Home MotoGP Jawaban Marc Marquez Ketika Ditanya Kesiapannya Sebagai ‘Pengganti Rossi’

Jawaban Marc Marquez Ketika Ditanya Kesiapannya Sebagai ‘Pengganti Rossi’

27

TMCBLOG.com – MotoGP 2022 adalah tahun pertama tidak ada nama pembalap Valentino Rossi di line-up starter reguler semenjak MotoGP empat tak bergulir menggantikan kelas GP500 dua tak. MotoGP sendiri ada atau tidak ada Rossi tetap akan jalan, namun kadang satu cabang olahraga biasanya memiliki seorang ikon, legenda hidup yang masih aktif berlaga. Suka tidak suka selama dua puluhan tahun terakhir Valentino Rossi memang menyandang ‘peran’ tersebut. Kini, Vale sudah pensiun, lalu siapkah Marc Marquez menjadi sosok ‘pengganti’ Valentino Rossi?

Ketika pertanyaan ini ditanyakan oleh jurnalis Spanyol -Mela Chercoles, Marc menjawab “Saya percaya bahwa seseorang tidak memilih dirinya sendiri untuk menjadi ikon melainkan hasil yang memilihnya. Menjadi ikon MotoGP berasal dari hasil.

Tidak peduli seberapa banyak senyum, pertunjukan, dan karakter baik atau buruk yang Anda miliki, jika Anda menang, Anda akan menjadi pembawa standar dan, jika tidak, Anda dapat menghasilkan apapun yang Anda inginkan dan Anda tidak akan menjadi seperti itu.”

Musim MotoGP 2022 ini adalah musim kesepuluh Marc Marquez bersama Tim Repsol Honda. Bersama RHT, Marc berusaha mengejar gelar kejuaraan dunia ke-tujuh mereka bersama-sama. Sejak bergabung di kelas premier pada 2013, Marc Marquez dan tim Repsol Honda terus menorehkan sejarah di MotoGP.

Marquez bergabung dengan RHT awalnya bertandem dengan Dani Pedrosa dan dengan cepat membuat kesan ketika Marc bisa finish ketiga pada debut MotoGP-nya di Qatar. Kemenangan Marc hadir pada balapan kedua musim rookienya. Marquez menjadi pemenang kelas utama termuda pada usia 20 tahun dan 63 hari ketika ia meraih kemenangan pertama dari tujuh kemenangannya di GP Amerika.

MONTEREY, CA – JULY 21: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team leads Valentino Rossi of Italy and Yamaha Factory Racing during the MotoGP race during the MotoGp Red Bull U.S. Grand Prix – Race at Mazda Raceway Laguna Seca on July 21, 2013 in Monterey, California. (Photo by Getty Images/Getty Images)

Dengan empat kemenangan beruntun di Jerman, Laguna Seca, Indianapolis dan Brno, Tim Repsol Honda dan Marquez mengincar gelar dan mencapai target mereka di Valencia, Marquez menjadi juara dunia kelas premier termuda pada usia 20 tahun dan 266 hari, mengambil rekor dari sesama legenda Honda, Freddie Spencer. Sebuah capaian yang mungkin bisa dipecahkan oleh Pedro Acosta jika di tahun 2023 nanti ia naik ke kelas MotoGP dan sanggup menjadi juara dunia di tahun debutnya tersebut.

Selama musim-musim berikutnya Marquez terus tumbuh dan berkembang sebagai pembalap di dalam tim Repsol Honda, menikmati sejumlah kemenangan yang tak terlupakan sambil juga mengambil pelajaran penting dari balapan yang sulit dan musim yang sulit.

Kemampuan beradaptasi ini telah menjadi kunci bagi kedua belah pihak untuk tetap berada di garis depan kejuaraan dunia MotoGP untuk waktu yang lama. Pada 2022, Marquez ingin melupakan dua tahun sulitnya yang terganggu oleh cedera dan mencoba kembali bertarung secara konsisten di depan. Marc juga akan mencoba melewati ambang 100 podium kelas utama, menjadi pembalap keempat yang melakukannya.

Penghargaan lain yang diraih Marquez selama sepuluh tahun bersama Tim Repsol Honda termasuk menjadi pembalap pertama yang memenangkan 13 Grand Prix kelas utama dalam satu musim (2014), di mana ia juga menjadi pembalap pertama sejak tahun 1970 yang memenangkan sepuluh balapan kelas utama berturut-turut.

Musim 2013 dan 2014 juga mengukuhkan Marc menjadi juara dunia termuda kelas premier back-to-back pada usia 21 tahun 237 hari. Marc Marquez meraih 420 point pada musim 2019 dan itu adalah rekor poin terbanyak dalam satu musim kelas utama.

