TMCBLOG.com – Salah satu potensi Side Affect dari pemberitaan rencana hengkangnya Suzuki dari MotoGP pada akhir musim 2022 adalah kabar nasib lanjutan dari kedua pembalapnya Joan Mir dan Alex Rins. Jika Alex Rins – yang lagi berada pada masa highnya setelah berhasil menyamakan poin pasca race Portimao terlihat – masih belum jelas nasibnya (mungkin malah bisa ke Yamaha) maka Joan Mir dikabarkan akan sangat berpotensi menggntikan tempat Pol Espargaro di seat Honda RC213V Repsol Honda Team tahun 2023.

Ini bukan pertama kalinya pabrikan Jepang ini meninggalkan MotoGP. Suzuki telah meninggalkan kejuaraan dunia untuk pertama kalinya pada tahun 2012. Selanjutnya, kembali ke premier class 3 tahun kemudian, kembali ke MotoGP pada tahun 2015 dengan pasangan rider Spanyol yang terdiri dari Maverick Vinales dan Aleix Espargaró.

Setelah progress perkembangan di tahun pertama, Suzuki berhasil memenangkan gelar lagi pada tahun 2020 dengan Joan Mir, dua puluh tahun setelah kejuaraan dunia terakhir dimenangkan oleh pabrikan asal Hamamatsu ini lagi pasca torehan Kenny Roberts Jr. pada tahun 2000. Dalam membangun gelar Mir, faktor yang menentukan tentu saja manajemen yang sempurna dalam garasi tim manajer Davide Brivio, yang kemudian Brivio hijrah untuk bergabung dengan tim Alpine di Formula 1 pada tahun 2021.

Tahun ini, pada akhir Februari, Livio Suppo tiba sebagai manajer tim Suzuki yang baru. Namun sepertinya kerja Suppo pun hanya akan berlangsung 1 musim saja. Namun, rumor mengenai kepindahan Mir di Honda ini masih belum terkonfirmasi secara official baik dari pihak Suzuki maupun pihak Repsol Honda. Pol Espargaro sendiri berhasil menjadi yang tercepat ke-5 pada sesi test Jerez yang berlangsung 1 hari kemarin. Kendati demikian, Pol yang struggling sejak seri GP Indonesia memang santer dan logis bila dikabarkan akan digeser oleh Joan Mir yang tahun depan otomatis berstatus free tanpa adanya kemungkinan perpanjangan kontrak bersama timnya saat ini [bila Suzuki confirmed hengkang dari MotoGP].

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

29 COMMENTS

  1. Emang pantas di depak kok pol esp44, itu motor kan udah sesuai ocehannya, tapi ya skil dia yg bener” Medioker mosok yo kalah ama rider yg lagi di dera cedra yg kompleks.. Btw fabio masih belom ttd kontrak dengan YFR wak?

    • Kotha Nozane ato Lorenzo Savadori ato Darryn Binder ke Repsol Honda baru dah tuh gempar wkwkwk mau lebih ekstrim lg ya Toprac, diarepin byk epbeye masuk factory yamaha motogp malah ke Honda wkwkwk slama ada Repsol ya hampir dipastiin pilihan utama ktp Spanyol

  2. Wkwkwk olahragawan dgn bursa free transfer mah gak usah banyak gaya 😂

    Rule nya disini kalo masih mau kerja harus bisa gusur orang lain. Masalahnya tim lebih punya kuasa untuk memilih disini, bukan Rins dan Mir. Jadi kalo banyak gaya malah gak dilirik sama sekali.

    Tapi kalo duo ini nganggur memang jadi sayang-sayang talentanya gak kepakai di MotoGP

    • MV aja yg dikick, mau gimana juga bukti di atas kertas Si Rider Ala Kadarnya jauh lebih berpoint. Minimal kalo tahun depan udah abis masih bisa dipake jadi developer yg sudah terbukti sukses bikin RSGP kenceng.

  3. Udah deh ditunggu unjuk giginya di H.

    Rins mental juara dan ngototnya ada, jadi dia menarik. Mir not so entertaining tapi dia seorang juara dunia MotoGP.

    Rins atau Mir dua-duanya lebih mending daripada Pol sih😂

    • Klo ga punya mental juara mana mau Rins ngejar posisi 1 padahal start entah dari posisi brp ampe dibela2in melipir ke gravel?

  4. Pol espargaro pas launching motor nya pernah bilang dia pindah dari KTM ke Honda karena ingin tantangan baru , nah kalo udah gini gimana ?

  5. Mudah2an rins yg ke rht, rins mentalnya petarung, gak kayak mir yg menunggu sabar, ada entertainment sendiri liat rins ngotot banget pengen ke depan, meski sering crash tapi enak nonton dia ketimbang mir, dia juga lumayan jago develop motor, gak kayak pol lah, eh gak tau juga si jagoan mana develop mir atau rins

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here