TMCBLOG.com – Yamaha Motor Jepang sudah memperkenalkan kendaraan skuter listrik mereka beberapa bulan lalu ke publik di Jepang, namun pada saat itu wujud aslinya masih ditutupi stiker kamuflase di sekujur bodinya. Kini, Yamaha secara resmi memperkenalkan wujud aslinya yang terlihat sangat futuristik namun secara garis besar desainnya masih mewakili skuter matik mesin bakar pada umumnya. Tampilan menarik dengan teknologi elektrifikasi baru menjadi produk awalan Yamaha memasuki era EV yang dunia merencanakan pemakaian EV akan semakin masif pada tahun 2050 mendatang.

Nama finalnya ternyata sama dengan sosok konsepnya yakni E01 (dibaca; E Zero One) sebagai model percobaan demonstrasi untuk negara Jepang, Eropa, dan beberapa kawasan Asia mulai pada bulan Juli tahun 2022 ini. Yamaha berencana akan mendemonstrasikan skuter listrik ini di kelas 8.1kW yang dilengkapi dengan baterai fixed-body untuk Jepang, Eropa, Taiwan, Indonesia, Thailand, dan Malaysia sebagai kegiatan yang sejatinya terpisah dari konsorsium baterai yang dapat diganti di mana empat produsen dalam negeri berpartisipasi. Diumumkan bahwa motor ini akan diperkenalkan secara berurutan sebagai model eksperimental. Sobat sekalian pasti masih ingat ingat bahwa unit prototipe atau konsepnya dipamerkan di pameran Tokyo Motor Show 2019.

Fitur utama E01 adalah motor yang dikembangkan oleh Yamaha sendiri yang mewujudkan pengendaraan sepeda bermotor berkualitas tinggi sekaligus juga tetap bertenaga seperti motor bermesin bakar. Kemudian untuk teknologi baterai yang mencapai jarak jelajah sekitar 104km (nilai uji mengemudi di darat konstan 60km / jam oleh tim Yamaha Jepang) saat baterai dalam keadaan terisi penuh. Tiga sistem pengisian yang dapat dipilih sesuai dengan aplikasikan. Sasis yang dirancang khusus yang mencerminkan teknologi yang dikembangkan Yamaha dalam pengembangan sepeda motor sport.

Metode pengisian daya baterai memiliki tiga sistem pengisian yakni; “pengisi daya cepat”, “pengisi daya normal”, dan “pengisi daya portabel”, dan dapat dipilih sesuai dengan lingkungan penggunaan dan aplikasi (konektor umum). Pengisi daya cepat dapat mengisi 0–90% dalam waktu 1 jam, sementara untuk metode pengisi daya normal dapat mengisi 0–100% dalam kurun waktu 5 jam. Lalu pengisi daya portabel (dengan Portable Charger) yang dapat disimpan di bawah jok dapat mengisi daya baterai 0–100% dalam waktu 14 jam.

Lampu depannya menggunakan lampu LED dual keen eyes bertipe monofocus, yang sama dengan headlamp YZF-R1/M, dan dibekali soket pengisi daya dengan posisi di tameng depan sehingga terlihat seperti menggantikan lampu depan pada model skuter pada umumnya jujur ini desainnya playful banget. Pada awalnya memang E01 ini diplot sebagai model demonstrasi dengan sistem sewa kepada para konsumennya, terus terang agak disayangkan kenapa tidak langsung dijual saja seperti motor pada umumnya yah. Menurut kalian gimana sob?

Portable charger

Pada motor generator E01 ini memiliki fitur pengereman regeneratif yang mereproduksi perasaan pengereman mesin pada motor bermesin bakar atau dikenal dengan engine brake. Hadir pula tiga mode berkendara atau riding mode yang dapat dipilih sesuai dengan situasi berkendara, sistem yang Y-connected dapat memeriksa informasi kendaraan dari jarak jauh seperti catatan mengemudi dan sisa daya baterai. Seperti pada Yamaha NMax generasi akhir, hadir sistem kontrol traksi (traction control) yang mendukung akselerasi awal yang lebih mulus pada permukaan jalan yang kurang baik. Satu lagi yang keren di Yamaha E01 ini, ia dilengkapi dengan fungsi ‘gigi mundur’ atau reverse yang akan membuat nyaman rider untuk parkir atau keperluan lain saat berkendara. Seru euy!

Yamaha telah menetapkan tujuan mereka untuk mengurangi kadar emisi gas buang CO2 pada tahun 2050 sebesar 90% dibandingkan dengan tahun 2010 dalam “Yamaha Motor Group Environmental Plan 2050”. Lalu beberapa informasi dari Jepang sendiri yang bisa kita lihat via Young Machine adalah; periode penerimaan sewa Yamaha E01 ada pada tanggal 1 Juli samapi 31 Juli 2022. Kemudian periode penggunaan motor ini adalah 3 bulan dari tanggal penerimaan unitnya sendiri. Area implementasi atau area penggunaan motor EV ini adalah lingkup nasional Jepang. Tempat mengajukan sewa ada pada YSP atau Yamaha Sports Plaza yang tersebar pada banyak kota di Jepang. Unit sewanya ada sebanyak 100 unit dengan biaya sewa sebesar 20.000 Yen per bulan (dan sudah termasuk pajak).

