TMCBLOG.com – Bos Dorna Sport, Carmello Ezpeleta mengkonfirmasi dengan tegas bahwa Tak ada satupun dari 24 Pembalap yang menempat seat Pembalap reguler MotoGP 2022 adalah pembalap yang membayar untuk memperoleh seat Tersebut.

Line Up Pembalap MotoGP 2022: hanya talenta terbaik yang berlomba. Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna mengatakan hal itu pada pertemuan Forum EFE “Sport Business Days”. Ia mengakui bahwa sempat ada pebalap yang berhasil meraih kursi di MotoGP berkat sponsor atau keluarga kaya yang telah membayarnya. “Sayangnya, itu terjadi di masa lalu, Namun sekarang itu adalah sesuatu yang tidak terjadi lagi, sekarang pembalap yang ada di MotoGP memiliki tim yang benar-benar percaya pada mereka dan Tim membayar gaji mereka”.

Dalam sejarah balap Motorsport Fenomena ‘ pembalap yang membeli seat ” tetap terus akan ada karena belum ada Regulasi Yang membatasinya secara Lugas Bahkan di Regulasi MotoGP. “Untuk beberapa waktu – katanya – ada yang mengusulkan untuk membatasi jumlah pembalap Italia dan Spanyol. Saya tidak berfikiran ke sana. Bagaimanapun  ini (yang telah dilakukan dorna selama ini)  adalah jalan yang benar.

Saya pikir, sebaliknya, kita harus pandai menemukan lebih banyak Jack Miller, Lebih banyak Stoner, lebih banyak Fabio Quartararo, lebih banyak Johann Zarco sehingga memiliki MotoGP yang lebih heterogen dari sebelumnya. Tetapi karena mereka pantas mendapatkannya, bukan karena saya yang menyeting. Memberi batasan hanya karena terlalu banyak orang Spanyol dan Italia tidak masuk akal. Di MotoGP pasti hanya ada yang terbaik, tidak peduli dari mana mereka berasal dan begitulah sekarang”.

Walaupun tidak ada disebut dan diatur dalan Buku Kuning regulasi MotoGP, Pembalap yang ‘membayar team’ untuk mendapatkan Seat di MotoGP memang kadang mengundang Opini pro-kontra. Bahkan di satu kasus bisa berbalik menyerang Regulasi Jika misalnya terjadi kejadian dimana Performa pembalap yang membayar tersebut berada di level yang sangat Inferior sehingga malah mendegradasi Kualitas MotoGP secara Keseluruhan serta Mengundang Bahaya Karena menjadi Pembalap yang ‘terlalu pelan’ di sirkuit.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

29 COMMENTS

  1. Dorna harus memikirkan untuk menambah banyak kejuaraan entry level di luar negara Spanyol dan Italia… Dan tidak menganak emaskan negara tersebut… Tidak menjadikan Valencia sebagai seri Finale misalnya

    • Valencia emg banyak orang yg ga seneng sih, apalagi dijadikan final round, ga ada bagus2nya,
      Alasan Spanyol di anak emaskan ya Selain emg mereka itu perusahaan dari Spanyol, juga krn emg mereka mampu dalam segala hal sih dari sirkuit, sponsor, animo masyarakat yg tinggi terhadap balapan roda dua, akhirnya banyak kejuaraan2 yg bermunculan bahkan kejuaraan kelas belia,, itulah yg membuat mereka mendominasi MotoGP sekarang,

    • Kok nyuruh dorna. Harusnya pabrikan lah yg lebih rajin bikin kejuaraan di negara2 lain terutama di negara2 yg jd penyumbang terbanyak income mereka.

      Btw seri finale klo dipindah ke Indonesia, Malaysia atau Thailand kayanya lebih baik. Yakin deh pamor MotoGP akan makin naik.
      WSBK kan udh gt, seri finale di Mandalika hohoho

      • Pemilihan waktu dimana negara yg mengadakan lomba itu salah satunya melihat iklim terbaik di negara tersebut. (Rata-rata) (di luar Force Majeure).
        Lihat apa yg terjadi si WSBK Mandalika 2021 saya rasa kalian dapat mengerti kenapa itu adalah keputusan yg buruk.

    • mungkin emg Marini itu ga bayar seat,, krn emg yg punya tim abang nya sendiri, tim abangnya meng-hire doi utk balapan dan di gaji,,

    • Marini kurang lebih sama kaya Kenny Roberts Jr di akhir karirnya, balapan di tim keluarga sendiri, dan dibayar. Jadi secara kasat mata emg ada praktik KKN tapi secara struktur teteup pembalap yg resmi balapan ngasilin duit bukan malah bakar duit.

  2. hmm,meragukan kalo diggia ga harus bayar seat ke Gresini, mengingat capaian dia di Moto2 ga begitu gemilang walaupun ga buruk2 amat

    bahkan udah confirm naik MotoGP sejak awal musim 2021,lebih cepat dr Remy dan Fernandez 2 klasemen akhir teratas

  3. “Pay” Rider di Motogp race pace nya parah banget gak sih sama Top Ridernya?. Misalnya jaman Karel Abraham sama Marquez perbedaan lap time nya seberapa kira kira, baik itu kualifikasi atau race pace. Karena se perkiraan newbie ane kayanya gak bakalan sampai kaya Mazepin Vs Hamilton atau Yuji Ide Vs Alonso

  4. kalo pay drivernya kayak Schumi gak ada yang protes ya, giliran modelan koyok Mazespin, Zhou, Lance Stroll, Siradjkin eh Sirotkin dihujat *padahal dulu Rio Haryanto di Manor juga pay driver…

Leave a Reply to Si Akang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here