TMCBLOG.com -Kelas Moto2 diperkenalkan pertama kali semenjak tahun 2010 sebagai kelas pengganti GP250 dua tak. Dan semenjak 2011 sampai 2022 pula lah Moto2 (dikombinasikan dari berbagai disiplin balap motorsport roda 2 lainnya) sukses memberikan asupan pembalap pembalap baru ke kelas MotoGP . . . Secara umum Class of 2013 di mana superstar Marc Marquez hadir di 2013 sebagai Rookie of The Year sekaligus langsung menjadi juara dunia adalah kali di mana pembalap rookie banyak banget masuk ke kelas MotoGP dimana ada 7 orang rookie yang terdiri dari 4 lulusan Moto2 dan 3 lulusan balap lain hadir di line-up pembalap MotoGP kala itu. Namun sepertinya, tahun 2023 berpotensi jadi titik nadir tangga step up perjenjangan Moto2 ke kelas MotoGP.

Coba cek deh list rookie pembalap MotoGP semenjak Moto2 mulai menghasilkan bibit pembalap yang naik kelas ke kelas para raja :

2011 [1] Karel Abraham
2012 [3] Stefan Bradl, Michelle Pirro, Yonny Hernandez, Danilo Petrucci
2013 [7] Andrea Iannone, Bradley Smith, Claudio Corti, Marc Marquez, Lukas Pesek, Bryan Staring, Michael Laverty
2014 [4] Pol Espargaro, Scott Redding, Mike Di Meglio, Broc Parks
2015 [4] Maverick Vinales, Jack Miller, Eugene Laverty, Loris Baz
2016 [1] Tito Rabat
2017 [4] Johann Zarco, Jonas Folger, Alex Rins, Sam Lowes
2018 [4] Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, Hafizh Syahrin, Tom Luthi
2019 [4] Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Joan Mir, Miguel Oliveira
2020 [3] Brad Binder, Alex Marquez, Iker Lecuona
2021 [4] Enea Bastianini, Luca Marini, Jorge Martin, Lorenzo Savadori
2022 [5] Marco Bezzecchi, Fabio Di Giannantonio, Raul Fernandez, Remy Gardner, Darryn Binder

Eit tolong dibantu cek lagi daftar di atas kali aja ada yang masih ketinggalan. Namun, secara umum, faktanya dari 24 pembalap reguler MotoGP 2022, lebih dari setengahnya atau lebih tepat 13 pembalap berasal dari lulusan Moto2. Dan per-hari ini 25 Juli 2022 satu satunya harapan paling solid agar tradisi MotoGP selalu menghadirkan pembalap rookie dari kelas Moto2 untuk tahun 2023 mungkin adalah jika LCR Honda dalam hal ini HRC memutuskan enough is enough kepada Takaaki Nakagami tentunya dikombinasikan dengan kesiapannya Ai Ogura untuk mendampingi Alex Rins tahun depan dengan motor RC213V.

Dan jika ini tidak terjadi dengan berbagai kemungkinan alasan dan perhitungan maka TMCBlog mensinyalir bahwa pada musim 2023 yang akan datang berpotensi akan jadi titik nadir/ terendah dari perjalanan sejarah tangga step-up pembalap Moto2 ke MotoGP di mana disinyalir tidak akan ada rookie tahun depan. Selain kasus kesiapan dari Ai Ogura, yang dipertanyakan adalah apa penyebabnya? Padahal secara umum ada banyak talenta-talenta lain yang sepertinya siap di-feed ke MotoGP tahun depan. Sebut saja Celestino Vietti dan Augusto Fernandez.

Mungkin salah satunya adalah fakta bahwa satu pabrikan -Suzuki- akan mundur dari MotoGP pada tahun depan. Sementara itu kedua pembalap Suzuki Alex Rins dan Joan Mir masih berada dalam ‘era keemasan’ dalam hal performa dan stamina fisik pembalap sehingga ‘muntahan’ dua pembalap dari Suzuki ini jelas akan menutup pintu pintu potensi yang bisa dimasuki para rookie.

