TMCBLOG.com – Sachsenring 2022 adalah ironi bagi pabrikan Honda. Semesta memilih sirkuit yang hampir selama 1 dekade terakhir selalu mengharumkan nama Honda, namun justru pada musim kompetisi MotoGP 2022 menjadi tempat untuk menghentikan catatan bersejarah 40 tahun di mana departermen balap pabrikan yang bermarkas di Asaka, Jepang ini terus menerus menorehkan poin di setiap balapan Grand Prix sampai menyentuh angka total 633 poin. Ini jelas mind blowing dan membuat mantan direktur tim satelit yang disupport oleh HRC – LCR Honda, yakni Oscar Haro urun pendapat memberikan solusinya.

Kepada saluran Twitch Nico Abad, Oscar memulai pendapatnya; “Setelah kegagalan akhir pekan ini (Sachsenring 2022), setelah 40 tahun Honda selalu mampu mencetak poin di MotoGP. (Awalnya) Saya pikir mereka akhirnya akan mencabut celurit di HRC dan mereka akan ‘memenggal’ beberapa kepala. Saya pikir kita semua tahu apa yang salah. Saya bisa membayangkan akan ada pergantian tiga pembalap kecuali Marc Marquez.”

Yap itu awal perkiraan dari Oscar, namun ia juga yakin kehadiran Joan Mir, Alex Rins ataupun mungkin Ai Ogura belum tentu menjadi solusi terhadap akar masalah yang sedang melanda HRC ini. Menurut Oscar, departemen balap Honda harus sepenuhnya dipindahkan ke Eropa, untuk mempercepat evolusi pengembangan dan supply komponen baru. “HRC tidak bermasalah dengan pengendara, tetapi pabrikan lain telah mengambil tiga langkah (lain ke depan). Satu-satunya yang tahu bagaimana memeras motor itu adalah Marc Marquez.”

“Mentalitas pabrikan Jepang tidak cukup hanya meminta swingarm yang lebih panjang, lebih pendek atau lebih kaku, semuanya membutuhkan proses studi, proyek, insinyur, tes oleh pebalap uji. Saya pikir mereka harus berubah, jika mereka ingin menjadi yang terdepan mereka harus berubah, seperti di Formula 1, di mana hampir semuanya dilakukan di Eropa.”

Secara umum Yamaha telah melakukan hal yang dianalisis oleh Oscar ini semenjak 2018 dan aktif 100% mulai 2019. Yamaha memiliki basis pengembangan Yamaha M1 kedua mereka di Italia dan mulai membuat tim test Eropa. Saat itu Yamaha mengaku bahwa langkah mereka dilakukan ini punya target agar hadir akselerasi dalam pengembangan part part development khususnya yang tidak disegel pengembangannya seperti yang banyak dilakukan team team lain seperti elektronik (ECU dan software), suspensi, sektor kaki-kaki, frame dan lain-lain. Honda sendiri sebenarnya punya markas team di Eropa, namun sepertinya belum termasuk pusat pengembangan teknis yang lebih dalam seperti yang dilakukan Yamaha.

Taufik of BuitenZorg| @tmcblog

43 COMMENTS

  1. Selama ini masalah Honda ketutup skill Marquez, ketika Marquez tumpul jadi seolah Honda grafiknya anjlok. Padahal klo mau liat seberapa level Honda sebenarnya dari sisi teknis maupun atmosfer tim, bisa diliat sejak taon terakhir Pedrosa disana dan taon pertama Lorenzo disana ditambah gimana Puig sangat gambling gagal dapetin Zarco begitu Zarco available malah naekin calon pembalap papan tengah masa depan udah gitu cuma disuruh incip semusim kemudian digantikan ama pembalap papan tengah senior. Ups lupa, Kal Kroco ketinggalan. Liat di taon berapa dia makin sering crash dan makin jarang podium/menang hingga akhirnya pensiun. Artinya masalah Honda di 2021 kesini sebenernya udh jauh ada sejak sebelon 2020 tapi ya itu tadi, ketutup ama Marquez. Komentar Haro makin memperjelas bahwa PR Honda bukan cuma cari pembalap selevel Marquez ato minimal di bawahnya krn mereka gabisa lg ngandelin pembalap level papan tengah, tp jg benerin sisi teknis dan iklim tim itu sendiri yg sebenernya udah mulai keliatan sejak,,, lets say 2018. Ato bahkan sejak 2017 tapi Marquez agak beruntung krn rival terbaik dia adaptasi desmo jadi dia bisa menang mudah cuma lawan Dovi?

