TMCBLOG.com – Jack Miller sempat jadi sorotan pada Race MotoGP CoTA -Austin 2022. Pembalap Australia ini sempat memimpin balapan selama 15 dari total 20 lap balapan di Austin. Selama 11 lap Miller dibayangi Oleh Jorge Martin hingga pada lap ke 16 pembalap Italia yang menggunakan Ducati GP21, Enea Bastianini lah yang melewatinya dan akhirnya meraih kemenangan. Dengan hasil GP amerika ini Bastianini menambahkan Point baru dalam persaingan konduite balap dimata Petinggi Ducati Corse melawan Jorge Martin demi mengambil alih tempat Jack Miller di tim Pabrikan Ducati  musim 2023 yang akan datang.

Pada Online Media Debrief Via Webex, Miller sempat ditanya perihal potensi kembalinya dirinya ke Pramac tahun depan walaupun mungkin dianggap sebagai sebuah hal yang ‘ turun derajat ‘. Miller pun menanggapi, “Semua motor bagus, fantastis, mereka motor yang sama, bagi saya yang penting berada di MotoGP, saya tidak peduli tim mana, saya hanya ingin mewujudkan mimpi saya dan melanjutkan di sini, bersama fans. , menikmati balapan”. Begitu Miller menjawab dengan tegas dan Jelas

Dan Ketika Jack Dicecar pertanyaan soal apakah hasil race di CoTA ini bisa mempengaruhi keputusan Ducati soal nasib masa depan 2023nya? jack Pun kembali menaggapi “Saya tidak tahu, saya di sini untuk melakukan yang terbaik, jika Ducati memperbaharui saya, itu akan fantastis, saya mencintai tim, tetapi itu bukan terserah saya, saya hanya akan fokus melakukan yang terbaik”.

Pada Jumpa Dengan media tersebut jack Juga menjelaskan Mengenai Fakta perbedaan GP21 yang dipakai Enea Bastianini dan GP22 Yang dipakainya “Enea memiliki gaya yang sangat khusus, dia sangat fokus dan konstan, dia mampu tetap stabil dan tenang di atas motor pada setiap lap. Paket teknis itu penting, tetapi sektor pertama Austin sangat fisik, tidak ada hubungannya dengan apakah Anda menggunakan Ducati 2021 atau 2022, itu sangat melelahkan, tetapi Enea telah mengelola sektor pertama dengan sangat baik di setiap lap lalu juga semua sektor, dengan angin tidak mudah mengelola semua ini ”.

“Saya fikir GP21 tidak lebih baik dalam mengelola ban daripada GP22. Tahun lalu Bastianini menggunakan 2019 dan dia melakukan hal yang sama, jadi itu pujiannya, dia cepat dan bagus dalam manajemen laptime. Saya ingin meniru manajemen Enea, tetapi saya tidak bisa, dan saya sudah berada di sini selama bertahun-tahun lebih lama darinya”.

Jadi Menurut Jack Miller, kemonceran Enea Bastianini di Musim 2022 yang menghasilkan Minimal dua kali Kemenangan dalam empat Seri eprtama Mayoritas disebabkan oleh Kecerdasan dan talenta Enea Sendiri dalam mengendarai Motor terlepas Motornya itu Motor baru atau Motor lama. Jack Miller Juga memperkirakan saat MotoGP Memasuki fase balap Eropa Mulai dua pekan mendatang di Portimao, Tingkat kompetisinya tidak akan berubah seperti empat seri pertama 2022. Kekuatan akan beda beda tipis dan Sulit diprediksi.

Taufik of BuitenZorg : @tmcblog

48 COMMENTS

  1. sebenernya Miller ini cukup cepat di atas desmonya, melewati polesitter dan mimpin cukup lama itu udah bagus.. tp sayang spt yg lalu2, 5 lap terakhir selalu aja kendor dan akhirnya kehilangan posisi..

