TMCBLOG.com – Artikel ini seharusnya Publish Ahad siang kemarin, namun problem di server membuat artike ini baru terpublish sekarang hehehe  . . . Di Hospitality HRC, Marc Marquez mengungkapkan pasca Kualifikasi MotoGP Jerez bahwa awalnya dengan segala permasalahan RC213V ia memperkirakan akan start di Row ketiga. sehingga start dari Row kedua sudah melebihi target. Mengenai balapannya sendiri, Marc mengungkapkan Bahwa ia harus bercermin terhdap apa yang ia miliki ketika mengungkapkan target. Dan Finish top 5 menurut marc sudah merupakan Raihan yang Bagus ” Saya awalnya mengharapkan tempat di baris ketiga grid hari ini. Sekarang saya star di row kedua. Jadi saya tidak kecewa. Saya tahu bahwa kami saat ini berjuang untuk tempat antara 5 dan 10. Kami mungkin bisa naik lebih jauh dalam balapan. Podium akan sulit, tapi 5 besar mungkin,”

Jika Kita Lihat Race pace Marc Marquez di FP3  atau FP4 kemarin, Sobat akan melihat bahwa Sepertinya Marc sudah ‘Habis’ . . Laptimenya hanyamirip atau selevel dengan pembalap pembalap Medioker MotoGP saja dan Menurut Marc  jika dilihat dari Pace ungkapan ini ada benarnya juga. Kondisi Karakter Motorlah yang menurut marc Menjadi salah satu variabel kenapa Ia begitu ‘pelan’  . . Walaupun sebenarnya Ia bisa lebh dalam lagi bejek gas, namun ada semacam kondisi yang memproteksinya untuk bisa menambah cepat motr . . apa itu ?

“Ya, tentu, Itu (Crash dengan Front end) salah satu hal yang membuat kami khawatir. Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Saya masih tidak mengerti di mana batasnya. Untuk alasan ini saya mencoba menggunakan ban dengan ‘tepat’. Jadi saya harus mengemudi dengan hati-hati, kalau tidak saya akan sering jatuh. Saya tidak bisa membuat kesalahan, saya tidak bisa berlebihan. Itu adalah Satu-satunya cara untuk berkendara dengan kecepatan konstan saat ini. Tapi dengan kecepatan yang lambat.”

“Memang benar motor baru kami di 2022 sangat berbeda dari mesin sebelumnya, membutuhkan cara berkendara yang sama sekali berbeda. Kemarin Saya menyebutkan bahwa kami ingin secara radikal membangun kembali motor baru untuk gaya berkendara saya. Tapi motor ini tidak bisa disesuaikan dengan gaya berkendara saya. Jadi hari ini kita kembali ke voting sebelumnya. Saya sekarang kembali dengan basis yang sama dengan para pebalap Honda lainnya.

Tetapi memang benar bahwa dalam kasus pribadi saya masalahnya tidak terpecahkan. Kami mengalami banyak masalah di Front end dan tikungannya lambat. Kami harus mencari tahu bagaimana kami bisa berkembang. Karena begitu saya mendorong, saya masuk dalam bahaya jatuh.”

Marc Marquez banyak dikecam karena semenjak awal tahun ini banyak menggunakan referensi Pembalap Lain untuk mempertajam laptime . . jack Miller dan Quartararo adalah Sasarannya pada race weekend di Jerez ini . . sementara Aleix Espargaro Sempat merasa gerah ketika diikuti Marc. Marc Menjelaskan alasannya, yang menurut tmcblog memang merupakan konsekuensi dari kondisi motornya yang kurang kompetitif

“Jika Anda tidak membalap sendiri di Q2, Anda kalah di beberapa tempat, misalnya di zona pengereman. Tapi di tikungan cepat, di mana saya mengalami masalah dengan motor, saya dapat meluangkan waktu (relaks) ketika ada seseorang di depan saya,”

“Ya, Quartararo, Bagnaia, dan Miller dekat denganku. Untungnya saya memiliki harapan yang rendah saat ini. Karena biasanya Anda akan sangat kesal jika mengikuti seorang pembalap papan atas dan tidak bisa mengikutinya. Tapi saya tahu bahwa saat ini kita tidak berjuang untuk kemenangan. Saya harus mengakui bahwa para pemimpin timesheet lebih cepat dari kita di mana-mana hari ini. Mereka memiliki kecepatan yang sama sekali berbeda.