    • Puig bukan akar masalah tapi jadi semacam katalisator (catcon) yg memperburuk keadaan
      Bisa jadi catcon karena jadi team manager
      Jadi team manager karena keputusan HaReCe pusat
      Sijuki lucunya meniru langkah itu dgn jadikan Sinichi Sahara dan satu orang lain jadi team manager
      Kan gila tuh, team manager kok bisa dua

    • hal yg sama sebenarnya jg sedang dialami YMH. Performa asli motor mereka ketutup sama skillnya Fabio.

      Klo HRC beneran rekrut Rins dan Mir, gw rasa ini salah satu strategi yg tepat dgn kondisi HRC di motogp yg serba ga jelas saat ini. kenapa? karena tampaknya mereka akan terus lanjutnkan pengembangan motor musim ini, dan proses pengembangan tsb butuh banyak input terutama dari para rider yg udh pengalaman.

      Apakah hasilnya nanti positif? Ya kita tunggu aja. Masa depan ga ada yg bisa menebak kan?
      Kadang keputusan yg terlihat teat belum tentu menghasilkan sesuatu yg baik atau sesuai harapan, begitu pula sebaliknya.
      Namun setidaknya disini, minimal HRC terus melakukan evaluasi dan perubahan sehingga tidak stagnan aka terima nasib.

    • kalo begitu mah, boleh gua berasumsi semua pabrikan begitu, kecuali ducita yg pembalapnya keroyokan bergantian rebutan posisi terdepan..
      Aprilia, strugle ketutup Aleix espargaro…
      Yamaha ketutup Quartararo..
      KTM ketutup selendang emak2 pasar..

      dan sejutab alasanya…

      bang eno…. bang enoooo… menurut lu gimana? ada di enosiklopedia gak????

  2. Bener itu, Honda harus ikut kultur itu juga karena suka ngga suka banyak teknisi maupun staff pengembangan Motogp yg orang eropa. mungkin kalo mesin bisa lah di bangun di Jepang, tapi untuk pengembangan diluar mesin sepertinya kalo di develop di Eropa akan lebih cepet datang hasilnya.

    Liat di masa sekarang dimana alarm tim HRC harusnya sudah sangat menyala, harusnya mereka bisa berpikir realistis dan sadar kalo keadaan ini sudah sangat sangat buruk dan harus ada inovasi secepatnya dari segi pengembangan motor.

  3. intinya petinggi HRC di isi dengan orang-orang kolot yang gak bisa move on ya? wkwkkw..
    lalu apakah ada jaminan kalau pembalap selain MM ketika research division nya dipindah full ke eropa?

    bagaimana dengan Yamaha? dari tahun 2019 di artikel disebutkan bahwa mereka telah memindahkan full di Italy, dan memang kelihatan cuma FQ aja yang mampu bawa M1, sisanya memble toh? apakah M1 dibuat khusus FQ saja? atau pembalap selain Yamaha lainnya belum bisa beradaptasi dengan M1?

    tapi 1 hal yang pasti, musim ini even gak ada MM di grid, tetep seru karena FQ mewakili pabrikan Jepang vs Italy..