Hingga saat ini Marc Marquez dan tim Repsol Honda telah meraih 62 pole, 99 podium, 59 kemenangan, dan enam kejuaraan dunia bersama-sama –kekuatan yang menentukan dalam sepuluh tahun terakhir balap motor Grand Prix.

Marquez juga telah mengukuhkan dirinya sebagai pembalap penting dalam sejarah Honda dan duduk sebagai pembalap Honda dengan kemenangan kelas utama terbanyak, kemenangan terbanyak Honda di semua kelas serta menjadi pemegang rekor pole kelas utama. Hanya Dani Pedrosa yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam tim Repsol Honda, setelah Dani membalap dengan RHT selama 13 tahun.

Kejuaraan dunia MotoGP 2022 dimulai pada hari Minggu 06 Maret di Qatar dengan sesi Free Practice 1 memulai musim pada hari Jumat, 04 Maret. Marc Marquez sekali lagi akan menghiasi fairing depan tim Repsol Honda RC213V dengan nomor ikoniknya ’93’.

Taufik of BuitenZorg | @tmclog

27 COMMENTS

  1. Sy rs uda otomatis akan menjdi next ikon motogp waak….krn hasil dn karakter unik dr seorang marc yg membuat dunia motogp memperhatikannya…slmt brjuang marc gaaazzzz

  2. Marc tidak humoris, dia jg tidak punya warna ikonic yg mnarik, dia tidak slengekan, intinya marc gak gokil kek Rossi

      • Pembalap-pembalap sekarang cenderung ngacir sendiri. zaman rossi dan sebelumnya saingan dikasih angin seolah-olah punya peluang, saling salip, namun sisa 2 lap ditinggal. Ciri utamanya pembalap ga ngotot posisi start 1, tapi saat race di salip satu per satu. Banyak kita disuguhkan saling salip yang menghibut, tapi sebenarnya hanya pertunjukan yang dimain sang legend

        • Jaman dulu gap motor jauh gak ketat kaya sekarang,,,buktinya legend di saat motor udh ketat mana dia,,susah kan kedepannya

  3. Jadi icon honda sudah cukup. Otomatis akan jd icon motogp. Gak perlu pindah tim. Honda is your family marc!

  4. Akan d rosting dorna selama 3 muism ini untuk marq, liat aja drakor nya moto gp,
    IKLAN, Hiden regulasi, bna goib, dll
    Kalo bisa sampai gelar ke 9 atau bahkan lebih, membuat potensi moto gp seru,

    Jadi management moto gp memikirkan siapa yg harus d rousting jadi next rossi.
    Ya marq yg potensi besar

  5. Apakah dia bakal baperan jg begitu di roasting alien 10 tahunan yg lebih muda di trek? Sekarang2 tinggal nunggu aja si acosta juara moto2 tahun ini trs naek ke motogp 2023, disitulah kita bisa tau apakah mentalitas markes lebih baik dari rosidin ato sama2 baperan ketika di senggol alien yg lebih muda.

    • gak usah nunggu acosta bosqu….udah berapa pembalap muda yg mencoba salam senggol ke marc di race maupun FP yg ada mereka sendiri baper semua!

  6. Sebagai penikmat kejuaraan motogp, saya akan lebih senang kalau ada juara-juara baru, tidak hanya marc dan fabio, ini menujukkan kalau motogp adalah kejuaraan yang kompetitif, gak cuma lo lagi lo lagi macam F1 yang membosankan kalau liat lewis terus yang juara di setiap musim…

  7. motor D dan H terkencang ? Desmo kencang di straight sih iya selalu sih,
    tapi yg jurdun ridernya baru atu ampe musim lalu. lalu “wajar”nya dimana ?
    inget ini balapan circuit bukan drag race yg cuma lurusan doang
    motor H selalu kencang distraight ? kaga lah
    ambil contoh musim 2016 ? MM aja dipermalukan JL di straight Mugello pake M1

    jangan dikira mentang2 pake mesin V milik D ama H, berarti ridernya “gampang” bener juara
    silakan coba dulu ngebut pake moge bermesin V. silakan compare dengan moge inline.
    klo cuma ngomong sih gampang

    btw…OOT dikit, bahkan rider H2 pun bisa dipake “mainan” ama rider Ninin400 dicircuit, sebagai tanda “HP is not everything” di circuit

  8. VR 46 tentu tak bisa diganti sbg salah satu legenda, namun MM93 punya karakter sendiri yg mbuat ia sebagai the next legend …

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version