TMCBLOG.com – Kita sepertinya perlu membaca dengan cermat apa yang ditulis Repsol Honda dalam blog terakhir mereka. Ketika tim pabrikan dengan back up korporasi sebesar HRC memutuskan untuk mengambil pena dan kertas atau menuliskan dalam bentuk paling sederhana dalam dunia digital yakni BLOG seperti ini untuk menuliskan opini mereka, jelas banget mereka ingin mengirim pesan serius.

Pada dasarnya tulisan blog tersebut diawali dengan menceritakan lahirnya MotoGP sebagai kelas dengan regulasi yang sangat bebas dimana saat itu ada semua jenis konfigurasi mesin: V5, V4, Inline-4, Inline-3 yang kemudian dalam perjalanannya terdistorsi oleh beberapa variabel. Pertama dengan diperkenalkannya pemasok ban eksklusif pada tahun 2009, kemudian pada tahun 2015 dengan ECU dan elektronik tunggal, dan tentunya banyak upaya teknis untuk mencoba mengendalikan balapan, meratakan level motor dan menghasilkan lebih banyak tontonan dan hasilnya? Repsol Honda menuliskan “yang membuat kami memiliki kejuaraan paling seimbang dalam sejarah“. Dimana hampir tidak ada perbedaan di antara mereka. Balapan tidak lagi dimenangkan dengan selisih detik yang lebar. Saat ini kemenangan atau podium ditentukan oleh sepersepuluh atau seperseribu detik.

 “Musim ini situasinya semakin memburuk hingga semakin rumit untuk disalip. Menerapkan teknologi baru, seperti penggunaan elemen aerodinamika secara besar-besaran, atau sistem yang memodifikasi ketinggian sepeda motor untuk mendapatkan efisiensi akselerasi, membuat menyalip semakin sulit. Anda sekarang tidak lagi hanya bergantung pada potensi mesin dan keterampilan Anda. Anda membalap lebih cepat dan mengerem dalam waktu yang lebih singkat, dan itu membuatnya jauh lebih sulit untuk mendapatkan waktu dan jarak yang cukup untuk melakukan manuver menyalip dengan aman.”

Di sini terlihat jelas bahwa Repsol Honda dalam hal ini nungkin juga maksudnya HRC memberikan ‘pesan pedas’ dimana menurut mereka teknologi merusak balap motor, atau lebih tepatnya tontonannya. Seperti yang pernah terjadi di Formula 1 tahu tahun lalu dengan mobil yang sangat cepat, tetapi membuat menyalip menjadi tidak mungkin. Para penggemar, bagaimanapun, tidak peduli jika rekor trek terus-menerus dikalahkan . . Jika ketika aksi saling salip menyalip hilang, tontonan jadi menjemukan . . Nggak ada bedanya sama turing kalau kata netizen +62.

“Satu detail yang tidak dapat diabaikan tentang teknologi ini – mengacu pada aerodinamika – adalah pengaruhnya terhadap penampilan fisik pengendara. Cedera otot di lengan bawah pengendara menjadi semakin sering, masalah umum bagi sebagian besar pengendara. Sebagian besar tanggung jawab atas ketidaknyamanan ini terletak pada aerodinamika. Spoiler dan perangkat lain yang memberikan beban besar pada sepeda motor membuat sepeda motor lebih tangguh secara fisik untuk dikendarai.”

Dalam tulisan blog tersebut Repsol Honda mencoba mengingatkan bagaimana HRC, ketika dipimpin oleh Shuhei Nakamoto, membuat eksperimen aerodinamika pada GP 500 dan keuntungan putaran adalah 2 detik, tetapi eksperimen ini ditangguhkan karena “eksperimen ini bisa jadi bencana bagi lengan pengendara karena mereka tidak dapat terus melaju dengan kecepatan itu.”

Lalu mereka juga menulis mengenai hal non-teknis khususnya mengenai durasi kejuaraan. Tahun ini ada 20 seri balapan terkait pembatalan GP Finlandia. “Pembalap harus mampu tampil lebih dari delapan bulan kompetisi terus menerus, waktu yang sangat lama untuk kompetisi tingkat atas. Kejuaraan telah menjadi ujian konsistensi, dan hampir lebih penting untuk tidak membuat kesalahan atau mengumpulkan nol atau skor buruk daripada keuntungan langka yang diberikan kemenangan atas tempat kedua atau ketiga. Itu sebabnya pengendara agak lebih konservatif.”

Analisisnya Repsol ini sepertinya telah dirilis berdasarkan beberapa riset internal dan didasarkan beberapa fenomena yang juga dirasakan oleh keluarga MotoGP dalam 9 seri pertama 2022 ini. Beberapa sponsor hengkang, jumlah penonton langsung (spectator) yang menyusut di race race Eropa. Pesannya jelas agar Dorna harusnya memang merasa RED ALERT sebelum terlambat.

