TMCBLOG.com – General Manager untuk operator sirkuit Mandalika dari Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI) Simon Gardini baru baru ini menjelaskan kepada motoGP.com mengenai update pembaruan pekerjaan pengaspalan kembali ( resurfacing) sirkuit yang sedang dilakukan RMI,MGPA, dan ITDC di Sirkuit Mandalika . Walaupun berada di antara T16 sampai T5 atau hanya 30-an persen dari Panjang Sirkuit, namun skala pekerjaan yang meliputi pelapisan ulang, pembersihan, pembangunan jalan baru di luar sirkuit dan banyak lagi dikabarkan sangat Besar.
Dikabarkan Pekerjaan ini membuat pemerintah Indonesia menghentikan pekerjaan di salah satu landasan pacu bandara di Jakarta untuk Mengalihkan semua alat berat yang dibutuhkan ke Lombok. Polisi mengawal pengiriman alat berat ini ke pelabuhan, dimasukkan ke dalam tongkang dan dikirim ke Lombok. Hal ini dipastikan agar pekerjaan ini dapat dikerjakan oleh jenis mesin yang optimal, sesuai serta teknologi yang tepat untuk melakukan pekerjaan itu.
Ini semua untuk meyakinkan upaya skala penuh difokuskan pada pekerjaan ini. Pak simon menambahkan bahwa jumlah energi yang dikerahkan ke Proses Re-surfacing Sirkuit ini sungguh luar biasa terlebih lagi ketika ia mengingat bahwa butuh waktu 4 hari untuk membawa Batu yang akan digunakan sebagai lapisan agregatnya ke Lombok.
Pada beberapa foto yang diperlihatkan adalah benar bahwa ada beberapa Bagian dari lapisan atas sirkuit Mandalika yang dikupas menggunakan alat Khusus sehingga benar benar dapat memiliki kualitas pengupasan yang konstan dan dapat dikontrol prosesnya. Mengenai Proses pengasphalan dan pengerasan jalannya, Pak Simon ini mengaku bahwa tingkat keseriusan ITDC dan MGPA hadir dengan mendatangkan perusahaan Konsultan bernama R3.
Menurut pak Simon, R3 mungkin merupakan spesialis perkerasan terkemuka di dunia terutama dalam hal motorsport. Mereka bergabung dengan tim di sini untuk mengawasi semua kegiatan, serta meletakkan orang-orang yang ahli dalam mengerjakan Proses Pengaspalan (pavement) dari Perusahaan Bernama TOPCON.
Kombinasi Keahlian dari R3 dan TOPCON diharapkan dapat memastikan ketika permukaan itu turun dan tentunya mengatasinya, memastikan permukaan aspal memiliki semua level yang tepat, memastikan geometri yang tepat untuk lintasan, memastikan sudut camber dan tentunya drainase yang tepat.
“Ini waktu yang singkat, saya tidak yakin banyak trek yang mencoba melakukan hal ini dalam waktu sesingkat itu. Dan itu [dilakukan hanya] 1,6 km dari trek, itu bukan apa-apa, itu sepertiga dari trek. Dan kemudian godaannya tentu saja adalah terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan.
Namun sekali lagi, dengan bimbingan para ahli terutama dari R3 – di mana saya melihatnya turun dengan cepat – mereka telah menjalankan tes yang tepat, memastikan semuanya dilakukan dengan cara yang benar, meninggalkan hal-hal untuk memberikan kesempatan maksimal untuk sukses dan apa yang dibutuhkan sirkuit kelas dunia. ” Begitu kata Pak Simon
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
semoga sesuai rencana, dulu awal2 pengaspalan katanya teknologi aspal yg terbaru, setelah event digelar trnyata msh bnyak minusnya
tknologi emang terbaru. tp pengaplikasiannya masih kurang sesuai. namanya jg Teknologi baru ,indo jg pasti blom pengalaman makeknya
Kasih supervisi yang kompeten dong, duhhh… Dekkk….
Lucunya negeriku….
Sampai sering diketawain upin-ipin
Mau supervisornya kompeten, kalau satu kampung dagelan semua ya mana bisa dia melawan
Semoga sukses hajatannya
Mo ngirit malah ngorot
Berarti kontraktornya diganti ya,, Kemaren juga sempat heboh krn kapal tongkang pengangkut material dari palu sempat hilang kontak gara2 badai, untungnya bisa sampai dgn selamat meskipun jadi terlambat bbrp hari,
Makannya bro…klu bisa…kontaknya. taruh di saku atau tas..biar kgk ilang.
Semua yang dipaksakan itu pada akhirnya tidak baik.
