TMCBLOG.com – Ducati semenjak awal memang sempat mengutarakan bahwa inginnya mereka perubahan konstelasi pembalap di antara 4 team yang bernaung dibawah panji Bologna ini tetap berasal dari mereka mereka saja. Artinya jika ada perubahan pembalap, hanya berdasarkan pertukaran di antara pembalap di team team Ducati factory, Pramac Ducati, Ducati Gresini dan VR46 Mooney. Dan memang secara umum Ducati saat ini sudah mengkonfirmasi bahwa Jack Miller akan kehilangan seatnya untuk 2023 nanti. Paling tidak Sporting Dirctor Paolo Ciabatti yang bilang seperti itu.

Kepada Speedweek Paolo Ciabatti juga tidak menampik berita bahwa Borgo Panigale tahu bahwa saat ini Miller bersama managernya – Aki Ajo juga sedang melakukan negosiasi dengan parikan lain seperti KTM terutama jika dikaitkan dengan dekatnya hubungan Aki Ajo dengan KTM. “Tentu saja kami mendengar bahwa dia sedang bernegosiasi dengan KTM. Itu bukan sebuah rahasia.” Begitu kata Paolo. “Kami berkata kepada Jack dan manajernya Aki Ajo: Silahkan jika anda ingin mencari tempat di tim pabrikan lain. Karena kami tidak dapat menawarkan Jack tempat di tim pabrikan (Ducati) untuk tahun 2023 saat ini.”

“Bisa saja Jack mendapat tawaran keuangan yang lebih baik dari pesaing. Kemudian kita harus memeriksa apakah kita bisa menggambar level atau tidak menyamai apa yang mereka sodorkan atau tidak. [Namun] Tidak diragukan lagi Ducati akan senang jika kami bisa mempertahankan Jack.”

Terlepas akan ke mana Jack Miller di 2023 nanti, ada satu yang diperkirakan akan benar-benar terjadi yakni kepindahan Enea Bastianini entah ke Ducati Lenovo atau ke Pramac Ducati untuk 2023. Keputusan ini akan diambil Ducati setelah GP Barcelona. Dan seperti yang sudah sama-sama kita diskusikan di artikel sebelumnya ini jelas akan membuat Sponsor di Gresini Racing akan sedikit ‘ketar-ketir’ . .

Gresini Racing harus dapat Solusi selevel Jika Bastianini ke Pabrikan Ducati

Bukan apa-apa, ketika tim MotoGP terbiasa menang, sulit untuk mengganti pembalap top dengan Rookie. Setiap tim tidak terkecuali Gresini Racing harus membuat sponsor mereka senang. Dan beberapa sponsor biasanya tidak puas dengan performa Rookie. Mereka ini ingin terus menjadi yang terdepan, memiliki publisitas dan exposure di TV seperti yang saat ini mereka peroleh via performa Enea Bastianini tentunya.

Salah satu konstelasi untuk ‘menyelamatkan’ Miller tetap di Ducati adalah menempatkannnya di Pramac Racing dan dengan skenario bahwa ada kemungkinan Enea juga akan menempati posisi di Pramac 2023 jika Ducati akhirnya memilih Jorge Martin, maka side effect-nya adalah Johann Zarco harus rela pindah . . . Salah satu yang mungkin adalah pindah orbit ke Gresini Racing. Ketika teori konstelasi ini diteruskan Paolo Ciabatti, Direktur Sport Ducati Corse ini hanya bisa memberikan clue dengan singkatKenapa tidak?” . . Wah sinyal niih?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

29 COMMENTS

    • Kombinasi yang sekarang aja udah sangat bagus, ngapain digonta-ganti…
      Bastianini kasih aja motor factory full support, nah rider lain perpanjangan kontraknya 1 tahun cukup.

    • kenapa harus nyari pembalap lain kalo pembalap sendiri ada ? Enea saat ini dikontrak Ducati Corse langsung, Gresini ga punya kuasa apa2 disini,
      cmiiw

      • Terlalu dini menilai, sama kaya ngeliat betapa perkasanya Joko aka Johan Jarko di awal 2021. Lsg byk yg beropini (trmasuk gw) Factory bakal pening klo ampe akhir musim Joko jadi title contender apalagi jurdun. Hingga pada akhirnya setelah paruh musim kedua entah mengapa duo Bangjono ama Martin tiba2 menonjol dan Joko mundur teratur. Ya biarpun dibanding performa Joko awal 2021, Enaena jelas lebih nonjol sih krn berkali-kali menang sementara Joko kala itu cuma modal konsisten di podium. Gw merindukan pembalap satelit (pure pake motor satelit bkn satelit siluman kaya Nastro Azzuro) bisa jurdun ato minimal ikut perebutan gelar ampe akhir. Terakhir kayanya sekelas Uncini di 80an aja cuma mentok jd title contender dan baru bisa jurdun dimusim berikutnya setelah direkrut tim pabrikan Suzuki. Artinya klo Enaena ampe jurdun, bakal bikin sejarah baru. Bahkan klo Joko ato Martin taon ini jurdun, ga bakal sewadidaw Enaena krn baik Joko maupun Martin mulai dari motor, kontrak, ampe nilai gaji udh setara pabrikan.

    • Enea kok ditaruh di gresini lagi, yang ada malah dibajak pabrikan lain, walaupun resikonya harus bayar penalti. 😀

      Tahun ini Enea bakal fight buat jurdun, tapi kalo di akhir musim fight’nya vs Bagnaia,, Team order bakal sangat mungkin terjadi, wkwk.

  1. Nah kan, kemungkinan yg pernah saya komen ala2 komentator ecek2
    Bisa2 win solution, ducati milih Martin, enea ke pramac full support
    Martin memang under perform, tapi pabrikan pasti punya data telemetri, yang bisa membandingkan Martin gp21 vs enea gp21
    Peco kalau bukan factory, bisa aja senasib Martin gp22

    Lagipula Enea ruang geraknya pindah factory pabrikan lain itu kecil, kecuali pindah satelit.
    repsol lihat KTP, suzuki cabut, yamaha penuh, tinggal ktm aprilia

    Selain faktor marketing, ducati atau pabrikan lain pasti suka kontrak pembalap sekalian melemahkan pabrikan lain
    Kalau Martin ke repsol bisa ada kemungkinan menyusahkan ducati kedepan

    Tapi apapun itu kalau enea ke factory ducati, ya dia memang pantas

    • Kalau bukan anak emas, menaikkan Martin ke pabrikan pun memang terlihat dari luar memang agak janggal kalau hanya dilihat dari performa gp22
      Karena Miller masih lebih baik performanya & punya market pasar australia yg penting buat ducati

    • Di GP21 bagusan Enaena, di GP22 bagusan duo factory. Terus ape alesan kuat naekin Martin melebihi Enaena? Ngemengin soal KTP, malah KTP Enaena udh sesuai ama apa yg diimpiin Ducati. Pembalap ‘hebat’ dari Italia wkwkwk

Leave a Reply to Kocheng Oren Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here