TMCBLOG.com – Honda Vario 160 dihadirkan oleh AHM sebagai produk dengan tagline Bigger, Greater & Prouder. Motor ini tuh di desain dengan part yang total baru di semua detailnya mulai dari bodywork, kaki-kaki, sasis, elektronik dan tentunya mesin. Dari sisi bodywork sendiri TMCBlog rasakan bahwa memang saat pertama kali naik di atas motor ini maka kita akan merasakan feel menaiki Vario yang lebih besar. Duduk di atas joknya yang empuk buat dimensi TMCBlog semua terasa natural, dengkul pas saja tidak mentok tebeng, melihat setang dan dashboard plus bagian belakang dari tebeng, aura BIGGER itu memang nggak bohong, benar-benar hadir sob. Dari sinilah TMCBlog sangat yakin memang ternyata AHM sedang mengajukan hasil interpretasi mereka terhadap permintaan konsumen yang diklaim sebagai hasil riset dan survey internal yang memang ke arah skuter komuter dengan desain yang besar seperti ini. Tidak bisa dipungkiri ke market yang memang selama ini dicoba untuk digerogoti oleh kompetitor Honda via Aerox 155! Lanjut, bagaimana cerita test ridenya? cekidot sob

Sebenarnya posisi riding/ergonomi berkendara dari Vario 160 ini tidak banyak berbeda dibandingkan dengan Vario 150 generasi sebelumnya, hanya sedikit di daerah handlebar. Vario 150 sebelumnya adalah Vario yang paling sporty dalam hal ergonomi, titik point terutama di bagian handle sangat mengacu ke arah gaya berkendara yang punya aura balap, cenderung berbeda dari desain handlebar dari Vario 110 LC, 125 dan 150 sebelumnya.

Namun di Vario 160 daerah feel handling seperti balik lagi ke zaman desain dari feel handling generasi 110/125/150 pertama yang cenderung natural. Which is kalo menurut TMCBlog ini positif. Terngiang-ngiang kenapa istri di rumah nggak begitu suka handling Vario 150 gen terakhir sebelumnya yang menurutnya memang sport banget dan cenderung bikin gugup saat beliau riding. Cobain Vario 160 dia pasti akan rasakan bedanya.

Perkiraan TMCBlog ada perubahan pada sudut rake atau trail roda atau bahkan posisi dari handlebar di Vario 160 ini. Atau mungkin ini ada hubungannya dengan perubahan keseluruhan yang Honda desain terhadap sasisnya yang sekarang sudah menggunakan model ESAF? Ini jelas butuh penelusuran lebih lanjut. Namun pada dasarnya handling Vario 160 ini lebih TMCBlog suka dibandingkan handling Vario 150 model sebelumnya.

Next melihat ban yang besar dibagian depan, body yang besar dengan gaya ‘Cafe Style’ pada bagian tutup inner box depan ekspektasi di otak TMCBlog awalnya sudah bersiap-siap mengahdapi feel front-end yang berat dan susah bermanuver. Namun hal ini seketika ambyarrrrr tak berbekas mulai saat pertama grip di handle kanan diputar. Ini motor tenaganya ada banget semenjak betotan awal, lahhh asli bikin kaget. Dan agile atau lincah banget diajak nikung nikung di area slalom test Astra Honda Safety Riding Course. Ada banyak analisa yang bisa TMCBlog kumpulkan dari feel ini.

Yang pertama jelas hubungannya dengan desain sasis, dan jenis sasis. Sasis ESAF ini sepertinya dibuat lebih rigid dibandingkan sasis holow yang digunakan pada Vario 150 sebelumnya dan ini akan berimbas di pengendalian motor yang langsung nurut saat motor ini ditekuk kanan dan kiri. Pemilihan besaran sudut rake dan trail juga diperkirakan punya andil cukup signifikan untuk membuat kombinasi agar Vario 160 ini lincah banget.

Dan yang juga soal pemilihan dan desain dari roda dan ban. Memang ban dengan profil lebar baik di depan (100/80-14) dan belakang (120/70-14) yang dibalutkan ke velg lebar terutama velg 3,5 Inchi di belakang secara logika akan membuat contact path terutama saat menikung itu menjadi lebih luas dan tentunya akan membuat grip lebih baik. Satu lagi . . kayaknya wheel base vario 160 ini dibuat lebih sedikit pendek dari vario 150, baliklagi ngejar Agility . . Open challenge buat yang suka nikung nikung rebah,  ” Siapkah kau tuk jatuh cinta sama Vario 160 ini? “

Oke, analisa ini tidak berhenti hanya di soal sudut rake, sasis dan ban. TMCBlog juga curiga bahwa mesin eSP+ yang sekarang disandang oleh Vario 160 ini sangat punya peranan besar. Power dan torsi yang disalurkan itu lebih maksimal dan responsif bila dibandingkan dengan Vario 150 terutama di pita Rpm awal. Swear, cobain sendiri deh dan siap-siap untuk kaget.