Komentar Repsol yang bersifat korporat, ini ditutup dengan : “Dengan pendekatan ini, mudah untuk memahami mengapa kami kehilangan Marc Márquez; Ambisius dan non-konformis, dia selalu membedakan dirinya dengan perjuangannya yang terus menerus untuk meraih kemenangan, mencoba sampai tikungan terakhir ketika dia memiliki kesempatan. Dengan dia dalam kondisi optimal, daya tempur dan tontonan bisa dijamin.” | Based on RHT

155 COMMENTS

    • Sebenarnya sekarang sudah hampir tercapai kesetaraan kok. Buktinya 2 tahun terakhir semakin banyak pembalap yg bisa menang dan naik podium, KTM dan Aprilia juga sudah dapat podium tertinggi. Justru Honda saja yg kalah mulu, jadi merajuk.
      Nah, karena cuma MM yg sanggup mengejar juara pake RCV, ya tambah merana lah mereka sekarang MM cedera.

    • Mereka ( hrc) tak kan mengatakan ini andai saja mereka sering menang. Tapi balapan gak pake kata andai.. Dan ini menandakan hrc sudah mulai frustsi

    • Yah aturannya memang seperti menutupi kelebihan honda era marquez berjaya, ecu MM menguntungkan ducati yg udah pake lebih dulu, ban michelin juga lebih ramah ke mesin inline daripada V atau L, sedikit banyak membuat honda jadi kurang kompetitif, apalagi tidak dibantu dgn pembalap2 riset yg mumpuni

    • Mas Taufik ada ndak gambar wind tunnel motor MotoGP yg depan belakang beriringan trus ada garis tubulensinya arah angin, pingin lihat seberapa dirty nya aliran angin akibat pemasangan winglet ini

  1. Ketika teknologi dibatasi dgn regulasi #apadaya. Coba kembali seperti dulu ECU sendiri,pilihan ban pilih sendiri.

  2. Honda mau cuci tangan, coba kalau MM tidak cedera dan atau MM tidak cedera tapi pebalap Honda ada yang terus menang pasti ga bakalan nulis seperti ini

    • nah setuju dengan anda bro. coba aja honda sering menang, bakalan diem aja.
      liat aja dulu yamaha sebelum ada quartararo, kesusahaan kayak apa, mereka diem aja. gk kritik2/ nulis2 macam itu. malah mereka berusaha terus supaya kompetitif. dan ada usaha ada hasil, setelah nemu quartararo, mereka bisa menang .
      ducati aja yg masih 1x jurdun, tetap berusaha bertahun-tahun untuk berusaha jurdun lagi, tetap berusaha, tetap mencoba lagi dan lagi.

      kalau lagi tidak baik-baik saja, harusnya kan memcoba bangkit.bkn malah nulis – nulis kritikan. kok keliatan sudah gak punya daya tempur.

      • Setuju. Honda ngoceh begini karena performa pembalapnya memble. Kenapa ga tahun2 kemaren komen begini dimana MM selalu juara dunia?

      • Gak juga bosku.. itu karena Motogp sekarang bukan sebagai ajang pengembangan teknologi mesin yg canggih untuk tiap pabrikan.. Tp motogp sekarang malah sebagi kemunduran teknologi dg dalih penyetaraan regulasi demi menguntungkan satu pabrikan yg tidak bisa champion.. Teknologi Motogp sekarang yg berkembang bukan mesin, ecu dsb.. Tp lebih masalah aerodinamika, ban dsb.. Sehingga tampilan motorx tampak lebih buruk n gak karuan.. Bukanx maju perkembangan malah menyusut..

      • terlepas mau cuci tangan tapi memang benar itu kalo sekarang udh mulai berkurang serunya di mata saya. Aksi2 duel itu udah sangat jarang…setidaknya di copot aja itu winglet dan kawan2nya. atau sekalian ecu ny di bebasin…

    • Wah kalo honda ngikutin jejak suzuki bukan tidak mungkin juga yamaha akan mengikuti,, sebab yamaha juga tahun depan menyisakan tim pabrikannya saja di tambah cuman si diablo doang yg moncer udah hampir mirip honda ngandelin 1 rider doang di depan.

    • setuju.
      selain alasan yg ditulis di atas, winglet juga bikin penampilan motor jadi aneh. jadi serasa lihat motor di film tokusatsu tahun 70-an

    • Betul…mesin prototipe bukan kontes indah2an… namanya aja prototipe, ya pasti menggali unsur-unsur untuk menggapai kesempurnaan balapan, bukan keindahan.

  3. Dorna udh tau tapi pura2 tidak tau, selama borgo panigale belum triple crown, kyknya winglet belum akan dihapus, soalnya itu pabrikan udh banyak ngabisin resource, dan skrg mulai disaingi Aprilia,

  4. ini bukan level pabrikan lagi yg protes, tapi salah satu sponsor terbesar dan tersepuh di sejarah grandprix,

  5. Sinyal mbah soiciro kibarkan white flag?? oot masih penasaran kenapa hondaf1 stop?? apakah terlalu kuat mesinnya atau pabrikan lain pada protes?

    • Lebih tepatnya mundur secara bertahap, tahun ini masih supply tapi kerjasama antara hrc dengan rbrt,
      Mereka mundur ya karena dana buat research dan development yang gak sedikit, apalagi dengan batasan mesin yang lebih sedikit dari motor gp tapi jumlah sering yang makin banyak jadi biang kerok dana research dan development nya gak ngotak

    • Honda F1 cabut karena ga sesuai sama rencana pengembangan mereka yang lebih fokus ke teknologi ramah lingkungan

  6. Kalau ganti modem otomatis mederation ya wak?? Sinyal mbah soiciro kibarkan white flag?? oot masih penasaran kenapa hondaf1 stop? apakah terlalu kuat mesinnya atau pabrikan lain pada protes?

