TMCBLOG.com – Seperti Sobat Sekalian baca di artikel analisis Berbasiskan data FP4 sebelumnya Bisa dilihat memang data data laptime yang dihasilkan Oleh Marc Marquez dengan ban Balap Hard – Soft memang nggak Bohong. Namun secara umum Ia memperlihatkan Kengototan bebeda di hampir sepanjang balapan CoTA 2022 ini. Karena mengalami semacam masalah Elektronik saat start, Marc Yang memulai dari grid Ke 9 harus rela dilewati 15 pembalap dan membuatnya berada di Posisi 24 pada akhir Tikungan pertama ke kiri CoTA. Di akhir Lap pertama Marc sudah berhasil recovery empat tempat berada di posisi 18. Lap kedua ia sudah berada di Posisi 16 dan seterusnya hingga akhirnnya finish berada di Posisi 6 dan Hanya beberapa kali mengalami fight seru dengan Fabio Quartararo.

Sesaat setelah start, marc Sudah diovertake Pol espargaro
Terlihat Posisi marc Tidak lagi Tuck in, ia melihat ada masalah di dashboardnya
Hopeless, marc Hanya bisa celingukan di belakang, motornya bermasalah, Mosok lari cuma kayak skutik di Start MotoGP ?
Marc Bilang Alarm dashboard terus menyala sepanjang Balapan, namun untuk Speednya kembali hadir Pasca Tikungan 1

Mengenai penjelasan teknis Penyebab masalah yang Menimpanya, sang ‘Sheriff CoTA’ mengatakan bahwa HRC masih belum  mengungkapkannya Untuk konsumsi Publik. Kepada Jurnalis di Hospitality HRC Marc berkata “Kami mengalami masalah teknis di awal. Honda masih menyelidiki apa yang terjadi. Segera setelah saya sampai di Posisi start, saya melihat alarm di dasbor. Saya kemudian mulai dan mencoba untuk tidak kehilangan terlalu banyak waktu. Tapi sepeda motornya menjadi gila.

” Saya khawatir itu bisa menjadi kecelakaan besar karena motor tidak berakselerasi dengan baik dari awal hingga tikungan pertama. Rasanya seperti memiliki rev limiter sepanjang waktu. Saya bahkan memeriksanya, tetapi itu pasti masalah yang berbeda. Ketika saya sampai di tikungan pertama, motor tiba-tiba melaju dengan baik, tidak sempurna, tapi lumayan. Tapi alarm tetap bersama saya sepanjang balapan.”

“Setelah tikungan pertama, balapan baru dimulai untuk saya, ini semacam ‘sprint race’. Saya tahu bahwa jika saya mengendarai 20 lap dengan risiko 100 persen, maka saya tidak akan lagi dalam kondisi yang baik pada akhirnya. Namun demikian, saya memberikan segalanya.

“Namun lima atau enam lap sebelum akhir, tubuh saya memberi isyarat kepada saya: ‘Sudah berakhir ‘ saya tidak punya cukup kekuatan. Sejak saat itu, saya hanya mencoba membawa motor ke garis finis dengan aman. Saya mampu mengatur kecepatan yang baik dalam balapan. Tetapi hasilnya tidak seperti yang kami harapkan,”

Pace marc Marquez di atas ban Hard-Soft memang boleh dibilang Gila Gilaan. Ia Sempat memecahkan sendiri rekor laptime race sebelum akhirnnya Bastianini kembali mengupdate Laptime Race tercepat yang awalnya ditorehkan atas namanya di race MotoGP CoTA 2022 ini.  . . Ingin tahu kayak apa pace sebenarnya Marc Marquez? Cek gambar berikut ini sob :

Grafik Ungu yang tersedia di gambar atas adalah progress race pace Marc marquez. Terlihat Flutuatif naik dan turun, Marc sedang memainkan Pace entah untuk menyeimbangkan Durabulitas ban, Konsumsi bbm atau mungkin menghemat tenaga. Namun tmcblog melihat bahwa ada 4 titik momen lap dimana Marc Marquez memiliki pace lebih cepat dari tiga pembalap Finisher Podium.

