TMCBLOG.com – Race weekend MotoGP Argentina 2022 boleh terganggu oleh kasus terlambatnya logistik MotoGP sehingga menyebabkan tidak adanya sesi latihan bebas di hari Jumat. Namun ini jelas tidak membuat GP Argentina hadir dalam sejarah MotoGP empat tak paling tidak tiga catatan: Pertama kali Aprilia raih pole position, pertama kali Aprilia memenangkan balapan 4-tak dan pertama kali Aleix Espargaro memenangkan balapan Grand Prix. Bukan sebuah kebetulan juga ketiga catatan ini diperoleh Aleix Espargaro di Grand Prix ke 200-nya. Buat Aprilia sendiri kemenangan pertama di era 4-tak ini adalah kemenangan ke 295 kalinya mereka dalam catatan sejarah Grand Prix dimana ke 294 lainnya merupakan kemenangan di era motor 2-tak.

Jika sebelumnya banyak hadir kesangsian mengenai siapa pembalap yang menjadi nakhoda pemberi arah riset dan pengembangan RSGP dari pabrikan asal Noale ini. Kini, setelah GP Termas de Rio Hondo, semua keraguan itu punah. Tanpa mengecilkan talenta Maverick Vinales yang juga berhasil finish bagus di posisi 7. Aleix Espargaro kini memang sebagai kapten tim yang sebenarnya.

Aleix Espargaro adalah protagonis akhir pekan Termas yang di-framing dan diakhiri dengan pole position, kemenangan balapan, dan torehan lap tercepat di balapan. Sebuah tanda tegas dari tingkat daya saing yang sangat baik yang dicapai oleh Aprilia RS-GP 2022.

Berkat kemenangan ini, Aleix Espargaró kini berada di puncak klasemen pembalap secara keseluruhan dengan 45 poin. Hal ini jelas lebih jauh menunjukkan awal yang lebih dari positif untuk musim ini bagi seluruh tim Aprilia Racing dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Brad Binder di posisi kedua diikuti oleh Enea Bastianini yang sekaligus masih sebagai Ducati teratas dalam klasemen pembalap sampai 3 balapan pertama musim 2022 ini.

Alex Rins di posisi empat sebagai Suzuki terbaik. Quartararo sebagai Yamaha terbaik di posisi lima. Yap, Top 5 terdiri dari lima pabrikan berbeda menunjukan betapa sempitnya persaingan antara pabrikan ini. Sementara Honda terbaik di posisi 10 dengan Pol Espargaro.

Hadirnya Rins dan Mir yang finish di posisi Top 4 dan menyumbang 29 poin membuat Posisi tim Suzuki meroket naik di klasemen team dari awalnya posisi 3 pasca race Mandalika, kini menjadi pimpinan klasemen di segmen ini pasca GP Argentina dengan jarak 3 poin dengan KTM Red-Bull.

Sementara itu Ducati mengambil alih posisi pimpinan klasemen pabrikan dari KTM setelah Jorge Martin berhasil mewakili mereka hadir di podium 2. Sementara KTM tertinggi diraih via Brad Binder yang finish di posisi 6. Raksasa Jepang Honda sementara mendiami posisi dasar klasemen pabrikan dengan jarak 37 poin dari Ducati.

Enea Bastianini masih memimpin klasemen pembalap satelit/independen terbaik dengan jarak 12 poin dari kejaran Johann Zarco. Posisi top 3 di segmen ini dihuni sementara semua oleh pembalap yang menggunakan Ducati Desmosedici.

Sementara itu Pramac Racing masih membuktikan diri sebagai team satelit terkuat mereka memimpin di depan dua team satelit Ducati lainnya Gresini Racing dan Mooney VR46. Ducati benar-benar merajalela sementara ini di dua kategori satelit.

