TMCBLOG.com – Pada musim kompetisi 2022 ini Formula 1 akan menandai era baru dengan platform desain mobil yang sama sekali anyar. Bukan hanya itu saja, teknologi yang berkembang di dalamnya akan dibuat lebih mudah diakses oleh semua penggemar. Mulai musim depan, tim-tim berkewajiban menunjukkan setiap perkembangan baru kepada publik. Proyek ini memiliki tema “tunjukkan dan beri tahu” (Show & Tell).

Prosedur ‘Show & Tell’ di F1 pada race weekend 2022 akan seperti ini: Pada hari Jumat, sepuluh mobil akan ditampilkan di pit lane. Tim memberikan daftar bagian aerodinamis baru. Daftar ini termasuk bagian eksperimental, yang hanya diuji oleh tim pada hari Jumat (tidak dipakai balap). Setelah kualifikasi, Formula 1 memilih lima mobil dan menunjukkan kembali update spesifikasi terakhir mereka sebelum dipakai pada esok harinya dalam balapan.

Mesin Honda F1

Tema ini punya target bidik yang bahkan lebih dalam di mana harus keterbukaan dalam teknologi di bawah panel bodywork dalam artian dapur pacu. Belum ada rencana detail mengenai wacana ini. Namun sejauh ini, empat pabrikan yang ada ; Mercedes, Ferrari, Renault dan Honda memang sukses menyembunyikan segala rahasia pengembangan mesin turbo V6 mereka sebaik mungkin. Yang jadi pertanyaan, ada apa dibalik ide ‘Show & Tell’ ini.

Yang utama adalah soal keterbukaan. Formula 1 ingin memasarkan produk mereka lebih baik ke depannya. Jika kita simak, banyak slogan yang terpampang di poster-poster trek balap mengenai mesin F1 adalah “mesin paling efisien di dunia yang didukung oleh sistem hibrida (Hybrid) sejak 2014”.

Tapi sejauh ini semua itu hanya slogan belaka; publik tidak dapat benar-benar memahami dan memahami teknologi di dalamnya. Bos F1 Stefano Domenicali mengakui: “Kami belum melakukan iklan yang tepat untuk produk kami. Kami belum menjelaskan siapa kami dan apa yang kami perjuangkan, ini harus dihentikan.

“Kami adalah motorsport dan bukan hanya laboratorium untuk teknologi dan penelitian. Kami harus memberikan sesuatu kepada orang-orang. Jika tidak, kami tidak akan berada di sini. Saatnya untuk keluar dari persimpangan ini dan memastikan semua orang mengerti siapa kami.”

Mulai tahun 2022, masing-masing komponen di Formula 1 rencananya akan dihomologasi selangkah demi selangkah. Batas waktu homologasi mesin ICE, turbocharger, dan mesin listrik MGU-H adalah tanggal 1 Maret. Pabrikan memiliki waktu hingga 1 September untuk meningkatkan MGU-K, baterai, dan elektronika daya. Setelah itu, tidak ada lagi perubahan terkait kinerja yang diizinkan.

“Mesin akan dibekukan selama empat tahun. Mereka harus memastikan bahwa mereka mengambil langkah yang tepat dalam hal kinerja untuk masa depan. Setelah itu, mesin akan dibekukan selama empat tahun. “ Jadi dengan dibekukannya pmesin selama 4 tahun ke depan maka sebenarnya ini memaksa pabrikan untuk tidak lagi merasa sangat penting untuk merahasiakan mesin dan segala desain serta teknologi yang mereka kembangkan. Tho semua pabrikan merasakan hal yang sama, tidak ada pengembangan selama empat tahun.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

26 COMMENTS

  1. Terlalu bnyak intrik dam politis di F1.. trlalu jauh gap team pabrikan dgn privater..
    Hampir mustahil buat team² biasa buat mndekati team pabrikan. Bahkan utk dpt poin saja g mungkin…jadi tdk terllau trrlihat scara langsung skil pembalapnya krn paket mobil yg terlihat lbih dominan di F1.ini mnurut saya yg hanya sekilas² melihat f1

      • Tapi soal entertain diluar balapan macem sosmed dan film malah motoGP yang harus belajar ke F1. Tim sosmednya pinter ngambil atensi publik. Apalagi filmnya di netflix keren

        • untuk publikasi dan drama di luar trek, emg bagus sih F1, tapi sebenarnya drama diluar trek MotoGP juga ga kalah bagus sih , hanya saja emg nasib MotoGP, hanya populer di region Asia, khususnya Asia Tenggara, sedangkan F1 populernya di Eropa, Timur Tengah dan mulai merambah Amerika,
          seharusnya emg Dorna harus mulai membuat film2 atau series seperti DtS,,

      • pabrikan seperti Mercedes kyknya bakalan ga terima kalo regulasi F1 sedikit banyak dibuat seperti MotoGP,
        tapi ga tau utk 4 tahun kedepan,
        selain faktor dirty air yg dihasilkan part aerodinamika,
        gw ada baca2 mobil F1 sekarang terlalu besar dan lebar sehingga sulit melakukan manuver2 yg entertaining seperti MotoGP,
        tapi emg kyknya tahun ini bakal lebih seru, krn spek roda dan aero bener2 baru, jadi semua harus reset kembali ke nol, gw ada nonton video donut media, sekedar ganti spek roda aja efek dominonya sgt berasa di mobil F1,

  2. pantes hodna Hiatus dulu,karena mesinnya mau dibeber ke khalayak umum,jadi sebelum itu jadi konsumsi masyarakat dijadikan duit dulu dgn menjual blue print nya ke Redbull

      • Menurut ane Aero + sasis no 1 bang,kadang mesin unggul 100hp belum tentu yang tercepat.Redbull jaman Renault V-8 juga gak terlalu powerfull soal power tapi langganan jurdun,sama kaya ferrari 2017-2019 topspeed edan tapi yah begitulah nasibnya.kecuali kaya Mclaren Hodna jomplang nya

        • Ferrari adalah ducati di motogp, sama2 punya semangat yg penting menang top speed dulu, urusan handling dan aerodinamika diatur setelahnya wkwkwk… Mau desain aero ny seaneh apapun yg penting kentjang klo kata mereka

        • Renault RS27 biarpun cuma 750hp tapi ketolong aerodinamika RedBull garapan Newey yang ciamik, berkali2 ngamplengin Ferrari 056 dan Mercedes FO108 series

      • Di F1 sasis rules. Sasis itu artinya semua bagian mobil selain mesin+girboks+electrical. Contoh gampangnya aston martin, williams dan mclaren pake mesin merc M12. Sama persis mesinnya tim mercedes. Kinerja mobilnya berbeda-beda.

    • @pushrod. Betul. Contoh lain Jenson button’s brawnGP dengan double diffusernya merajalela tahun 2009. Jauhh didepan mclaren dengan mesin yang sama.

  3. Saya dukung wak haji bahas F1. Gak perlu sering, sesekali juga gpp. Karena motogp (dan F1) adalah puncak disiplin balapan yang mewakili jenis kendaraannya (roda 2 atau 4).

Leave a Reply to Taufik Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here