Itu hentakan torsi hadir banget semenjak pertama gas dibuka. Secara umum TMCBlog memperkirakan sepertinya ini motor punya ECM/ECU yang berbeda dari PCX, atau minimal program pada softwarenya berbeda, bikin tenaga tuh lebih ‘tebel’ di pita RPM yang lebih rendah. Logikanya sih masuk secara Vario 160 dipetakan lebih ke motor skuter yang lebih ‘daily commuter’ dari PCX 160 yang lebih punya purpose berbeda.

Setingan elektronik ECM/ECU yang berbeda bukan hanya membuat Vario 160 lebih nikmat buat Stop-and-Go ketimbang PCX160, namun juga otomatis akan membuat motor ini tetap irit. Kebayang betapa Honda agak sedikit mumet saat mereka dihadapi tantangan membuat bagaimana Vario 160 bisa lebih besar dan kencang, namun tetap mempertahankan karakter dari nama besar Vario yang terkenal lincah dan irit dipakai di jalan. Setup lebih stop-and-go membuat pengendara nggak perlu harus buka gas terlalu besar hanya untuk membuat mereka mencapai power dan torsi tertentu di ban yang imbasnya konsumsi bahan bakar terjaga.

Untuk performa dan handling TMCBlog coba simpulkan memang jauh mengalami lompatan kualitas dan kuantitas dibandingkan Vario 150. Ini motor memang lebih besar, lebih lincah dan lebih bertenaga. Satu yang juga TMCBlog coba ramal sebagai selling point Vario 160 adalah rem belakang yang sudah cakram khusus untuk versi ABS. Ini tuh sebuah hal yang tangible value banget. Mungkin Honda mensurvei bahwa konsumennya, konsumen di pita market yang dihuni oleh konsumen Vario 150 sebelumnya butuh sebuah value yang terlihat real, nyata dan dapat dipelototin, diraba, dinikmati dan dirasakan oleh panca indera mereka. Cakram belakang adalah hal yang ‘masuk’ disini.

Yes, suka tidak suka, Honda melakukan gebrakan/breakthru di segmen ini. Memberikan cakram belakang di skuter otomatis kelas menengah yang belum pernah dilakukan pabrikan pabrikan Jepang lainnya. Honda kuat secara basis finansial, namun kali ini mereka mencoba memperkuat segmen ini dengan menjadi first mover. Kamu tentu pernah membaca Art Of War karya Sun Tzu yang khusus membahas soal benefit dari sosok first mover kan? Kalau ada orang yang bilang, apa poin perbaikan motor ini? Siapa saja bisa memperlihatkan titik tersebut tanpa mulut berbusa banyak dalam menjelaskan apa yang ia tunjuk. Cakram belakang yes. Suka tida suka TMCBlog yakin akan bikin Yamaha reaktif dalam development selanjutnya dari generasi Aerox 155.

Namun begitu banyak TMCBlog baca ada kesan terlihat agak nanggung ketika kita melihat kok jenis suspensinya hanya single shock? Kenapa nggak kayak Honda Airblade atau PCX yang sudah double shockbreaker, padahal market yang mencoba menggerogoti Vario shocknya udah dua? Nah ini dia yang kudu ditelusuri. Opini TMCBlog hal ini masih menjadi kesimpulan AHM dan Honda menurut survey internal mereka mengenai suspensi belakang.

Dan sepertinya mayoritas hasil survei memuarakan keputusan masih OK jenis suspensi yang telah membawa Vario melenggang di segmen ini semenjak 2006. Buat TMCBlog sendiri menarik melihat peperangan adu konsep di segmen ini. Kepo pengen tahu bagaimana hasil peperangan antara rear disc brake VS double rear shock hehehe. Hasilnya saat ini tentu belum ada karena Vario sendiri baru akan hadir minimal pekan depan di jaringan dealer.

