TMCBLOG.com – Alex Rins dan ace rider Ducati Pecco Bagnaia hanya bisa mencapai tikungan pertama pasca start race MotoGP Catalunya 2022 kemarin. Keduanya DNF setelah menjadi korban efek domino akibat jatuhnya Takaaki Nakagami di tikungan pertama. Rins terlepas dari GSX-RR-nya yang terhempas dengan kecepatan tinggi dan berguling beberapa kali di atas hamparan kerikil yang lebar.

Setelah crash di tikungan 1 Grand Prix Catalan, Alex Rins menjalani tes di rumah sakit Universitari Dexeus di Barcelona. Pemeriksaan awal menemukan fraktur/retak pada tulang piramidal atau triquetral pergelangan tangan kirinya tanpa perpindahan. Pemindaian resonansi magnetik (MRI) lebih lanjut mengkonfirmasi tidak ada kerusakan ligamen yang berkelanjutan.

Pemeriksaan juga dilakukan pada pergelangan kaki kirinya setelah Rins melaporkan rasa sakit; Hasilnya? Peradangan. Rins akan memulai program pemulihan yang akan mencakup pergelangan tangannya diimobilisasi, terapi icing dan elektromagnetik secara teratur, pengobatan anti-inflamasi, dan istirahat.

Pict : Gold&Goose

“Motornya menyentuh saya dan saya lepas landas dengan sangat buruk. Saya berasumsi pergelangan tangan kiri saya patah. Kami akan memeriksanya sekarang. Itu tidak terlihat bagus karena saya tidak bisa menggerakkan tangan saya,” keluh pembalap berusia 26 tahun itu.

Fakta bahwa Nakagami start dari posisi 12 dan berada di pack depan jelang tikungan pertama membuat banyak orang berspekulasi bahwa Taka terlalu ambisius di tikungan tersebut, overspeed, overshoot, terlambat mengerem dan akibatnya ia terjatuh.

Namun menurut keterangan resmi dari MotoGP, FIM MotoGP Stewards yang meninjau insiden tikungan 1 dari setiap sudut. Berdasarkan bukti yang diberikan oleh banyak sudut yang tersedia untuk Stewards, termasuk cuplikan dari helikopter, kejadian ini dinilai sebagai racing incident/insiden balap tanpa tindakan lebih lanjut yang harus diambil.

Menurut Stewards, Nakagami memperoleh sejumlah posisi dalam akselerasi untuk bergerak maju dari posisi gridnya. Dia dinilai telah mengerem pada waktu yang sama dengan pengendara di sekitarnya, tidak mendapatkan keuntungan jarak yang signifikan saat pengereman untuk menunjukkan sebaliknya (bahwa Taka bersalah). Pembalap bernomor #30 ini kemudian kehilangan front-end dan jatuh dengan sepeda motor dan pengendara setelah itu melakukan kontak dengan Rins dan Bagnaia.

Ambang batas yang ditetapkan untuk insiden semacam itu untuk menimbulkan penalti adalah : pembalap terlihat jelas membawa terlalu banyak kecepatan, tanpa harapan yang masuk akal untuk menikung.

Pict : F. Glanzel

Jelas keputusan Stewards untuk tidak melanjutkan tindakan lebih lanjut tidak bisa diterima oleh kedua ‘korban’ Rins dan Bagnaia. Rins berkata “Kuharap Taka baik-baik saja. Ketika saya melihatnya di pusat medis, dia tidak terlihat sehat. Tapi apa yang dia lakukan dalam balapan tidak semudah itu. Tidak ada yang ingin menyakiti lawan dengan sengaja, tapi dia jelas melewati batas dalam gerakan ini. Pertama dia terlalu agresif, lalu terlambat mengerem,” kritik Rins.