Berbekal Desmosedici GP21, Marco Bezzechi memimpin 1 poin dari kejaran Darryn Binder yang menggunakan Yamaha M1 pada klasemen Rookie Of The Year. Calon pembalap kuat yang sebelumnya diharapkan kejutannya seperti Raul Fernandez terbukti belum bisa menorehkan satu poin pun di tiga seri pertamanya.

Termas De Rio Hondo memiliki back straight yang cukup panjang, lebih dari 1 km untuk menarik melihat siapa yang menjadi rider tercepat di torehan speed trap T5 dan ternyata orang itu adalah pembalap Ducati yang pekan ini masih struggle soal grip ban baru – Pecco Bagnaia. Namun begitu, coba lihat dong top speed RS-GP besutan Aleix! Hadir di posisi kedua dengan gap hanya 0,9 km/jam dari Bagnaia.

Top speed tinggi dikombinasi dengan speed corner aduhai di Termas, membuat Aleix Espargaro memang bisa dibilang tampil sangat ciamik di sepanjang race weekend GP Argentina ini. No wonder ia mampu menorehkan laptime tercepat sepanjang 25 lap race.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

54 COMMENTS

  1. Aleix ini salah satu yang konsisten di 10 besar musim lalu.. Para pembalap yang berada di belakangnya sering dibuat kesal karena sulit over take hingga kehilangan waktu dan bikin gap dengan pembalap di depannya. Tahun ini seiring masih mlempem nya ducati honda dan yamaha.. Kesempatan besar buat aleix dan aprilia khususnya putaran pertama sebelum jeda.. Kalau bisa ambil momentum.. Bisa lah jadi penantang gelar

  2. Ternyata Kuncinya harus bersedekah dulu baru bisa juara. Setelah lempar helm dimandalika AE langsung ketiban hoki

  3. Sayang pol espargaro jatuh pdhal punya kans menyempurnakan kemenangan Abang dgn double podium espargaro brothers. Berharap tahun depan Honda dan ymha melakukan regenerasi pembalapny paling tidak pmblap tim satelitny, ai Ogura untuk Honda dan Toprak untuk ymha pling tdak ada harapan baru d banding mempertahankan yg susah berkembang kyak nakagami dan Alex Marquez ataupun yg udah habis usia produktifny kyak Dovizioso. Pabrikan Jepun blum pernah menang d 3 seri pertama MotoGP? Gak tau saya kpan tepat ini terjadi sblumny tapi klau gak slah dri tahun 85 mereka sllu bisa menang minimal 1x dlam 3 seri pertama tiap musimny

    • Ga juga,rekrutan pembalap WSBK dari Yamaha lumayan kompetitif di MotoGP,benspies lumayan pernah juara seri,crutclow cukup kompetitif pernah juara seri juga.yg penting jangan yg umur tuaan,sulit beraing di MotoGP.rata2 rider Yamaha di WSBK masih usia emas makannya lumayan jadi ga gagal2 amat.

  4. Sejak dipimpin ricola jg tim aprilie mulai pengembangan timnya menuju arah yg benar pertahankan semoga bisa konsisten sampai seri penutupan, biar yg podium ngk itu itu aja…

  5. menang dengan gaya, polesitter, fight and clean overtake Hohe Martin.. RSGP semakin kompetitif, tp di lain sisi jadi semakin dekat kehilangan status konsesi buat neng April..

  6. Kalau diperhatikan ini suzuki saat disirkuit yg ngumbar power malah bagus yah…
    apa kekuatan corner speednya berkurang ya?