    • Ada MM pun sebenarnya ga tambah seru, wong sekarang klo udh di depan, terutama fabio dan peco, pasti langsung ngacir.
      Musim ini kayanya minim banget overtaking yg terus2an berlangsung selama jalannya race. beda sama tahun 2018 yg balapannya seru sejak awal hingga akhir race

  4. Wkkkk, setelah Stoner, Pedrosa, Dan marq K.O emang keteran banget HRC, butuh skil dewa untuk motor banteng, jadi emang pelru d development ulang ni kuda besi,

    Ingat Stoner ini hanya lah karet Dan besi, berikan motor terbaik sisanya serahkan Kita,

    Zaman sekarang malah rider Bergantung teknologi motor, sehingga rider tua rossi an Stoner cabut

  5. Bukan hal yang sulit mempertimbangkan masukannya.
    Cuan hasil jualan kampas rem mbeat belum ada tandingannya.

    • Udh mulai kesaing ama Aspira, di bengkel umum skrg udh mulai banyak yg ga berani nyetok kampas yg ada cap 3 huruf. Justru gw skrg curiga jangan2 uang kampas rem mbit nyalurnya ke Gresini krn pada beralih ke Aspira wkwkwk

      • dikampung2 malah merk lokal macam, YSK, TM, Vital dll. yang laris manis wkwkwk

        *kamsudnya mungkin jualan kampas rem beat itu untuk idiom jualan mtor sejuta umat beAT 😀

  6. kan ada tempat riset kerjasama dgn Repsol tuh pake itu aja sebagai base,lagian ga ada indikasi akan berpisah jg, walaupun kilang minyak respol sempat bocor dan ekonomi lagi terpuruk sekalipun

  7. Btw, saking ngenesnya nasib HRC di motogp, tmcblog sampe merilis artikel berjilid-jilid ttg mereka wkwkwkwk

    Mungkin berikutnya bisa juga dibahas ttg penurunan performa KTM, kenaikan performa aprilia, enea yg saat ini seperti menghilang, perkembangan terbaru di box Suzuki motogp pasca keputusan mereka yg akan hengkang musim depan, masa depan zarco, dll

  8. Setelah melihat kemarin yutub motoGP menayangkan ulang race TT Assen 2016, memang kelihatan beda jauh overtakingnya, ya walupun wet race sih

  9. Honda adalah honda…
    Dulu sangat idealis banget…
    Mungkin dengan gabungnya pembalap baru….akan ada rombakan lagi untuk motornya ..

  10. Emang knapa harus bikin di Eropa ? Emang memperbanyak tim dan mengintens kan pengembangan lebih banyak, dengan posisi tetap di Jepang.. gak bisa ?

    • Bisa tapi susah. Yg susah itu komunikasi ama distribusinya, bikin swing arm harus kirim data feedback pembalap ke Jepang, belon lg kalo engineernya cuma paham angka harus ada penerjemah dari espanola ke nipong, baru dibikin itu jg orang Jepang suka studi jadi harus perfect, abis jadi harus dikirim ke Eropa. Makan waktu. Laen klo tim development jg di Eropa, pol Espargaro nyerocos sorenya udh masuk ruang desain, malemnya cnc, paginya langsung pasang tinggal anterin ke sirkuit ujicoba via darat pake truk. ga perlu libatin internet buat komunikasi ama tukeran data, tunggu jadwal pesawat cargo, belon lagi ngurus cukai keluar masuk masing2 negara. Laen cerita klo lebih dari 60% seri ada di Asia, bisa dah langsung dari Jepang.

    • Rata2 mekanik asalnya orang Eropa, race paling sering diadakan di Eropa, pilihan sirkuit yang digunakan saat tes lebih banyak serta datanya dapat digunakan saat race, mobilitas insinyur terpusat dan dekat dengan lokasi race memudahkan koleksi data. Ada lagi yang bisa ditambahkan?