Menurut pendapat saya, hukuman yang sama seharusnya diberikan di sini seperti terhadap Oncu setahun yang lalu. Saya pikir itu gila. Bagi saya, terbukti di TV hari ini bahwa steward di MotoGP tidak memiliki level yang dibutuhkan. Kami berkendara dengan kecepatan 350 km/jam – ini bukan sebuah permainan. Aku sedih mereka membuat keputusan itu. Saya tidak ingin mengatakan lebih banyak tentang itu. Kami memiliki kecepatan yang bagus dan berakhir seperti ini.”

Pict : F. Glanzel

Bagnaia yang sedang menjaga asa gelar juara dunia 2022 pun mengatakan yang serupa: “Saya tidak marah, saya hanya kecewa, yang terpenting, aku senang Taka baik-baik saja. Karena tabrakan itu keras. Saya tidak setuju bahwa mereka (Panel Stewards) tidak melakukan apa-apa. Karena dia (Taka) selalu melakukan hal-hal seperti itu.”

“Untuk pembalap motor profesional seperti dia, Anda tidak bisa berharap untuk menabraknya di tikungan pertama lap pertama. Dia datang dari posisi 12 di grid dan mencoba menyalip sepuluh pembalap di zona pengereman pertama.”

“Saya tidak mengerti apa yang dia harapkan. Ketika dia kembali – saya harap segera – saya akan menanyakan itu padanya. Kami selalu berbicara tentang keselamatan dan fakta bahwa pembalap Moto3 berbahaya. Akhir-akhir ini, dengan slipstream, grup di kualifikasi dan kecelakaan seperti ini yang kami lihat dari pebalap yang sama di Mugello – itu tidak dapat diterima,” tegas Pecco.

“Menurut pandangan saya, para Stewards melakukan kesalahan hari ini. Sulit dipercaya bahwa kejadian hari ini hanya dinotif ‘tidak ada tindakan lebih lanjut.’ Karena dia begitu jauh di belakang dan menyentuh saya – dan saya berada di urutan ketiga. Saya tidak tahu detailnya dan saya bahkan tidak ingin melihatnya. Sudah jelas dari gambar TV bahwa dia melewatkan titik pengeremannya. Cukup aneh bahwa mereka memutuskan seperti itu.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

42 COMMENTS

    • Kasian Aleix espargaro?!!

      Sampe di tenangin Pakde Carmelo ezpelata 😭

      Fakta atas asumsi gua, Espargaro punya hubungan spesial pake telor dengan ezpelata, !! Wajar mampu bertahan di motogp tanpa juara 😂😂😂

  1. Taka rider grogian, saat masuk grup depan dah bingung mo ngapain. Sama aja kayak dapet pole pertama kali, langsung crash di tikungan awal. Padahal duo Suzuki & baggio lagi perform disini. Baggio dp heading, Rins dpt sleding.

  2. Emang baiknya winglet dihapus saja…banyak pembalap sadar dengan mengikuti pembalap lain titik pengereman kacau. Motor kena turbolensi juga. Tapi tentunya klo hilang mesin v4 bakal makin kwalahan melawan Yamaha. suzuki dah out kan musim depan. Dilema ini….pembalap yamaha mesti bisa lepas didepan kabur biar gak kena efek winglet. Klo gak bisa bakal kwalahan nyalip. Balapan akan seru saat terjadi insiden begini bukan salipannya. Knapa gak buat kayak moto2 yang kliatan lbh nyaman liat motornya.

    • Entahlah bro @ otomotivation.Aturannya juga masih “gelap” & masih belum jelas kemana arahnya mau dibawa.FIM & Dorna cuma senyum2 doang tanpa ada tindakan revolusioner yg jelas.Mungkin semua pabrikan Jepang akan mundur (amit2) seiring masalah hal2 teknis & aero ini.Jadi teringat era 60-an (dimana semua pabrikan Jepang mundur karena faktor regulasi)Mungkin sejarah akan terulang dgn sendirinya.Walaupun banyak yg berharap sejarah ini tidak terulang lagi.