  7. wih pembalap alakadarnya bisa memimpin klasemen,yg dibawahnya itu semua ga lulus quality control kali sampe ga bisa nyalip yg alakadarnya

    • Emg mimpin klasemen ampe berapa seri? baru jg sekali mimpin, dia jg belon proven jurdun kok pada belagak seolah dia abis jurdun dan gw dianggap mendiskreditkan pembalap top? Klo dia ada dipucuk klasemen ampe seri terakhir, baru gw akui dia jurdun. Klo baru mimpin diawal musim kemudian lu pada belagak seolah dia abis jurdun, knp lu pada ga pernah muji Vinales malah cenderung byk yg ngrendahin dia? Bukannya dia lebih sering mimpin klasemen diawal musim? Utk skrg statistik yg bicara, klo soal gw dibully cuma krn ada pembalap yg gw bilang alakadarnya [padahal datanya ada, tinggal pilih mau baca disitus resmi ato wikipedia kalo ga paham enggres] kebetulan naik podium, kayanya ini bukan yg pertama. Fakta selama ini sih lebih byk gw dibully cuma beberapa kali kemudian dihasil balap lain mereka ngumpet. Terus yg blunder sape? Yg konsisten komen berdasar data ato komen cuma berdasar ego kemudian ngilang gitu aja saat ga ada bahan buat bully komentator lain? @ akira gw jg sejak awal ga pernah butuh respect elu. Gw komen di blog ini ya cuma nyampein apa yg pgn gw sampein disini, selebihnya gw simpen sendiri. Dilolosin ato kagak, dibaca ato kagak, gw ga ambil pusing. Klo lu mau respect ato kagak, itu hak lu masing2. Sama kaya gw yg ga pernah respect ama komentator musiman yg muncul gerombolan cuma buat bully ato nyinyir doang kemudian ngilang di kesempatan lain.

  8. Yg jd pertanyaan sekarang, new gen RCV kok ga sesuai harapan ya.
    Alex markus dan bradl jd penghuni papan bawah wkwkwk

    • gw udah lupa dulu Dovi sempat menolak Aprilia,, wkwkwk skrg malah Aprilia nya yg bersyukur ditolak Dovi, 🤣

    • Masa nya emang udah abis tuh orang,jajal RS-GP aja katanya laptimenya ga kompetitif apalagi sikapnya jual mahal banget ya dilepeh sama rivola,dia cuma di manfaatkan Razlan buat menggaet withu doang

    • Dovi pasti nyesel 2X, pertama jual mahal ke Ducati, kedua jual mahal ke Aprilia. Mgkin dia sedikit ngarep ketularan keberuntungan Lorenzo yg ditampung HRC di akhir karir, tapi dia lupa umur ama pencapaian. Kalo soal nolak Aprilia, Dovi bukan pembalap berumur pertama yg nolak. Sebelumnya kan Lorenzo jg nolak. Rivola pgn dia turun sbg pembalap, tapi Lorenzo cuma mau peran dibelakang layar mgkin efek tulang belakang bikin dia jiper duluan.

  9. Aleix seperti beda kelas waktu fight dgn Martin, biasanya dulu sering melebar, jatuh, atau kehabisan ban dan mundur teratur klo fight terus2an, semalam beda, salute for Aprilia for their hardwork 😀

    motogp kalo seperti ini baru seru, yang naek podium lebih banyak, bukan 4L, selisih poin antar pembalap tipis2

  10. Dg semakin dominannya pabrikan eropa KTM Ducati n Aprilia di MotoGP dan makin inferiornya Yamaha n Honda maka akan menurunkan popularitas motogp di Indonesia…
    Faktor sgt populernya motogp di INA adalah kompetisi Y n H, sbagai merek yg dipercaya di Indo,
    Lha 2021 tak satupun pabrikan japan yg sdh juara, jadi bs bikin motogp gak bergreget bagi sebagian org yg fanatik merek japan…

  11. suzuki pace dapet, cma susah buat dogfight..
    gmna cara biar dogfight jago pace oke..
    soalnya klo gni terus bakal trkendala pembalap didepan

    • masalah mereka cuman di kualifikasi aja. mereka ga punya masalah buat dogfight. fokus mereka sekarangkan buat cari set up terbaik buat CP4 mereka yg kelebihan tenaga. imo sih hanya tinggal masalah waktu sampe mereka dapet set up nya.

Leave a Reply to Bejo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here