Di Grafik Sobat Bisa melihat juga bagaimana Marc Marquez terlihat Push paling keras di antara lap ke 8 sampai Lap 14. Jika dilihat dari Lap chart ini tuh momen dimana Marc Mengejar baik Aleix espargaro maupun Fabio Quartararo dan Memperbaiki Posisi dari Posisi 10 sampai akhirnnya bisa di posisi 7, jadi trek di depan marc Mayoritas lebih bersih dari pesaing.

Sobat Bisa lihat juga bahwa bahwa setelah lap 14 Marc terlihat mengedurkan gas dan ini klop dengan seperti apa Kata Marc Pasca race ; Tubuhnya sudah kasih alarm limit dan membuatnya hanya fight mempertahankan Posisi 6 dari gempuran Quartararo.

Di CoTA terutama sesi race Marc Marquez terlihat brutal, namun terlihat juga bahwa ia masih mengukur diri akan limit limit yang bisa ia rengkuh. Mungkin Malah Mode inilah yang cukup menarik untuk dilihat apakah bisa berlanjut ke seri seri Eropa mulai Portimao -AlGarve Dua pekan lagi. Namun yang pasti Stefan Bradl – test Rider HRC yang hadir di CoTA sebagai Cadangan HRC dan Juga sebagai tenaga Ahli Servus TV mengatakan dengan jelas bahwa “Jelas, Mulai sekarang, hanya Marc yang akan didengarkan dalam pengembangan motornya. “

Memang sih perkataan Bradl tentu Bukanlah menggambarkan Perkataan Official dari HRC namun melihat hal ini , fakta hasil yang diperoleh di salah satu sirkuit yang paling sulit dengan Keadaan Baru pulih dari Cidera jelas banget mengindikasikan bahwa Marc adalah pembalap HRC yang paling memberikan segalanya, Bukan hanya ketika RC213V dalam bentuk yang Marc-Centris, Namun Juga ketika RC213V mengalami reset Besar besaran yang membuat kepercayaan Marc terhadap Front-end motornya berkurang drastis. Akankah Semua ini kedepan akan berujung ke Kode #replacement4420 ?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

126 COMMENTS

    • Apalagi dengerin psywar tim lain yg bikin HRC jadi ikut2an bikin “motor yg ramah buat semua pembalap” 🤣

    • jauh dari kata pensiun kalo liat pace MM,,
      ngeriiii

      dan juga bastianini musim ini luar biasa,,
      bakal tergusur ni miller bau bau nya

    • Di 2013 settingan motor itu punya dani pedrosa yg jelas pengalaman, dan memang dani ini buat ngulik bgulik dan feeling terhadap motor kencdng banget jadi dia bisa bikin motor tuh good lah, sedangkan tahun ini? Bahkan pol yg katanya membantu mendevelop cuma bisa nangkring dibawah 10 besar terus

  1. HRC terlalu mendengarkan perkataan netizen sih wkwkwkwk
    Eh ga deng, maksudnya perkataan kompetitor (Ducati) dan pembalap nomor 2 di RHT hehehehe

  2. Dengan memasukkan faktor fisiknya yang belum 100% paska mandalika, marwoto memang masih tajam seperti dahulu.

    • Sepertinya kontrak nya selepas 2024 masih akan di perpanjang lagi
      Klau tandem nya sih prediksi sy akan bongkar pasang

  3. Rins stabil
    Suzuki konsisten di 5 besar
    Selain mantengin Marq semalem juga fokus mantengin Rins,biasanya ada aja Dia apesnya kalo udah didepan
    Rins tahun ini udah lebih aman mainya

    Marq selalu berusaha 100% disetiap balapan,ya gimana lagi memang itu mental & gaya balapnya yg membuatnya merengkuh jurdun,sebanding dengan resiko yg dia ambil

    • yg saya liat Rins musim ini berubah pendekatannya tentang race, dia lebih tenang dan ga terburu2. mungkin karena GSX-RR musim ini punya semua yg dia butuhkan jadi ga terlalu maksain bgt.

  4. wah jadi trouble si Marc saat start itu bukan akibat human error, tapi lebih ke technical issue ??

    hal ini harus ditegaskan kembali, karena di luar sana udah ada yg nyinyir “siapa suru salah pencet tombol pit limiter”

    • Ya saya juga heran sih, masak sekelas marc bisa bisa error ( salah pijit tombol ) kek gimana aja gitu…
      Kayak yg imposible…
      Gk tau nya, ya emang motornya yg ngaco ( walau blm pasti bener ngaco )

  5. wah jadi trouble si Marc saat start itu bukan akibat human error, tapi lebih ke technical issue ??

    hal ini harus ditegaskan kembali, karena di luar sana udah ada yg nyinyir “siapa suru salah pencet tombol pit limiter”.