    • Ini sih masalah utamanya, honda berjaya ketika ecu inhouse dan ban bridgestone, ketika diganti michelin yg lebih cocok sama mesin inline, keunggulan honda ketika masuk tikungan jadi hilang

  7. Dari sini kita belajar, seru ga seru itu cuma dari siapa yg ngomong. Klo lagi kalah pasti bilang ga seru, klo lagi menang biarpun turing ninggal sekebon pasti bilang seru. Tinggal siapa yg ngomong, yg lagi terpuruk apa yg lagi kompetitif. Percis komen2 gw yg ga pernah lolos, kebanyakan yg bilang ga seru ya yg tiba2 jadi penonton dadakan epwan krn jagoannya lagi papan bawah, dulu jagoannya papan atas biarpun unbeatable dan minim aksi salip jg tetep aje dibilang seru, krn jagoannya menang. Lolos ga nih komen gw nyatut2 suatu penggemar yg jg penonton dadakan epwan lg,,,,

    • ada benernya juga sih opini ini,,
      jujur kalo gw meskipun Fabio turing atau battle seru pun dua2nya tetep seru, kalo battle jelas kita dpt thrilling nya, kalo turing dpt deg2an nya ngeliat Fabio anteng di depan, ni anak bisa gak ya sampa finish, mudah2an doi ga crash, atau ban-nya bertahan sampai kapan nih,
      jadi ya mmg seru ga seru tergantung jagoannya kalah atau menang,

    • Bener kang.. Kalo jagoanya kalah seseru apapun balapannya tetep di bilang gak seru dan mulai banding bandingin dengan epwan dan we-S-beka. Tapi kalo jagoanya menang biarpun balapanya monoton tetep saja di bilang seru

    • ngeles aja lu, sebagian besar org pasti lebih seru liat motogp itu banyak duel…bisa elu liat jaman rossi or marc walaupun mereka mendiminasi kemenangan tpi kebanyakan mereka melakukan duel sengit dulu…dibalik alasan honda tapi itu lh kenyataan sekarang.boleh anda pilih salah 1 race tahun ini bandingkan dgn yg dulu.

  8. 😁 untung perangkat pengatur ketinggian dilarang, kalo enggak semakin ngeri saja kecepatan motogp sekarang, ketambahan perangkat aero yang bikin lengket ke aspal lagi

  9. Ya riak riak HRC cabut dari MotoGP 😄😄😄
    Bagus lah, daripada jadi penghuni dasar klasemen dan susah juara mending cabut… Toh regulasi sudah jelas makin nguntungin yang juara dunia 1x, salah satu contoh Dorna ingin 1 pabrikan, 1 satelit… Ehhh ducati 1 pabrikan, 3 satelit 🤣🤣🤣 iyain ajaa…

    Suzuki cabut dibiarin, orang mau gantiin secara satelit gunakan sumberdaya Suzuki ndak boleh.. Lahh… 😂😂😂 lawak, saling mengerti aja dana gak ada untuk subsidi satelit lagi.. Udah jor joran ke ducati nih bre… Hahaha

    • Mbahahah, ntah knapa ane stuju.. hrc cabut, fokus wsbk, prioritas development motor masal, atau bikin motor masal baru dengan V4
      RVF1000RRR

  10. Dorna pikir, ketika pabrikan Jepang 1 per 1, mereka tetep lebih meriah!! Oohh no… Pastinya banyak penonton cabut juga hahah terutama dari Asia Pasifik dan Eropa, Amerika juga yang fanatik ke motor motor Jepang 🤣

    • Penonton motogp udh byk yg cabut sejak pembalap old school jago silat itu pensiun taon ini, ditambah sesembahan lu jg otw pensiun dan pabrikan sesembahan lu cuma sekelas KTM skrg, 2 kubu dgn fans terbesar bisa dibilang udh ga ada di papan atas. Ya pasti cabut cari tontonan laen. Epbeha kebanyakan beralih ke efsatu sambil sesumbar motogp udh ga menarik krn pelampiasannya ya nonton mesin sesembahan mereka yg dipilok warna kaleng minuman energi, sementara paleban balik lg jg penonton bola liga Itali ato liga Eropa

      • @akang
        Hahaha….. Bener sepemikiran itu haerce curhat karena tim nya amburadul, mau ngapain jg bingung ga ada hasil signifikan

        2022 udah variatif yg juara msupun papan tengah…. Yg papan penggilesan dimaklumi krn isinya rider adaptasi, rider rokie, rider2 cidera

      • Di mana,-mana itu sepak bola itu menjadi olah raga yg penggemarnya paling banyak, kecuali di Amerika yg ngotot ingin selalu beda.

        Bahkan di Brasil dan Argentina, sepak bola itu seperti agama kedua.

