TMCBLOG.com – Kawasaki juga sepetinya ngeh bahwa elektrifikasi cepat atau lambat akan merambah ke sepeda motor dan mereka sepertinya akan hadir di segmen ini namun tetap berupaya untuk tidak meninggalkan heritage mereka, mindset konsumen terhadap brand Kawasaki dengan cara tetap menyematkan nama Ninja pada produknya nanti. TMCBlog mendapat bisikan dari rekan jurnalis dan redaktur Auto-By di Jepang sana bahwa Kawasaki memiliki rencana untuk menamakan produk EV mereka ini dengan nama Kawasaki Ninja E1.

Secara umum penampakan dari motor listrik Kawasaki Ninja E1 nanti dari luar akan mirip dengan Ninja 250 series. Masih belum diketahui model fisik yang akan didekati apakah 250 twin ataukah 250 4 silinder atau ZX-25R. Lalu secara umum Kawasaki dirumorkan akan membenamkan sistem EV yang menghasikan tenaga setara dengan ZX-4R atau setara dengan 60 Hp walaupun beberapa rumor lain menyebutkan Powernya masih dibawah 20 hp.

Dan satu lagi yang inline dengan apa yang kali pertama hadir mengenai Ninja EV ini . . Kehadiran gearbox atau motor ini adalah motor listrik dengan perpindahan gigi transmisi. Jadi tidak seperti contohnya prototipe MotoE Energica dan Ducati V21L nanti. Ninja E1 akan tetap menggunakan tuas pergantian gigi transmisi pada unit produksinya mendatang dan menyuguhkan sensasi berkendara motor sport pada umumnya namun dengan sumber daya listrik menggantikan mesin bakar (ICE).

Jadi ingat kata Kawasaki Europe’s PR Manager -Martin Lambert- kepada MCN saat ditanya kansoal jati diri Ninja Electric/Ninja EV ini; ”Kami tidak hanya ingin membuat EV untuk penggemar sepeda motor listrik, kami mulai dengan memikirkan apa yang diinginkan penggemar Kawasaki dari sepeda motor listrik, namun dengan perasaan keterlibatan yang penting bagi banyak pengendara sepeda motor, yakni gear shifting.“ Gimana rasanya tuh, minim suara, minim emisi, tapi power 60 hp dan ada perpindahan transmisi gigi?? Ini pasti bakalan fun banget kayaknya ya. .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

34 COMMENTS

    • naaah… jangan-jangaaannnn… kayak kasus nya metik J series yg ternyata pake punya kymco nih.. hehehee…

  1. Dari inovasi dan riset yg di imingkan sekarang yg sudah ada yaitu electric vehicle (EV) ; hydrogen fuel ; sintetic fuel.. ane lebih suka klau riset sintetic fuel itu lebih di kembangkan.. bbrp racing udah berhasil kyk f1 yg udah pake di prototype Fernando Alonso,,Vettel ,, di dakar audi Sebastián Loeb dll.. klau ev itu susah cari pasokan komponen batre nya.. belum limbah batre nya yg gk bisa di daur ulang..

    • Kendaraan listrik cuma terkesan ramah karna belum massive sampai ke skala jumlah warga Asia yang “bejibun” penggunanya.

      Kebayang aja nanti kalau semua kendaraan udah di era ini, harga nikel, lithium, tembaga goyang dikit aja. Demo nya 1 dunia. Sampe kena ke perangkat elektronik dampaknya. Yang dulu kendaraan ICE dan elektronik masih bisa agak berbeda permasalahannya

      Dan ya, Menurut saya ICE dengan synthetic fuel lebih cocok jadi solusi

      • @richardGN; intinya sama2 menggali bumi, kalo BBM fosil menggali bumi nyari minyak, kalo lektrik menggali bumi nyari timah dan nikel buat baterenya..

        ramah lingkungannya dimana? cuma di kuping…

      • klo synth fuel mereka bikin pake apa sih?
        klo bisa pakai tanaman yang cepat tumbuh sih cukup menjanjikan ya, ethanol termasuk synth fuel?

        • Dulu pernah dibahas ditabloid motorplus, org jogja yg berhasil bikin bbm setara pertamax dr ganggang laut…udah tes jln.. Tp gd kelanjutannya, tau sendiri dimarih bnyak mafia nyaklo dilnjut bs mengganggu bisnis mrk

    • Dan satu lagi tambahan.. Sumber listrik.. Pembangkit listrik masih mayoritas pakai minyak/batu bara.. Ya sama aja bodong😵😵…

      Dan yg paling parah lagi lebih berbahaya limbah dari batrai tsb😵😵

  2. kira2 lebih efisien mana ya antara yg pake gearbox dan yg ga pake gearbox ? kalo fun ya mungkin jelas yg pake gearbox,

    • klo ev sebenernya mereka bisa atur torsinya di respon throttle by wirenya, jadi ga ketoel dikit langsung nyundul

  3. Kelemahan baterai (yg bakal ngedrop setelah jangka waktu tertentu) kalo belum ada solusinya sepertinya masih susah diaplikasikan secara massal.

    Solusi yg ada : ganti baterai kalo kapasitas penyimpanan listrik menurun (faktor usia). Dan solusi itu mahal banget wkwkwk

    • Nahhhh….
      Usia batre adalah usia charging.
      Biasanya batre bertahan hingga 1.000-2.500 kali charging.
      Setelah itu bahan kimia dlm batre akan jenuh.
      Saat itulah batre minta diganti krn cpt drop.

      Oiya, kalo kita beli batre recharging biasanya usia batre tertulis di kemasan
      1000x ato 1500x ato 2000x.

  4. ZX4R sama E1 itu kayaknya malah motor yang diperlihatkan ke tmcblog saat isu ninja ¼ silinder berhembus kencang ya?

  5. masi pada mikir kalo teknologi batre sama kaya yang dipake dulu2

    teknologi batre terus berkembang.
    makin bisa cepat, makin ringan, makin banyak kapasitas tapi tipis, bisa di recycle dengan lebih baik, dst.

    teknologi minyak apa? cuma naik ron dan kurangi komposisi timbal, paling cuma tambah additive. uda mentok bro teknologi minyak itu. mau pake bahan dari tumbuhan juga kalo dibakar tetap tidak green.

    coba baca2 terus tentang renewable energy uda mulai ada negara bagian yang 100% renewable lho walau khusus jam tertentu

Leave a Reply to Roel Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here