  6. Luar biasanya MM93 dalam kondisi masih cidera mampu merangsek kebarisan depan, walaupun sempet start dari posisi buncit..

    Untuk Suzuki, motor sdh mampu ngejabanin Ducati tinggal pembalap nya konsisten disetiap race..

  7. Marc is another level,, sempat ga percaya kalo dia sebelumnya sempat merasakan Highside terburuk dalam karirnya, mengalami diplopia yg kedua kalinya, naik motor yg masih belum dia percayai sepenuhnya dan masih dalam tahap pengembangan awal, bermasalah diawal start membuatnya melorot sampai kebelakang, tapi melihat hasil di Austin ini memang benar lah apa yg dibilang Bradl, kalo HRC wajib dan harus mengembangkan lagi motornya berdasarkan masukan Marc, peduli setan dgn Pol,

  8. menarik juga menyaksikan performa Rins yg sejauh ini performanya lebih bagus dari Mir, kalo dia konsisten udah jelas kyknya dia yg lebih layak juara dunia dgn Suzuki, tapi ini masih awal musim, jadi apapun bisa terjadi,

  9. Kykny RCV baru ini lbh sensitif dr segala aspek ketimbang pendahuluny, smw ini jls pengaruh dr perubahan CoG.
    Btw salad box ny worked bgt utk suspensi bagian blkng.

  10. Apakah Suppo ternyata jadi bapak yang baik untuk duo Sijuki ? awal musim keduanya finis terus gak jauh dari 5 besar

    • Posisi start berapapun nggak masalah asalkan bisa sekencang Duketek. Begitulah pendekatannya. Tahun2 sebelumnya susah untuk sekedar ngacak2 barisan V4.

    • yang jelas sejak suppo datang, dari 4 seri awal ini selalu mengalami peningkatan. tahun ini mungkin 2-3 juara seri bisa dapet.

  11. yg terpenting jangan Puig lagi yg diserahin buat nyari pebalap,jadi talent scout buat bibit yg baru berkembang sih dia jago tapi untuk milih talent yg udah jadi untuk bisa langsung dinikmati hasilnya dia mblegedes (bahkan dimasa terbiak Crutchlow dia masih lebih baik torehannya dibanding si policio)

    dan ga harus KTP espanyola,terbuka lebar untuk siapapun

    • Puig emg talent scout jago, bias nasionalisme-nya aja yg bikin dia jadi rada-rada. Dia kan tumbuh di jamannya Doohan & Criville (dimulainya program Spanyol-isasi MotoGP)

      • Lagipula.. Omong kosong kalau sponsor oranye itutidak ikut andil dalam hal KTP spanyol.

        Segala yg ikut serta itu pasti ada priviledge nya. Apalagi sponsor, yg gelontorin dana buat ngeramein ini event gituloh.

        • Wkwkwk Puig udh jaman Stoner masih bocah jg selalu ngutamain ktp Spanyol. Bakat dia lebih diatas Joan Olive, Toni Elias, dan sepadan ama Pedrosa. Tapi yg Puig orbitin ke gp125 yg Spanyol doang, masih mending akhirnya Stoner dapet kesempatan sendiri di Inggris jd wildcard, itu yg nganter dia ke kejuaraan dunia, bukan Puig. Padahal awalnya bakat Stoner yg nemuin ya Puig, ampe dikasih nomer 27. Dibelakang nomer Elias, Olive, ama Pedrosa.

  12. Apakah Marquez sudah habis?
    Apakah Marquez sudah tumpul?
    Eh.. bukan tumpul.. masih tajam tapi ga setajam dulu.. katanya…

    • Kenyataannya bagaimana? Ndak usah bawa-bawa kebiasaan dari blog sebelah deh. Kalau fisiknya masih seperti di 2019, podium satu ya cincay lah.