  11. “Mentalitas pabrikan Jepang tidak cukup hanya meminta swingarm yang lebih panjang, lebih pendek atau lebih kaku”

    Nah kan, ini yang pabrikan jepang kemarin saya bilang. Solusi yang diotak atik pabrikan jepang terputar di sektor itu itu aja. Kalaupun ada ngikut trend templok ini itu, lagilagi cuma untuk mengkoreksi sektor yang ituitu lagi. Bukan untuk ide yang lebih besar

  12. Jgn di eropah lah, mending buka markas depelopmen di Indonesia saja, disini banyak insinyurnya koq, lumayan lah bisa ngangkat image insinyur, soalnya cuman di indon doang gaji akuntan jauh lebih gede di banding insinyur, ironiiii
    Cuman dikita doang orang belajar kuliah insinyur atas dasar hobi

  13. MotoGP: Lorenzo: “Quartararo reminds me of Ducati’s Stoner: only he won”

    Lorenzo: “Quartararo reminds me of Ducati’s Stoner: only he won”

  14. Emang sih pas marc masuk motogp musim 2013, itu motor honda emang motor terbaik se grid plus talenta luar biasa marc
    Dan akhirnya pun para enjiner seperti terlena dgn hasil dominasi honda motogp,smpe sampe pace development mereka melambat shg banyak pabrikan lain yg catch up honda..ya walaupun marcnya tetep gk tertandingi tapi dari segi performa motornya mulai tertinggal
    Dan akhirnya marc cidera dan honda nyungsep…karna gk ada marc saya memutuskan untuk tidak nonton motogp lagi karna gk asik klo gk ada marc
    Saya yg dulu berhenti nonton bola akhirnya pun suka nonton bola lagi walau tim fav saya terakhir juara liga taon 2017
    Saya juga akhirnya nonton f1 karna f1 semakin kesini semakin seru karna ferrai DNF terus..mesinnya ngebul terus jadi seru dilihat
    Juara dunia fifa world cup era sekarang seperti tidak ada prestisnya seperti juara liga champion yg didominasi madrid..padahal harusnya madrid udah kalah lawan chelsea tapi karna madrid ngecheat bin bejo akhirnya menang
    Saya sih berharap taun ini indonesia bisa juara piala asia dan jerman bisa juara pildun..
    Dan teman teman disini saya minta doanya karna nanti bulan november rencananya saya akan pergi ke jepang untuk kerja disana

  15. Harusny orang pertama yg harus dipenggal kepalany adalah orang yg mengangkat Puig jdi maneger beserta Puig sendiri. Ini akar masalhny. Sejak 2016 Honda udah dalam masalah, 2016 bhkan top speed ny sering dikadalin m1 hanya saja saat itu rival utama Marc ykni lorenjo Rossi sedang panas2ny hubungan internal mereka yg membuat mereka tdak fokus pda blapan dan mampu d mnfaatkan Marc. Lnjut 2017 dengan Ducati merekrut saingan berat Mac ykni lorenjo dari ymha keducati dan ianone kluar dari Ducati juga sedikit membantu Marc. Intiny sejak penyeragaman ECU Honda udah bermasalah d tambah msalah managemen yg memecat dua menara kembar pentingny nakamoto- suppo makin ancur dah Honda. Pdhal kedua org ini lh yg mengembalikan kejayaan Honda setelah terpuruk sepeninggal Rossi. Tahun 2018 sklpun cc35 msih bisa menang tpi saat itu Pedrosa udah gak bisa menang bukan podium, mungkin disebabkan dia gak fokus lgi ke blapan krna memikirkn masa depanny tpi ini juga sedikit banyak menggambarkan kondisi motor Honda sendiri

  16. btw, itu beneran terjemahannya ada kata “celurit” ? 😅
    dan btw, kalo emg bener, siapa2 aja ya yg kena “penggal” ?
    apakah Puig ??

  17. Keliatan di motor item, klo di RCV rancangan Rev0 di desain tanpa Aero winglet, beda dengan motor pesaing yang a erokitnya menjadi kesatuan utuh dengan bodi motor nya, jadi seolah klo pesaing Aerokit itu sudah masuk paket dalam rancangan awal dan input simulasi, nah si RCV ini Aero winglet nya disesuaikan dengan inputan hasil trial di trek

    Sotoy banget ya gw 😁

  18. Kalo bisa Honda Racing UK itu merangkap jdi basis pengembangan motor prototype aja tuh. Secara Fireblade di BSB udah sukses jg pengembangannya 🤔

Leave a Reply to Si Akang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here