    • Frustasi, ditinggal Marc pas lagi hot-hot nya (pasca hottest season of Marc – 2019). Terlalu dengerin kata orang Marc sentris-marc sentris. Develop motor hampir all new (dengan dana tidak sedikit) demi motor yang tidak Marc sentris malah makin gak karuan hasilnya.
      Odon sih lagian dengerin masukannya dari Pol 🤦🏻‍♂️Rider yg sekedar P1 aja selama ini susahnya setengah modar….naudzubillah.

      Setelah semua yg dilakukan sejauh ini, dan ketemu zonk 3 tahun, malah mutung. Terlalu cemen. Enam tropi di beberapa tahun belakangan dan baru dibalas minus 3 tropi aja udah mutung kayak anak kecil. Kadang bener jg kata fby, beda kelas y dan h.

      Anyway Tertibkan dulu Puik harusnya. Banyak blundernya itu manusia.

  11. Iya sih pengembangan elf 2 tidak dilanjutkan habis itu.
    Motor memang sebenarnya tidak perlu aerodinamis yang terlalu kompleks karena motor juga dipakai untuk meliak liuk dgn kemiringan ekstrim dan rawan bersenggolan dengan tubuh pembalap langsung

  12. Honda giliran kalah mulu nyalahin teknologi, hehehe lucu juga wak perspektifnya, namanya balapan prototype ya mmg harus ada unsur kemajuan teknologi termasuk perkembangan inovasi inovasi didalamnya, yg dulu tdk pernah kita sangka, ternyata aerodinamika kecil aja yg diterapkan ducati mampu membuat perbedaan.

    Ya nikmatin ajalah, kalo dah gak nikmat pindah aja ke WBSK.

    • Kalo ada niatnya unsur kemajuan teknologi,,balikin lagi tuh ke ecu inhouse…djamin pabrikan jepang merajalela…gak honda gak yamaha…

  13. HRC stress juga hampir 2 taon hasil ancur gegara cuma punya rider alakadarnya
    btw balikin aja ke era 500cc, minim teknologi tuh

    • HRC maunya fight all litar to the top, bukan yang penting 5 besar sukur² juara yang penting poin aman

      Motojipi tercemar kaum eljibiti setara institute, ini balapan laki bukan lucky

  14. kangen dengan Catalunya 2009.. saat ini jarang sekali ada fight sampai penonton tidak tau siapa pemenangnya hingga lap bendera finish dikibarkan.
    lihat balap Catalunya tahun 2004, selisih no.1 dan terakhir kualifikasi bisa lebih dari 6 detik bahkan Fabrizio tidak lolos qualifikasi, jarak antar grid bisa 0.4 detik, tapi balapannya seru bisa seimbang.
    Saat ini gap hanya 0.00 sekian tapi teornya aja bisa seimbang, nyatanya ga saat balap !
    Mau agresif udah mikirin ban ga awet.

  15. Ini seperti pertunjukan wayang
    Jika dalang tidak seru/menarik, walaupun lakon nya bagus, penonton jg mudah bosan

  16. MotoGP udah kayak F1, nambah ini itu makin gak karuan. Eh yang turun ke motor produksi masal cuma setetes dan itu pun bisa bertahun-tahun baru turun.

  17. eropah vs jepang..
    selagi pabrikan jepang keukeuh dgn ego nya masing2 dan gak bisa bekerjasama dalam rivalitas, tunggu saja kehancuran atas pembantaian eropah+dorna..

  18. Sebenarnya ducati udah lumayan lama di manjain dorrna sejak 2016 malah, berbagai inovasi di leluasakan dorna tapi mereka ngarep cuma sama pembalap murah tapi skill pas* an ya kapan juaranya… Sekelas lorenzo dibuang diganti petruci yg angin* yg hanya mampu jdi wingman dopi ….alasan lambat adaptif + gaji gede ngk imbang akhirnya dibuang dan lorenzo malah balikin keadaan pasca sudah tidak ada kesepakatan antar pihak… Mereka ngk ngaca ama hondaa th 2004 semua motor pabrikan satelit ga jauh beda performanya alhasil nicky hayden jd ace rider susah buat juara…

  19. Saran saya cabut aja hrc/rht atau apalah namanya dr moto gp, biar pabrikan itu juara, biar ngasih pelajaran ke bapak” tua disana, moto 2 aja bisa di larang paket singlet ini udh berapa taun blom dilarang, 1 team 1 satelit, ini udh 3 udh kebukti bahwa condong ke pabrikan itu, klu balapan seru its ok , klu kayak gini apalagi 2021 ya bakalan bosen, darno udh budek ,tinggal harapin penonton ya semoga masih waras, penonton adalah raja semoga msh bisa mendikte , maunya nador,intinya penonton bisa ngatur, klu gk ada yg nonton , darno mau apa?.

  20. Bebasin lagi konfigurasi mesin balik kayak awal 2002, 4 tak jumlah silinder bebas cc maks 1000cc aja, masukin lagi mesin 2 tak maks 500 cc silinder bebas, itu kan yang bikin seru sebenernya. Kalo perlu mesin listrik & penggunaan forced induction dibolehin.

    Teknologi bebas tapi budget pengembangan diatur regulasi.

    Jadilah balap motor kelas dunia lain dari yang lain.

