TMCBLOG.com – Dengan pengecualian Marc Marquez, tidak ada pembalap Honda yang memiliki kontrak pasca 2022, jadi kita bisa melihat potensi hadirnya maksimum tiga wajah baru di line-up Honda MotoGP untuk tahun 2023 yang akan datang. Salah satu nama yang terus bermunculan hingga saat ini yang berpotensi akan diproyeksikan naik ke MotoGP adalah Ai Ogura.
Bukan hanya karena kemenangan debutnya di Moto2 akhir pekan lalu di Jerez, namun memang semenjak awal Ogura, yang muncul dari seri Asia Talent Cup yang diselenggarakan oleh Honda bekerja sama dengan Dorna memang seperti ‘ dipersiapkan’ oleh pihak pabrikan sayap kepak ini.
Dari ATC, Ogura kemudian menjadi pebalap reguler Honda Team Asia di Moto3 pada 2019 dan meraih podium pertamanya di tahun debutnya di Aragon. Namun, musim terbaiknya datang pada 2020 saat ia bersaing memperebutkan gelar juara dunia hingga balapan terakhir. Pada tahun 2021 Ogura naik ke Moto2, namun baru tahun 2022 ini dia tampaknya telah menemukan konsistensi yang diperlukan. Dalam enam balapan pertama Ogura finis podium tiga kali dan yang terbaru merayakan kemenangan pertama Moto2 yang telah lama ditunggu-tunggu.
Hal ini tentu tidak luput dari perhatian Alberto Puig. “Ogura tumbuh di Asia Talent Cup bertahun-tahun yang lalu. Setelah sekian lama, sangat penting bagi proyek itu sendiri dan juga bagi Honda untuk melihat seorang pebalap dari kejuaraan ini memenangkan balapan Moto2. Kami semua adalah bagian dari keluarga Honda dan orang-orang yang terlibat di sekitar piala ini (ATC) sangat senang dengan kemenangannya.”
Bukan apa-apa, kemonceran Ogura ini bisa dibilang sebuah sinyal bagi rider Honda asal Asia lainnya, Takaaki Nakagami. Memang Honda atau bahkan Alberto Puig tidak pernah mengucapkan hal apapun mengenai aman atau tidaknya seat LCR Honda Nakagami 2023 nanti, namun kian moncernya Ai Ogura tentu membuncahkan harapan mereka untuk mempersiapkan pembalap fresh yang akan membawa estafet rider Honda Asia di kelas MotoGP.
Nakagami, yang telah berkompetisi di kejuaraan dunia sejak 2008 dan melakukan debut MotoGP dengan tim LCR pada 2018 di bawah kontrak HRC, belum memperoleh podium dalam lima musim terakhir. Tahun terbaiknya adalah tahun 2020 ketika ia meraih pole position pertama dan satu-satunya sampai saat ini. Ia sering terlihat struggle/berjuang untuk posisi teratas pada saat balapan berlangsung. P1 Ogura di Moto2 Jerez harusnya dapat ‘membangunkan’ Nakagami jika tak ingin seatnya terancam.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Semangat #31
Taka sudah sangat layak untuk diganti, investasi HRC ke dirinya selama hampir 5 tahun tidak membuahkan hasil yang semestinya diharapkan
tapi gak semudah itu pula om,.. emang yg lain gak punya ambisi yg sama?..
di lapangan, seorang pembalap dengan motor terkencang sekalipun, misal marques, akan berurusan dengan variable lainnya (selain kompetitor) utk memenangkan sebuah balapan…
Gak ada pabrikan lain yg memberi lebih untuk seorang rider βambassadorβ Asia selain H.
Lima tahun itu waktu yg lama lho untuk tetap merangkul rider yg performa terbaiknya hanya sbg Polesitter.
Menurut ane pribadi kalo sosok Ogura Cahaya Asia ini gak ada samasekali ya memang sih seat Taka mungkin masih aman. Tapi ya gitu deh berhubung ada Mas Ogura Cahaya Asia yg performanya lebih kinclong dari Taka ya siap-siap aja, cepat atau lambat juga tongkat estafet bakal diserahin. Yg penting KTP Nippon Asia π
taka balik lagi aja ke moto2, taka kalo dibarisan depan dia langsung crash aja gitu akibat grogi
belum tentu juga karena grogi…
bisa jadi dia pake sendal terbalik..
hahaaa…
Jerez test hari kedua, gimana hasilnya ya?