Saya mengikuti lawan karena mereka berada di level yang berbeda. Hari ini saya ingin bertahan di Q2 dengan metode ini. Karena sendirian saya bisa berkendara menit 1:37.3 atau 1:37.4. Tapi dengan mengukuti Referensi, saya bisa meningkat dua persepuluh detik menjadi 1:37.145 menit.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

44 COMMENTS

    • Ngikutin joki di belakang biar kenceng pas kualifikasi harusnya pengurangan point……berhubung ondah lemot dorna kasian

      • Saya kadang berpikir disaat kemenangan sudah mulai sulit diraih, bahkan dewa fortuna pun serasa jauh, memang sudah tanda masanya sudah lewat. Effort segala cara di tempuh, hasilnya tidak jauh beda, mulai dari ganti motor, ganti mekanik, ganti gaya, semuanya gagal. Persis apa yg dilakukan VR46 selama 10 tahun bertekad untuk mengenapkan kemenangannya menjadi 10. Beberapa seri bisa menang, beberapa kali hampir menang namun untuk juara dunia masih jauh.

    • Gawat juga buat Marc, motor gg bisa diubah untuk dapat front end yg joss… push dikit low side…

      Gg bisa via ubah sasis dan mounting..
      PR besar buat tim development dan mekanik…

      Apakah hanya sand bagging?

      Dan tiba-tiba motor berubah karakter di paruh ke 2.. surprise..

      Yang terdekat mungkin lihat nanti di sachsenring…

  1. Apa gak malu tuh 3 rider Honda selain Marc gak bisa perfom, pdhl tuh motor hasil inputan mereka juga. Belum baca lagi artikel pol ngeluh masalah motor

      • @Si Akang: beda konteksnya. Di Honda itu si Marc dpt mtr hasil pengembangan pembalap selain dia krn dia cedera sgt lama. Sdgkn di Yamaha, Fabio jg ngembangin.

        • Ga jg, itu M1 masih ga jauh beda ama versi sblm Quartararo dateng. Yamaha tipikal pabrikan yg suka evolusi, bkn revolusi kaya pabrikan2 yg make mesin V4.

  2. Ngintil pas ketemu di track mendingan. Tapi kadang marwoto sampe bela-belain nungguin targetnya di pit. Tim shizuka bahkan sampai bikin ide nyalain motor sambil didorong gitu 😂😂

  3. Speed corner Marc kalah jauh dibandingkan Aleix waktu race kemaren, tapi braking dia jauh lebih unggul,

  4. ya gimana ya, biar bagaimanapun Marquez jangan sering2 crash lg, apalagi sampe fatal.. tp ya tentu saja trik nya ada yg bikin rider lain gak nyaman, wajar.. agak sedih jg liatnya, untuk bisa lolos Q2 mesti bgt towing ke pembalap lain, Marquez loh ini.. tp untuk pembalap Hodna lain; LOE KEMANA AJA HAH? dgn segala problem yg ada toh Marc jg yg punya kontribusi ke poin manufaktur.. *mau ngetik kasar rasanya

  5. Honda mesti balikin motornya Marc, toh pembalap Honda yang lain juga ga bagus2 amat pas udah dikasih motor yang mereka mau

    • Lebih bagus garap 2 project seperti duk duk, marc dikasih motor sesuai keinginannya dan pembalap lainnya dikasih spec motor seperti yang sekarang

  6. Towing tdk menyalahi aturan. Tapi bisa merugikan. Contohnya kemarin markes towing pecco, bantu dia start dari 5. Di race, bikin repot & ngalahin miller. Rasanya ducati rada salah kasih towing ke markes.