  21. Kejuaraan otomotif kok raya rata kurang terbuka, pendapatan tim dari Dorna saja tidak diketahui, harusnya setiap tim dapat dana dari hak siar karena mereka yg punya properti nya, padahal dana dari hak siar itu besar juga nilainya,
    Memang sih paling enak ikutin sistem NBA, mereka tidak terikat sama fiba shg lebih seru, atau sepakbola yg lebih terbuka informasi nya mengenai dana yg di dapat tim.
    MotoGP bener semenjak ada banyak winglet jadi kurang seru

  22. bilang aja winglet langsung. pake bilang teknologi.
    ECU inhouse juga merusak pertunjukan pasti. apalagi ditanemin AI/ML
    gap bukan sekebon lagi ntar. bisa ngepur ngopi dulu di pitstop biar yang laen start duluan

    sama aja kalo lagi kalah koar2 wkwkwkwk kemarin uda pabrikan ngeluh ban. sekarang pabrikan ngeluh winglet. apalagi tar

    • motor motogp adalah motor masa depan atau bs disebut motor impian, tp jika teknologi yg digunakan tidak mungkin utk diproduksi masal ya lebih pas disebut motor halu….
      balapanpun gak lebih hanya sekedar game dan bisnis hiburan semata…
      RHA dan winglet harus dilarang.

      • Terus eccu Inhouse ditambah asimo nanti ditambah AI/ML itu teknologi bukan ,jangan hanya sekedar aero winglet aj yg lo sebut teknologi,ngomong ndaho susah podium gara2 ace ridernya cedera susah amat

        • @namec emang yg diuntungin ecu inhouse cuma honda…yamaha juga merana bos karena single ecu…dorna tahu pabrikan jepang sangat kuat buat pengembangan ecu inhouse

    • Masalahnya diwinglet itu dirty airnya..mau slipstream susah..
      Jadi buat nempel pembalap didepannya susah..motor ga stabil..
      Makanya semakin sedikit aksi cucuk2an

    • Ditahun2 marc jurdun, hampir semua balap di tahun2 tersebut seru dan banyak duel, terutama di tahun 2016-19. Bahkan aksi overtake terbanyak dalam 1 race ada di tahun 2017 di assen belanda. Dimana hal itu menunjukkan gmn seru dan menariknya motogp ditahun2 itu, walau jurdunnya cm marquez. Era rivalitas dovi vs marc masih menjadi era terbaik di kelas motogp ! Ramai bukan karena masalah pribadi dan entertain, tp ramai dan seru karena banyaknya duel2 yg terjadi di sirkuit

  23. Ini saya bacanya lebih ke playing victim gara2 cedera marques berkepanjangan. Seandainya marques masih kompetitif saya yakin ga bakal nulis beginian

  24. Karena lagi memble aja makanya nulis begitu. Coba kalau juara berturut-turut, apa haerse bakalan bikin tulisan begitu? Pabrikan lain jg bakal melakukan hal yg sama, kalau lagi seret prestasi bakal ngedumel, kalau lagi di atas ya cengar-cengir

  25. Fenati yg bisa masuk kategori homicide attempt aja masih bisa balap kok. Dari situ baru sadar dorna itu cuma lawakan.

    • Giliran Iannone yg punya skill tapi gossipnya ada skandal dgn orang dalam FIM langsung berusaha dimatiin kariernya

  26. Intinya klo kalah bilang ga seru, dah gitu aja. Berhubung komen2 gw soal ini ga pernah dilolosin, males jg beropini dimari ttg ‘rusak’nya motogp bagi golongan tertentu.

    • sepakat . ai yg udh ngikutin blog ini dr 2014 {yg anak baru wajib hormat n respect wokeh…} jd silent rider aja…

      • Komen lu yg ini ga ilang, tapi ada komen yg bilang jgn nyenggol jagoan yg punya paguyuban ama komen yg dikit aja ngebuka tabir positioning komentator pada lenyap wkwkwk

        Untung gw (dan beberapa komentator laen) sempet baca biarpun ga nanggepin.

    • Jarang lolos karna sy khawatir opini anda hanya fikiran liar yang blum bisa d buktikan
      Oke misal anda tahu ada skandal a b c d atau ada kesengajaan pengaturan regulasi untuk memenangkan pabrikan tertentu

      Tapi opini tsb apakah benar² bisa d buktikan walaupun andaikan kenyataan benar?
      Potensi opini anda benar itu ada tapi potensi anda terlalu liar itu juga ada

      Jadi yg punya warung mungkin meredam semaksimal mungkin opini² yg bakal memancing ketegangan sedang opini tsb tidak berdasar data apapun atau kalau ada datanya mungkin hanya dari media atau tulisan tangan jurnalis tertentu

      • Lah opini gw yg lebih liar dan lebih ga berdasar malah lebih sering lolos, itu yg bikin beberapa komentator ngiri seolah gw asbun aja komen muncul. Namanya jg manusia, ada subjektivitas dalam pilih komen mana yg lolos mustahil 100% fair kaya AI, menurut gw masih wajar. tapi ada 1 topik yg gw heran beberapa hari ini gw tulis tapi sama sekali ga dilolosin, sulit utk tetep berpikiran wajar. Paling gw cuma mikir komen gw tenggelam aja sih, coba buat stay positive aja pada akhirnya biarpun bikin dongkol jg awalnya.

