TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui, tahun 2022 ini kita berpotensi akan menemukan kembali update dari pengembangan Ride Height Adjuster yang jauh lebih advance dibandingkan tahun tahun terdahulu. Ducati diperkirakan akan memulai menggunakan front RHA dan rear RHA di GP pertama Qatar ini sob. Pabrikan lain seperti Aprilia juga memiliki potensi telah memperoleh teknologi yang sama dan siap memperkuat performa Maverick Vinales dan Aleix Espargaro mulai dari Qatar dengan peranti ini. Namun, akhir akhir ini ada sedikit perbincangan wacana untuk membekukan atau bahkan melarang RHA di masa depan.

Nah pada press con pre-raceΒ weekend Qatar, ke-enam pembalap Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia, Joan Mir, Marc Marquez, Brad Binder dan Maverick Vinales memperoleh lertanyaan yag sama mengenai pendapat pribadi mereka mengenai masa depan perangkat ini terutama dari kaca mata keselamatan (safety) karena semakin banyak yang harus dilakukan di atas motor. Ya, ada yang menerima namun ada juga yang sangat keras ingin perangkat ini di larang di masa depan.

Fabio Quartararo “Buat Saya [penggunaan RHA] mulai jadi terlalu banyak. Di 2019 kita hanya memiliki perangkat start, dengan launch button dan Goo. Sekarang kami harus memeriksa banyak hal dan menurut saya. Pada akhirnya ya bisa [membawa] ke kemenangan. Namun buat saya mulai jadi terlalu banyak.”

Pecco Bagnaia : “Buat Saya, itu hanya semacam memencet tombol tertentu, bukan sebuah masalah.”

Joan Mir : “Sama seperti Fabio, buat saya mulai semakin jadi terlalu banyak. Setiap kita hadir di straight dengan lebih cepat kita dapat segera meraih 390 [km/jam] , [namun] layoutnya sama, dan tentunya hal tersebut lebih ke soal performa. Juga di sisi akselerasi, jadi semakin sulit untuk membuat perbedaan. Menurut saya ini bukan hal yang terbaik untuk keselamatan.”

Brad Binder : “Menurut saya itu adalah realitas, semua memilikinya. Ya saat di grid kami akan memiliki lebih banyak hal yang dikerjakan. Jadi sangat penting buat saya untuk tidak mengacaukannya. Realitanya di sana, dan saya percaya seharusnya hal tersebut tetap ada di sana.”

Marc Marquez :Buat saya di masa depan ini adalah sesuatu yang harus mereka singkirkan. Saya sudah katakan tahun lalu ketika saya hadir pasca cedera. Namun menurut saya kami semua pembalap harus berjalan bersama, karena pada akhirnya pabrikan selalu ingin lebih lebih dan lebih. Saat ini dengan holeshot, tambahan stroke di suspensi belakang, tambahan kecepatan, tambahan stroke di suspensi depan. Bahkan untuk mengaktifkan prosedur start saja sulit. Menurut saya untuk show kita tidak memperoleh apa apa.

Untuk Aerodinamika saya setuju, namun untuk sistem holeshot, run-off area yang semakin diperlebar, kami saat ini berkendara lebih cepat pada titik pengereman. Dengan holeshot kami bisa mengerem lebih telat. Jadi untuk masa depan saya katakan tidak.”

Maverick Vinales : “Menurut saya [dengan RHA] di sisi akselerasi jadi lebih aman. Saya ingat seperti tikungan di Austin ketika kami berakselerasi dari nol [km/jam] semua sangat dekat dan dengan devices ini kami akan jadi lebih memiliki kontak dengan permukaan trek. Menurut saya rear [RHA] bisa buat start dan buat akselelerasi lebih aman.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

23 COMMENTS

  1. Jadinya ribet,bukan melulu lagi masalah skil rider, faktor jago mencet jg berpengaruh skrg,takutnya dimasa depan malah ada menu auto pilot 😁😁

    • Quick shifter & seamless gearbox dibuat untuk mengurangi kerjaan pembalap dan Tujuan ahir ny menambah kecepatan

      Sekarang dgn RHA
      Kerjaan pembalap bertambah, Walopun Tujuan Ahirnya sama yaitu menambah kecepatan.

  2. udah ada yg otomatis kok masih pake yg pencat pencet,mending sekalian eletronik otomatis tapi penggunaannya diatur dan dibatasi kayak DRS F1

    • dan juga kalo sering digunakan malah makin membebani kerja ban,yg berakibat dikhawatirkan nya aksi aksi overtaking malah makin dikit karena pembalap harus lebih pintar2 nursing ban (udah sih)

  3. sah sah saja, motogp kan balapan motor prototipe bukan motor balap jalanan. mental marquez masih dibawah rossi untuk perkembangan teknologi motogp. takut kalah mungkin dengan talenta muda yang mulai berkembang dengan penggunaan teknologi baru. inilah perkembangan jaman, teknologi pasti berkembang. kalau tidak diberikan berkembang ya tidak usah ada full elektronik saja di semua motor.

    • Rosi itu siapa yah? Rosita? Oh yg paling cerewet di media itu yah… Tuh yg tersisa tinggal tai-tai kunungnya πŸ˜πŸ€£πŸ€£πŸ€­πŸ€­πŸ€­πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… “mental markes masih di bawah untuk perkembangan teknologi moto GP” Catet… Sejak era moto GP rosite menang berapa kali di motogp… 🀭🀭

  4. Ecu pabrikan di larang.. Dan di suruh pake ecu yang notabene di pake sama duceti selama bertahun2… Wkwkwk… Segala pengembangan duceti di aprovewkwkwk… Walau penuh kontroversi semua wkwkwk… Gile, winglet alat jmn purba aja yang bikin motor jadi susah salip2an di setujui biar apa coba.. Spy duceti kalo udah di depan susah buat salipπŸ˜… padahal balapan paling seru itu kalo saling salip, biar kelihatan skill pembalapnya…. Pabrikan Jepang suka fokus dengan mesin, eropa fokus dengan aero fairing… Sampe kolong di pakein winglet… Tapi gak mau ngaku. Plus duceti punya teman terbaik nya di motogp si dany aldrige lengkaplah sudah.. Mudah2an bisa jurdun kalo tidak kan? Sangat memalukan… Taruhan gue, kalo ecu di balikin ke pabrikan.. Motor2 eropa bakal jadi keong racun..

Leave a Reply to Keong Racun Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here