      • Itulah salah satu karakter epbeha dan epbeem dimari, denial tapi suka cari rusuh. Ga terima bgt ama pernyataan komentator lain padahal udh terbukti tapi masih belagak bener saat ngotorin kolom komentar. Ntar klo Marquez menang pasti turun gunung semua kaya gerombolan monyet wktu gunung mau meletus, tapi begitu melempem lagi ilang bak ditelan bumi. Kayanya bener kata Bradl, mulai skrg mending gausah tanggapin komentar epbeem eh mangsudnya gausah dengerin input Pol yg alakadarnya wkwkwk

        • Pembalap alakadarnya tapi bisa gabung HRC digaji dolar keliling dunia, lah ente cuma kaum caper cuma bisa ngetik komen sirik.. wkwk apa susahnya positif sama raihan orang lain.

        • Wah tanda2 next race pol bakalan P1 kah? Biasanya habis d bilang alakadarnya auto juara, hehehe

        • Jadi org laen nyinyir ama bully komentator laen secara membabi buta krn dendam itu bener? Terus komen gw selama ini yg selalu berdasar statistik ato ngangkat isu diberita2 dari media luar salah? Emg harusnya komen gw asal jeplak aja biar lu pada seneng kali yak wkwkwk

    • Di CoTA emang sirkuitnya tipikal MM banget ga heran dia super duper kesetanan bawa motornya, kalo dia bisa kaya semalem di mugello, catalunya, portimao atau bahkan di assen dalam musim ini, bisa disimpulkan 100% Marc udah tajam kembali kaya dulu.

      Untuk RCV dahlah kalo mau juara prioritaskan input MM aja, bodo amat sama inputan yang lain wkwk

      • Klo cuma sekedar kompetitif gw rasa Marc masih Mampu, apapun kondisi motornya. Tapi yg nampak skrg arah pengembangan motor mulai ngaco, yaaa dejavu kaya RC16 generasi awal gt dah.

        • Maaf bukan ikut campur mending diemin aja,toh dia bakal capek sendiri kalau di cuekin, justru di bales makin jadi” Yg ada… Ibarat pepatah api lawan api ya makin besar jadinya… Lagian ini bulan puasa jg ga baek saling ngetroll gitu… Salam damai komentator ✌🤝

      • Lah yg pertama tunjuk kesalahan kan lu sendiri. Mereka ada ato ga ada gw, tetep bakal jadi tukang nyinyir. Jadi itu emg tabiat asli mereka, bukan krn gua sering komen kemudian mereka jadi sumbu pendek. Ga inget gimana kolom komentar waktu Marquez masih jaya? Ampe ada pensboy sebelah yg harus gonta ganti nick krn diserang terus ama mereka, skrg gantian mereka yg gonta ganti nick cuma buat nyinyirin gw krn nicknya sering di kick. Sepanjang lu ga paham tabiat temen2 lu, sepanjang itu jg lu bakal merasa terserang ama komen2 gw. Padahal gw komen apa adanya, ga ada tendensi, ada dasarnya dan sering pula terbukti. Dari 10 komen misal yg terbukti 8, yg meleset 2, lu pada cuma fokus ke 2 komen itu jg biasanya diungkit2 ampe berhari2. Tapi 8 komen laen seolah ga ada. Jadi sape yg blunder sebenernya? Lagipula, motogp cuma hiburan, kok segitunya ngotot ampe kaya perang ideologi.

    • Gak gitu mas.

      Statistik bilang ini trek emang salahsatu favorit Marc. Mungkin no. 2 atau 3. Saya pikir untuk konteks layout, Sachsenring adalah yg no.1 yg dia sukai.
      Nah… Kasarnya, lagi kondisi gak mendukung pun Marc akan tetep gila di trek ini.
      Dengan segala respek, tidak bermaksud mendiskreditkan kemampuan Marc, tapi kondisi fisiknya memang udah jadi pembatas yang serius, seserius itu ampe bisa mengubah Marc jadi enggak segokil dulu. Itu yg (saya pribadi) setuju bahwa Marc memang telah menumpul.

      Ya boleh lah kita lihat di race-race selanjutnya.