  27. Rossi 10 tahun zonk , ndak pernah itu nulis artikel kaya gini, malah seringnya si stoner itu yg bilang kalo moto gp kebanyakan elektronik,

  28. Syahdu dengernya, sepertinya ingin ikuti jejak Suzuki krn jumlah penoton makin menurun, teknologi kearah Aerodinamika, teknologi ke arah Motor Listrik Dorna. Furmula E sdh makin digandrungi dan lebih seru.

  29. Efek Jakarta E-Prix 2022 mendunia dan menggemparkan bikin melek pecinta balap dunia, ternyata Tenaga Listrik saat ini sudah menarik, FE seru, F1 mulai ketar-ketir Motogp terkena dampak.

    • Sorry,Sampe sekarang masih belum tertarik dgn balapan bisu itu,indera pendengaran ga bisa termanjakan

      • Anda sangat serius, benar itu, fakta memang begitu, tp pada akhirnya akan ke FE (Mobil Listrik dan Motor Listrik) dan itu keniscayaan sobat.

    • Hehe mas dilihat trennya mas, penonton F1 menurun penonton FE naik dari tahun ke tahun itu FAKTA. dan Fakta lg memang Ente belum denger bahwa penonton Motogp pun turun. saat ini ente bolehlah membusungkan dada ogah Mobil/Motor Energi Listrik nanti pada saatnya semua mobil dan motor pake tenaga listrik.

    • OK dah kakak siap, F1 top dah tp inget nanti pada endingnya F1 tinggal kenangan dan FE itu Olah raga masa depan. Hidup kadang harus siap dgn keniscayaan, dan FE (mobil/Motor Listrik) kelak adalah keniscayaan.

  30. Hati hati aja, bakal ada revisi regulasi karena lobi lobi hrc atau RHT, seperti 2007, perubahan MotoGP dari 1000cc ke 800cc, yang menurut sebagian orang, demi pedrosa yang postur badan nya di bawah rata2 pembalap.
    Atau perubahan aturan rookie tahun 2013 supara mm93 bisa langsung masuk ke tim pabrikan.
    Bukan nya RHT juga pernah bikin race membosankan ya, terutama sejak 2002, 2003, Rossi dan RHT sangat digdaya, tapi ya karena gaya rossi yang emang suka sensasi dan entertainer di track, doi tetap menghadirkan race yang cukup seru. Atau 2011, saat stoner begitu kuat di RHT dengan seemless gearbox.
    YA, sekarang aja, HRC berada di bawah level pabrikan lain, sehingga koar koar. Ibarat kata, tidak mampu beradaptasi. Jadi seolah mencari cara buat melemahkan pabrikan lain.
    Harus nya, HRC belajar dari Ducati atau Aprilia yang jago bikin motor nya kompetitif. Atau belajar dari Yamaha dan FQ, yang bisa beradaptasi melawan Ducati dan Aprilia. Atau, belajar, dari Sang adik, di KTM yang meskipun struggling tapi tetap pantang menyerah.
    RHT saat ini sedang krisis di segala bidang. Management nya Kebingungan, motor tidak kompetitif, rider nya tidak punya sesuatu yang spesial, bahkan paceklik podium. Harusnya mereka memperbaiki organisasi nya sendiri, sebelum menyenggol yang lain, apalagi dengan alasan teknologi.
    Bukan kah kita menonton MotoGP karena perang teknologi dan inovasi? Bukan nya mereka dulu juga membuat seamless gearbox sehingga bisa unggul jauh. Kenapa sekarang seolah mentok semenjak mm93 banyak masalah?
    Kalau tidak mau perang teknologi, ya kita sudah bisa liat bagaimana WSBK Dengan motor massal dan aturan pembatasan rpm.
    Come on, jadilah Ksatria, dan berperanglah kembali di atas trek. Cukup miris aja, tim sekelas RHT merelease pernyataan seperti ini. RHT sekarang, seperti bukan lagi monster yang siap menerkam lawan, atau meronta kuat walaupun dirantai. Mereka seperti anak kecil, yang kebingungan, dan tersesat arah.

    • ya ada benernya, Yamaha yg musuh terbesarnya pun, gak pernah mewek2 minta regulasi berubah, konsisten ikut GP500 dan motogp meski pernah bertahun2 tidak menang, introspeksi diri ke dalam dulu, baru liat keluar 😀

      • Yamaha, harus diakui memang ksatria sejati.
        Mereka benar2 menjiwai dan mewarisi semangat bushido samurai leluhur mereka.
        Buat fanatik honda silakan protes dan tidak setuju…tapi kenyataan tidak bisa ditolak.
        Kebenaran itu kadang mmg menyakitkan

      • Valvw gate musim 2020 menunjukkan jiwa ksatria sejati Yamaha.
        Mereka rela kena potong poin konstruktor sehingga gagal jurdun konstruktor demi merahasiakan teknologinya.
        Mereka tdk melakukan lobi2 dan mewek di medsos untuk mendapatkan diskresi regulasi walaupun kesalahan ada di pihak vendor valve mereka

  31. Kalau dirunut kebelakang, justru HRC yg terlebih dahulu membuat gebrakan “teknologi”, sebut saja torductor, seamless gearbox, bahkan sampai “mencuri” teknisi elektronik ducati (pernah dibahas di TMCBLOG edisi fake fired)..

