TMCBLOG.com – Logikanya ketika Yamaha akhirnya memperkenalkan secara resmi model to concept Yamaha E01 yang penampilan dan kelengkapannya sudah sangat mendekati motor produksi massal, maka sosok motor ini akan langsung dikomparasi dengan Honda PCX Electric yang pada dasarnya sudah pernah juga dirilis oleh Astra Honda Motor di awal tahun 2019 atau sekitar tiga tahun yang lalu.

Secara umum bentuk modelnya sama-sama mengarah ke motor motor ICE produksi massal yang telah lebih lama dikenal oleh publik. PCX Electric jelas memiliki mimik bentuk dan tongkrongan yang PCX banget. Sementara Yamaha E01 walaupun secara tampilan dan tongkrongan mirip NMax, namun bentuk facia depan banyak dipengaruhi oleh desain motor sport mereka terutama oleh kehadiran sepasang lampu LED projector.

Namun yang sangat TMCBlog cukup perhatikan adalah bagaimana Yamaha membedakan platform pemosisian mesin motor listrik untuk Yamaha E01 yang diletakkan di bagian tengah dari motor dan disalurkan ke roda belakang via sebuah V-Belt mirip mekanisem TMAX. Sementara motor AC Sinkronius PCX Electric diletakkan di bagian ‘single swingarm’ belakang dari motor dan dihubungkan ke poros roda belakang via sistem gigi reduksi dengan rasio reduksi akhir 13,256. Desain penempatan motor listrik PCX Electric berada di daerah yang biasa menghadirkan box CVT pada skuter matik pada umumnya.

TMCBlog belum mengetahui perbedaan performa dan cost yang harus dihabiskan untuk masing-masing desain penyaluran tenaga ini. Namun memang penyaluran via V-Belt ke roda belakang yang di-mounting pada Yamaha Controlled Filling (CF) Aluminimum Die Casting Swing Arm terlihat lebih bergaya sporty dibandingkan sistem PCX Electric yang masih bergaya skuter matik banget.

Yang juga bikin TMCBlog cukup terkesima adalah melihat bagaimana perbedaan 3 tahun pengembangan bisa menghasilkan mesin listrik Yamaha E01 dengan power output dan torsi yang luar biasa besar yang tentunya akan berpotensi meninggalkan PCX Electric kalau bicara soal performa.

Variabel Max. Output Max. Torque
E01 PWR (Power Mode) 8.1 kW / 5,000 rpm 30.2 Nm / 1,950 rpm
E01 STD (Standard Mode) 8.1 kW / 5,000 rpm 24.5 Nm / 1,500 rpm
E01 ECO (Eco Mode) 5.4 kW / 4,500 rpm 21.4 Nm / 1,500 rpm
PCX Electric 2019 4.2 kW / 5,500 rpm 18 Nm / 500 rpm

 

Sobat bisa melihatnya di tabel atas, dengan mode Power dan Standar, tenaga maksimum yang bisa diraih oleh Yamaha E01 di Rpm motor listrik yang 500 rotasi lebih rendah permenit bisa melonjak hampir dua kali lipat. Bicara torsi Honda PCX Electric memperoleh torsi mesin yang secara umum angkanya (18 Nm) lebih kecil dari Yamaha E01 (21,4 – 30,2 Nm) namun diperoleh di putaran motor BLDC yang rendah. Hanya 500 Rpm sob! . . Wakhhh kepo nih ingin membandingkan hasil respon throttle motor listrik dari E01 yang spontan dengan PCX Electric yang sudah pernah TMCBlog coba dulu.

Perbedaan lanjutan adalah di konsep baterai dimana Honda PCX Electric dengan baterai High Energy Density Lithium-Ion 96V nya (2 x 48 V) bisa dilepas pasang plus di-charge langsung di motor. Berapa lama proses pengisian ulang dayanya? Dengan charging 2 buah baterai sekaligus yang ada di dalam motor butuh waktu 6 jam dari kapasitas baterai kosong (0%). Jika di-charge di pusat isi ulang tegangan maka butuh waktu selama 4 jam.

