TMCBLOG.com – Pada mulanya kami punya rasa penasaran pada wujud helm Shoei yang dipakai Alex Marquez pada private test di sirkuit Jerez pada bulan November tahun lalu. Rasa penasaran berlanjut setelah melihat wujud helm yang sama pada sesi Shakedown test di sirkuit Sepang Malaysia awal Februari ini, bedanya kini yang terpantau memakai Shoei teranyar itu adalah rookie Fabio Diggiantonio dari Ducati Gresini racing. Bukan apa-apa, pasalnya helm Shoei anyar ini belum terhomologasi FRHP dan alasan kedua adalah ya emang kepo aja sama suksesor Shoei X-14 yang ramai dipakai oleh para rider Grand Prix sih sob. Hehehe.. Dengan demikian, TMCBlog coba untuk mengulik sedikit calon Shoei FRHP teranyar ini nih.

Begini sob, karena sampai saat ini belum ada pengumuman nama resminya dari pihak Shoei, sementara kita persingkat dengan sebutan “X-15” saja atas alasan kelanjutan dari generasi helm balap flagship Shoei X-14. Juga kami hanya bisa melihat perubahan helm ini dari tampilan luarnya saja yah.

Pertama kali terlihat berbeda adalah bentuk ventilasi udara di bagian atas kepala/dahi. Pada model terbaru ini terlihat seperti dipisahkan antara bagian tengah atas yang lebih pipih dengan sisi samping ventilasi tengah tersebut namun jika dilihat lebih dalam lagi, ternyata masih terintegrasi menjadi satu ventilasi udara. Ada juga tonjolan memanjang di kedua sisi pada bagian atas ke belakang yang disinyalir sebagai ventilasi udara. TMCBlog yakin bahwa Shoei menerapkan sistem ‘terowongan/tunnel‘ ini untuk membantu udara/hawa panas dari dalam helm lebih cepat dan lebih banyak dibuang dengan memanfaatkan tingkat kevakuman udara di dalam jalur tunnel tersebut untuk menarik udara di interior helm lewat ventilasi tersebut.

Perubahan yang nampak dengan jelas lainnya adalah visor terbaru kode CWR-F2 yang punya desain berbeda dengan visor kode CWR-F yang ada pada Shoei X-14. Di mana sistem pengunci visor pindah dari bagian samping kiri menjadi di tngah dengan sistem tombol yang sama seperti pada Shoei Z8. Tidak heran dan bukan strategi baru lagi sih, secara hal seperti ini juga diterapkan pada varian X-14 dan Z7 yang berbagi visor yang sama.

Fabio Diggiantonio

Bentuk saluran udara masuk di bagian depan dagu juga sangat mirip dengan Shoei Z8. Bedanya ada pada Shoei X-15 yang dipakai Diggia dan Alex ketambahan ventilasi bawah tengah yang kecil. Sobat bisa bandingkan kedua helm ini dari gambar di atas dan di bawah paragraf ini. Sedikit mengambil referensi dari reviewer luar negeri, di mana kebanyakan mdari mereka mengapresiasi Shoei Z8 memiliki ventilasi depan yang luar biasa bikin kepala pengendara sangat sejuk selama riding, berarti sedikit banyak sang penerus X-14 nanti akan punya feel pemakaian yang sama.

 

Jumlah spoiler di belakang helm tampaknya berkurang dari X-14, dari yang semula berjumlah tiga buah di bagian atas kepala dan juga ada dua buah di bagian dekat spoiler helm, menjadi hanya ada dua buah di bagian belakang pada X-15 ini. Sementara untuk fitur keamanan Emergency Quick Release (EQS) dan tali pengikat sistem Double D Ring sudah pasti ada pada helm balap flagship ini nantinya.

 

Salah satu hal yang cukup menarik bahwa calon Shoei X-15 atau X Spirit IV ini nanti punya spoiler yang lebih memanjang dari atas ke bawah pada bagian belakangnya. Serta parts plastik ventilasi atas tepantau lebih terintegrasi ke dalam desain aerodinamis helm baru ini secara keseluruhan pada bagian atas kepala. Jadi mirip seperti kuping kucing gitu ya sob, desain aerodinamisnya. Walaupun sampai saat ini sangat minim informasi yang Shoei hadirkan mengenai helm ini, namun sudah pasti bahwa helm ini akan masuk ke dalam list FIM Racing Helmet Programme (FRHP) yang mengatur varian serta ukuran helm yang diizinkan untuk diipakai rider di ajang Grand Prix. Lebih jauh lagi, helm ini juga bisa dibeli oleh sobat sekalian dengan harga yang cukup tinggi tentunya, mengingat sebuah Shoei X-14 solid saja saat ini dijual resmi seharga 9,3 juta Rupiah dengan bonus sertifikasi SNI. Rider pemakai helm Shoei selain Marquez-bros siapa saja ya??? | –Nugi

41 COMMENTS

  1. NHK bukannya update batok lebih kecil, malah megap2 ga sanggup pertahanin jurdun Moto2. Shoei, Xlite ama HJC termasuk cepet ya updatenya, ga kaya Arai.

