TMCBLOG.com – Sabtu, (12/02) Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Andhi Satria kembali berdiskusi dengan Race Director Mike Webb dan CEO Dorna, Carlos Espeletza. Keduanya menyatakan cukup puas dengan kondisi lintasan setelah dibersihkan dan meminta agar lintasan pada pagi hari dibersihkan kembali sehingga diharapkan kecepatan para pembalap pada Official Test hari kedua ini akan lebih cepat.

Mike Webb menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.

Menurut Mike, keberadaan kendaraan roda 4 / roda 2 dalam lintasan akan membuat racing line menjadi lebih bersih. Dikarenakan saat kendaraan lewat, aerodinamika kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori-pori lintasan, sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori.

Mike Webb dan Carlos Espeleta optimis bahwa kegiatan testing hari Sabtu ini akan semakin membaik dikarenakan debu yang semakin berkurang, serta adanya lapisan karet ban pada permukaan lintasan racing line yang dibuat oleh pembalap.

Andhi Satria menjelaskan bahwa penggunaan Red Flag adalah sinyal atau tanda visual bagi semua pembalap yang berada dalam lintasan untuk segera berhenti melakukan kegiatan. “Red Flag merupakan perintah kepada para pembalap agar keluar dari lintasan dan kembali ke paddock masing-masing, dikarenakan penyelenggara balap akan melakukan sesuatu hal di dalam lintasan seperti pembersihan lintasan, pengambilan object dalam lintasan yang dapat membahayakan pembalap/penonton dan berbagai hal lainnya” ujarnya.

“Penggunaan Red Flag (Bendera Merah) pada hari Jumat kemarin adalah dalam rangka menutup lintasan balap agar crew maintenance dapat memasuki lintasan dan melakukan pembersihan di dalam lintasan sesuai dengan saran beberapa pembalap MotoGP dan Dorna yang disampaikan kepada Race Director (Mike Webb). Penggunaan Bendera Merah merupakan sesuatu yang wajar dalam setiap kegiatan motorsport, bukan sesuatu yang di luar kebiasaan,” tambah Andhi.

Setelah diangkatnya Bendera Merah, pihak penyelenggara langsung memerintahkan kendaraan pembersih track “Track Jet Truck” yang memiliki penyemprot air bertekanan tinggi dilengkapi rotating brush untuk memasuki lintasan dan membersihkan area-area tertentu, dibantu dengan crew maintenance. Setelah proses pembersihan selesai, track kembali dibuka dan para pembalap kembali memasuki lintasan.

Tercatat, pada Jumat sore kecepatan para pembalap MotoGP semakin cepat dan lintasan ditutup dengan kecepatan mencapai 314km/jam atau berada dalam standard kecepatan MotoGP.

Andhi dan Mike menjelaskan bahwa faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan diluar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal, dan debu ini jatuh pada permukaan lintasan, masuk kedalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.

Kondisi debu yang sangat banyak selama 2 bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi pra-season testing ini, menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP.

Andhi Satria mengungkapkan bahwa segala yang terjadi pada kegiatan pra-season testing ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk mempersiapkan pagelaran big event MotoGP di Bulan Maret nanti sehingga pada saat race nanti jauh lebih baik | Based on MGPA Info

33 COMMENTS

  1. sayang banget setelah WSBK mangkrak ga ada kegiatan sama sekali,buat pelatihan anak 12 tahunan buat ikut miniGP kek
    kan ada tuh yg mirip ohvale buatan lokal

  2. capirex bilang trek g blh disikat krn akn menghilangkan rubber.. jadinya brsihin debunya pake karpet yg ditarik sama mobil pickup itu.. mg segera ktemu sop yg sip untuk brsihin sirkuitnya.. trmasuk seberapa srng masukkan mobil/motor, sm sbrapa srg misal untuk even2 otomotif shg tdk trlalu mbdegradasi aspal..

  3. Kebanyakan evaluasi, semestinya sudah di perhitungkan sejak awal. Inspeksi setiap sudut berdasarkan standar sebuah sirkuit internasional.
    Terlihat sangat tidak siap penyelenggaranya.

  4. MGPA khususnya RMI selama ini kerjanya ngapain aja, sampai hal sesederhana ini harus dikasi tau dan diajarkan, alat semua ada tapi cuman dijadikan pajangan,

  5. Semoga dengan adanya saran dari fim/dorna pihak pengelola berubah pikiran, dari yang cuma dipake ketika ada event jadi dibuka untuk umum.

  6. Kalo di pake buat umum bukannya malah khawatir kotor kena tanah segala macem bawaan kendaraan umum.Maklum masih banyak pembangunan di sana sini yg membuat matrial banyak berterbangan

    • mungkin maksudnya bukan umum di jadikan jalan umum, tapi maksudnya dibuka utk event2 balap lokal yg lebih umum, mau itu mobil ataupun motor,

  7. Menurutku kondisi sirkuit Mandalika berdebu itu hal yg logis belaka karena statusnya yg masih dlm konstruksi. Sirkuitpun belum bisa secara aktif (reguler) digunakan sehingga aspalnya masih “hijau”, ya karena statusnya yg masih dlm konstruksi itu. Kelak jika sdh selesai 100%, sdh tdk ada lagi yg “maen tanah” didlm dan disekitar sirkuit, sirkuitnya pun secara reguler sdh bisa mengadakan kegiatan balap, pasti kebersihannya akan terjaga.

  8. balapan resmi menyisakan waktu 5 minggu lagi, Saya rasa kalimat rins hari ini adalah pembuktian bahwa mandalika belum layak mengadakan grand prix. Mengingatkan waktu F1 kembali digelar diturki dengan kondisi aspal setelah diresurface licin, maka selama 1 hari penuh mobil” standar dimasukkan untuk menggoreskan karet ban pada aspal

  9. Mungkin maksudnya kalau gak ada agenda balap juga dibuka untuk umum walau bayarnya lumayan gede, kaya kegiatan track day baik motor dan mobil. Sirkuit internasional lain juga melakukan kaya gitu, hitung” ada pemasukan untuk sirkuit

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here