Ai ogura cew atau cow yahh
Cah lanang
Taka bisa lebih fokus jadi selebgram klo udh g balap di MotoGP π
Teko berpotensi lengser. aMar bekingnya kuat π
Taka jadi tes rider honda di kepang aja,kalo nggak ke wsbk aja.hrc bisa tambah seat biar data lebih banyak.
Kalo ogura naik moto gp.semoga mario aji bisa naik ke moto 2.karena di moto 3 mario udah kegedean body.selalu di bully di trek lurus dan panjang.
Ogura naik moto gp
Mario aji naik ke moto 2
Aamiin
Taka gak bakal bangun wak, skill nya dah mentok. Makanya cuma sunmorian modal ktp yg kuat. Sekalinya dapet pole, eh grogian langsung crash.
Chantra gimana wak ?
Taka sebenarnya udah bisa membuktikan kalo dia itu rider yg kencang, sygnya ada yg kurang dan hilang waktu race day,
hari minggu bukan sekedar kencang, menjaga pace adalah kunci era motogp modern
moga aja #79 bisa sekompetitif #74 pada jamannya,biar ga cuma jadi rider pelengkap doang
Begini tanggapan lesti π
klo bukan krn titipan idemitsu dan HRC udah kena kick tuh si nakagami, skillnya gak cocok utk kelas primer kayak rabat dan bradl
intinya tanda “!!!” ga boleh ketinggalan di judul , biar kelihatan bombastis , isi kopong gak masalah π
Pas bgt Ogura gantiin Takagami di kelas para raja π biar super mario musim dpn bs ngerasain mesin Triumph 3 cyl
jaman 90an pembalap Jepang ganas2, kemana skrg perginya keganasan itu?
Dulu masih zaman GP 2tak (GP500, GP250 & GP125), balapan nasional di Jepang pake motornya gak jauh speknya sama yang dipake balap nasional.
Ibarat kata pembalap punya jam terbang yang banyak sama motor spek GP, adaptasinya gak terlalu jauh karena spek teknis gak jomplang.
Menurut saya loh ya . . .
Taka dan amar menurunkan kualitas team LCR, value sponsor drop. Minat rider jg rendah ikut LCR. Syg nya itu masih akan berlanjut hingga beberapa taon kedepan. Kecuali bibit nya bener2 fresh rider yg berkualitas wahid.
Tapi LCR gak seperti tim satelit kebanyakan. Dia ibarat hanya perlu nyari sponsor untuk satu slot motor aja. Karena satunya lagi udah dilahap bener-bener ama idemitsu. Pengeluaran besarnya paling hanya mikirin untuk kontrak team ke panitia balapan ama terutama sewa motor RCV untuk team LCR castrol. Sisanya untuk kipas-kipas crew karena gaji rider jg udah dicover HRC π€£
Jadi meskipun value seatnya rendah, nothing to lose juga gak terlalu berpengaruh besar sih. Gimana gak betah si Lucio.
Sepertinya tidak asing
ngeliat prestasi Ogura dan Chantra, lalu melihat ke belakang, prestasi pembalap Indonesia yang pernah join di tim yang sama kelas Moto2 kok jadi sedih ya
Berarti bukan salah motornya.
Jelas dong bedanya mana yg di besarkan diatas jok bebek & metik dan yg dibesarkan diatas jok pocket bike dari bocil, sampai kapanpun selagi motor buat kepasar dipake jenjang balap, gak akan ada pembalap indonesia yg nonjol diajang internasional. Ibarat cita2 pgn jadi pembalap F1 yg harusnya dr bocil dikasih gokart malah di kasih mobil lcgc. GAK NYAMBUNG!
Jas jes joss
Cicak bin kadal
Tapi kan………
Ah iya juga sih. Gak heran sih Suppo yg lebih βnetralβ diganti ama Puik