    • Fitting helm yg bener harusnya kayak gini, justru orang indonesia yg aneh… Ukuran kepala M malah beli size L biar pipinya longgar. Kebiasaan pake half face yg adem di bagian muka, begitu pake fullface pada nyari yg lebih longgar dari size kepalanya. Salah kaprah yg ada sampe sekarang

      • lah kalo buat helm harian ya memang cari yg pipinya agak bisa napas dong

        situ mau balapan di monas apa gimana helm harian ff cari yang ngejepit kepala ampe gaada ruang wkwk

        • Ini teori darimana mas? Kalau buat harian, cari helm pipinya agak bisa napas?

          Helm itu ya harus fit di kepala, mau buat racing, sunmori, ke pasar, atau ke pacar.

          Lagian, helm yang fit itu nyaman nyman aja buat harian. Buat turing berjam-jam aja nyaman kok.

      • Bentar, rekomendasi dari maker helm ga pernah bedain buat balapan sama harian. Mereka concern di safety, helm fit itu safety.
        Beli helm itu harus sesuai ukuran lingkar kepala masing-masing.

        Tapi fit ini bukan berarti bikin lu menderita. Fit tapi tetap nyaman. Gimana caranya? Caranya, helmet maker udah nyiapin ukuran busa pipi atau bagian lain yang lebih tebal atau tipis. Lu coba, lu pilih mana yang nyaman tapi tetap fit.

        Kalau ngomong pengalaman subjektif, gua make both X-14 sama RX7X buat harian sama turing. Selama turing, rata-rata pake 4 jam non stop, istirahat sejam, lanjut 4 jam lagi, ga ada itu kayak abis oplas

      • Soalnya mukegile cuma pake cl vista bonusan cb150r, kepala gede krn congkak harusnya make XL tapi jatah bonus cuma M. Dia paksain lah make tapi akhirnya malah bikin mukanya jadi keliatan makin tua wkwkkw

    • Kalau helm dipakai balap pasti ‘ngepress’ (dan sudah seharusnya begitu) karena untuk menjaga helm ada di posisi idealnya selama race berlangsung.
      Soalnya saat kamu balapan naik motor di kecepatan yang tinggi, kalo helmnya gak ngepress posisi helm bisa bergerak-gerak di kepala.

    • di fitting alias di custom ulang sesuai bentuk rahang
      jadi ngepres tapi nyaman

      saya juga biasa busa pipi n styrofoam tak papas tambal lagi biar fit n nyaman

      tapi bocil2 sih maunya ori agak longgar

    • Bagaimanapun juga TRX adalah helm termahal yg pernah saya miliki, bayangin aja saya harus tebus hampir 30jt tahun 2018 lalu pas punya PCX 😁

  2. Rider pemakai helm Shoei selain Marquez-bros siapa saja ya???
    Itu udah ada gambarnya semua diartikel minus marwoto. Plus 1 rider, shoeinya siluman / gak ada tulisan brand shoei (dovi).

    • Dovi kayanya terlanjur suka Shoei tapi kuota sponsorship Shoei mungkin penuh ato Shoei emg ga minat nyeponsorin, jadi kemungkinan Dovi beli Shoei pake kantong sendiri. Bukan endorse apalagi sponsorship.

        • Yaa namanya jg manusia, pasti ada luputnya. Pas gw ngomong agak beneran aja disalah2in mulu, giliran salah beneran masa ga dimaklumin wkwkwkw maap yak

      • Dovi udah teken kontrak head-to-toe dengan alpinestar. Termasuk helmnya. Tapi karena pas launching tim RNF helm alpinestar belum siap secara fisik, maka diganti sementara pake shoei (polosan tanpa branding merk). Update terakhir dari alpinestar, mereka sedang mengupayakan helm mereka ready di musim 2022 ini.

        • Wuih jarang nih helm dan riding gear bisa semerek gini, terakhir kek gini Rossi tahun 1995, waktu itu helmnya Dainese

  3. Jd ribut helm ff enak yg ngepress ada yg enak longgar wkwkwk. Senyamannya kita aja. Kepala dan bentuk wajah beda2. Yg penting pake helm. Sudah SNI apalagi DOT. Jangan gak pake helm klo pake motor.

    • Nyaman, saya setuju.
      Longgar? BIG NO. Urusannya ga main-main, nyawa. Itu helm bisa lepas pas kecelakaan, biak di sirkuit maupun di jalan.

      Helm wajib fit, wajib sesuai sama ukuran lingkar kepala masing-masing.

      Nyaman, harus. Helmet maker sudah siapkan ukuran busa pipi dan area lain yang menyesuaikan kontur kepala kita. Atau, seperti ada yang menyarankan di atas, bisa custom sendiri.

      Fit dan nyaman dalam helm bisa sejalan.

Leave a Reply to Si Akang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here