TMCBLOG.com –  Melihat situasinya saat ini setelah Seri Austin MotoGP 2022, Enea Bastianini tentu saja mencuri banyak perhatian. Ia memimpin championship dan memenangkan 50% dari empat balapan yang telah dihelat. Secara umum Ada satu slot pembalap team factory Ducati thaun 2023 yang belum dikonfirmasi Oleh Ducati Corse dan tentunya ini merupakan Posisi yang menjadi bahan rebutan dalam hal adu Kondute dan performa balap baik oleh Miller, Martin, Zarco dan Juga tentunya Bastianini. Secara logika Kans bastianini adalah yang terbesar jelasng Portimao soal Seat kedua disamping bagnaia tahun depan. Namun begitu ternyata Bukan hanya seat pabrikan Ducati yang Ia idamkan sob.

Carlo Pernat, adalah salah satu Orang dibalik Kesuksesan Enea Bastianini. ia adalah sosok yang amat berjasa membawa Valentino Rossi masuk ke kejuaraan dunia pada tahun 1995 silam. Kakek asal Genoa tersebut merupakan direktur keolahragaan Aprilia saat itu sekaligus manajer Rossi. Rossi lantas melejit hingga memenangi kejuaraan dunia 125cc pada 1997 di bawah arahan Pernat. Selain Rossi, adalah penemu pembalap seperti Capirossi, Mediang Simoncelli, Iannone dan tentunya Bastianini.

Jelang MotoGP Portiao 2022, sosok manager berusia 73 tahun ini juga sempat memberikan penilaiannya mengenai karakter Balap dari Enea bastianini yang menurutnya seperti melihat kombinasi Dovizioso dan Iannone. “Bagi saya ia adalah campuran antara Dovizioso dan Iannone. Dia dingin dan mengemudi mirip dengan Dovizioso, tetapi dia memiliki bakat Iannone. Saya melihat dia juga dengan potensi yang mirip dengan Biaggi atau Lorenzo “

Adalah Juga Carlo pernat yang menjelaskan Posisi Karir masa depan Bastianini pasca 2022 ini sob “untuk tahun depan, idenya adalah bertahan di Ducati, yang memiliki opsi prioritas untuk memperbaruinya pada Juni dan mereka telah mengatakan bahwa mereka akan mengeksekusinya. Kemudian, Enea ingin pergi ke tim pabrikan, tetapi kami masih membahasnya sedikit.  “

Yang Juga menarik Juga Pernat menjelaskan bahwa selain Ducati, Diam diam bestia juga memiliki hasrat terpendam untuk bisa merasakan Suzuki GSX-RR pabrikan. “Dia juga menyukai Suzuki dan mengatakan kepada saya untuk segera memberi tahu dia jika Suzuki menelepon saya untuk menanyakan tentang dia.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

33 COMMENTS

    • kagak bakalan mau cuy
      THRnya kecil
      gaji dibawah UMR
      BPJS kagak ada
      bonus pun di tilep sama menegengnya buat vacation di yurop

      kl g percaya tanya aja om mugil 😂✌

  1. Baik enea dan jg suzuki beberapa lap ahir di race sama2 kencang, apa ini yg mendasari enea pengen ke suzuki ya? 😅 biar sekarakter gt

  2. unexpected, malah berminat ke pabrikan Hamamatsu.. tp liat perkembangan Sisusi sekarang2 ini ya no wonder sih..

    • Kombinasi power secara keseluruhan lembut namun Topspeed ga malu2in, ditambah stabilitas ditikungan dan pace yg stabil ato gw pernah bilang ga kenceng dan agak pelan tapi pelannya awet. Menurut gw motor inline yg lebih mendekati karakter Ducati ya Suzuki. M1 lebih mirip karakter 2 tak yg harus nikung kenceng aka rolling speed dan punya sundulan torsi di flipflop, sejak generasi gp250 di motogp udh abis ga semua rider bisa ngebetot gas pake gaya 2 tak selain Quattro. Dovi mgkin emg lulusan gp250, tapi dia sukanya motor yg tinggal ngegas dan nikung sekenanya aja.

  3. Bisa ae nih Pernat mancingnya. Untuk saat ini 2 rider suzuki adalah prioritas utama. Yg satu jurdun, yg satu lagi on fire namun konsisten masih perlu dibuktikan hingga akhir musim. Tapi Rins pengembang yg oke punya.

    Opsi bestie masuk jika Mir out ( bisa jadi gabung hrc ), atau Rins mengecewakan di akhir musim. Andil Suppo berperan disini buat gaet bestie, doi kan gak peduli ktp. Kapan lagi kesempatan emas dpt rider kuat + jurdun di 3 pabrikan berbeda.

  4. kemarin kl ada tawaran dari ngondah kagak bakal mau dengan alasan nasionalisme, padahal lebih rasional daripada pilih ususku bila melihat konfigurasi mesinnya
    lagipula lebih rasional ke ngondah karena ada salah satu sembalutnya kurang greget dari pada ke ususku yg 2 sembalutnya sama sama kuat dan konsistensi, pun managernya baru saya yakin g bakal gegabah

    bilang aja buat naikin nilai jual aja pak
    dari dulu hobinya gertak sambal terus

  5. akhir2 ini artikel wak haji kayaknya membuat beye gundah gulana dan kayaknya merasa disappointed bgt..
    tapi untungnya gue bukan beye..
    hehe..

  6. Berarti kabar burung kalo joan mir mau digaet si puing pun benar adanya, bisa aja di pertengahan musim tetiba mir ttd kontrak ke tim kunyit dan voilaaa… Si bestie jd tandem alex rins. Perkara Quartararo keknya lebih soal ngarep naik gaji di yamaha aja.

  7. Wah wah wah gonjang ganjing jendela transfer akan membara di paruh musim.,saya yakin jika ada 1 rider yg teken kontrak maka yg lain akan seamles ngikutin sprt efek domino vinales kmrn.semua manajer siap2 buka mata dan telinga,serta ber gerilya.

  8. berarti bener kata si Akang kalo Iannone salah satu rider yg oke punya, sudah di approve oleh opa Carlo Pernatt sendiri,

    • Wkwkwk kan keliatan dgn gamblang klo nonton dari racenya. Cuma anehnya masih byk yg campuradukin menilai skill ama attitude, ngomongin skill ga mau mengakui cuma krn attitude bobrok. Gw jg gasuka Iannone tapi ga bakal menampik skill dia, yg dgn bodohnya bikin beberapa org nyangka gw ngefans Iannone.

  9. Masih wait and see, semua menunggu Fabio akan kentut di garasi tim apa tahun depan.
    Kalau Fabio pindah, akan mebawa efek gaple ke pembalap lain 😇

  10. kok saya lebih pinisirin quartararo di suzuki ya. mesin sama² inline adaptasi pasti lebih mudah. walaupun saya bukan fans dia wkwk

  11. Suzuki laris manis, setelah fabio menjadikan suzuki sebagai opsi kini enea. mudah2an ini sebasgai pelecut Mir-Rins tampil lebih kompetitif lagi. saya lebih prefer keduanya bertahan.

Leave a Reply to Aryo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here