid itu bisa dimaksimalkan/modif lagi ? Misal arusnya diperbesar, accunya, serta regulatornya?
Tujuannya utk apa dulu nih?
Dan apakah worth effort spt itu pada matic entry level spt ini?
di jail-Brake ECU nya dong ?
Iya terus ecunya eror gegara kegedean arus akwkakw
sukur2 pcb ecu-nya ga jebol gara2 over current 🤣
betul oom..buat extra 3 drtik gas awal aja..sisanya ya pake mesin bensinnya.
kalo boleh iseng sih mattin mesin pas jalan..dah itu nyalain otomatis 3 detiknya kepake
Saya jg kepikiran kaya gini sebelum naik ambil momen trs on/off in mesin trs gas tp beda cerita kalo pas jalan rame 😁, berarti ini setiap sss matiin mesin di TL kita tinggal puter gas dan boost bisa keluar(?)
apakah masspronya masih dikasih ban Dunlop wak?
dunlop kayaknya
Buset loyal bet !
Kalau ternyata umur pakai battery (accu) di fazzio ini sama dengan di freego, maka sudah cukup bisa dibilang optimal.
Ternyata plat di body samping bisa dipake utk cantelan side bag… Mantap niihh
Side Box / pannier gede juga bisa, nempel ke sasis jadi Kuat
Plat yg mana si ?
Canggih euy
Batre ne diganti batre alkaline aja beli di mini market
Nunggu tes ride harian ala tmcblog biar lebih jelas.
sya mau inden online udah ludehs 1000 unit dalam waktu beberapa jam doang
Wah kapan nih ada MT-25 versi hybrid kaya Fazzio, biar makin master of torque
Ya kalau kelasnya 250cc kudu aki gede an baru kerasa. Berati butuh lebih banyak space, butuh aki lebih mahal, nambah bobot, apalagi ?
Pastinya electric power assistnya dipakai untuk efisiensi. Seperti yg kita tahu semua kendaraan ICE menggunakan bahan bakar lebih banyak ketika start, ketika bergerak dr posisi diam.. terlebih mesin kompresi tinggi dituntut menggunakan bbm yg lebih tinggi oktanenya (mahal) ini sudah cost tambahan.
Dengan kata lain sistem hybrid versi pahe ini. Hehehe
Kalo anda membayangkan sistim hybrid seperti ini bisa membuat motor lebih irit lebih banyak ( misal dari 45kpl menjadi 60kpl) anda salah. Kalo mau hybrid yg beneran irit ya bikin sendiri, motor di dorong sampai tempat tujuan. 😂😂😂😂
Aki nya ada dimana wak?
Soalnya ada 2 gambar kotak.
– kotak dibawah kaki.
– kotak dibawah jok.
dibawah kaki. kalau yang dibawah jok itu gambar yamaha grand filano
dilihat gambarnya yang teliti, model blue print nya saja ketahuan, yang accu di bagasi grand filano, (bodinya gedhe), yang dibawah pijakan kaki fazzio,
di dek bawal, yg diatas pake Model Grand Filano
Walaupun torsinya termasuk GOKIL di kelasnya
tapi tetep agak gabisa berterima penambahan kompresi dari 9,5:1 ke 11:1 malah bikin power drop alihalih bertambah walaupun ekspektasinya cuma seeeeedikit
Kalo kita pake aki yg lebih gede apakah bisa nambah juga power boost assist?
Oh ya aneh jg sih kenapa mesinnya fokus putaran bawah, padahal dah ada boost asssist buat bantuin putaran bawah
Yg dipakai mesin yg sudah ada, bukan mesin baru … Memang karakter nya begitu
Lumayan tenaga baterai nya seperempat nya dari PCX hybrid
Atau sambungin ke tombol starter aja sekalian..
Kompresi 11:1 ,tapi businya masih pake type panas cr6hsa.. biasanya busi gini dipake dimesin kompresi rendah kaya mesin 125 blue core lama..
Tapi motor ini cukup menjanjikan dibanding generasi blue core sebelumnya
well noted
YTZ6V, sama dgn aki Vario 125 itu. Kemarin habis beli.. kata penjualnya kalau Yuasa pakainya itu buat Vario 125 ISS.. kalau seri sama brarti bukan spek khusus nih buat Fazzio
Diluar desain, lbh tertarik dgn sistem hybridnya. Krn berharap ramah dompet buat PP ngantor tiap hari.
Tebakan saya ini hybrid cuma buat menghaluskan akselerasi awal istilahnya halus tp padet
Asal dgn catatan kruk as fazzio sm freego bobotnya sama plek..
Klo sama plek ketiplek tp kompresi dnaikin jd 11 biasanya akan kasar akselerasinya cepat sih cepat tp kasar n mudah bikin cvt cepet jajan
Ini smart betul klo mmg spt itu akselerasi awal jd smooth bertenaga n uirit bbm
mungkin logikanya kayak nahan tombol elektrik starter selama 3 detik sambil langsung mulai jalan.
dan jangan lupa si dinamo kalah cepet dari putaran mesin rpm rendah makanya ga berasa kesundul. meskipun one-way tapi kalau dinamo lebi kenceng dari mesin kan pasti nyundul dikit
@jaran goyang, Dinamo stater SMG gapake oneway bray
@dwijef, setuju. Ini cuma nyalain motor starter saat mesin berjalan selama 3 detik. Bedanya, disini ada Controller (SGCU) yang bisa push SMG untuk generate torsi lebih gede di putaran yang sedikit lebih tinggi. Seberapa gede? Entahlah.
bukan maslah optimal,, tapi dngn input kecil gk akan bisa disamakan yg menggunakan input besar. aki 12v dgn ah kecil digunakan buat gerakin speda motor.. kmungkinan besar cepat drop akinya,, sharusnya minimal 48v dgn ah diatas 10
Tumben enak baca komen, gada sales honhon
soalnya beda warung Mas bro, coba warung sebelah, isinya pasti…..ah sudah lah
Pusing bener ngurusi harga njkb ama otr. Urusan mereka itu
Kita mah yg penting harga akhirnya
Kepikiran SGCU di remap/program ulang trus upgrade aki, jadi di buat perintah untuk supply listrik terus menerus ketika ada tombol khusus di pencet, jadi deh boost switch bisa pake tenaga tambahan kapan aja, walaupun 1/2 nm kan lumayan untuk over take 😂
Eh iya ya, kalo secara power di motor konvensional ngga ngaruh. Tapi maksud ane, coba aja bayangin aki 12v itu didischarge selama 3 detik pertama. Kalo didischarge lebih lama akinya pasti cepet rusak. Makanya boost dari akinya dibatesin cuma 3 detik, habis itu ngisi lagi dah dari putaran mesin.
Sama kaya er3nya sizuki.. Hybrid 1 baterai
Mbit juga bisa,modif dikit ACG starternya.