TMCBLOG.com – Grand prix Pembuka MotoGP Qatar 2022 memang memberikan beberapa Fakta Fakta Baru serta taklupa juga beberapa Kejutan kejutan baru. Mulai dari Bermasalahnya Ducati GP22, Kuatnya Honda, Naiknya Top Speed Suzuki, Kejutan KTM, Performa Bastianini diatas GP21, sampai Permasalahan Yamaha M1 2022 Khususnya soal tekanan ban Depan yang merusak grip Front-end Motor ini. Yang terahir ini memang membuat Ace Rider Yamaha yang Juga Juara bertahan Fabio Quartararo Cukup Bingung walaupun mungkin memang arahnya adalah Desain winglet depan yang lebih besar memberikan Banyak Downforce dan membuat Tekanan ban naik. Fabio mengaku tetap akan Fokus dan terus mencoba semaksimal Mungkin menjalani race.

Secara umum GP Qatar adalah Situasi balap Khusus yang tidak 100% bisa mewakili keadaan di sepanjang 20 Seri selanjutnya di 2022 ini. Keadaan balap Malam yang memiliki densitas Udara yang rapat dan perbedaan suhu siang dan malam yang ekstrim membuat GP Qatar selalu Jadi event yang spesial. Namun Biasannya tmcblog sendiri Butuh melihat Bagaimana Motor berlaku dan bisa lebih fiz melnilai peta Kekuatan ketika Rimbongan MotoGP sudah memasuki ‘Balapan Normal’ di siang hari atau kalau mau Yakin banget ketika MotoGP sudah memasuki deretan balapan di eropa Mulai Jerez nanti.

Balik lagi Ke Fabio Quartararo sudah sama sama kita ketahui bahwa sampai detik ini belum hadir Kesepakatan perpanjangan masa Kontraknya dengan pabrikan Yamaha yang berakhir di akhir Musim 2022 ini. Yamaha Sendiri telah mengungkapkan bahwa adaah prioritas mereka untuk mempertahankan Fabio Di team factory pasca 2022. Fabio adalah contoh talenta Klop Yang mungkin nggak setiap Musim diperoleh Oleh Yamaha dari penjenjangan balap Moto2. Namun Bagaimana Dengan Fabio Sendiri.

Sampai Saat ini memang Secara pemberitaan belum ada Pabrikan Selain Yamaha yang sangat Serius untuk menggunakan Jasa Pembalap asal Prancis ini untuk membalap bersama mereka pasca 2022 di team Factory. Suzuki Sepertinya tetap akan mempertahankan Rins – Mir. Dengan

Bagusnya performa Pol Espargaro di test Pra Musim dan GP Qatar besar kemungkinan Konduitenya Naik drastis dan membuatnya tetap hadir di Top-list HRC-Repsol Honda. Ducati Sendiri sampai jelang GP Mandalika Mungkin Posisi yang vurnerable ada di jack Miller. . . namun Posisi Jack sudah banyak yang mengincar dari dalam ‘Rumah Ducati’ sendiri termasuk Oleh Bastianini dan Jorge Martin. Lalu bagaimana Dengan fabio Sendiri?

menarik Melihat bagaimana Jurnalis Peter McLaren Di Ruang Zoom Debrief Monster Energy Yamaha Pasca balapan bertanya ke Fabio mengenai Seberapa penting performa motor ( secara umum ) untuk kontraknya dimasa mendatang? . . dan Fabio Pun Menjawab “Itu prioritasku, Prioritas saya adalah untuk menang, tidak lebih. Ya, prioritas saya adalah memastikan saya memiliki motor terbaik, jadi tentu saja itu sangat penting untuk masa depan, dan itu yang terpenting! “

Jelas banget kan bahwa Quartararo menginginkan performa Yamaha M1 Bisa meningkat. Namun Yang pasti Karena Menjadi pabrikan Non-Konsesi, Yamaha Tidak bisa mengganti Spek Mesin ataupun membuka mesin untuk mengubah jeroan di dalamnya. Yang mereka bisa lakukan ada beberapa hal termasuk perubahan sasis, suspensi dan Juga aerodinamika. Yang terakhir ini baik Quartararo maupun Morbidelli hanya memiliki kesempatan satu kali lagi untuk berubah.

Dan menurut The-race, Fabio telah mengayakan bahwa Pada Seri Italia Nanti 27-29 mei 2022 Yamaha direncanakan akan mengahdirkan Upadate Aerodinamika kedua dan yang etrakhir Untuk Quartararo. ” Paket [ Aerodinamika ] lama adalah paket 2019, namun saya pikir kami bisa memiliki paket lain di Mugello. Kami menguji aerodinamis ini di Sepang dan kami tidak kehilangan banyak [top speed]. Tetapi kami jelas membutuhkan paket aerodinamis dengan sayap yang lebih sedikit. Kami membutuhkan lebih banyak kecepatan”.

Quartararo sendiri sempat menambahkan bahwa apabila di Seri MotoGP Mugello 2022 nanti Yamaha tidak menghadirkan Aerodinamika baru Sesuai keinginan, maka ia akan minta Yamaha menghomologasikan kembali aero lama yang sukses Mereka gunakan di 2019 dan 2020.

 

30 COMMENTS

  1. kenapa kemarin yas yes yas yes pas ditawarin fairing dower
    ~~
    kalo 1 tim boleh 3 pembalap lagi mungkin hodna lebih menggebu gebu jg buat gaet tararo

  2. Yg paling kliatan ya knalpot panjangnya sm ram air lbh kecil indikasi cranshaft lbh ringan
    Jdnya tetep aja ngesot2 saat qualifikasi
    Liat aja nanti d mandalika apa ciri khasnya tetep gt?

  3. jadi kalo beneran jadi pakai aero yg lama bisa dikatakan Quartararo balik pake paket M1 2020,karena mesin jg dikatakan ga terlalu big leap dibanding yg lama

  4. Liat aja taro! klo bener krn winglet harusnya insinyur jepang cepet bereaksi paling tidak mandalika kudu siap
    Klo bkn krn winglet bisa jd mslh yamaha rumit kyk ducati

  5. pdahal bsa pke winglet terbalik yg pke efek bernouli.
    winglet bgtu ga terlalu bkin efek drag yg tinggi
    namun ‘isapan’ udara kebawah lbh besar semakin kencang motor melaju

  6. winglet ya salah satu instrumen tapi buat dapet angka segitu ya urusan mesin. wingletnya ga lebih kecil dari musim2 sebelumnya cuman dibuat lebih dekat.

  7. Kalo power M1 semakin lemot, coba periksa, barangkali di lubang moncong depan M1 ada nyempil klakson.
    Harus dilepas!!

  8. Kalo winglet ramping namanya jadi singlet. Semriwing kaya mukegile kalo mandiin burung pagi2 cuma pake sarung ama singlet. Gw dari awal Yamaha pake winglet dower sebenernya mulai mikir jg jgn2 kedigdayaan Yamaha di tikungan flip flop mulai tereduksi akibat downforce, terbukti di 2021 Quartararo selalu kenceng di parabolik tapi di flip flop kalah ama Ducati. Sebelon era winglet kan Yamaha jagonya tikungan, semua tikungan dari tikungan patah, flip flop, ampe parabolik dibabat mangkanye Rossi ama Lorenzo seolah paling jago cornering di masanya. Pedross jago drag (start dan shifting), Stoner jago sliding ama umbar topspeed.

Leave a Reply to Si Akang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here