    • Kalau pendapat saya sih lebih ke bakat alaminya dia bsa gercep ama motornya, lah itu luca marini kan seletingan ama enea, ngampas jg di belakang, so dia ini mirip jarko pas baru naik kelas gp cuma makai motor bekas lorenzo aja bsa bejaban di barisan depan,

    • Emg dia aja yg bakatnya bagus. Tapi soal motor bermesin gede buat kelas kecil menarik sih, jgn2 pemakai MV Agusta F800 ama Ducati V2 di wss jg punya kans lebih adaptive di motogp krn biasa ngehandle torsi super badak.

  2. Dan enea layak dapat tim factory tahun depan, entah di hodna, ducate, sujuki, i don’t know… Bakatnya luar biaza ini anak pakai motor lawaspun bisa ngacir di posisi depan, sayang kalau dia tetap lama di tim satelit… Jangan ke ulang lagi kejadian jarko yg dlunya bawa m1 bekas lorenzo bisa bejaban di posissi 5besar tapi kagak dpt seat factory yg udah langganan podium(ktm factory tapi motornya belum pas racikannya masih ammpass) …

  3. Kl lengser ke pramac
    Bisa duet sama johann
    Agak menyimpang jika diawal pramac di set sbg junior tim, kemudian diisi para “senior”

    Kaya de javu…

    • Skrg Ducati punya Gresini ama VR46 yg biss gantiin posisi tim junior, klo emg Pramac di masa depan jadi tim senior aka buat pembalap tua tapi sayang dibuang.

  4. mungkinkah pak Jarko yg akan ke tim Antangin

    Miller ditim pramac bareng joget Martin mister Saturday, the beast yg naek ke Lenovo yoga

  5. Bakal jadi dilema klo ternyata taon ini Miller lebih moncer dari Piccolo tapi yg diperpanjang duluan malah Piccolo. Ducati jg pasti dilema jg mau naikin Martin ato Bastianini seandainya meeeka buang Miller.

      • sekiranya teman2 reader disini ingin mendengar atau melihat analisa menyeluruh dr progressnya mario aji#64 di moto3. dg segala problem yg di alami olehnya, oleh mekanik2nya, dan apakah memang “ada kurangnya knowledge arah pengembangan” motor yg di pakai #64, ingin sekali wak haji mengupas hal ini secara detail dan sbg pengetuk asa dukungan lebih dalam kepadanya, kita semua tau skill mario tetep tidak di ragukan, yang kami ragukan adalah nasib setelah musim ini selesai, akankah dia mengikuti jejak andi gilang atau berharap ada team eropa yg mau mengambil jasa serta mendidik mario agar lebih baik lagi..

        • bagi tim2 eropa apalagi yang mapan, skill bagus itu tidak cukup, soal bakat eropa ngga bakal kekurangan, selalu muncul bibit2 baru yang spesial skill-nya

    • Piccolo mlempem empat seri ini, coba seri eropa.. klo mlempem lagi..
      Emg factory ducati blm punya rider konsisten 3 musim seperti dovi 😅

      • mumpung si markona lagi banyak masalah..buruan lah jurdun ducita..
        keburu markona udah setel dapet mongtor udah nyaman ketemu setelannya udah dah runner up maning aja

      • Dovi konsisten jg motivasinya kurleb mirip ama rider2 Ducati skrg, ga mau kalah ama teammate dan lebih pengen nunjukin lebih hebat dari teammate, tapi di duel2 krusial dgn rival beda pabrikan malah main aman. Yg penting teammate dibelakang, yaudin ngapa ngejar Marquez.

    • Kebiasaan rider ducita adalah

      Mereka moncer kalo ada’threats’ saja, umumnya berasal dari rekan satu mesin. Jadi moncernya karena carmuk ke atasan, bukan karena aktualisasi diri untuk menjadi yang nomor 1. Jadi gak heran kalo pas ketegangan itu mereda, letoynya sang rider keluar lagi.

