TMCBLOG.com – Perjalanan kembali ke kampung halaman atau biasa disebut mudik memang seperti menu wajib bagi para perantau. Terlebih lagi semakin hari semakin banyak pemudik yang naik motor karena selain lebih fleksibel, touring mudik ini juga merupakan hal yang menyenangkan buat bikers. Bener gak? Lebih praktis, biaya yang dikeluarkan terbilang lebih hemat ketimbang angkutan umum atau mobil. Namun, perlu diingat bahwa mudik dengan motor juga harus dipersiapkan dengan matang, gak bisa asal ngegas saja nih sob. Beberapa persiapan dari persiapan fisik, uang hingga motor yang fit dan tentun beberapa toolkit yang bakal membantu kita saat kondisi darurat di perjalanan. Berikut ini beberapa tips untuk sobat sekalian yang berniat mudik di lebaran Idul Fitri tahun 2022 ini.

Persiapan pertama tentu saja dari faktor kesehatan badan, pastikan kita dalam kondisi sehat. Butuh kesiapan fisik yang prima, kemampuan berkendara yang memadai dan emosi yang stabil. Makanya, jika kondisi psikis atau fisik kita tidak memadai, jangan melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor. Meskipun dalam kondisi sehat, namun kalau kita punya riwayat penyakit tertentu, jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi, dan sediakan catatan khusus yang berisi nomor kontak keluarga yang bisa dihubungi.

Versys® -X 300 ABS

Selanjutnya jangan lupa bawa kelengkapan identitas seperti SIM, KTP dan STNK. Selain itu, persiapkan juga riding gear yang nyaman dikenakan dari mulai jaket, helm (disarankan pakai full face), pelindung sikut dan lutut, sepatu riding boots, body protector dan kebutuhan pengaman lainnya. Motor yang digunakan untuk mudik juga wajib kita servis jauh-jauh hari, setidaknya satu minggu sebelum melakukan perjalanan. Lakukan servis secara menyeluruh, terutama bagian mesin, penggantian oli mesin dan cek bagian kelistrikan.

Nah, walaupun motor sudah diservis, alangkah baiknya kita tetap membawa beberapa spareparts cadangan seperti busi, sambungan rantai serta tentu saja wajib membawa toolkit untuk menghadapi kondisi darurat. Lalu toolkit apa saja yang perlu kita bawa? Berikut ini Tekiro memiliki tips bahwa setidaknya ada beberapa toolkit standar yang perlu atau malah wajib untuk dibawa seperti obeng, kunci busi, tang, kunci pas ring nomor 10mm, 12mm, 17mm, 19mm, dan siapkan juga pelumas serbaguna seperti merek Rexco 50. Toolkit tersebut sangat bermanfaat ketika motor mengalami masalah dan jauh dari bengkel sehingga bisa kita perbaiki sendiri seperti misalnya membetulkan rantai yang sering kendur atau bahkan putus. Untuk kondisi seperti ini kita memerlukan perkakas tang untuk menyambungkan lagi rantai yang putus kemudian kunci pas ring nomor 10mm, 12mm, 17mm dan 19mm untuk menyetel kerenggangan rantai.

Kunci busi juga bisa kita manfaatkan ketika motor mengalami masalah seperti tiba-tiba brebet atau bahkan mogok, ketika melakukan perjalanan jauh maka busi yang pertama kali kita cek kondisinya. “Saat mudik kami menyarankan untuk membawa toolkit yang mempunyai kualitas, aman dan terpercaya, karena jika menggunakan toolkit yang sembarangan malah bisa bikin baut slek atau dol yang pada akhirnya menambah masalah saat nanti dijalan.” ujar Novitasari, Brand Marketing Manager Tekiro.

Perlengkapan lain yang penting dibawa saat mudik adalah pelumas serbaguna. Pelumas serbaguna ini bisa digunakan ketika mengalami masalah kelistrikan pada motor seperti mengatasi tombol sein yang tiba-tiba macet atau keras, klakson yang tidak bunyi atau tombol starter elektrik yang bermasalah, hingga membuka baut motor yang keras akibat karat ataupun kotoran. Setelah semua sudah dipersiapkan dengan matang, maka perjalanan mudik akan lebih aman dan nyaman. Hal lainnya yang perlu diingat bahwa untuk menjaga fisik tetap prima sepanjang perjalanan, sebaiknya kita berhenti untuk istirahat selama 15-20 menit setiap dua jam sekali. Okey, selain tips di atas bagi sobat sekalian dipersilakan memberikan tips-tips versi kalian dalam menghadapi perjalanan mudik dengan sepeda motor di kolom komentar. Monggo | Based on Tekiro Info

8 COMMENTS

  1. pemudik musiman yang pake motor biasanya jarang Turing jauh.
    pengalaman bermacet ria di wilayah ibukota dan sekitarnya bukan jaminan selamat sampe tujuan
    Sudah berkali kali liat , pemudik motoran ndlosor di aspal, masuk parit di Pantura, tabrakan karambol karena konvoi kecepatan tinggi dan gak siap ketika depannya ngerem mendadak , sampe ada kejadian pembonceng jatuh karena ngantuk, jangan sampe celaka di jalan apalagi kondisi kejadian jauh dari teman atau keluarga.
    Makanya saya kalo mudik naik motor selalu menghindari konvoi, kayak gak tau jalan aja pake konvoi😂..yang kedua isi bensin tipis tipis aja buat bebek/matik cukup isi 15ribu saja, biar lebih sering berhenti di SPBU, sekedar minum,ngemil , istirahat 5 menitan, pasti badan gak capek, kalo BBM diisi full pasti maunya jalan terus padahal tubuh udah capek akhirnya kepala pening,tubuh kaku, daya reflek berkurang, bisa sumber kecelakaan

  2. Ijin menambahkan,
    Sebisa mungkin bawaan jgn sampe overload over dimension, dan pastikan lampu2 (stop lamp dan sein blkg) tidak terhalangi,

Leave a Reply to Garnio Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here