Selain itu variabel lain mungkin adalah karena masih bertahannya di line-up, pembalap pembalap yang sudah siap akan memasuki dan sudah memasuki usia tiga puluhan tahun ke atas baik itu karena baru dikontrak dua tahun atau masih menjalani kontrak super lama mereka di 2023. Sebut saja Jack Miller, Maverick Vinales, Johann Zarco, Pol Espargaro, Aleix Espargaro dan tentunya Marc Marquez. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

20 COMMENTS

  1. kalo mau kompetitif maksimal 3 besar klasemen akhir Moto2 yang diberi akses duluan ke MotoGP
    Sekarang kadang peran sponsor dan pabrikan lebih besar, jadi pembalap prestasi biasa aja bisa naik kelas utama

  2. Imho, Sekarang gimana mau gambling penjenjangan?
    Kesalahan sepersekian detik pun sudah jadi bumerang. Semua rider dituntut perfect. Dan karena itu, tim lebih memilih ke rider yang sudah mature.
    Lihatlah darryn, fernandez, dan rekannya.
    Jangan terlalu berharap pada manusia fenomenal, macam marc, rossi, stoner, lorenzo.

    Dan itu tak lepas dari regulasi yang dibikin darno.

    • Daya jual juga pengaruh, sekarang mana ada selebrasi yang nyentrik macam rossi, lorenzo, alm. 58 dkk.
      Lurus-lurus saja wheelie, dadah-dadah, bawa bendera.

      Yang dadah-dadah kurang satu lap kita skip saja ya 😂😂😂

  3. gemblengan di moto3 dan mototwo saat ini kurang permusuhan! apalagi di motogp saat ini semua kawan adalah iklim yang tidak baik! Rossi besar karena perselisihan! Stoner pun begitu (laguna seca), Paduka Hohe (dinding pemisah), Marc jgn di tanya! harapan terakir ada pada bastianini tahun ini harus ada perselisihan! agar tahun depan ketika sang Alpha kembali kembali memanas!

    • Dari awal jg moto2 udh aneh, kelas intermediet kok mesin seragam kaya ajang adu bakat kelas capung. Mau tim satelit dilarang ambil lulusan wsbk sekalipun ampe semua rider motogp mantan rider moto2 jg pasti pada kesulitan, yg ada kompetisi malah makin rata krn levelnya gitu2 doang. Coba lulusan wsbk ato superbike secara umum dibolehin masuk. Gw yakin skrg ada VdM, Toprac, Rea, Beaubier, Mackenzie yg berebut poin. Klo mau lulusan moto2 sehebat lulusan gp250, balikin aja kelas intermediet jadi intermediet beneran, isinya pabrikna dgn spek mesin dibawah motogp, lebih murah dari motogp, dan masih prototipe. Moto2 skrg brosurnya doang 150hp, tapi PWRnya kecil sekelas supersport. Begitu ngehandle motogp yg pwrnya 2hp/kg ya jelas yg tadinya medioker terkesan papan atas di moto2 begitu di motogp auto cupu.

  4. Butuh penyesuaian utk Moto2. Krn Moto2 dng MotoGP makin lama makin beda. Kasihan lht performa rookie MotoGP tahun ini. Tahun lalu di Moto2 dipuja, ternyata di MotoGP kewalahan.

  5. CV dan AO sepertinya kalo masuk motogp tahun depan nasibnya bisa spt duet Tech 3 KTM, so far performa keduanya masi naek turun di moto2, kurang meyakinkan, mending dimatangkan dulu 1 tahun lagi

  6. kalau cuma ada 2 rookie ga ada lagi perebutan rookie..
    menurut saya, Alex Mar dan Darryn sebaiknya turun kelas lagi.

Leave a Reply to Memo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here