    • Towing emg ga ngelanggar aturan, asal secara kebetulan. Klo sengaja nunggu rider laen ampe lap time jauh dibawah semestinya ya harusnya seyogyanya kena pinalty. Sayang aturan itu cuma tegas di moto3.

    • Si akang
      Seyogya nya..
      Ya seyogyanya kamu juga jadi race director sekalian saja.
      Tapi buktinya kan kamu cuma komentator saja.

  7. Miris lihat marq seperti ini,
    Gara2 ngikutin pembalap yang gak konsisten menang, akhirnya mengorbankan pembalap yang konsisten menang. Honda jadi tiru ducati gini.

  8. Towing sesekali is ok, tapi hampir tiap balapan slalu begitu, memang bikin sebel beberapa pembalap (yang nonton pun bisa ikut sebel) apalagi sekelas juara dunia berkali2, jadi dipertanyakan talent hebatnya kemana perginya? and harga diri nya juga 😀

  9. Coba dibandingkan laptime pembalap Honda yang lain saat rcv tahun ini dengan tahun lalu
    Ada peningkatan atau penurunan?

    Mungkin ini rcv gaya Lorenzo

  10. Kali ini Juara Dunia 8 kali seperti diremehkan, bahkan dianggap sampah sirkuit ketika towing sana-i ke bbrp rider. Bahkan Aleix, yg baru bbrp podium aja belagu banget.

    Untung Marc tetep calm krn dia percaya para teknisi Tim Sultan MotoGP ini gak akan tinggal diam & kerja keras cari solusi front end supaya Baby Alien ini bisa nyaman & gak high side lagi (ingat diplopia).

    Gak perlu yg terkencang di top speed, gak perlu yg terbaik di cornering speed, yg penting front end kuat itu sudah cukup buat Marc utk pijakan ambil kembali Juara Dunia.

  11. Udah ke berapa kali ni rcv dipegang mm93 ganti2 tipe
    Dari skrimer, bigbang, backrotation, sampe yg terbaru full body, cuma yg bisa di anggap gagal ya yg terbaru ini, yg lama2 masih motor karakter dia banget, tapi gak tau juga paruh ke 2 ada kejutan hebat dari mm93 seperti tahun 2015

    • Ketinggian mas ngarepnya,,,
      Mau gak mau menurut saya masa marquez sudah lewat…kena karma juga kali, ade aja masalah…
      Susah buat ngalahin konsistennya fabio dan pecco beserta pasukan ducati plus ada lagi aleix,,,untuk sekedar sesekali juara seri atau podium its ok,,tp untuk jurdun..mohon maaf mark…susyah sekali

      • Bukannya tahun 2015 yg jurdun jl99 yak, yg rossi jadi mainan marc saat di sepang

        Gw gak ngarep mm93 jurdun tahun ini, cuma ngarep mirip2 sepang kles ajalah biar rame

      • Kalo masanya dah lewat dia gak bakal bs masuk 10 besar atau bahkan bisa2 selalu terlempar ke posisi blkg. Tp faktanya dia masih bisa fight di 5 besar di kondisi dia abis absen hampir kalo di total 2th, dan pake motor yg dikembangkan bukan dari full masukannya. Kalo yg seperti itu masih lu anggep masanya udh abis trus gmn dengan org2 yg finish di blkg marc yg bahkan ga pernah fight dibarisan depan ? Setiap masalah kok apa2 di kaitkan dengan karma, kek seolah2 rossi aja yg terdzolimi ! Padahal 2015 kalau bukan karena “microphone” nya rossi semua ga bakal terjadi ! Yg nendang siapa yg disalahin siapa

    • Siapkan kopi dan kacang. Menyimak fans Rossi dan Marc ribut ttg 2015, Sepang clash, karma.

      Rider-rider yg sensasional emang beda sih ya

  12. Bermental kuat,rela dikecam.
    Berhati besar,berani jujur.
    Namun memang aneh dan sedikit menggangu di telinga saat mendengar berita seperti ini dr juara dunia 8 kali.
    Namun Marc punya tekad,apapun caranya harus bisa meningkat walau kadang lawan merasa dicurangi.

Leave a Reply to ipanase Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here