      • Ane sih feeling ya after 2024 mungkn pabrikan Jepun bakal bye-bye, liatnya dari sudut pandang biaya aja sih…buat selain honhon kaga ngaruh sama jualan…belum lagi trend motor kesetrum, makanya sekarang pabrikan kontraknya pendek2 kali ye
        kalo masalah regulasi, mending barbarin aja ..ECU inhouse, ban boleh milih…

  3. ngeliat slow mo crashnya, kepala Taka menghantam ban belakang Pecco lalu terbawa terbang dan menghantam bagian bawah ekor motornya, horror sih, visornya sampe lepas, tapi kyknya ga ada cedera parah, lain hal dgn Rins yg sampe patah tulang,

  4. Yaa coba pebalap ducati rombongan vote untuk banned Taka balap motogp hingga jelang Motegi 😅😅😅

    Mooo liat, pecooo bisa apa?? Jurdun??… Upsss

  5. Bukannya kejadian Deniz oncu itu dia melambat di straight ya sehingga disambar,ane rasa ga Apple to Apple

    Lorenzo yg lebih domino di ctalunya jg ga dapat hukuman kok

  6. Kalau kaya gini kejadian di F1 yang salah adalah Taka, karena dia tidak berhasil memperhitungkan jarak pengereman dengan pembalap di depannya sehingga berakhir kepleset dan nabrak…
    Mirip kejadian macam bowling Bottas tahun lalu…
    Kalau menurut saya sih tetap harus diberi hukuman pengurangan poin atau start dari pitlane atau peringatan keras lah, soalnya crash karambol kaya gini yang kasihan adalah pembalap di depan dan sampingnya tepat karena gak punya ruang untuk menghindar

    • Tapi anda berharap kepada Race Director & Steward yg ah..sudahlah
      Sounds good,doesn’t work
      Wkwkwk😂😂😂
      No offense ya bro

      • Bener banget, lha wong ngurusin track limit aja masih sering bingung, PLIN plan, gak jelas, apalagi hukuman dari kejadian kaya gini…

    • Setuju,
      MotoGP terlalu lemah kasih hukuman atas kesalahan2 maneuver sperti taka ini.
      Ga tegess kayak F1.

    • Ya mestinya di hukum si taka minimal pengurangan poin soalnya tu crashnya parah. terlalu napsu dia jadi sedikit telat ngerem, ya meski kelihatannya dikit fatal juga. Jadi keliatan tahun ini jadi tahun terakhir taka

  7. @ broSTAN LOOΠΔ
    Tapi anda berharap kepada Race Director & Steward MotoGP yg ah..sudahlah
    Sounds good,doesn’t work
    Wkwkwk😂😂😂
    No offense ya bro🤗

  8. Sasis Marquez dibawa bawa wkwkwk, tapi emang bisa dibilang shit chassis mungkin ya, dibawa siapa aja pasti dlosor.

  9. ga usah dikasih hukuman toh thun depan udh ga di motogp dia…
    klo dilihat udh jelas kali itu si japan lagi harakiri…dapet tikungan pertama di depan atau crash

  10. Mayoritas setuju kl Taka perlu kena penalti. tapi tidak semudah itu ferguso. Motogp bukan cuma sportivitas. ada politik uang, brand, nasionalisme jg dibelakangnya

  11. Over grogi. Pas dapat pole position pake settingan marq dulu juga jatoh di tikungan awal wkwkwk. Terbukti bahwa settingan marquez bagus. Tp kalo grogi bisa apa?

  12. Warning betapa buruknya feel front end RCV, Taka sedikit adopsi style marquez dalam menjinakkan motor jadinya kayak gini

  13. Suzuki lg apes musim 2022 ini, komplit. efek dana cekak mereka mundur, ingin mengakhiri dgn cerita manis Mir diterjang Miler, Rins kena double kick Nakagami.

  14. jangan memaklumi kesalahan karena yang salah kena akibat yang parah juga. Gak lihat Rins patah tulang juga? ckckck… kok masih belain juga.

  15. Sudah 2 seri taka dan rins, apa jangan2 taka emang ngincer rins? 🤣🤣🤣
    Mir ke repsol, rins ke lcr

Leave a Reply to Muke-Gile. Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here