      Hal ini gak lepas dari peran atasannya juga sih yg bener-bener membuat seat ducita itu selalu jadi seat panas setiap musimnya.

  6. kalo selama ini inputan Jack ada manfaatnya utk pengembangan motor gw rasa dia masih bisa dipertahankan meskipun harus lengser ke Pramac, nah masalahnya kita ga tau apakah dia ini termasuk rider developer atau nggak,

  7. Ducati akan susah untuk tetap menjaga 2 pmblap mudany yg sedang naik daun, besar kemungkinan salah satu diantara mereka akan menyebrang ke pabrikan lain. Bastia waktu d moto3 sempat saya jagoin jdi jurdun, dia mengawali musim keduany d moto3 dgn cukup bagus dan menyakinkan sampai pertengahan musim, tpi masuk paruh musim mlah klah saing SMA Denny Kent – Miguel Oliveira, penyakitny d moto3 sering jatuh. Mudah2an sukseslh dan merebut kembali mahkota jurdun MotoGP untuk Italia sebelum padepokan vr46 melakukanny

    • iyalah, harus baik baikin Ducati dapat kursi di salah satu tim Ducati MotoGP itu udah bagus gimana gimana meskipun Desmo lawas masih sangat kompetitif

      daripada kebuang dr kelas MotoGP hampir dipastikan ga bakal bisa balik lagi

  8. Daripada tersiksa pikiran akan kemana dimasa depan, ya lebih baik realistis sambil menikmati balapan. Mungkin itu yang dipikirkan Ngiler.

  9. runyam kalo ena naik ke pabrikan sambil nunggu lagi GP 23 matang , kesalip lagi sama satelit yg pake GP22 udah mature.
    gitu aja terus duckati…

  10. Enea dgn paket Desmo GP21 sepertinya dpt booster berupa motivasi, strategi balap yg disesuaikan dgn spek GP 21 dan nothing to lose juga pastinya kalau paket GP22 ternyata memang lebih baik pd saat race, semacam pembuktian diri lah thd quality nye doi. Plus ombe Antangin tentunye…

    • antangin terbukti lebih efisien daripada paket aero ducati, itulah rahasia enea mampu ngentutin factory sejauh ini wes-ewes-ewes babalas angine, kemungkinan antangin yang bakal di ambil ducati corse.

  11. Oot…. Lumayan juga Wahyu Nugroho d bluCru ymha eropa championship, race 1 p8 dan race 2 p4 dgn jarak 0.064 dari pemenang lomba, mudah2an Thun depan masuk wssp300, gak udah dulu terlalu tergiur ke grandprix prototype, gak apa d WSBK yg penting bisa kompetitif,

  12. 23 itu kalo di basket THE GREAT Michael Jordan, kalo di bola David Beckham terispirasi jordan juga, mungkinkah Enea Bastianini, 23 legacy versi GP?

  13. gak msalah jika turun ke tim satelit asal gajinya dari pabrikan ducita dengan motor spek A pabrikan, yng jadi pertanyaanya itu nasib jarwo gimana kedepanya?

  14. Kayak udh tradisi apa gmn ya, di satelite pada kenceng” sama bisa naik podium, giliran di tarik pabrikan terus angin”an

  15. Masuk akal, kemampuan seorang rider bakal bener2 teruji saat dia berada dibawah tekanan, bagaimana dia memanage stressor dan tekanan itu bisa menjadi motivasi untuk lbh baik lagi

  16. Salut sama si Miller, dia tidak malu dan tidak gengsi mengakui kelebihan orang lain, bahkan rela kalau misal harus “turun kasta” demi tetap menjalani dan mewujudkan mimpinya, ditambah kepribadiannya yang suka memberikan tumpangan or as known as Miller’s taxi hahaha, saya harap dia dapat hasil yang baik musim 2.022 ini.

Leave a Reply to Skevorn Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here