TMCBLOG.com – Koenigsegg baru saja meluncurkan Quark, sebuah motor listrik revolusioner yang akan menjadi Mesin penggerak dari supercar Koenigsegg berikutnya. Namun yang menarik Buat tmcblog, Berat dan dimensi juga membuat mesin Motor listrik ini pas untuk sepeda motor.

Koenigsegg merekayasa, memproduksi, dan menghadirkan part part Penggerak EV ini dalam bentuk Paket yang cukup Komplit : inverter, motor listrik, dan transmisi.  Quark dirancang agar kompak – kaleng minuman energi 330 ml tersedia untuk perbandingan – dan ringan. Quark memiliki berat hanya 30 kg dan diklaim masih dapat ditekan/ dikurangi menjadi hanya 28,5 kg.

Meski begitu, ia mampu memberikan tenaga 340 PS (335 hp atau 250 kW) dan torsi 600 Nm. Namun, angka puncak tersebut hanya tersedia selama 20 detik, setelah itu turun menjadi 136 PS (134 hp atau 100 kW) dan 249 Nm. Dengan angka di atas menurut Koenigsegg, Quark adalah e-motor yang memiliki rasio torsi & daya terhadap bobot terbaik.

Saat Mendesain Sepeda Motor Yang hanya terdiri dari dua Roda Bobot dan Dimensi menjadi beberapa tantangan dalam pengembangannya. Dan dengan modal kecilnya dimensi dari Mesin berperforma tinggi seperti Quark ini tentu akan membuat desainer bekerja lebih mudah. Namun memang Tantangan terhebat di era ini adalah mencari solusi agar Baterai Bisa ringkas serta ringan dengan Sistem Pendinginan yang optimal dan tentunya murah. Jalan Menuju EV memang menarik

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

 

20 COMMENTS

  1. Lebih tertarik sama teknologi freevalve yg dipake Koenig. Jadi katup elektronik, klo bisa mesin ICE dimutakhirkan dulu sbelum EV, kan benefitnya bagus buat motor, mesin lebih ringkas, ringan, variabel buat tuning lebih luas. Atau ada yg belum sy tahu soal freevalve gitu? Misalnya, gk cost-effective?

  2. Ngomongin tune up mesin yuk

    Kalo di motor bakar akan berurusan dengan rasio kompresi, timing pengapian, profil camshaft, desain porting in ex, mapping pengapian, injector, suplai udara, dst.

    Kalo di motor listrik akan berurusan dengan kapasitas baterai, voltase baterai, arus baterai, pendinginan baterai (utama), charging & discharging baterai, kualitas & material perkabelan (berhubungan sama resistansi), setup di inverter (ECU-nya motor listrik), stator, rotor, lilitan, EMF (tendangan balik versi motor listrik), dst.

  3. Motor listriknya sih kecil, tapi baterai pasti gede dan berat. Honda E yang seukuran Brio aja beratnya sekitar 1.5 ton atau setara CR-V. Mau pake teknologi hybrid Ertiga diesel yang pake aki lebih gede pun bakalan sulit diaplikasikan.

  4. mudah2an segera mengecil untuk batrenya.
    bakal lebih berkembang cepat ni.
    ICE uda cukup mentok. penambahan/ perubahan presentase uda tipis2

  5. Masih menunggu kapan pabrikan motor Japan mau serius di EV yg fungsional n ekonomis buat orang kebanyakan….
    Pabrikan china aja bs bikin dg tekno seadanya, maka jika mau, pabrikan japan pun pasti mampu bikin yg jauuuhhh lebih baik…

    Masalahnya pabrikan japan blm mau saja..
    Padahal simpanan tekno mereka pasti jauh lebih canggih dr pabrikan EV lokal atau cina.

    Soalnya jualan mesin bakar aja masih sgt laku koqqq… ngapain bikin produk baru…

Leave a Reply to Riderndeso999 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here