TMCBLOG.com – Jika di tahun tahun terdahulu terutama ketika belum didera cedera berkepanjangan Marc Marquez sangat dikenal sebagai pembalap yang selalu siap menghadirkan dan memperlihatkan sistem kerja race weekend yang sistematik. Saking sistematiknya, segala yang ia dan team lakukan selalu berulang hampir di setiap race weekend kala itu. Sesi FP1 dipakai untuk mengenal kembali trek. FP2 sudah mulai riset persiapan penggunaan ban yang tepat karena waktu sesi FP2 mirip dengan race day. Oleh karena itu jarang banget Marc kala itu ikut-ikutan time attack pakai ban soft di sesi FP2. Dia cuek bebek nggak peduli sama apa yang dilakukan oleh pembalap lain. Ia dan team menjalankan apa yang sudah sebelumnya direncanakan. Sementara di sesi FP3 Marc dahulu banyak menggunakan waktu untuk time attack guna memperoleh hasil Top 10 akumulasi agar bisa langsung ke sesi Q2 kualifikasi.

Kecurigaan publik terhadap strategi baru yang dipakai Marc Marquez di 2022 ini terkuak ketika melihat balapan terjadi dimana kode ban yang dipakai Marc agak beda dengan pembalap lain. Itu jelas bukan tanda dari “ban ghoib” namun itu ada artinya secara resmi. Sama-sama kompon soft seperti ban belakang soft yang dipakai Pol Espargaro. Namun ban yang dipakai oleh Marc setelah dicek ke data analisis yang diberikan MotoGP ternyata itu ternyata adalah tanda ‘ban bekas pakai’. Jadi artinya saat start dimulai, ban depan soft Marc bukan ban yang benar-benar dalam kondisi baru. Sudah pernah dipakai pada sesi warm-up selama 1 lap.

Yes jika kita melihat data analisis laptime di saat warm-up, Marc Marquez terlihat sempat keluar sebentar dengan ban baru kompon soft di awal sesi. Ia melakukan semacam out-lap pelan banget dengan laptime 2:18-an. Lalu masuk pit box kembali. Mungkin cukup untuk membuang lapisan lapisan terluar dari ban Michelin slick. Makin kepo, apakah sebelum sesi race Qatar Marc pernah melakukan startegi serupa? Ternyata pernah sob.

Jika sobat lihat sesi FP4 Marc, terlihat di awal sesi ia menggunakan ban depan soft namun bukan ban baru, melainkan ban yang pernah dipakai sebelumnya memutari sirkuit sebanyak 1 lap. Di sesi apa? Cek sesi sebelumya yakni FP3 sob.

Yes di awal sesi FP3 Marc sempat keluar trek dengan ban depan soft baru dimana Ia menorehkan laptime 2:10,785. Sebuah out-lap yang lebih lelet dari outlap sebenarnya Marc yang ada di angka 2:04, 2:02 atau 2:07. Outlap lambat artinya Marc mencoba untuk tidak terlalu brutal membuat lapisan teratas ban soft jadi habis. Sebagai catatan Marc belum menjalankan strategi ini di FP1 dan FP2 Qatar. Jadi pada dasarnya Marc baru memulai strategi yang disebut dengan srategi pre-heated tire ini di FP3 hari sabtu.

Sebelum ini memang ada penamaan beberapa ban yang juga dialokasikan ke pembalap yang merupakan ban pre-heated (pre-heated tire) atau ban yang sudah pernah digunakan lalu dihangatkan terlebih dahulu sebelumnya menggunaan selimut pemanas ban dengan suhu biasannya 90° F. Masih belum dapat diketahui dengan pasti tujuan dari strategi ini.

Apakah hanya membuang lapisan lapisan terluar dari ban? Jurnalis David Emmet bikin analisa berbeda dimana jangan-jangan upaya ini bertujuan membuat permukaan ban soft sedikit berkarakter medium sehingga ban soft dengan 1 lap lalu dilakukan pre-heated tire akan membuat ban tersebut memiliki karakter durabilitas yang mendekati ban medium. Who knows? Kita cuma bisa menganalisa dari kejauhan.

Jelas kepo untuk melihat apakah di Mandalika akhir pekan ini Marc juga akan mengulang strategi barunya ini?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

40 COMMENTS

  1. Aleix janji kalo followernya di ig tembus 1 juta sebelum hari minggu, dia bakal lempar helmnya ke tribun setelah balapan. Dan kejadian sekarang udah tembus 1 juta.
    om Akang siap-siap nangkep helmnya ya 😁😁

  2. efek kimia dr ban ngeselin yg lapisan luar udah dikelupas dan dihangatkan kembali selama 24jam membuat lebih durable kali

    dan tim Marc udah punya data empirik durabilitas dr simulasi percobaan mereka sendiri mungkin

    • Strategi ciamik ini jadi ambyar ketika race qatar ternyata bejalan sekitar 10 detik lebih cepat dari race sebelumnya dan tidak terbentuk rombongan beberapa pembalap dibarisan depan sehingga degradasi ban soft ini lebih cepat dari perkiraan timnya MM93.

      Berkaca dari race Qatar kemarin, bisa jadi strategi MM93 bakal berubah dimana untuk race kedepannya lebih mempertimbangkan ban yang bisa durable untuk >25 lap sehingga diseparuh race dia bakal keep posisi disekitar 3-5 besar sebelum ban siap untuk digeber full throtle.cmiiw

  3. Mungkin biar bannya lebih ngegrip saat awal² race sehingga bisa langsung ngacir dibanding dengan menggunakan ban baru yg harus memanaskan dulu beberapa lap

  4. Waktu fp1 masih jauh dr hasil tes kmrin.. duo kunyit nampaknya mulai nyaman dgn motor baru.. tp napa 2 lcr ttep lemes..? FQ masih meraba2 kayaknya.. mudah2an abis jumat g hujan lagi biar makin kenceng lap nya..

  5. Kayaknya dimandalika akan dipakai jg strategi kaya gini.mengingat berpotensi flag to flag.
    Di artikel yg dulu wk haji sdh pernah membahas marc memperisiapkan ban 1 putaran lap buat persiapan race flag to flag biar saat pergantian motor ketika pertengahan race hujan,motor dan ban sdh siap geber ketika keluar pit lane.

  6. apa bedanya lngsng mnggunakan ban medium, wak? dan kalau strategi itu dipakai utk ban medium, apa karakternya jg berubah ke hard? gmn konsepnya?

  7. yg aku kepo wak haji, aap mngkin marc akan merubah bobot seperti rcv sblumnya agar dapet feeling front end atau berusaha merubah gaya sesuai karakter motor yg sekarang. tolong bisa ditanyakan dgn yg bersangkutan wak haji
    hemat ane mestinya akan merubah sasis&disyribusi bobot spt motor 2019/2020 awal sblm cedera supaya gak mulai dari 0, coz kalau mulai dari 0 dgn merubah gaya balap hasilnya akan masih 50:50 dan kurang optimal

Leave a Reply to Memo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here