TMCBLOG.com – Repsol Honda memperoleh hasil yang lumayan bagus di hari pembuka MotoGP 2022 pada sesi FP1 dan FP2. Marc Marquez berada di P2 sementara tandemnya Pol Espargaro hadir di P9. Hal terpenting di awal musim ini bagi para pembalap Honda pada umumnya adalah mereka sepertinya sudah dapat memastikan bahwa new RC213V 2022 lahir sebagai motor yang kompetitif. Top speed dari motor cukup bejaban walau di hari pertama tak sekencang dan se-konstan Suzuki, namun pacenya cukup dan memiliki banyak ruang untuk ditingkatkan.

Pol Espargaro misalnya, sempat konsisten memimpin timesheet di 10 menit terakhir, dan pada serangan terakhirnya pada saat itu ia berhasil memangkas laptime menjadi 1:53,963. Sebuah laptime yang cukup cepat tetapi tidak cukup untuk menjadi yang teratas, namun menjamin potensi posisi Pol di top-10 untuk langsung ke kualifikasi resmi Q2.

Pada penjelasan media debrief semalam mengungkapkan dengan kondisi ini ia cukup percaya diri bisa fight di sesi kualifikasi nanti. “Saya pikir saya bisa melakukan sedikit lebih banyak di FP kedua. Tapi sementara berada di [braket] Q2 tanpa melakukan lap yang sempurna membuat saya cukup senang,”  Begitu Pol membuka penjelasannya.

“Saya pikir saya bisa melakukan sedikit lebih banyak di tes kedua. Tapi berada di Q2 (sementara) tanpa melakukan lap yang sempurna membuat saya cukup senang. Tahun lalu, Masuk tikungan adalah mimpi buruk. [Tahun ini] Kepercayaan diri yang saya miliki saat memasuki tikungan sangat mengesankan. Gaya mengemudi saya telah kembali “ Begitu Pol menjelaskan lengkap dengan senyum hadir di raut mukanya.

Pol menjelaskan bahwa dengan minimalisasi setup, membuat ia dan team bisa fokus melakukan fine-tunning RC213V terbaru ini “Ketika Anda yakin [sehingga] Anda tidak mengubah motor terlalu banyak. Anda sanggup tampil cepat, titik! Saya merasa cukup kuat untuk memperjuangkan sesuatu yang penting di Q2. Kami sama kompetitifnya seperti di pra-musim. Tahun lalu, kami berusaha sekuat tenaga, kami tertinggal tiga persepuluh dari memasuki Q2.”

Sementara itu Marc Marquez yang finis di urutan kedua di hari pertama Qatar merasa bahwa memang hadir langkah maju dari RC213V baru yang telah dipasang Honda ini “Dalam hal race-pace, saya mengharapkan sesuatu yang serupa, tetapi pada satu putaran saya awalnya tidak berharap untuk melaju begitu cepat. Saya senang dengan apa yang kami lakukan, tetapi mengendarainya masih merasa agak aneh,” jelas Márquez di pembukaan debrief akhir Jumat kemarin.

Setelah memverifikasi bahwa secara teknis Honda memang memiliki peningkatan yang jelas, kekhawatiran terbesar mengenai pembalap asal Cervera adalah aspek fisik. Wahh apa lagi nih? “Secara fisik saya telah meningkat pesat. Sekarang saya harus melihat bagaimana saya memodulasi selama akhir pekan. Hari ini saya berkendara tanpa rasa sakit di lengan saya sama sekali. Saya telah berkendara tanpa rasa sakit, lebih baik dari tahun lalu. Semua pembalap memiliki ketidak-nyamanan; namun rasa sakit adalah sesuatu yang lain.”

Perubahan paradigma dari RC213V yang cukup radikal dengan memindahkan lebih ‘berat’ ke arah belakang membuat ada beberapa karakteristik kuat gaya balapan Marc yang sulit diterapkan tahun ini yakni bagaimana ia menghajar mulut tikungan dengan cara menghempaskan motor dan menangani pintu masuk tikungan dengan sadis. Ia mengaku kini lebih ‘pelan’ di mulut tikungan karena memang kepercayan pada front-end telah diubah ketika HRC memindahkan CoG lebih ke belakang untuk mencari grip roda belakang lebih baik.

“Dalam konsep gaya berkendara, [sekarang] saya tidak bisa terlalu memaksakan saat masuk tikungan. Sebelumnya, saya sangat cepat saat masuk, tetapi sekarang saya tidak terlalu cepat – dan juga saya tidak merasakan front-end. Saya merasa aneh, saya tidak merasakan limit [front end], saya tidak merasakan depan, masih saya tidak mengerti dari mana itu bisa terjadi. Aneh, karena saya masih belum menemukan cara menggunakan semua potensi motor.” Begitu kata Marc yang juga mengonfirmasi bahwa motor di hari pertama Qatar adalah motor yang sama persis ketika ia pakai saat Mandalika Test.

“Sekarang saya tidak begitu cepat di pintu masuk tikungan. Saya tidak merasa cepat, tapi waktu keluar tikungan saya agresif. Saya akan lebih lambat. Satu-satunya merek yang bisa membuat perubahan radikal pada sepeda motor adalah Honda. Di trek ini [Lusail-Qatar] saya menderita baik untuk motor maupun untuk riding saya. Jika kami ingin memperebutkan podium, kami harus meningkatkan [laptime] dua persepuluh [detik].

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

19 COMMENTS

  1. paling tidak motor yg sekarang untuk mengeksplor kekuatannya ga perlu sampe limit dan berpeluang besar crash,baik marq maupun pembalap sayap yg lain(untuk saat ini)

    dan itu poin yg paling penting menurutku

  2. Gaya gunung merapi yg hendak meletus akan tidak lagi kita jumpai di rcv my 22 ini,

    Bakalan berkurang sensasi degdeg see ala markes dengan gaya ngesot ngesot nya

    • Ban micin. Dann penyeragaman Ecu Magnetik mreteli.. Gak boleh ecco In-house yg bisa meng handle Liarnya torsi motor 1000 cc

  3. marc harus lihat lagi cara oldschool stoner 2007 dan 2011 membelokan motornya…tinggal apakah micelin belakang siap di siksa sepanjang 10 lap terakir?!

    • Keknya bagnaia kurg puas dgn spek terbaru. Terbukti Martin dan Bastia yg malah bisa di depan. Tapi gatau juga race nya nanti konsisten apa tidak. Kok aq mennanntikan ulasannya race pace FP2 dan FP4/kualifikasi dri wakk haji. Yah. Salma prediksi 3 finisher podium berdasar data race pace

  4. Rossi aja gak cocok naik ducati. Tapi Rossi cocok naik 2 tak sii. Ya setiap org ada massa nya. Setiap massa ada orangnya.

  5. Bukankah CoG bisa ditentukan lewat chasis. Dan pengembangan chasis tidak dibatasi.
    Jadi ada kemungkinan motornya msh bs diubah jd marquez style donkk.

Leave a Reply to windb0y Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here