TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui balapan jet darat roda empat Formula 1 pada tahun 2022 ini masih menggunakan mesin hibrida/Hybrid sebagai dapur pacu performa mereka. Mesin hybrid yang sekarang dipakai pada mobil F1 adalah mesin V6 1,6 liter Turbo dengan Direct Injection yang di awal perilisan bisa meraih power sampai 770 hp ditambah kombinasi mesin Hybrid 80 hp menjadi total sekitar 850 hp (Sekarang sudah menyentuh 1.000 Hp+) . Mesin ini adalah puncak teknologi kombinasi ICE dan EV yang di-hibridakan di kendaraan otomotif. Dengan pembuktian di F1, apakah ke depan MotoGP juga akan beralih ke mesin hybrid?

Setelah sebelumnya mengungkapkan bahwa MotoGP masih akan menggunakan bensin setidaknya 20-tahun lagi, kembali CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta yang memberikan tanggapannya mengenai opsi pilihan mesin hybrid untuk motor MotoGP. “Selain e-fuel, kami juga mengkaji opsi lain. Namun kendaraan hybrid tidak masuk akal di sepeda motor (balap). Pertama karena bobotnya yang tinggi dan kedua karena kami tidak ingin memperkenalkan teknologi mahal dan rumit yang kemudian tidak akan pernah digunakan dalam produksi massal.”

Tidak mau menggunakan mesin hybrid, namun secara umum Carmelo atau Dorna secara umum tetap ingin menjadi pelopor industri dalam hal pengurangan emisi CO2 dan dalam memerangi perubahan iklim, setelah lebih dari 60 juta sepeda motor terjual setiap tahun. Itu belum Lebih dari dua miliar sepeda motor beredar di jalan-jalan di seluruh dunia. Lalu bagaimana caranya. “Dengan E-Fuel!” Ujar mereka.

“Kami akan beralih ke bahan bakar sintetis dan dengan cara ini mengurangi emisi CO2 menjadi nol.” begitu Carmelo menambahkan. Seperti yang kita ketahui bahwa MotoGP tanggal 24 November 2021 yang lalu telah mengumumkan tujuan baru untuk meningkatkan penggunan bahan bakar berkelanjutan dengan step-step sebagai berikut:

  • Pada tahun 2024, bahan bakar di semua kelas MotoGP minimal 40% berasal dari non-fosil
  • Pada tahun 2027, bahan bakar di semua kelas MotoGP akan 100% berasal dari non-fosil

Kalau boss Dorna masih agak sedikit moderat dalam menanggapi soal elektrifikasi dari MotoGP, namun tidak buat petinggi pabrikan yang menaungi brand KTM, Husqvarna dan GASGAS -Stefan Pierer dari Pierer Mobility. “Kita bisa berkendara dengan mesin pembakaran selamanya. Mobilitas listrik adalah omong kosong yang didorong oleh politisi yang tidak berpendidikan secara ilmiah. Omong kosong yang dibuat-buat.”

“Untuk motor MotoGP yang melakukan jarak balapan hari ini dengan 20 liter bahan bakar, Anda akan membutuhkan baterai 500kg untuk mencapai kinerja dan jangkauan yang sebanding dan menciptakan kepadatan energi yang sama. Hari ini kami memiliki 100.000 penonton di acara MotoGP yang datang karena mesin pembakaran.”

Weh, omongan om Pierer benar-benar mengandung cabai rawit merah . . Pedas!!

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

48 COMMENTS

  1. Jepangan memang gak tertarik mengembangkan basis mesin elektrik, kalo sekelas KTM juga menyatakan hal yang sama itu wajar :
    1. pcx hybrid
    2. Fazzio
    3. crz
    4. Altis hybrid
    mungkin menurut Jepangan, mesin listrik hanya memindahkan emisi ke pusat pembangkit listrik , sama saja tidak nol emisi nya.

    • kalau mengurangi sumbernya kan sama saja ngurangi emisi walaupun tidak signifikan. dari pada pembangkit listrik iya motor juga iya… belum mobil..

    • Tapi kalau pembangkit listriknya nol emisi juga gmn? Kan transisi nya juga bertahap.
      Ya walau pembangkit listrik nol emisi punya dampak limbah juga, tp tinggal pilih, side effects nya mna yg lebih besar. Toh semua akan berkembang, jngn sampai hukum Newton 1 membuat kita skeptis akan perubahan 🤭

    • kan pembangkitnya bisa pake angin, air, matahari, panas bumi, fusion.
      suka heran sama yang percaya kita akan tetap pake batubara/ minyak terus selamanya

      kalo ga dimulai dari kendaraannya mau sampe kapan?
      setidaknya ngontrol emisi bisa berkurang. emang jutaan kendaraan uda pasti emisi bagus semua?

      percuma juga mesin ICE tapi ga bebas pake knalpot racing kan.

    • @ Damen :
      Pikiran kolot ya gini..
      Listrik bisa diproduksi pakai energi ramah lingkungan..
      uda gitu kalau semua kendaraan pakai listrik, kau kalau naik motor dan berhenti di lampu merah bisa santai gak kepanasan oleh panas mesin kendaraan lain, gak ngirup CO2 dan gak bising..

  2. Kenapa tidak dengan mesin 2 tak dengan teknologi baru yang ramah lingkungan, supaya beratnya ringan dan suaranya merdu

    • 2 tak yang sekarang malah tenaganya ‘melepeh’ mas bro, hehehe, udah kebukti di beberapa motor, termasuk di AMA Supercross ada yang pake motor 2 tak 125 cc yang ikutan di kelas 250 cc (4 tak). Dan hasilnya sih kalah telak soal power, mungkin emang beda sama 2 tak sebelum era emisi yang lebih ramah.

  3. Kendaraan listrik adalah masa depan, tetapi kendaraan dengan “baterai” bukan solusi untuk masa depan.

    • Dan powernya sebenernya dah tembus 1000 hp+, walau gak ada data pasti karena engine supplier F1 gak pernah membeberkan specnya

    • padahal udah ada bukti bahwa dulu sebelum jaman es, daratan sekitar samudra arktik adalah hutan tropis, yang artinya dulu suhu bumi sudah lebih hangat dari sekarang 🤭

  4. Nanti seandainya jadi hybrid, dan suara knalpotnya berubah, penggemar pada ngeluh gini: ‘bring back non-hybrid MotoGP!’

  5. Tuhkan hybrid itu omkos, mungkin nanti motogp x motoE dilebur jadi satu… Battere gede dan berat itu taon sekarang, mungkin 10th lagi battere bisa compact….
    Mirip komputer jadul segede rumah, sekarang komputer lebih compact…
    Dan tetep saja Indonesia cuman jadi penonton….

  6. Semua akan menemukan keseimbangannya. Yang tidak seimbang pun adalah proses untuk menyeimbangkan. Dinosaurus punahpun dulu belum ada eksploitasi. Semua serba alami.
    Sekarang jamannya Menkosaurus berkuasa bukan Dinosaurus lagi. Itu keseimbangan baru
    kata mbah arkham

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here