TMCBLOG.com – Di Paddock Pass Podcast, Paul Trevathan – Crew Chief pembalap KTM MotoGP Miguel Oliveira – Sempat mengatakan ” Front end Grip is a holly Grail in Motorcycle racing “ . . Yes Segitu pentingnya grip depan dan Front end dari Motor, sehingga apa bila pembalap tidak bisa menguasai daerah ini di Motor mereka, maka akan ada banyak Pptensi kesulitan saat balapan. Masalahnya Saat ini tuh di jaman MotoGP Modern dengan elektronik yang ‘tidak terlalu Canggih’ Bagian Roda depan dari Motor MotoGP tuh seperti dapat ‘tugas tambahan’ yakni memperoleh Tekanan Lebih besar akibat Downforce dari Aero depan . . Friksi Statis dan Dinamis antara Ban dan Asphal tentu akan meningkat dan ini menyebabkan temperatur meningkat.

Menurut Hukum gas Ideal Boyle gay Lussac, Sederhananya . . tekanan Berhubungan Lurus dengan Temperatur . . So tekanan ban Juga akan meningkat dan Pastinya perubahan tekanan akan membuat Contact Path antara Karet dan Asphal akan berubah  . . Ujungnya kembali dapat membuat perubahan di feel Grip Motornya itu sendiri. Masalah jadi tambah Kompleks . .

Udah Gitu mesin Juga terus memperoleh Update. Gigi dall Igna sendiri sempat mengatakan kepada MotoGP.com Bahwa ada perubahan Themodinamika di Bagian mesin GP22 dibandingkan dengan GP21. Jeroan dan sistem di Head silinder GP22 beda sama GP21 dengan tujuan Bikin Motor tambah kencang.

Suzuki Berhasil menorehkan Top Speed tinggi di awal Musim. Motor Makin cepat, Maka Butuh pengereman lebih baik, artinya gaya menekan tuas rem harus lebih besar, Dan ini jelas akan menambah tinggi temperatur yang dihasilkan oleh gesekan Kampas rem Karbon dan Cakram Karbon terutama di depan.

Dan ternyata Tambah Panasnya Cakram karbon ini juga memperngaruhi penambahan panas di velg depan. Ada dua cara sih Tranfer Panas Atau Kalor Yang terjadi dari Piringan Cakram Karbon ke permukaan Velg : Konduksi Panas Via Titik Titik Mounting Cakram dan Via Radiasi panas dari Cakram lewat Udata ke velg . .

Mengenai Konduksi bisa dikurangi dengan cara mencari Solusi dengan sedikit jumlah Mounting dan Mungkin Penggunaan baut Baut Mounting dengan daya Konduktifiitas panas yang kecil namun tetap Kuat.

sementara Khusus Untuk yang kedua yakni Radiasi efeknya akan jelas lebih Misalnya di Sirkuit red Bull Ring Nanti dimana MotoGP menggunakan Cakram berdiameter 355 mm . . artinya naik 15 mm bila dibandingkan dengan Cakram 340 mm yang umumnya digunakan di MotoGP   . . artinya Jarak Cakram ke permukaan velg jadi lebih dekat dan ini jelas akan Mempercepat proses Transfer Kalor ( Panas)  Via Radiasi dari Cakram ke Velg

Idenya adalah Velg Harus Menangkis / Memantulkan sebanyak Mungkin Panas/ Kalor yang ditransferkan secara radiasi dari Cakram. Salah satu caranya adalah menggunaan Warna tertentu pada permukaan Velg. Sobat tentu pernah mendengar soal emisivitas . Emisivitas benda adalah kemampuan suatu benda untuk meradiasikan energi yang diserapnya.

Warna gelap/ Hitam dengan emisivitas mendekati 1 akan memiliki karakter Menyerap panas yang diradiasikan kepadanya dengan Sangat Tinggi, sementara warna Putih dengan emisivitas mendekati Nol akan memiliki kecenderungan memantulkan semua Kalor/ Panas Yang diradiasikan Kepadanya.

Dari sinilah Hadir ide menghadirkan Warna Putih atau warna cerah lainnya Bahkan Chrome pada Permukaan velg. Mereka nggak mau Panas yang diradiasikan Oleh Cakram Karbon diserap Oleh Velg dan membuat Sistem Ban depan Tambah panas.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

  1. Velegnya di buat seperti model bolang bing kipas angin saja yg bisa berfungsi mendinginkan cakram

  2. Kepikiran sampe segitu… sangat menarik penjelasan yg panjang dan mudah dimengerti..
    ..thanks wak

  3. iya juga ya.. sama kalo kita jemur kain warna hitam dan putih, pasti yg hitam lebih cepat kering karena lebih menyerap panas, sedangkan yg putih memantulkan

  4. Repsol yg udah lama pake Oren :”untung udah ga pake item”

    ~~
    Berarti Bridgestone sudah benar mengutamakan grip depan lebih spesial daripada belakang sehingga pembalap lebih bisa mengeksplor lebih dalam kemampuan motornya

    • Ya mgkin Michelin bikin karakter yg beda dari jembatan batu biar ga disamasamain banget. Gengsi kels, dan klo karakter sama tapi development nya ga bisa ngejar, bisa ngerusak brand image wkwkw.. jadi ada alasan “karakter development ban nya beda gaess”

      Sementara isuisu ghaib memang elite global kan minta nya ban juga jangan “terlalu bagus” demi wacana besar motogp lebih kompetitif, macam fenomena ecu pirelli

  5. Udah ga betah yg briking nyuzzz briking nyuzz, judul sama artikel ga nyambung????
    Sama!!!

  6. Sekalian karet ban kasih warna yg ngejreng juga biar bisa Ikut nurunin suhu ban yg tinggi, jadi inget blackstone th 2000an.

  7. Aruba.it Ducati di WSBK udah duluan pake cara ini sejak 2 ato 3 taon ini. Coba Rossi masih balap, pasti dia minta klo ga putih flourescent ya kuning florescent aka kuning stabilo.

  8. Oya wak untuk Top Speed M1 D.Binder bisa 358,8 kpj (saat Race GP mugelo) bisa masuk di top ten jajaran top speed motor motoGP (peringkat ke 9
    dan peringkat ke 3 di GP Mogelo) dan menjadi motor paling cepat dr Jepang saat ini ..berarti sebenarnya power M1 besar juga ya wak
    Jd issue under power M1 selama ini bisa jd di settingan agar mudah di tekuk di belokan kah?

  9. Komponen penyumbang panas utama pada area front end, menurut saya radiator. Termasuk juga diantaranya panas dari cakram dan kaliper.

  10. lah , baru mau ngusulin ada motor semuanya dicat vanta black. biar bisa tiba2 nyalip karena lawan anggap ga ada siapa2. wkwkwkwkwkw

  11. Apa veleg varbon tidak diperbolehkan???
    Atau kasih semprotan air aja tu cakram..macem depan mobil kaca!! Biar adem..😂😂😂

Leave a Reply to Yatss Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here