Itu baru pendapat di sisi marketing. Gimana feel soal suspensi belakang dan rem cakramnya ini. So far selama TMCBlog coba ‘siksa’ memang ini suspensi belakang yang berdimensi lumayan cukup panjang dimensinya dengan platform helix dari per yang progresif berhasil memberikan dukungan feel grip rear end yang normal pada ban, semua setup rebound dan compression dibuat default bergaya komuter yang tentu Showa, Honda dan AHM sudah memperoleh seabrek-abrek datanya selama bertahun-tahun ke belakang. Mengenai pengereman? Terasa seperti ngerem pakai PCX. Mirip banget!

Kesimpulannya adalah ini motor benar-benar merupakan spesies yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya yakni Vario 150. Mulai dari feel fisik, handling, muntahan tenaga, semua berbeda dan semuanya baru. Di versi sama-sama standar dari Vario 150 – Vario 160 saja sobat tentu akan dapat menemukan perbedaan antara keduanya. soal upgrade performa, kenyamanan plus handling serta bertahannya beberapa karakter utilitas dari sebuah brand Vario, minimal TMCBlog berani kasih nilai 8 dari total 10 untuk motor ini. Silahkan dikunyah-kunyah dan simak vlognya sob.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

86 COMMENTS

  1. Dan akhirnya aerox juga wajib pake RDB wakaji kalo ga mau market aerox pelan2 di grogoti sama Vario 160 ini ,walau aerox unggul di VVA dan double shock belakang … Tp apakah nanti aerox yg di kasih RDB nya yg versi ABS aja atau kaya nmax yg semua line up nya RDB ??? Mengingat Vario 160 yg versi CBS masih di persenjatai rem tromol … Kita lihat saja pergerakan Yamaha

  2. Menurut pendapat pribadi itu shock belakang diganti shock aftermarket yg pake tabung lsg bikin tampilan tmbh nonjok banget gk perlu pake double shock

    • Gaperlu di sanggah lah bro, kan suka suka dia
      Selaera orang kita ga berhak mencela apalagi mengatur selama seleranya ga merugikan orang lain
      Malah kamu yang sudah nebar negatif point belum apa2 sudah main judge

  3. Menarik melihat pembedanya produk yang head to head, atau istilahnya wak haji “menggerogoti” pangsa pasar. Produk yg dikeluarkan masing masing pabrikan selalu ada “kelemahan”nya satu sama lain. Apa memang sengaja seperti ini ya agar tidak ada satu produk yang superior dalam satu kolam?

    Konsumen pilih Aerox karena nilai plus Double Shok belakang. Yang pilih Vario 160 karena lebih gede ccnya dikit dan ada rear disk brake (walau harus nebus lebih mahal dari versi cbs).

    Pada akhirnya mungkin faktor fanboy yang lebih dominan dalam memilih suatu produk.

    • 31 ribu Unit perbulan vario 150 ini yang ditargetkan akan bisa mencapai 35 ribu an ( atau mungkin lebih ) unit per bulan Untuk Vario 160 ini. Honda Pede akan menaikkan Share vario ini dengan Bentuk baru ini

  4. Yang aneh itu kenapa ada whindshield mini didepan..,terus body depannya juga terkesan seperti lebih tebal seperti nmax…kayaknya ini motor seperti sengaja diciptakan jadi semi PCX.. PCX wannabe..atau PCX versi sporty..tinggal pasang whindshield ninja,terus ganti stang telanjang atau stang model X1..udah mendukung banget body depannya..

  5. Sepertinya Wak Haji jauh lebih antusias dibandingkan test PCX 160, bukankah begitu wak haji ??
    dan akhirnya saya mengerti kenapa wak haji bilang dibenturkan ke Aerox di postingan IG nya, ternyata di versi sebelumnya Vario dan Aerox punya perbedaan signifikan bahkan di market sasarannya, dan di Vario 160 skrg perbedaan itu coba dikurangi oleh AHM, dgn ukuran dan power Vario 160 disamakan dgn Aerox tapi tetap mempertahankan identitas visual Vario itu sendiri (dek rata dan single shock) meskipun gitu, ada kompensasi dari AHM yaitu hadirnya cakram belakang yg ga dimiliki Aerox,
    ya jadi intinya plus minus dgn Aerox lah, jadi calon konsumen yg mau milih antara Vario atau Aerox ga usah memasukkan faktor size dan power lagi dalam penilaian krn bisa dibilang kedua motor tsb udah sama, skrg calon konsumen tinggal memikirkan faktor personal lain yg akan memberikan mereka keputusan utk memilih,,

    • Tdk tertarik krn biasanya fokusnya utk kendaraan utama, alias jomblo. pdhal byk dari kami yg beli matic macam nmax,Vario, ya cm utk jalan2 sore sama keluarga. Motor lakik lain ya ttp ada di rumah.