Okey, di Jepang mulai disewakan pada bulan Juli mendatang, sementara itu kami belum mengetahui kapan Yamaha Indonesia akan memulai penyewaan Yamaha E01 ini. Yang pasti, TMCBlog yakin bahwa YIMM akan ikut serta mendemonstrasikan penggunaan EV Yamaha terbaru ini di Indonesia karena memang dari Yamaha pusat sudah diinformasikan akan hadir di Indonesia dengan strategi yang sama dengan saudaranya terdahulu yakni PCX Electric yang juga dipasarkan di Indonesia dengan status sewa. Lalu, soal biayanya nih sob, jika kita menyamakan biaya sewa Yamaha E01 di Jepang dengan di Indonesia nantinya artinya biaya sewa di Indonesia sebesar 2,4 juta Rupiah (1 Yen = 120,73 Rupiah saat artikel ini terbit). Dengan asumsi biaya disamakan dengan di Jepang loh ya. Kira-kira sobat sekalian gimana nih, apakah banyak yang berminat sewa? | –Nugi

Spesifikasi Teknis Yamaha E01:

Panjang: 1.930 mm
Lebar: 740 mm
Tinggi: 1.230 mm
Wheelbase: 1.380 mm
Tinggi jok: 755 mm
Berat: 158kg (dengan baterai)
Motor: 0.98kW (AC synchronous motor )
Tenaga maksimum: 8.1kW (11ps) / 5000rpm
Torsi maksimum: 3.1kg- m / 1950rpm
Baterai: Lithium-ion battery / ESB5 Voltage
Kapasitas Baterai: 87.6V, 56.3Ah (3HR) dengan lama waktu charging kurang lebih 1-14 hours (vbergantung pada metode pengisian daya)
Ban depan: 110/70-13
Ban Belakang: 130/70-13

 

19 COMMENTS

  1. Jarak tempuh 100km itu masih pendek sih. Setara gesits. Apa lagi kalo di Indonesia. Belom pengisiannya cenderung “lama” dengan jarak tempuh 100km

    Motor listrik ideal untuk ukuran Indonesia sebenernya ya jarak tempuh 180-240km an, dengan fast charging yg harusnya bisa 0-80 dalam waktu 30 menit, apa lagi ini tipe batre charge bukan tipe swap

    Mungkin lebih bijak di buat versi hybrid dengan mesin 50-80 CC untuk generator listrik kalo di indonesia

    • Masih model percobaan bosque, makanya sistimnya masih sewa. Mungkin Yamaha memang lagi tes durability motornya ke pasar & belum berani di jual ke publik.

  2. ane kira yg tengah itu lampu futuristik dgn mika gelap,ternyata tutup colokan charger

    kalo Lexi pake desain ini mungkin lebih sexi lexi

  3. 2,4 juta per bulan untuk sewa? Pasti banyak yang milih kredit XMax, dengan kelebihan mesin lebih besar dan lebih bertenaga, plus jadi milik sendiri. Maklum, orang Indoensia kan mau nya murah, komplit, kualitas bagus. wkwkkkkkk.

    • Kalo disesuaikan dengan pendapatan perkapita Jepang (sekitar >40.000 dolar/tahun) vs Indonesia (<4000 dolar/tahun), wicis 1/10 nya Jepang. Ya harusnya sih ikutan 1/10 dari 2,4 juta ya. Alias cuma sekitar <250rb.
      Mau lah kalo segini mah.

  4. Kalau masuk di marih, baterai motor ini wajib punya cooling system bagus, wajib waterproof & wajib tahan guncangan. Jangan sampai ada berita ini matic listrik mogok atau korsleting gara-gara ngehajar lubang atau kelamaan parkir di tempat panas.

  5. disewakan mungkin Yamaha ga sanggup nyediain after sales service yg mumpuni kalo EV ini dilepas ke konsumen, apalagi masih model eksperimental,

  6. Kenapa masih sewa, karena ini termasuk uji coba yamaha kepublik, lah kalau langsung dijual yamaha bakal rugi dari sisi riset mereka. Kalau sudah jadi hak milik perorangan, taulah sendiri, apalagi yg hobi bongkar, mereteli satu persatu, melihat teknologi apa yg di terapkan, mencontek dan pasti yamaha tidak mau hal itu terjadi untuk saat ini diawal yamaha memperkenalkan motor listrik ini.

  7. engine brake nya okeh tuh, nunggu yg ramping tapi tenaga dan torsi mirip, klo nyelip² diantara dua mobil jadi muat, gak bikin gores mobil orang

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here