Habis event motobiji dan sopirbaik mau dipakai buat event apalagi?
tapi hampir semua project itu dipaksakan.
mau project apapun itu.
kalo ga dipaksakan ya ga akan jadi.
ane belum pernah denger ada project tepat waktu.
kebanyakan uda rilis tapi masih nembel2/ masih ada pekerjaan
Bukan hanya waktu broooo….
Semuaaaa…. Sudah ditulis diawal kalimat….
Waduh gagal fahamnya berlanjut si abut
Terinspirasi sama bandung bondowoso dan sangkuriang.
semoga aspal baru lebih kuat aman nyaman
ehehe adudududu
Bandara di jakarta yang lagi direnovasi ya Halim PK
namanya teknologi baru. kita baru menggunakannya, wajar klo blom tepat cara pakainya… sama aja Kayak lu baru Belajar Bkin Kue Bolu.. bahannya sama sesuai panduan, tp ttp aja Bantet krna pertama kali
Semoga udah gak pada doyan aspal,semen,batu n bahan material Laen..
investigasi jg dng kenapa hasil pengaspalan yg awal kemarin hasil nya bisa begitu tdk sesuai {baca;jelek}. knp ga dari awal aja gandeng konsultan propesional dr luar.. tp yowis apalah kita netijen ini
kalau baca media luar negeri, sebenarnya Mandalika sudah pakai konsultan profesional dari luar kok,
tapi masalahnya pas pembangunan, ada bahan yg kena ‘kompromi’ jadinya tidak sesuai dengan rekomendasi dari konsultan tsb.
Kebiasaan pembangunan jalan raya diterapkan di pembangunan sirkuit, ya ini akibatnya.
Itu kan sirkuit jalan raya….wkwkwk 🤣
Dari awal gembar…gembor….ke media kualitas aspal lebih baik dr sircuit sepang malaysia!!! Ekekekekekk…mulutmu harimaumu…!! Klu ni negara masih seneng meliara TIKUS…??kgk usah jumawa…& Bilang kita punya negara lebih maju dr negara tetangga! Intinya..intropeksi diri!! Sebelum meremehkan negeri orang laen.
simple si kayanya. ordernya memang benar no 1, jadi ngebual nya itu berdasarkan fakta
tapi kontraktornya baru pertama kali mengerjakan. mungkin karena ada yang dipercepat jadi ada yang di skip atau misal diharuskan di musim panas pada saat pengaspalan atau masi tahap coba2 ngikutin petunjuk pengaspalan
cuma ya kenyataan project yang dipress ya begitulah
Semoga negara tetangga tidak baca ini artikel
Ah, Datuk Razlan aja bilang itu hal biasa karena masih baru.
tapiitu th 97 gaess, kt2 tsb sbnerya disimoen dlm hati razlan jikalau indo sukses ttp keluar juga tuh ternyata podo wae karo sepang wkwkwk
Memang untuk ban karet itu sohibnya jalan aspal, bukan jalan beton
Jalan beton perkerasan rigid gak enak buat ban karet , perkerasan beton cocoknya buat SPBU dan parkiran kontainer 😀
Klo ada sisa aspal bwa kemari,jalanan dh mirip trek motorcross,msh aja ribut urusan perut..
efek kebelet manggung ya gini.
disini pada ngebet manggung ya.. duh jadi inget kemaren lewat tol mbz, itu aspal deket sambungan pada gelombang semua.. denger2 sengaja dibuat gitu biar pada ga ngebut (faktor angin).. dulu tol cipularang jg gitu kan, ada yang longsor ato apa gitu gara2 kejar tayang
nanti yang 2/3 sirkuit giliran berikutnya rusak saat balap gimana gan ??
Kan lucunya itu para buzzer overproud bilang, ‘semua sudah diperhitungkan’..
tapi sejak ada revisi hauraton, revisi desain atap race control, perbaikan atap paddock yang bocor, bahkan tiang start yg segede gaban,, saya rasa memang semuanya sudah diperhitungkan untuk direvisi. Wkwkk
wow…. kok kayak plan**** yah….
menurut media luar,
spek aspal yg kemarin seharusnya pakai batu agregat impor, tapi ternyata praktek di lapangan diganti batu lokal, makanya hasilnya kacau balau.
kalau menurut saya sih lebih ke aspalnya (sebagai perekat agregat). kalo soal batu itu lebih ke traksi, kayaknya kemaren pada bilang traksinya bagus, cuman pada lepas bukan sih?
disini rada ambigu sih, diminta aspal, ya dikasih aspal yang kualitas aspal
rekomendasi awal seharusnya pakai batu agregat impor, tapi prakteknya malah diganti batu lokal.
jadi kesimpulannya…
kontraktor2 pembautan jalan disini mungkin fetish nya emang bikin jalan harus mendekati musim mudik, dgn waktu yg mepet,kalo ga bikin jalan kayak gitu ga bakal puas dan bisa tidur nyenyak 😂😂
Nah ini saya setuju pendapat anda.