  32. Gausah digede2in, Yamaha, Ducati, bahkan KATEMI klo ada diposisi Honda skrg jg bakal hembusin isu yg sama kok. Mana ada pabrikan lg dipuncak berebut kemenangan mau sesumbar balap udh ini itu, ya yg bakal sesumbar yg lagi terpuruk biar ada alesan buat kalah.

    • Lahhh bukannya 2007 Yamaha abis2an ngekritik penurunan cc ke 800 yg diminta H tapi yg untung Ducati? Bijimane sih. 2017 ampe 2020 bahkan Yamaha yg paling sering keluhin ban, ampe moto2 aja sempet beberapa kali dijadiin kelas utama krn bukannya jadi race kedua tapi jadi race terakhir setelah motogp krn salah satu rider Yamaha kala itu beralesan karet Dunlop ngeganggu grip karet Michelin di motogp. Hebat ga tuh ampe dirubahin jadwal race segala. Kok seolah Yamaha ga pernah ngeluh, bahkan di level AP250 aja Yamaha yg paling banyak ngeluh krn balapnua terlalu stock dan spek dasar mereka ga bejaban boro2 ama CBR250RR, lawan Ninja 250 aja engap2an klo ga ditolong TWMR.

    • Begitu dikasih contra dikit lsg nuduh ngarang cerita. Lu emg bukan level debat gw bre wkwkwk

      Gaya doang sok kritis tapi berat sebelah, belon jg ke piting baru kecolek dikit lsg uring2an wkwkwk fix inimah bkn CHM yg asli, maksud gw org dibalik nick ini udh beda ama org dibalik nick CHM dulu.

  33. MotoGP itu politis.
    Sudahlah, campur saja mesin 4 tak, 500 cc 2 tak, EV jadi satu kelas.
    Ga usah pake aturan teknologi macem2, yg penting aman.
    dijamin seru..he he mode ngayal on

  34. Karena ini balap prototype..bisa jadi ntar motor harian pake winglet….karena banyak teknologi yg dulu cuma ada dibalap ..trus turun ke produksi massal…

  35. Kalo lu kalah ya bilang kalah aja, susah amat- koci

    RHT sebenernya bisa aja lepas dari kondisi ini dengan cara PECAT PUIG

  36. Setuju banget, teknologi mengubah segalanya dalam aspek motor dan para rider nya saya lebih suka menonton MotoGP yg sering terjadi overtake dan saling salip menyalip side by side

    • Bahkan kayaknya udah jarang komentator nya bilang side by side,beberapa kali di kelas Moto2 dan Moto3

  37. Hapus winglet dan RHa… Udah dijamin seru lagi… Motogp. Ditambah pembalap harus berani ambil resiko untuk menang.. Bukan nabung poin doang… Gak seru… #motogplovers

  38. Kalau dari saya wak, ada benarny apa kata hrc, kalau di waktu2 yang lalu setiap minggu balap tu pasti senin nya udh gk sabar buat sampai ke minggu. Pagi senin di tempat kerja udah sahut2an sesama temen ngebela rider nya masing2. Kalau sekarang, ahhh sudahlahh… udh gak ada aksi yang geregett lagi, mau dikasi bumbu2 gimick apa juga sama aja, ya paling jadi bahan luci2an aja tu gimick. Hiburan utamanya kan di balapan. Ayolah kembalikan motoGP yg dulu. Kalau bisa emang jangan 20 seri lebih per musim. Kurangin aja, dan jaraknya jangan perminggu. Biar makin eksklusif. ” SINETRON INDONESIA KAN TURUN KUALITASNYA KARENA KEJAR TAYANG”. MotoGP jgn kejar tayang juga dong..

  39. Emg makin kesini, makin boring si motogp, lbh seru wsbk malah. Se strong2nya dan se konsisten2nya marc pada 2019, tp di tahun itu motogp jauh dari kata boring, karena banyak duel2 tercipta disana. Sdgkan skrg ? Abis ke overtake kek pasrah wkwk
    Best motogp emg 2015-2019, apalagi rivalitas marc vs dovi. Setiap racenya bener2 berkesan. Redbullring austria 2017/18/19, mugello 2019, assen 2017 dll adalh bbrp race dari sekian banyak race yg duelnya bikin ngangenin untuk di tonton lagi😄

  40. Memang di Motogp Honda Kalah. Honda tidak mampu beradaptasi dgn kemajuan zaman dan teknologi. Kritik dan Sirik Tanda Tak Mampu. Tapi toh Honda punya Kepemilikan Saham Mayoritas di Yamaha. Jadi Drama Apa Lagi yg ingin disajikan Honda ?

