TMCBLOG.com – Dengan memiliki 3 kali juara seri, Enea Bastianini adalah pembalap yang sempat merasakan podium tertinggi dengan jumlah yang sama dengan sosok Fabio Quartararo di 10 balapan pertama MotoGP 2022 ini. Memang sih, ia menggunakan Ducati Desmosedici GP21 yang bisa dibilang motor yang ‘siap pakai’ lengkap dengan segala data dan juga penuh dengan catatan kemenangan juga dari tahun 2021 yang lalu. Namun begitu, jika dilihat dari sosok pembalapnya, Enea juga bukannya tidak memiliki pembeda di antara pembalap lain yang menggunakan GP21 (yang kebetulan semuanya Rookie).

Apa itu? Pembeda dari pembalap Gresini Racing adalah ia dikenal sebagai salah satu pembalap yang paling irit dalam penggunaan karet ban saat balapan. Kepada Marca, Enea menjelaskan “Ya, saya yang paling sedikit mengkonsumsi karet ban. Yah walaupun pernah, seperti di Sachsenring pada tahun 2021, saya melakukan yang aneh.”

“Ketika ada balapan di mana sangat penting untuk menghematnya, saya tidak melakukannya sebanyak itu. Saya harus mengubah beberapa dinamika. Tapi, secara umum dengan gaya balap saya, secara umum, saya adalah orang yang datang dengan (karet) ban paling banyak di akhir balapan.”

“Sulit untuk melaju kencang sekaligus menghemat ban. Saya memiliki gaya di mana sangat bertumpu pada bagian depan (front-end) dan saya lebih sedikit mengalami slide pada roda belakang, sehingga saya bisa melakukannya.”

Semua pembalap yang membalap di MotoGP tentu spesial, namun MotoGP selalu memiliki talenta yang bisa dibilang eksepsional, lebih dari hebat dan lebih spesial dari para rider spesial. Mereka itu mungkin adalah sosok seperti Mick Doohan dan Giacomo Agostini di era 2-tak ataupun Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marc Marquez di era 4-tak. Bagi Enea pembalap-pembalap seperti ini adalah pembalap yang memiliki perrforma laksana magic dalam setiap penampilannya, sesuatu level yang menurutnya belum bisa ia capai.

Saya rasa tidak. Saya berharap suatu hari saya bisa melakukan ‘sihir’. Ya, ada pembalap yang melakukan ‘sihir’. Beberapa seperti Valentino (Rossi), Marc (Márquez), Lorenzo, yang telah membuat sejarah dalam olahraga ini karena mereka memiliki perbedaan tersebut.”

Taufik of BuitenZorg | @tmclog

21 COMMENTS

  1. “Beberapa seperti Valentino (Rossi), Marc (Márquez), Lorenzo”

    (menurut saya) ketinggalan satu : Kang Pancing

  2. Menurut gua, lebih ke Realistis. Dia tau kemampuan dia seberapa, dia tau kalo berusaha lebih keras lagi akan meningkat sampai jadi berapa.

  3. saking irit/pelitnya untuk menjaga karet ban sampe kadang dibeberapa race lowside hanya demi biar karet bannya tak tergerus aspal wkwkwk

  4. Sebelum jurdun harusnya gak perlu komentar seperti itu mas bestie…
    Fokus ke race aja… Ente sdg tidak fokus balapan nampaknya

  5. Semangat mas betsie, dunia atlit itu ditentukan oleh seper seribu detik. Tidak mudah memang, namun Anda sudah terpilih dari jutaan orang didunia menempati team di motogp.

  6. Tuh front end!!

    Bisa bisaaa nya omongan Pol Espargaro seperti sihir membuat HRC iyaa nuruti Keinginan Rear end 🤣🤣🤣

    Jeblok
    Daa dah.. Daa dah…

    Puig jawab, “Kami honda kami honda! ” naon … 😂😂😂

    Rusak dah..

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here