Sering banget menjumpai perbaikan jalan menjelang lebaran, bulan puasa pula. Ketika jalan mulai macet.
Kenapa tidak sebulan atau dua bulan sebelumnya, ya. Padahal sudah predictable.
Tidak semua produk baru pasti memuaskan pasti ada ganjelannya sedikit, nah dari ganjelannya itu apakah pihak dari suatu perusahaan berani membenahi atau tidak. Bner material barunya Grade A semua, tapi kan pasti ada selipan yg tidak terhitung yg dimasukkan ke dalam material tsb.
Ga semua sirkuit baru langsung nge grip sama ban. Beda merk ban pun pasti beda kekerasan.. Michelin, Bridgestone, Dunlop, Pirelli tingkat kekerasannya kan berbeda².
Dan pengaspalan di musim hujan juga jadi Faktor X lainnya. Musim di Indonesia kan gk bisa di prediksi. Masuk Musim kemarau malah hujan, masuk musim hujan kadang kemarau.
Intinya masih taraf wajar, soalnya timing jadwal balap mepet banget. Sirkuit baru manapun pasti kelabakan klo begini. Intinya kita bantu doa aja moga2 cepat kelar dan hasilnya memuaskan. Toh klo sukses gelarannya kita2 juga yang bangga. “Dadi wong ojo gampang maido”
Emang Indonesia tuh demen bgt yg mepet mepet 😁
Bikin sirkuit aja kewalahan gimana bangun ibukota baru ya?
Tinggal ngutang, yang bayar kan rakyat.
Naikin pajak dan cari apa aja yang bisa dipajakin… 🤣🤣🤣
dari kolom komentar saya belajar…betapa nyinyirnya kita.
sisi negatif memang lebih menarik, tanpa perlu tau proses di lapangan
kemeruh kabeh cokk
Ini sirkuit di siarkan terus lho dari awal pembangunan, Orang” itu tahu prosesnya dari awal.
Akhirnya tau kenapa ada embel embel “Street Circuit”nya. Karena aspalnya seperti aspal jalanan Indo yang cepat rusak dan kalo diaspal ulang pas musim mudik.
Yang penting jangan sombong dan pamer dulu
“Contohnya, kita sudah cuci bersih semua, tiba-tiba ada kendaraan yang masuk dan terdapat ceceran oli dengan diameter sekira 20 cm. Awalnya tidak ada yang melihat, tapi 2 jam kemudian, konsultan asing lihat tumpahan oli itu.
“Mereka tidak setuju bagian ini dilakukan pengaspalan ulang karena tetesan oli merembes ke dalam. Walau permukaan dicuci pakai deterjen, tidak ada gunanya sebab dalam 2-3 jam, serapannya sudah turun 5mm ke dalam aspal.
“Jadi dia minta bulatan 20 cm itu dipotong dan dibuang, supaya lapisan aspal di atasnya bisa merekat. Kalau tidak, lapisan tak akan menempel.”
Dedikasi tinggi, semoga membuahkan hasil!
Semoga bisa jadi pelajaran supaya lain kali gak usah klaim berlebihan dan overproud…
ga yakin saya sama keberlangsungan hidup sirkuit ini. banyak omong cuma tahun pertama aja. tahun 3-4-5 mungkin sudah mangkrak
jadi ingat Grand Prix 1996 di Sentul dulu.
hingga H-1 tiketnya masih sisa banyak yg belum terjual sampai akhirnya di diskon 50% (atau lebih? lupa detilnya) supaya laku.
kabarnya Grand Prix 1997 juga sama saja.
karena itulah akhirnya Indonesia tidak pernah mengadakan balap Grand Prix / MotoGP lagi sampai sekarang. karena dianggap tidak menguntungkan.
padahal dulu itu lokasinya di Sentul yg dekat dengan Jakarta dan aksesnya cukup mudah.
kalau lokasinya jauh dan susah akomodasi kaya sekarang kayanya memang prospek ke depannya rada mengkhawatirkan…
Semoga di daerah daerah bisa seperti ini pengaspalannya, biar ndak gampang rusak,
indonesia memang sudah budaya “pekerjaan 2 kali”, boros dana, boros waktu, boros penikiran