  13. Kembalikan pengembangan motor berdasarkan Marc Marquez, ubah pembalapny masukkan Ogura lecuona dan salah satu dari Jorge Martin atau Bastia yg bisa d pastikan slah satu diantrany tdak akan dapat seat ducaty factory. Jika musim ini motor ny yg d ubah besar2an mka musim depan sektor pmblapny harus d ubah besar2 an, cukup Marc yg d pertahankan, Alex marq pol dan nakagami lepas aja, Martin atau Enea tandem Ama Marc d Repsol Honda, Ogura dan lecuona d lcr

  14. kayaknya lebih ke strategi untuk mendinginkan ban agar tak terlalu overheat,kalo dipush terus terusan ban lebih cepat tergerus habis, temperatur juga akan naik yg bisa mengakibatkan hilang traksi tiba tiba

    • Gw malah bayangin kalo marq pake ducati malah sangar lebih beringas. Secara tu pengereman stabil banget, dan gaya marq butuh pengereman stabil

      • tapi pentolannya nyinyir dan mau enaknya doang hobinye

        MM yg dah nyaman ama honda yg supportif mampus ? ya ga peduli lah udeh ama pabrik laen wkwkw

  15. Siapa yang tadi pagi nonton motogp layar kecil? Hahahaha… sempet teriak gak karuan liat Marc godek godek keras duhh jangan sampe jatohh. Bahkan komentator pun gak notice. Sayang gak ditampilkan kamera lapangan cuma kamera onboard belakang motor. Asli ngeriiii banget momennya…

    • Hadir, malah entah kenapa saya ga peduli sama layar gede, sejak di layar kecil itu badannya MM gonta ganti posisi mulu ahahah

  16. Pada dasarnya semua inputan pasti didenger
    Tinggal mana yg dipilih sbg prioritas oleh enginer
    Kadang enginer juga punya sudut pandang sendiri
    Semuanya opsi yg bisa dipilih
    Kl milih setelah ada hasil mah gampang
    Tp mereka kudu milih sebelumnya
    Ini yg tricky, itu sebabnya mereka kudu siapin plan b jika opsi yg dipilih tidak berhasil

    Btw,
    Kalo pilihannya antara style marc atw “ramah” buat banyak rider
    Mungkin hrc bisa ganti test rider untuk motogp
    Bradl ngembangin cbr aja
    Ambil cal kl mau mengakomodir gaya marc
    Ambil daped atw vale kl mau bikin motor “ramah”
    Ini berdasarkan history mereka diatas rcv

  17. Di sirkuit Portimao termasuk mirip2 karakternya dgn COTA, ada elevasi yg lumayan terjal/curam

    Jadi settingan motor ga terlalu banyak diubah kali ya

    Marc? mulai menajam lagi tuh

  18. Suka ga suka, ngaku ga ngaku, 3 pembalap HRC laen emg lebih gede aura titipannya ketimbang masuk murni bakat kaya rider2 KTM. Pol krn ktp spanyol, yg prancis lebih bagus tapi ditolak padahal HRC udh kasih pinjem di rcv ampe dibelain istirahatin pembalap lokal mereka lebih lama. Alex gw yakin semua epbeha pun masih inget sengaja dimasukin Repsol krn buat nyenengin abangnya biar mau teken 4 taon. Taka udah jadi tradisi pabrikan ini naikin local hero. Jadi ya secara logis, cuma Marquez yg masuk pabrikan ini murni bakat, jg cuma Marquez yg sanggup menang bahkan disaat skillnya udh ga setajam dulu tapi masih tajam tp ga setajam dulu tpi ga tumpul (kata salah satu komentator dimari yg udh ga pernah muncul), jadi ya secara bakat, Marquez lebih cocok buat didengerin feedbacknya. Org Pol Espargaro naik Yamaha yg ramah rookie aja B aja, Zarco yg pake motor bekasnya malah bisa beberapa kali jadi top runner, di KTM pun stagnan baru itu RC16 mulai terarah pengembangannya setelah Pedrosa masuk ditambah ada bakat2 baru dinaikin KTM.

    • Saya benar2 suka logic dan komen si Akang ini bener2 pake logic sejauh saya jadi silent rider. Ya dibumbui emosi wajarl agh, itu yg bikin manusia sempurna bukan?? Saya pernah komen “Dankun February 22, 2020 at 11:15” (Baca aja di Marc Marquez – HRC : Man-Management at its finest). Menurut saya ini hanya disaster management aja. Dan komen saya waktu itu analisanya ya berdasar komen Akang ini.