  41. Coba kalo juara terus gabakal ada statment gini
    Hal yang wajar ketika pabrikan merasa dirugikan, tapi mereka lupa siapa yang membuat RHT di situasi krisis, sebagian besar karna kesalahan puig dalam membawahi RHT membuat RHT sedikit demi sedikit menuju ujung jurang, sebagian besar lainnya kesalah mereka sendiri (HRC) yang dg sengaja menendang manajer team bagus yang pernah mereka miliki.
    Intinya gaperlu kambing hitamkan tekhnologi karna RHT dan RCV sekarang kehilangan jati diri

  42. Ini alesan gw lebih suka yamaha, mereka tidak pernah komplain mau motor lagi bagus atau motor lagi jelek sekali pun semangat samurai lebih terlihat di yamaha, yaitu pantang menyerah. Yamaha bukan yang terdepan soal tekhnologi apalagi jadi pionir soal inovasi di motor tapi mereka punya perinsip, sekali ikut kompetisi pantang buat menyerah dan mewek, ducati dengan segudang inovasi dan tekhnologinya bisa di buat pusing sama yamaha 2 tahun ini. Mereka bisa menentukan rider mereka mau dari negara mana saja tanpa ada keharusan dari satu negara tertentu. Kali ini gw harap honda coba tiru mentalitas yamaha biar pabrikan jepang bisa kompetitif lagi, apalagi suzuki udah gak ada tahun depan cuma yamaha dan honda aja yang dari jepang

  43. Bentar2… Gw mo nanya ama senior2 yg komen d atas nih ye… Kira2 fenomena skrng bner gak apa yang udah d tuliskan hrc d blognya mereka?
    Ya atau tidak, itu aja jawabannya, gk usah ngona nganu… Bla bla bla gk relevan…

    Jagoan gw taro sih, cuman berasa kek sunmory beut dah..

    • Iya, tapi udh sejak 2016. Bedanya 2016 mereka masih menang jadi ketimbang protes winglet akhirnya malah ikut2an bikin winglet jg. Skrg mereka udh ikutin semua pakem Ducati mulai dari holeshot device ampe sekedar bikin muka gepeng dan Bentobox tapi tetep papan bawah, baru dah vokal. Selama ini kemane, padahal sejak awal winglet muncul cucuk2an udh jarang, 2016 kebawah lebih dari separo seri dalam semusim pasti cucuk2an minimal ada 2 rider neck to neck ampe finish, tapi sejak 2016 udh mulai jarang, dan pembalap pada bawa kalkulator semua. Pertanyaannya knp baru vokal skrg? Ya krn skrg mereka lagi terpuruk.

      • Mulai 2016 mulai jarang ? Wkwkwk inget duel lorenzo vs marc di mugello ? Inget dovi vs marc di austria tahun kapan ? Inget rins vs marc sdi silverstone ? Inget taro vs marc di san marino ? Di thailand gp ? Inget race mana yg mempunyai jumlah overtake paling banyak dlm sejarah motogp ? Justru puncak serunya motogp malah mulai di tahun 2016-2019 itu. Banyak duel seru di tahun2 itu, banyak duel2 yg berkesan juga. Era rivalitas marc vs dovi adalah era terbaik motogp ! Karena banyak duel2 menarik dan berkesan di era itu

        • Gini aja, lu itung berapa race yg ada duel dari start ampe finish ama berapa yg adu turing di taun 2016 ampe skrg. Abis itu silahkan balik kesini klo emg persentase cucuk2an 2016 ampe skrg lebih gede dari sebelon 2016.

        • Puncak motogp 2016 ampe 2019?Rivalitas Marquez ama Dovi terbaik? Klo gw bilang elu penonton baru motogp tersinggung ga? Tapi dari komen lu sangat menunjukan lu penonton baru, ga kenal era fantastic four ato ramenya 990cc. Ya wajar klo ga paham komen gw, nonton aja baru di era Marquez wkwkwk

    • Simplenya gini , motor paling banyak di grid sekarang ducati , ini bukan masalah honda karena ga menang , bahkan sebelum ganti ecu , honda sama yamaha ikutan protes soal penyeragaman ecu ini , apalagi soal aerodinamika , udah jelas ducati diuntungkan pas ada aturan winglet karena udah duluan riset begitu juga ecu yang mereka pake , suzuki mundur , yamaha tim satelitnya tinggal satu , jaman dulu aja sebelum winglet2an pas yamaha jurdun , honda ga ada marah2 ke dorna

  44. bau bau honda mau cabut jg dari motoGP

    mending cabut aja, motoGP skarang udah ga seru, susah nyalip, ga ada dogfight

    dorna yang pernah statement kalo tiap pabrikan 1 satelit skarang nelen ludah sndiri karna ada yg sampe 3 tim satelit

    moga moga yamaha jurdun taon ini biar ada regulasi baru lg ducati blom jurdun wkwk

  45. Teknologi Mesin V4, Inline, Knalpot kelak akan tinggal kenangan jika tiba saatnya Motor Listrik gantikan Motor bakar. Ane sdh mulai suka motor/mobil listrik selain teknologi masa dpn tentu ramah lingkungan.

  46. Si akang ini klo kalah debat jurusnya ngrendahin lawan debat.

    Lha dia sendiri kualitasya gmn..
    gbisa bedain mana pabrikan yg protes regulasi vs pembalap yg protes dgn kelemahan motor nya. Wkwkw..

  47. Hodna sdh kapok protes ke durna…
    Pas awal single ecu mereka bahkan ngancam mundur tapi, kebijakan jalan terus
    Skrg perkara winglet gak terlalu ngotot lah..
    Toh durna gabakal dengerin

Leave a Reply to Subaru Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here