    • Sama bos, semoga era skutik ini segera berakhir. Mayoritas biker pecicilan dan bahayain pengendara lain di jalan ya dari skutik.

    • lho bakalan ketinggalan bro, bentar lagi eranya motor listrik malah,,ini tuntutan global, suka gak suka wajib di telan, bukan cuma dikunyah-kunyah doang!

  6. Tapi Bang Haji, kalau Yamaha kemudian merespon maka hal tsb sangat mudah sambil ngopi di pinggir sawah juga bisa tinggal pasang RDB. Bahkan ada nilai lebih yg gak dimiliki Vario, dimanaaerox pakai double shock di belakang yg lebih menjanjikan stabilitas.
    hanya saja memang salut utk perubahan desain pada bagian depan utk Vario terbaru ini..
    btw toh yg CBS juga masih tromol di belakang ya?

    selamat buat Honda..

    • Dari dulu opininya menguntungkan konsumen, padahal aslinya ya tetep menguntungkan produsen lah. Perang fitur di sport 150cc contohnya, menguntungkan konsumen itu kalo harga tetep tapi fitur nambah, kalo harga ikutan nambah konsumen untungnya apa yg ada makin banyak yg terjerat kredit gegara anaknya ngerengek motor baru.

      • fitur melimpah makin naik juga biaya maintenance’nya, siapa yang untung??? trus built quality bagaimana? kalau gampang rusak yahh sama aja bohong.

  7. Makjlebbh neeh….pnjelasan nilai lbih suatu produk ga prlu ampe brbusa2 (sambil nglirik sbelah yg jelasin fitur konekkonek)….kasih aja rdb udah jelas dn gmblang,si sales tinggal senyam senyum

      • Koneknya juga gak guna..cuma deteksi posisi parkir terakhir motor..klo udah digondol maling ya gak bisa dilacak.. apalagi tipe keyless hanya ada di tipe ABS beda dengan Vario yg di all varian nya..
        Lebih aman digondol maling..

  8. Plot Twist : Yang bakal disetting oleh YIMM buat jadi ‘penggerogot’ market Vario 160 ternyata adalah calon next All New Soul GT, bukan Aerox, karena Aerox ada di market berbeda (Maxi Family).

  9. Kenapa yg versi CBS ga sekalian rem belakangnya cakram ya wak haji? Harga yg ABS selisih >3jt dr yg CBS. Rem Cakram belakang menurut saya point yg penting ato hal wajib dlm menentukan pilihan. Kalo gini konsumen yg ingin cakram belakang dipaksa beli Versi ABS, padahal ya ga kepingin fitur ABS juga karena selisih harga yg mahal > 3jt.
    Tidak seperti pcx160 yg CBS juga sudah dilengkapi cakram belakang. Dan satu lagi speedometernya sepertinya tdk ada perubahan dr vario150

  10. kalo ngejar sisi sporty harusnya pake shock tengah sekalian kayak Yamaha Force(sebelum versi 2022), walaupun akan sedikit mengorbankan volume bagasi

  11. Semi kymco feat soul GT yamama,mnrut saya klo yg di cari tembem plus sangar bagus aerox sekalian.abg user vario 2019 lawak aja liat desain all new ini.

  12. Seru YIMM sama AHM saling tampar gini, ujung2nya konsumen banyak pilihan dan paling diuntungkan

    Meskipun secara trend makin kesini market share yamaha tidak ada perubahan = makin tergerus perlahan hiks3x

  13. Segmen yg dibidik ap y??
    Pengguna harian yg utamakan fungsi udah dicover yg 125/150
    Kalo turing malah overlap sama adv
    Masuk kelas maxi juga kenapa dek rata plus shock cuman 1

  14. Saya suka desain barunya Wak Haji, berani! Macho dan kekar! Diluar kestabilannya yang pake teknologi frame baru, soal kenyamanan jok emang jagonya nih, lebar, bikin nyaman

  15. Trend motor makin gede gini. Secara desain sebenarnya malah engga Indo banget sih. Pelan2 malah mirip siluetnya gaya Kymco, SYM, dkk.
    Secara aura sangat kontras dengan Vario generasi terakhir, yg menurut sy manifestasi sempurna desain impian biker Indonesia: daily commuter dengan tampang ganteng/racing lancip-lancip.
    Vario sebelum ini adalah pengisi celah antara skutik fungsional tp ganteng dan skutik sport yg diisi Aerox. Syg sekali kalo ga ada lagi. Semoga aja bisa dijual beriringan.

