TMCBLOG.com – Cukup mengejutkan ketika pasca kualifikasi kedua MotoGP Le Mans Pecco Bagnaia secara blak-blakan mengungkapkan keinginannya untuk tetap bersama Jack Miller pasca 2022 ini. Ungkapan Pecco ini jelas agak sedikit ‘mengiritasi’ perasaan Enea Bastianini yang secara umum saat ini sedang dalam fight bersama Jorge Martin memperebutkan satu posisi lagi di team pabrikan Ducati tahun depan. Dan jelas sumum siapapun – di luar bumbu bumbu kepentingan lain – jika kita berbasis pada penilaian konduite performa setelah 7 kali balapan jelas Bastianini berada di posisi teratas dalam perebutan seat tersisa ini.

Mengenai apa yang Pecco katakan hari Sabtu, pada hari Ahad runner up MotoGP 2021 ini kembali menegaskan ā€œJack telah menjadi rekan setim saya sejak 2019 dan saya mengenalnya dengan sangat baik. Jika Anda harus memilih rekan setim, wajar jika pria yang Anda ajak bicara lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya adalah hal yang wajar. Saya mengatakan pada hari Sabtu bahwa Jack akan menjadi salah satu pilihan utama saya karena dia adalah teman dan rekan setim yang baik. Saya suka bekerja dengan dia. Tapi tim harus memutuskan.ā€

Berdasarkan apa yang sempat dikatakan Pecco ini, Bastianini merespon: “Saya bukan bos sDucati, tapi saya pikir situasi saya lebih baik dibandingkan dengan pembalap Ducati lainnya. Pecco mengatakan Sabtu dia lebih memilih untuk melanjutkan dengan Jack (Miller). Saya tidak tahu apakah Ducati ingin mendengarkannya. Tapi walaupun saya tetap bersama Gresini atau tim, saya bisa cepat dengan paket (Mesin) pabrikan.”

ā€œSaya pikir motor saya (saat ini – GP21) sangat dekat dengan motor pabrikan. Gigi [Dall’Igna] dan orang-orang lain di Ducati menempatkan saya dalam situasi terbaik. Dan dia senang saat aku menang. Itu yang paling penting.”

Balik lagi mengenai keinginan Pecco, Bestia menambahkan: “Saya pikir dia lebih memilih Miller karena dia akan menjadi pemimpin di Ducati. Dia tahu potensi saya dan juga Martin. Itu bisa menjadi masalah baginya.”

Secara umum Bastianini menggunakan bahasa yang cukup halus untuk menunjukkan bahwa ada tujuan khusus yang diinginkan oleh Pecco saat memilih teammatenya untuk tahun depan. Secara umum hal seperti ini tuh umum dan sangat lumrah terjadi karena kompetitor utama yang harus bisa dikalahkan oleh seorang pembalap adalah teammatenya karena menggunakan ‘senjata’ yang sama.

Dan menurut TMCBlog, setiap pembalap pada umumnya lebih menyukai teammate yang tidak pernah memberikan permasalahan dan tensi tinggi dalam hubungan di dalam tim mereka berdua. Atau bisa dibilang good wingman . . Yaaa mirip Valtteri Bottas di F1 Mercedez-AMG selama beberapa tahun lalu. Atau seperti saat Marc Marquez bersama Dani Pedrosa mungkin salah satu contoh lainnya di masa lalu dan tentunya tidak seperti hubungan Lorenzo – Rossi di masa masa lalu sampai dihadirkannya ‘tirai pemisah’ di kedua box, walaupun hasilnya cukup produktif!

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

51 COMMENTS

  1. Kalopun satu team harusnya Pecco tau diri dan gak usah takut bersaing.
    All Italian Rider, Italian Factory.
    Bakalan jadi dream team, biarpun nantinya seperti Vale & Jorge at least dominasi bisa dipertahankan utk waktu yg lama daripada satu rider jadi satu tumpuan team.

  2. Piquet – mansell
    Senna – prost
    Hill – villeneuve
    Vettel – webber
    Hamilton – alonso
    Hamilton – rosberg
    Rossi – Lorenzo

    Team mates tittle battles šŸ‘

    • Awikwokowokowok duo singer di motogp, yg sering jd ketekan para kroco2 epbeha tp pimpinannya malah anti ama duo singer. Kok epbeha ga kompak antara atasan ama bawahan2nya sih wkwkwk

  3. udah jiper duluan,padahal siapa tau jadi pelecut kayak dovi yg lebih berapi api kalo dapat rekan yg lebih kuat

    ditunggu respon Carlo pernat, biasanya bacotannya pedas pake karet 2 itu orang

  4. Bastia emg bs menang bhkan jurdun d tim satelit, tp mau ditaruh dmn muka ducati factory? jgn2 ntar malah kabur jg sponsornya…

    • Yaa klo Lenovo kabur, grup sponsor Indonesia yg ada di Gressini yg siap menggantikan, tentu dgn Enea sbg ridernya

  5. Gw udh bilang sedari awal Piccolo cuma the next Dovi, mulai dari skill, riding style ampe mentalnya. Dulu Dovi benci bgt ama Iannone, udh dikeluarin Ducati eh gantinya malah Lorenzo, makin benci. Begitu nyaman punya teammate yg nurut (Petrucci) prestasi terjun bebas, gamau ngoyo lg buktiin diri lebih kenceng dari teammate krn punya teammate jarang menang, ditegur ama timnya gamau ngotot malah ga terima padahal menang aja kepecut Iannone, jadi title contender pun krn motivasinya lebih baik dr Lorenzo, bkn ngejar Marquez. Klo dapet teammate sekuat Enaena aja dia udh jiper, kayanya Ducati salah deh perpanjang rider ini.

