TMCBLOG.com – Tiga race perdana MotoGP 2022 Buat Pecco Bagnaia dan DucatiFactory team secara umum adalah hal yang mungkin tidak mereka sangka sebelumnya. Qatar yang biasannya merupakan Tambang Point Buat Ducati, Namun di 2022 ini Zonk Buat Ducati Lenovo. Mereka ke Indonesia Tanpa Point dan Hanya menempatkan Jack Miller di Posisi 4 sementara pecco Hanya puas menggondol 1 Point. Di luar permasalahan Logistik, Argentina Pun sempat diperkirakan akan memperpanjang masalah Pecco dengan GP22 spec awal yang berbeda dengan GP22 yang dipakai Zarco-Martin.

Satu Point dari Dua race perdana setelah mengakhiri Musim di Posisi Runner-up sepertinya cukup membebani Ace Rider Ducati yang bahkan Membuat Pabrikan Bologna terlihat buru buru menutup Segel Kontraknya Untuk Dua tahun mendatang – Pecco Bagnaia. Pembalap Italia ini terlihat kebingungan untuk mencari solusi dari Perubahan Keadaan Latihan dan Juga Kondisi Trek termas De-Rio Hondo yang berdebu sekaligus Bergelombang di beberapa titik tikungan.

Kebingungan Pecco Berimbas pada ketidak-tenangan dirinya ketika Menghadapi Sesi Kualifikasi di termas dan menyebabkan Ia Tak lolos lansgung ke Q2 dari FP2, dan bahkan Gagal Lulus Ke Q2 dari Q1 serta harus start dari posisi 14 sebelum akhirnnya naik dikit ke 13 setelah team Matenya kena Penalti gegara diklaim terlihat berupaya Nge-blok Quartararo saat Flying lap Kualifikasi.

โ€œSaya membutuhkan balapan seperti ini. Memang benar saya memulai dari jauh di belakang, tetapi itu sepenuhnya salah saya dan, pada kenyataannya, saya sudah meminta maaf kepada tim untuk itu. Mereka bekerja keras, dan saya gugup [pada hari Sabtu] ” Begitu Kata Pecco bernada Penyesalan terhadap apa yang menimpa Mentalnya pada hari Sabtu di Termas

Namun begitu race Time adalah Cerita yang berbeda Buat Pecco. Start dari Posisi 13 Ia berhasil menggondol 11 point penting dari Termas De Rio Hondo dengan finish di Posisi 5. Secara angka ini jelas bagus banget dan tentu akan mengakselerasi Mental Pecco kembali Menghadapi back To Back Race benua Amerika selanjutnya di Circuit Of The America akhir pekan ini. . Menurut Pecco yang ia dan Tim lakukan lakukan sebelum Balapan adalah Mengupload Setup elektronik ( tentunya dengan beberapa Modifikasi) dari race seri Amerika CoTA 2021 ke Motor GP22-nya

โ€œPada Sesi Warm-up kami menemukan set-up yang memungkinkan saya untuk menemukan kembali sensasi yang saya miliki tahun lalu pada Front-end. Saya sudah mencapainya sebagian di Mandalika, tapi kali ini saya bisa melakukan semua yang saya inginkan dengan motor. Saya bisa mengerem dan memasuki tikungan dengan yakin karena motor membantu saya”

Pecco Sangat berharap Bahwa race Weekend termas De Rio Honda bisa membuka tabir kebutaannya terdahap bagaimana cara memaksimalkan Potensi Desmosedici GP22 baru ini “Saya ingin akhir pekan ini menjadi pelajaran bagi saya. Saya telah mendapatkan kembali ketenangan saya, tetapi saya ingin memahami apa yang terjadi sehingga itu tidak terjadi lagi. Bagaimanapun, saya yakin bahwa – setelah bagaimana grand prix ini berjalan – saya juga akan mampu bersaing di Austin “

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

15 COMMENTS

  1. Kapan jurdunnya nih ducati, motor udah oke masih aja di rombak. Dampaknya rider musti adaptasi lagi, gak sadar apa mereka gk punya alien.

    Tengoklah yamaha, motor yg dikeluhkan masalah grip & top end aja gak digubris. Toh dengan masalah aja terbukti jurdun, ngapain di rombak lagi wkwkwk

    • Kalo ditarik sebabnya sih, ini krn Pecco sendiri yg ga bisa nentuin mau pake spek yg mana. Sementara Ducati ngebet improve. Emg serba salah bgt, jaman punya developer rider mereka bolot, giliran ace ridernya tipikal tinggal pake malah ditanya pertanyaan sulit. Bahkan baru seri 3 aja Martin keliatan lebih menjanjikan padahal doi dnf 2 seri sebelonnya. [Tampa merendahkan kemenangan Espargaro] di Termas kmrn sebenernya Martin bisa nyalip Espargaro tapi kayanya 2X dnf di 2 seri pembuka sedikit byk mempengaruhi mental betarung dia di Termas kmrn. Jadi ya, selama Pecco ga bisa memperbaiki sendiri kesalahan di masa lalu ditambah Miller sama angin2annya, kayanya bakal selama itu pula kita liat kelir Lenovo seolah tim satelit, kelir Pramac seolah tim pabrikan.

      • lihat motor yang finish di depan beberapa tahun ke belakang, antara ducati dan yamaha, di Yamaha hanya fabio yang tampil konsisten di depan bahkan juara dunia tahun kemaren. menurut saya sih talenta lebih bagus fabio.

      • Komentator musiman mah gausah ditanggapi terlalu serius, mereka aja cuma asal mangap๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

      • Jelas ngak bs nentuin Krn motor berubah. Jgn di samain Ducati sama Yamaha. Ducati mengejar perubahan dan Yamaha fokus dgn arah dan tujuan dari tahun ke tahun (mengejar jurdun). Lagian pandangan kita ngak segampang yang terjadi di dalam team.

  2. Semoga lewis dan bagiono bisa menemukan solusi kebingungan tunggangan masing – masing di akhir pekan ini. Mantap.

  3. firasat ane bakal meroket lagi di akhir akhir musim doang seperti musim kemarin disaat semua udah terlambat untuk mengejar poin

  4. gw sekarang bingung dengan kata-kata “peningkatan”, apanya yang meningkat kalau endingnya bikin sembalap jadi kebingungan? kalau “perubahan”, gw masih paham.

Leave a Reply to cuppukers Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here