    • Kalau markez jangkung saya agak kurang sependapat

      Dia juara di moto2 saat itu, bukan rookie rookie banget juga, udah mendekati waktunya naik kelas. Seat di hrc yg mendadak kosong gegara paduka cabut mendadak. Momen kebetulannya terlalu cocok memang. Toh juga pernah podium 2 bawa rcv pas MM gaada toh ?

      Cuma memang nyebelin pas dilempat ke satelit kok malah gada semangat pembuktian bales dendem apa si Pol yang… WHYYY

      Jejepangan mgkin blom ada yg menarik untuk ditarik lengserin Taka

  19. tp khusus kemaren Pol sepertinya ada kendala fisik, keracunan makanan, food poisoning.. kalo sempat boker2 terus mesti badan jadi lemes.. tp ya gak bisa memungkiri kalo masukan dari rider lain termasuk dia toh Marquez jg yg bisa maksimalin.. Taka kadang bagus di sesi FP, tp di race ya payah..

  20. Sepertinya HRC harus segera mencari kandidat alien baru untuk mendampingi Marc Marquez.

    Kalo dari golongan alien gak ada, bisa sih ambil dari golongan iblis 😀. Soalnya si Iblis malah capek kalo ditaro di surga (motor nyaman).

  21. Pindahin marc jangkung ke wsbk.
    Ganti sama yg style ridingnya mirip² kek cratcrut crot…
    Mana tau marc jangkung bisa jd pawang triple R.
    Kayaknya pashion dia dia bukan di atas RCV.

    • Biarin si iker ma marc jangkung.
      Marc jangkung biar di ganti ma acosta, biar public tau sehebat apa sih acosta kalo dia nunggangin RCV, apa bakal sesuai espektasi.?
      Pol ???
      Ganti bestie atau hohe martil, bisa kali…!

      • selain itu sih mungkin ada baiknya Bradl diganti juga.
        rebut kembali Cruthclow ato mungkin si JL boleh juga buat coba2 jadi test rider (entah fisik dan kemauannya msh mendukung ato tidak)

        gue kurang percaya input Bradl sebagai test rider
        bahkan mungkin masih ga selevel input si Pirro di Duc

        • @makimaki lorenzo udah trauma bawa rcv, mau jadi pembalap reguler atau tester rider tetap ada resiko crashnya,makanya skrng doi lebih milih jadi komentator cuma duduk doank, cuap cuap sambil amati race di monitor… Ya kalau mau brani haerce ya depak puig trs tarik lagi dp26 jadi tester hodna

    • Wkwkw taro emosi sebenrnya diliat dari sampek nyenggol marq. Masak kalah ama orang yg uda figgt dr belakang dan baru absen 2 kali dan badan remuk banyak cedera

  22. seru. cuma sayang ya MM pake meleot dulu pas start.
    tapi ya di sirkuit fav MM dia cuma tipis sama race pack terdepan memunculkan kekhawatirkan.
    di 2021 aja MM sangat superior disini bahkan bisa 0.500 lebih cepat dari p2 nya.

  23. Dulu kalo hasil balap jelek banyak yang ngeluh dan alesannya motor Honda tuh susah, Marc-centris, gak friendly. Kalo sekarang mau alesan apalagi yak ? Salahin ban ? Pawang ujan ?

  24. Sudah ku bilang Honda RCV 213 edisi 2022 itu blunder.. Motor nyaman tp tidak untuk balapan(Marc Marquez).. Mending kembalikan mode motor seperti dulu walaupun susah belok asal kencang.. Motor model marquez sentris gpp karena hanya marquez yg bisa diharapkan n hasilx nyata..

  25. apa sih yang menjadi masalah bagi HRC dengan segala sumberdaya dan finansial yang paling besar se-grid motoGP.
    mengembangkan 2 motor sekaligus 1 based on Marc dan satunya untuk “lainnya” rasanya ngga akan jadi masalah.

    • hrc/honda setau saya, jadi pabrikan yang saat ini ikut jenis balapan paling banyak, bukan motogp doang

      dan kalau tiap lagi kendor, selalu ada komen beginian akwkakw
      “dengan segala sumberdaya, honhon ikut berbagai macam balapan ga pilah pilih kek yg lain” udeh.

Leave a Reply to DwiPram Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here