Sementara Yamaha E01 hanya menawarkan satu sara pengisian ulang daya baterai, yakni on-board charging. Namun begitu Yamaha mengembangkan dengan cara menghadirkan 3 opsi mode pengisian ulang daya baterai, yaitu selama 14 jam menggunakan alat portabel yang juga bisa dibawa-bawa bepergian, 5 jam charger mode normal, sampai yang tercepat hanya butuh 1 jam saja yang nantinya akan terdapat di bengkel-bengkel resmi Yamaha.

Di luar mesin, perbedaan development selama 3 tahun juga membuat Yamaha E01 hadir fitur yang jauh lebih lengkap dari PCX Electric. Kita bisa sebut beberapa fitur teknologi Yamaha E01 yang nggak ada di PCX Electric; fitur Connected dengan GSM Data Onboard, Dual Channel ABS, dan Traction Control. Wuihhh kalau Honda PCX Electric saja NJKBnya tembus 120 Jutaan Rupiah, kira-kira Yamaha akan mengadopsi positioning harga Yamaha sama nggak yah untuk E01 ini nanti?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

14 COMMENTS

  1. Kalau fotonya disandingkan begitu, memang e01 lebih mirip PiSieK daripada eNMaaaaag
    #setuju_sama_kobay 😂✌

  2. makin banyak diproduksi masal makin murah lah harga jualnya nanti, tapi kalo Yamaha memproduksinya secara limited ya jgn harap harganya murah,

  3. Saya mau beli motor listrik murni karena memang butuh untuk harian dengan jarak yang ga jauh jauh amat.
    bagi saya harga ga penting, yang penting murah!

    • Motor listrik masih dianggap gagal, karena dari segi efisiensi, dan practicality masih kalah sama motor bensin, motor bensin kalo mau turing jauh bensin abis tinggal isi bensin 10 menit kelar, sejauh ini belum ada motor listrik yg punya jarak tempuh setara Revo Full Tank 250km-450km sesuai cara berkendara, ditambah motor listrik kalo mau baterai besar otomatis bagasinya kemakan ga praktis, mau dibikin lebih besar dri nmax? Ga dulu deh, beratnya ga ketolong pasti = nurunnya efisiensi, dan soal power motor listrik segede apapun powernya cuma jenggat diawal, ini gaakann cocok dengan tipikal indo yg demen top speed, kalo memang bener Yamaha E01 dengan power segitu cuma tembus 100kmh, Revo atau Vega yg cuma 9hp bisa segitu bahkan lebih dengan kondisi standar pabrik, bahkan 2 motor itu masih punya bagasi buat naro tupperware

      • E01 topspeed 100kmh, revo topspeed 100kmh, E01 udah topspeed, revo masih gerung – gerung mesinnya, akhirnya ditinggal sekabupaten

      • Cuma sama sama 100 kpj nya Revo Sama ni molis ya tu molis misal nempuh 100kph 15detik ya si Revo bisa 30 detik,,,itu jaraknya udh jauh bgt,,,g mentang mentang sama sama 100 kpj trus sama 🤣

  4. Tanya Bung Taufik. Menurut anda,mengapa motor listrik begitu mahal? Padahal kalau saya amati,teknologinya jauh lebih simpel dibanding mesin bakar. Apa gara2 motor listrik produksinya belum masal?

    • secara produksi yang bikin mahal baterai nya, camry hybrid yang baterai nya dibawah 2kWh saja harganya hampir 50juta,

      yang kedua strategi dagang nya, kalau motor biasanya bengkel resmi masih bisa dapat masukan dari jasa perbaikan bulanan,

      kalau kendaraan listrik pasti udah diakumulasi menjadi bebas perawatan, tapi kita udah keluar duit di awal,

  5. klo yamaha butuh tes unit sya siap… biasabrgkat kerja PP 90km, panas hujan beelobang tambalan dilewatin semua, nmax vario dah dicobain jadi tau kualitas msg2 merk… penasaran dfn produk e01

Leave a Reply to ipanase Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here