  6. Jelaslah kita memilih temen yang lebih dekatlah…itu normal. Tapi yang menentukan kan bosnya. Brarti ini perang antara peco dan bestie next race… Siapa yang bakal diuntungkan…aleixs dan fabio.

    • Pastinya.
      Apalagi ditambah KYT world class helmet. Espargarut yg pake KYT jg sering podium. Bedanya dia gak minum antangin, padahal udah tua gampang masuk angin.

  7. Alasanya jelas karena pecco tak mau di nomer dua kan di tim, dan miller adalah orang yang tepat untuk jadi yang kedua

  8. Bastianini jurdun aja dulu di gresini. Itu bakalan jadi tawaran yang tidak bisa ditolak sama ducati factory.

  9. seneng neh kalo ada drama, kita orang rindu sekat
    moga aja ducati tetep ngotot manggil ernea, berharap 46 vs 99 jilid 2 terulang……..wohohohohoho

  10. Dengan minggatnya Suzuki di taun depan dan era setelah VR46 pensiun,. Dorna harus lebih keras menjual dagangannya
    Rasanya di musim 2022 ini blm ada pertarungan sehebat Rossi vs Marquez, Rossi vs Lorenzo, atau Marquez vs Lorenzo atau Stoner vs Rossi di masalalu
    Kalo datar datar begini , lama2 penonton bosen. Pembalap menang selebrasi cuma dadah dadah
    , gak ada tim kreatif kayak VR46 jaman mudanya.

    • Selama ban gak ganti ya motogp bakal membosan, turing terus jarang betel, sekali2 betel lama eh gak lama dlosor salah satunya, ditambah ban depan motor sekarang gampang panas ya alamat jarang betel, jangan lupa sayap2 dajal gak ilang bikin makin susah betelnya, sayap2 dajal bikin penghalang motor mepet2, sekali mepet sayap2 dajal patah

    • Dari gaya main dorna dan segala konspirasinya, bukan mau bikin drama a vs b lagi

      Tapi drama a vs b vs c vs d atau sekalian drama kampung 1 vs kampung 2

  11. tetap aja gengsi tim pabrikan itu pasti lebih gede, walaupun katanya gigi sangat support kan ga tau petinggi yg lain dan si ceo, bisa saja mereka main belakang dgn menjungkalkan satelitnya sendiri, seperti “lebih baik dikalahkan factory lain daripada dikalahkan oleh satelit sendiri” lebih bermartabat dan ga terlalu memalukan

  12. Ane setuju,,,mulai membosankan ya motogp skrg…reset aj peraturan winglet tuh,,,bikin motor jelek,,harus niru f1 yg berani merubah secara total tampilan mobil dan efeknya salip2an lebih gampang,,,
    Rindu duel yamaha dan honda yg kompetitif di depan

    • Antara jl99 vs vr46 masih bisa di maklumi karna mereka berasal dari dua negara Spanyol dan Italia yg saat itu lgi musim ny bkat2 muda Spanyol bermunculan MotoGP sdangkan Itali adlh rajanya MotoGP. Ada gengsi antar negara disana. Lha klau pecco vs Enea? Jika terjdi tembok sgla mka itu murni kesombongan pribadi

  13. Nah bener juga, kan kita yg untung juga ya jd sering liat wajah Indonesia di tiap race GP. Jadi berasa ikut berprestasi wkwkw.. thn ini kan bener2 di wakili bgts oleh enea dan aleix (kyt).

    Enea dpt spek pabrikan terupdate trus balapan tanpa beban hrs develop motor… Pokoknya gaspol aja dan cm mikirin race day.

    Plus gaji juga spek pabrikan hehe..

  14. Lebih bagus ada dua singa di satu tim, biar ada yang menang atau minimal masuk podium kalo rider satunya lagi nyungsep.

  15. Ntah lh apkah itu niat pecco sendiri atau atas arahan dari sang mahaguru akademi fantasi. Tpi melihat ini pikiranku langsung mengingat Rossi awal masuk ymha. Rossi sllu menempat kn team mateny berdasarkan permintaanny dan tim mateny itu sllu yg medioker sblm jl48 masuk. Saya gak tau persis kenapa Rossi bisa kebablasan punya rekan sekuat jl, tpi sblum jl48 masuk beberpa Thun sblumny ymha tertarik pada Casey Stoner dan hendak ingin menaikkan ny ke MotoGP bersanding dgn Rossi tpi d tolak keras oleh Rossi.
    Tpi lucu ya bagnaia ini, baru hari Sabtu dia ngomong gitu ehh hari mingguny Enea langsung dah memperlihatkan Kepada pecco apa yg dia takutkan dan membuat mental pecco langsung down. Mungkin pas Enea overtake pecco, pecco bergumam dalam hati “sialan ni bocah blum juga satu team udah merepotkanku” dan akhirny dia tdak fokus dn nyungsep. Dlm mental bertarung Fabio20 lebih unggul walaupun Fabio kerap klah tpi dia mampu meladeni sampai last corner tanpa grogi

  16. Gak sekalian bilang mending Luca marini jdi rekan setimnya? Krna dia juga loyal rela finis tanpa poin supya bagnai dapat poin

  17. Ducita harusnya belajar dr hodna soal hilangnya visi pengembangan pas ace rider cidera/gak perform
    Teammate sebagai rival itu dah biasa di balapan manapun

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here