    Nanti saat pasar udah bosen, ujung2nya balik ke trend mocil ala2 Mio dan Beat gen1. Mungkin.

    • Paragraf terakhir. Iyak

      Kaya yg kejadian di sport aja. Ambil contoh cbr pekgo deh yg banyak bener gennya

      Karbu cbu, kurusss
      Injek cbu, menggemuk
      K45a, makin makin
      K45g mengecil
      K45n gemukan dimit
      K45r menggemuk,

      Tinggal bisabisanya alibi pabrikan aja 🤣

  16. Hmm, image sport ? hondo ko masih ngasih spedo yg sama dengan yang lawas, dan gaada RPM ciri khas embel2 sport. Kalo rdb masih oke tp dibenturkan dengan doubleshock ya berimbang.

    Dan varian ini kaliper depan balik lagi menggunakan Nissin dan baut piringan 4, jadi piringan baut 5 vario sebelumnya kerasa terbatas part modifnya, kebanyakan pada ganti palang yang 4 baut piringan.

    • Matic apalagi mesin sak icrit kek gini dikasi takometer mau buat kemana sikkk ? Mau latihan perfect shifting ? Gada gigi nya Om 🤣

      Bagus kalau ada, kalau gada ya udah hahaha

    • Wkwk.. Mending dash takometer siapin buat next Verza aja, current gen kan basic bgt tuh kaya display kalkulator, udah gitu linenya di brosur “fungsional dan informatif” padahal downgrade dr gen sblumnya

      • Sesuatu yg downgrade trasa bagai ngk guna anak tiri sbg pelengkap penderita drpd ngk ada ……dgn kt lain status kasta terendah para pekerja kasar , kelebihannya mekanis sederhana lbh kuat fungsional di medan berat banjir sekalipun ……ssh jd Ampas penjualan itulah kopling termurah

  17. B aja, isi bensin masih buka jok, kasih ruang buat tambahan akomodasi di depan, tapi leg room nya sempit, bagasi kecil, kaki – kaki kecil, masih single shock juga, 28juta dapat pario ajah, ngahahaha

    • Jadi mending 21juta dapat Verza nih… Shock 2, kaki2 Gedhe isi bensin ga paket buka jok.. masih nyisa banyak buat beli Mio bekas dapat 3 ekor.. hehehe

    • Kaki kecil ? Ban lebar 100 sama 120 masih dikata kecil ? Nanti dikasi 140 kek aerox eh pusing cari ban seken atau dipake ampe kawatnya keliatan gegara ban gendut ya mahal 🤣.

      Kalo ngeluh kaki kecil liat aja tuh shock depan ngaerox, jomplang bener kek batang lidi pas dibandingin ama ban nya wkwkwk

  18. wak ada yg ketinggalan reviewnya, blm dibahas feel jadi pemboncengnya gimana? di gen vario150 kan masih kerasa joknya belakang relatif keras dan kerasa bgt ngehajar polisi tidur / jlan lubang…yg vario 160 lebih smooth gak cak?

  19. Kalo dilihat di website nya Astra-Honda.com, si Vario 160 ini langsung menggantikan Vario 150, sebagaimana PCX 150 dulu langsung digantikan PCX 160. Berarti cycle product nya cepet banget ya, ngga kayak Yamaha yang diwebsite nya masih memajang NMAX Lama dengan NMAX baru, plus Aerox Lama dengan Aerox baru.

    Dengan tiadanya Vario 150, price range skutik Honda 22-25 juta lowong nih.

    Ada kebaca strategi tertentu ngga wak?

  20. Ga ada pengetesan di poldur atau jalan rusak ya wak? Pengen tau apakah feel shock belakang masih keras atau dah lebih enak..

  21. Kalau mau ngomong safety riding mah ngomong nya abs 🤣 rem belakang tromol vs disc sejauh apasi bedanya dibandingin templokin abs hardbrake gapake mikir

  22. Dulu CS1 jg bloger ama jurnalis ga ada yg komentar aneh, malah pada muji desainnya berani lah, futuristik lah, tapi akhirnya yg menilai ya konsumen. Mau dikasih mesin dan rangka turunan Sonic 125 jg tetep aje ga laku krn desain anehnya.

  23. Entah kenapa yang putih bikin kesengsem vanget wak, kalo yang warna lain saya liat biasa saja, tapi feel di warna putih mempertegas garis desainnya

Leave a Reply to Satria Sharifa Wardhana Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here